BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pendidikan merupakan proses yang dilakukan dalam mentransfer atau

dokumen-dokumen yang mirip
*( Abdul Ghofur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diterapkan di. Indonesia pada tahun MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi seorang manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan mengolah data keuangan (input) untuk menghasilkan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab, serta menjadi. Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. komputerisasi sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam. mengembangkan ilmu pengetahuannya. Namun, teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. gelar tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Seringkali mereka

BAB I PENDAHULUAN. bidang humanistic skill dan professional skill. Sehingga nantinya dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, pendidikan menjadi hal yang penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumberdaya manusia adalah aset yang sangat vital bagi maju dan

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, seseorang tidak hanya dituntut untuk

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kini telah menjadi dasar penilaian baru. Saat ini begitu banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. seorang lulusan program studi S1 Akuntansi bisa melanjutkan estafet

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Kuliah dan pekerjaan merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena

BAB I PENDAHULUAN. malu, benci, dan ketakberdayaan pada realitas hidup. Stres bisa menyerang siapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kebanyakan perusahaan memanfaatkan orang-orang yang ber-

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Progam Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari tingkat dasar, menengah dan tinggi. Pendidikan tinggi sebagai

Diajukan Oleh : DAMAR CAHYO JATI J

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi, hal ini disebabakan karena banyaknya faktor-faktor diluar faktor

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berikut tabel nilai ulangan terakhir siswa dengan KKM = 80. Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Ekonomi Siswa Kelas X Sos 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan para tenaga ahli yang handal dalam bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. yang beretika dan bermoral tinggi. Berbagai upaya untuk memperkenalkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Proses belajar tersebut tercermin

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

BAB I PENDAHULUAN. muda penerus bangsa untuk membangun negeri ini. menjalankan profesinya. Tidak hanya dalam mengajar kepada siswa didik, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang

(Survey di Perguruan Tinggi di Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi yang mampu bersaing di dunia kerja (Mawardi, 2011). Pihak

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan.

BAB I PENDAHULUAN. ujian-nya. Kebahagiaan dan kesedihan merupakan salah satu bentuk ujian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini kecerdasan emosi telah diakui sebagai salah satu aspek yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia beberapa tahun belakangan terus berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, termasuk pelayanan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP. TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal. Pendidikan sebagai sistem terdiri dari tiga komponen, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini di dalam dunia kerja setiap pekerja dari berbagai

BAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap manusia dihadapkan dalam beberapa pilihan hidup yang

SKRIPSI. Oleh : ANDRI PRIBADI TRIWIANTO /FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. munculnya bapak kapitalisme oleh Adam Smith telah memasuki babak baru

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis sangatlah ketat, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan saat ini masih banyak orang yang cenderung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada bidang pendidikan, khususnya perkuliahan pada Fakultas Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik pengetahuan dan ketrampilan hidup. Prakarsa (1996)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. sehingga sering dikatakan sekolah adalah tempat untuk menimba ilmu.

BAB I PENDAHULUAN. baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pada saarnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses yang dilakukan dalam mentransfer atau mengalihkan nilai-nilai, pandangan hidup, visi, misi, kepercayaan, kebudayaan, dan berbagai simbol yang digunakan dalam mengekspresikan pengetahuan dan teknologi kepada generasi muda sehingga komunikasi sosial antara generasi tua dan generasi muda dapat berjalan lancar. Dengan demikian, pendidikan adalah suatu proses manusiawi berupa tindakan komunikatif, dialogis, transformatif antara peserta didik seutuhnya dalam kontens alamiah dan kebudayaan yang berkeadaban. Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Jamaris, 2013). Amanat negara dan bangsa Indonesia dalam bidang pendidikan diemban oleh seluruh lembaga pendidikan baik jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan nonformal. Dimana jalur pendidikan formal dimulai dari pendidikan usia dini sampai pada tingkat perguruan tinggi. Pendidikan akuntansi yang diselenggarakan di perguruan tinggi ditujukan untuk mendidik mahasiswa agar memiliki kompetensi sebagai seorang akuntan

profesional. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas maka perguruan tinggi harus terus meningkatkan kualitas pada sistem pendidikannya (Mawardi: 2011) Suprianto (2011) Pengetahuan yang dibutuhkan untuk akuntan terdiri dari pengetahuan umum, organisasi, bisnis, dan akuntansi. Pengetahuan tentang dasar-dasar akuntansi merupakan kunci utama untuk memahami ilmu akuntansi. Dasar-dasar akuntansi ini dipakai sebagai pegangan untuk memahami semua praktik dan teori akuntansi, dimana mahasiswa mendapatkan pengetahuan tersebut melalui mata kuliah akuntansi yang disusun dalam kurikulum tertentu. Mahasiswa diberikan pengetahuan dan tindakan guna memahamkan mahasiswa dalam bidang akuntansi yang akan digunakan untuk menghadapi dunia kerja nantinya. Namun di sisi lain, justru timbul kekhawatiran bahwa pendidikan tinggi akuntansi tidak menghasilkan mahasiswa yang mampu membuat anak didiknya menguasai dengan baik pengetahuan dan keterampilan dalam bidang akuntansi. Mahasiswa terbiasa dengan pola belajar menghafal tetapi tidak memahami pelajaran tersebut, sehingga mahasiswa akan cenderung mudah lupa dengan apa yang pernah dipelajari atau kesulitan untuk memahami apa yang diajarkan selanjutnya. Akuntansi bukanlah bidang studi yang hanya menggunakan angkaangka dan menghitung penjumlahan atau pengurangan, akan tetapi akuntansi juga merupakan bidang studi yang menggunakan penalaran yang membutuhkan logika (Rahmi, 2013) Salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan pendidikan dalam bidang akuntansi adalah sikap diri, mental dan aspek personal mahasiswa dalam

mengembangkan pribadinya. Hal ini berkaitan dengan istilah yang sering diistilahkan dengan Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient) Kita dapat melihat di sekitar kita bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Bahkan kita mendapati yang berpendidikan formal lebih rendah ternyata banyak yang lebih berhasil. Goleman (2016: 45) Sekolah dan budaya kita lebih menitikberatkan pada kemampuan akademis, mengabaikan kecerdasan emosional. Hal serupa juga terlihat dari kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan intelektual saja, padahal selain kecerdasan intelektual yang diperlukan adalah bagaimana mengembangkan kecerdasan hati, seperti ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan beradaptasi yang kini telah menjadi dasar penilaian baru. Saat ini banyak kita temukan orang berpendidikan dan tampak begitu menjanjikan, namun karirnya terhambat atau lebih buruk lagi, tersingkir, akibat rendahnya kecerdasan emosional mereka. Hasil penelitian Daniel Goleman (dalam Rahmi, 2013) memperlihatkan bahwa kecerdasan intelektual hanya memberi kontribusi 20 persen terhadap kesuksesan hidup seseorang. Sisanya, 80 persen bergantung pada kecerdasan emosi, kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritualnya. Bahkan dalam hal keberhasilan kerja, kecerdasan intelektual hanya berkontribusi empat persen. Sesuai dengan peneitian Suprianto (2011) kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa (UNNES dan UNDIP), perguruan tinggi swasta (UNISSULA), dimana semakin

baik aspek kecerdasan emosional mahasiswa maka semakin baik pula pemahaman akuntansi mahasiswa. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Ghofur (2013) bahwa kecerdasan emosional yang dibagi menjadi beberapa variabel diantaranya pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa di dua universitas swasta di Lamongan yaitu Universitas Islam Lamongan dan Universitas Islam Darul Ulum. Penelitian yang dilakukan oleh Durgut,et al (2011) menyatakan bahwa kecerdasan emosional terdiri dari lima kompenen dimana pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial dan masing masing mempunyai lima belas komponen. Sesuai dengan hubungannya dangan kuat dan positif. Namun berbeda dengan peneliti sebelumnya, Suryaningrum, dkk (2003) telah melakukan penelitian tentang Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi dengan sampel mahasiswa akhir akuntansi yang telah menempuh 120 sks pada beberapa universitas di Yogyakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kecerdasan emosional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Sejalan dengan penelitian Suryaningrum, dkk (2003) hasil dari uji hipotesis peneltian Julino (2013) menunjukkan bahwa tidak semua variabel kecerdasan emosional berpengaruh pada tingkat pemahaman akuntansi. Terdapat

3 variabel yang secara positif dan signifikan mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi, yaitu pengendalian diri, motivasi dan empati, sedangkan untuk variabel pengenalan diri dan keterampilan sosial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Kecerdasan emosional melibatkan sejumlah bentuk perilaku, bentuk emosi dan berbagai bentuk komunikasi. Selanjutnya proses dan produk kecerdasan emosional melibatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengurangi stress, konflik, meningkatkan hubungan antara manusia, stabilitas keberlanjutan dan keharmonisan sehingga seseorang akan produktif dan sukses (Jamaris, 2013). Dengan adanya kemampuan emosional yang baik maka mahasiswa akan mampu mengenal siapa dirinya, memotivasi dirinya, berempati terhadap lingkungan sekitar dan keterampilan bersosialisasi sehingga dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang akuntansi. Berdasarkan penelitian terdahulu dan fenomena yang terjadi, penting bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kecerdasan emosional mahasiswa dan dapat memahami dengan benar apa yang mereka peroleh dalam proses belajar mengajar selama masa perkuliahan. Hal ini dilakukan guna mempersiapkan mahasiswa untuk siap terjun dalam dunia kerja nantinya. Untuk memahami akuntansi dengan baik tidak hanya dibutuhkan kecerdasan emosional saja, tetapi juga dibutuhkan perilaku belajar yang baik pula. Perilaku belajar terdiri dari kebiasaan mengikuti pelajaran, kunjungan ke perpustakaan, kebiasaan membaca buku atau sumber-sumber pelajaran lainnya, diskusi kelompok dan persiapan mengikuti ujian merupakan hal yang sangat

penting dalam mendukung proses pembelajaran mahasiswa selama perkuliahan. Perilaku belajar adalah hal yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menimbulkan kebiasaan secara otomatis, maka dari itu jika perilaku belajar mahasiswa baik akan menimbulkan kebiasaan belajar yang baik pula, sehingga belajar tidak menjadi beban melainkan kebutuhan bagi mahasiswa. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suprianto (2011) menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara perilaku belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa (UNNES dan UNDIP), perguruan tinggi swasta (UNISSULA). Artinya, dengan semakin tinggi perilaku belajar mahasiswa tersebut akan semakin tinggi pula pemahaman akuntansi yang ia miliki. Demikian pula dengan Rahmi (2013) perilaku belajar berpengaruh postif dan signifikan terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Diponegoro (UNDIP) Berdasarkan penelitian Widyawati,dkk (2014) menyatakan bahwa perilaku belajar berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Kota Madiun yaitu Universitas Katolik Widya Mandala Madiun dan Universitas Merdeka Madiun. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan adanya inkonsistensi hasil penelitian terdahulu baik pada kecerdasan emosional (pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, keterampilan sosial) dan perilaku belajar terhadap pemahaman akuntansi. Adanya inkonsistensi pada penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kecerdasan emosional (pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, keterampilan sosial) dan perilaku belajar. selalu mengalami

perubahan tergantung pada objek yang diteliti. Terjadinya fenomena ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih dalam lagi, dimana peneliti akan mengangkat kecerdasan emosional (pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, keterampilan sosial) dan perilaku belajar sebagai variabelnya. Peneliti memilki pemikiran bukan hanya kecerdasan emosional yang akan mempengaruhi pemahaman akuntansi mahasiswa tetapi setiap perilaku mahasiswa secara logika akan berbanding lurus dengan hasil yang akan didapat. Maka dari itu, peneliti menjadi semakin tertarik untuk meneliti kecerdasan emosional yang terdiri dari beberapa variabel (pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial) dan perilaku belajar sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi pemahaman akuntansi mahasiswa. Peneliti akan menguji kembali pengaruh kecerdasan emosional yang terdiri dari beberapa variabel (pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial) dan perilaku belajar pada pemahaman akuntansi mahasiswa di USU, UNIMED dan UINSU. Adapun judul peneliti adalah Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Akuntansi Mahasiswa dengan Kecerdasan Spiritual Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,keterampilan sosial, dan perilaku belajar berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa? 2. Apakah kecerdasan spiritual mampu memoderasi hubungan antara pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,keterampilan sosial, dan perilaku belajar mahasiswa terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal berikut ini : 1. Untuk menganalisis pengaruh pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,keterampilan sosial, dan perilaku secara simultan terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa 2. Untuk menganalisis pengaruh pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,keterampilan sosial, dan perilaku simultan terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa 3. Untuk menganalisis hubungan antara variabel moderasi yaitu kecerdasan spiritual dengan variabel pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,keterampilan sosial, dan perilaku terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa

1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, adapun manfaat penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Jurusan Akuntansi USU Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Akuntansi USU, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk melakukan kegiatan evaluasi dalam memahami pengaruh pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,keterampilan sosial, dan perilaku terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa 2. Jurusan Pendidikan Akuntansi UNIMED Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Jurusan Pendidikan Akuntansi UNIMED, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk melakukan kegiatan evaluasi dan mengambil tindakan yang bermanfaat dalam memahami pengaruh pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,keterampilan sosial, dan perilaku terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa 3. Jurusan Akuntansi UINSU Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Jurusan Akuntansi Syariah UINSU, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk melakukan kegiatan evaluasi dan mengambil tindakan korektif dalam memahami pengaruh pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,keterampilan sosial, dan perilaku terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa 4. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan menjadi acuan bagi para peneliti berikutnya, dalam menambah pengetahuan

dan memberikan keyakinan mengenai pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,keterampilan sosial, dan perilaku terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa 5. Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,keterampilan sosial, dan perilaku terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa 1.5 Originalitas Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Ghofur yang dilakukan pada tahun 2013. Penelitian yang sekarang akan dilakukan oleh peneliti memiliki perbedaan dengan peneliti sebelumnya. Perbedaan tersebut terdapat pada penambahan variabel, tempat penelitian yang berbeda, tahun penelitian yang berbeda dan bahkan proses analisis data yang berbeda pula. Penelitian sebelumnya, dilakukan di Universitas Swasta di Lamongan, diantaranya Universitas Islam Lamongan dan Universitas Darul Ulum, sedangkan penelitian ini dilakukan di beberapa Universitas Negeri di Kota Medan yaitu USU, UNIMED, dan UINSU Replikasi yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Peneliti menambah satu varibel yaitu perilaku belajar, dimana diharapkan perilaku belajar akan membuat penelitian ini lebih

kompleks lagi. Peneliti memiliki pemikiran ketika mahasiswa memiliki pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,keterampilan sosial, dan perilaku belajar yang baik maka akan meningkat pula pemahaman akuntansi mahasiswa tersebut Tidak hanya itu, peneliti juga melakukan penambahan variabel moderating yang akan memberikan pengaruh terhadap variabel independen yang digunakan oleh peneliti. Penambahan kecerdasan spiritual sebagai variabel moderating dilogikakan akan memberikan pengaruh cukup besar di dalam penelitian ini. Adapun perbedaan penelitian yang akan dilakukan peneliti dengan yang penelitian terdahulu dapat kita dilihat dari tabel berikut : Tabel 1.1 Originalitas Penelitian No Keterangan Peneliti Terdahulu Peneliti Sekarang 1 Variabel Independen Pengenalan Diri Pengendalian Diri Motivasi Empati Keterampilan Sosial Pengenalan Diri Pengendalian Diri Motivasi Empati Keterampilan Sosial Perilaku Belajar Pemahaman Akuntansi Mahasiswa 2 Variabel Dependen Pemahaman Akuntansi Mahasiswa 3 Variabel Moderating Tidak ada variabel moderating Kecerdasan Spiritual 4 Tahun Penelitian 2013 2016 5 Populasi Penelitian Mahasiswa jurusan Akuntansi universitas swastadi Lamongan Mahasiswa jurusan Akuntansi universitas negeri di Sumatera Utara, diantaranya USU, UNIMED, UINSU