17 BAHAN DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel dilakukan di Kelurahan Utan Kayu Utara Jakarta Timur sebagai studi bioekologi nyamuk di daerah yang endemik DBD. Pelaksanaan penelitian mulai dari bulan April sampai dengan Agustus 2006 (Gambar 1 dan 2). Metode Penelitian Pengambilan larva dengan menggunakan 270 sampel rumah di RW. 10, meliputi 20 RT. Penangkapan nyamuk Aedes dilakukan pada empat rumah di RW.10, pada dua sekolah yang berada di RW10 dan dua perkantoran yang berada di RW 7. Pembatasan pada pembagian lokasi penangkapan tersebut disesuaikan dengan adanya dana penelitian yang ada. Pembagian dan pengisian kuisioner serta pengamatan lingkungan di wilayah Kelurahan Utan Kayu Utara Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Pengamatan Tempat Perindukan Aedes Pengambilan larva dilakukan satu bulan sekali pada rumah di RW.10 (20 RT) dengan mencatat bentuk, jenis, bahan dan warna wadah tempat ditemukannya larva. Sampel diperoleh dari tempat penampungan air (TPA) yang masih terpakai atau tidak yang berada di dalam maupun di luar rumah. Pencarian di lakukan oleh 10 orang jumantik dibagi dalam lima kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri atas dua orang. Untuk memeriksa tempat penampungan yang berukuran besar seperti bak mandi, drum dan bak penampungan air lainnya jika pada penglihatan pertama tidak menemukan larva, tunggu kira-kira setengah sampai satu menit untuk memastikan keberadaannya. Koleksi larva dilakukan dengan memeriksa semua tempat atau bejana yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes dengan menggunakan senter untuk mengetahui keberadaan larva. Untuk memeriksa tempat-tempat perkembangbiakan yang kecil vas bunga, botol yang airnya keruh dipindahkan ke tempat yang lain yang bersih. Setiap tempat/wadah yang berisi air perlu diamati bila terdapat larva diambil menggunakan ciduk (gayung) dan pipet. Sampel yang di peroleh dimasukkan ke dalam plastik/botol yang sudah diberi label waktu dan tempat, diidentifikasi dan dihitung.
18 Perhitungan Metode Single Larva Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengetahui kepadatan jentik/larva 1. House Index (HI): Jumlah rumah/bangunan yang ditemukan jentik X 100% Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa 2. Container Index (CI): Jumlah kontainer dengan jentik X 100% Jumlah kontainer yang diperiksa 3. Breteau Index (BI) Jumlah kontainer/wadah yang infektif larva per seratus rumah Penangkapan Nyamuk Aedes Penangkapan dilakukan oleh empat kolektor masing-masing kolektor satu rumah, kolektor penangkap nyamuk sekaligus sebagai umpan. Penangkapan dilakukan 10 hari sekali selama lima bulan. Penangkapan dibagi atas enam periode mulai dari jam 08.00 sampai jam 20.00 WIB dengan setiap periode penangkapan adalah dua jam. Setiap periode di bagi atas empat bagian ; 30 menit pertama penangkapan dengan umpan orang dalam rumah (Gambar 3), 30 menit kedua penangkapan dengan umpan orang luar rumah (Gambar 4), 30 menit ketiga penangkapan nyamuk sedang hinggap/istirahat di dalam rumah (Gambar 5 dan 6) dan 30 menit keempat untuk istirahat kolektor. Penangkapan nyamuk dengan umpan orang di dalam dan di luar rumah/gedung, diperoleh dengan menangkap nyamuk Aedes yang sedang menggigit manusia. Penangkapan nyamuk hinggap/istirahat di peroleh pada tempat yang lembab dan gelap seperti pada gantungan baju, rak piring, tirai, rak buku-buku. Nyamuk Aedes dengan ketiga metode tersebut diatas ditangkap menggunakan aspirator dan senter. Aspirator yang digunakan terbuat dari pipa karet lentur yang tersambung pada pipa gelas dengan garis tengah lubang bagian dalam pipa 8-12 mm. Panjang pipa karet/selang plastik antara 40-55 cm dan pipa gelas 35-45 cm.
19 PETA WILAYAH KELURAHAN UTAN KAYU UTARA JAKARTA TIMUR Gambar 1 Peta Wilayah Kelurahan Utan Kayu Utara Jakarta Timur Keterangan : Orange = RW.01 Abu-abu = RW.06 Biru tua = RW.02 Coklat = RW.07 Hijau muda = RW.03 Orange = RW.08 Biru muda = RW.04 Hijau tua = RW.09 Hijau pupus = RW.05 Merah muda = RW.10
20 Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian Bagian dalam ujung pipa gelas yang tersambung dengan pipa karet diberi kawat kasa, agar nyamuk yang dihisap tidak masuk kedalam mulut kolektor. Pada ujung pipa karet diberi pipa gelas atau selang plastik yang lebih kecil, untuk mempermudah mulut kolektor untuk menghisap nyamuk yang ditangkap. Nyamuk yang sudah ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam paper cup yang telah diberi label. Pada bagian atas paper cup ini ditutup dengan kain kasa yang sudah dilubangi bagian atasnya dan diberi kapas, untuk memudahkan kolektor membuka dan menutup pada saat memasukan nyamuk. Nyamuk yang sudah tertangkap dimatikan dengan kloroform dan di pin serta diidentifikasi lebih lanjut menggunakan mikroskop. Setelah itu dipisahkan antar spesies dan jenis kelamin jantan atau betina.
21 Penangkapan Nyamuk Aedes Dengan Umpan Badan Penangkapan dengan umpan badan ini terdiri dari dua metode yaitu umpan orang dalam rumah, sekolah dan kantor (UOD) dan umpan orang luar rumah, sekolah dan kantor (UOL). Penangkapan ini dilakukan untuk mengamati perilaku nyamuk Aedes menghisap darah. Pada lokasi perumahan pengambilan sampel dilakukan di dua tempat yaitu 30 menit pertama untuk penangkapan nyamuk Aedes di dalam rumah dan 30 menit kedua untuk penangkapan di luar rumah. Di lokasi sekolah dilakukan selama 30 menit pertama di ruang kelas, di ruang guru, perpustakaan, dan musolah (umpan orang dalam sekolah) dan 30 menit kedua di beranda dan di kantin(umpan orang luar sekolah). Gambar 3 Metode Penangkapan Umpan Orang Dalam Rumah di lokasi perumahan RW.10 Gambar 4 Metode penangkapan umpan orang luar sekolah di lokasi sekolah RW.10
22 Di lokasi perkantoran dilakukan selama 30 menit pertama di ruang kerja, di ruang tamu, perpustakaan, dapur dan di musolah (umpan orang dalam kantor) dan 30 menit kedua di beranda (umpan orang luar kantor). Penangkapan Nyamuk Aedes Sedang Hinggap (istirahat) Penangkapan nyamuk sedang istirahat di dalam rumah, sekolah dan kantor ini dilakukan pada 30 menit ketiga pada setiap periode penangkapan, di setiap lokasi. Tempat yang biasa di peroleh nyamuk hinggap (istirahat) adalah tempat baju-baju tergantung, buku-buku, tanaman, peralatan dapur dan tirai. Gambar 5 Metode penangkapan nyamuk istirahat dalam kamar di lokasi Perumahan RW.10. Gambar 6 Metode penangkapan nyamuk istirahat dalam kantor di lokasi perkantoran RW.07.
23 Perhitungan Aedes dewasa betina (perolehan basil tangkapan dalam bulan) Rata-rata nyamuk mengigit umpan orang dalam (UOD) Jumlah Aedes betina tertangkap umpan orang Jumlah penangkapan x Jumlah jam penangkapan x Jumlah kolektor Rata-rata nyamuk mengigit umpan orang luar (UOL) Jumlah Aedes betina tertangkap umpan orang Jumlah penangkapan x Jumlah jam penangkapan x Jumlah kolektor Rata-rata nyamuk hinggap/istirahat dalam per 100 rumah/bangunan (HD) Jumlah Aedes betina tertangkap pada penangkapan nyamuk hinggap Jumlah penangkapan x Jumlah jam penangkapan x Jumlah rumah/gedung Perhitungan Aedes dewasa betina (perolehan hasil tangkapan periode dua jam) Rata-rata nyamuk menggigit umpan orang dalam (UOD) Jumlah Aedes betina tertangkap umpan orang Jumlah penangkapan x Bulan penangkapan x Jam penangkapan x Jumlah kolektor Rata-rata nyamuk mengigit umpan orang luar (UOL) Jumlah Aedes betina tertangkap umpan orang Jumlah penangkapan x Bulan penangkapan x Jam penangkapan x Jumlah kolektor Rata-rata nyamuk hinggap istirahat per rumah/bangunan (HD) Jumlah Aedes betina tertangkap pada penangkapan nyamuk hinggap Jumlah penangkapan x Bulan penangkapan x Jam penangkapan x Jmlah rumah/gedung
24 Pengamatan Lingkungan Fisik Pengamatan dilakukan dengan menggunakan alat thermohygrometer untuk mengetahui suhu dan kelembaban di lokasi selama penelitian berlangsung. Gambar ini menunjukan cara peletakkan dan pemasangan alat. Alat termohygrometer yang digunakan adalah yang ditunjukkan oleh tanda lingkaran merah dibawah ini (Gambar 7) Gambar 7 Pengamatan Suhu dan Kelembaban di Lokasi Penelitian. Pengamatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Pengamatan dilakukan dengan membagikan kuisioner untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat di lokasi penelitian terhadap vektor penyebab penyakit demam berdarah. Analisis Data Analisis dilakukan secara deskriptif kemudian dianalisa dengan menggunakan tabel distribusi, prosentase dan grafik. Adapun pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat di lokasi penelitian yang diperoleh berdasarkan kuisioner disajikan dalam bentuk tabel.