WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 321/443.32 /2017 TENTANG KELOMPOK KERJA PENGKAJIAN DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) KOTA PARIAMAN PERIODE TAHUN 2017-2020 WALIKOTA PARIAMAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu program imunisasi, perlu upaya peningkatan pengawasan dan penanggulangan terhadap semua Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI); b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Walikota tentang Kelompok Kerja Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Kota Pariaman Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2002 tentang pembentukan Kota Pariaman di Provinsi Sumatera Barat (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4187; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 (Lembaran Negara RI Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4235); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5587),
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara RI Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5675); 6. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional; 7. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi; 11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02 /Menkes /52 /2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 2019; 12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/ Menkes/ 156/2015 tentang Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.80 tahun 2015 Tentang pembentukan produk Hukum; 14. Peraturan Daerah Sumatera Barat No.4 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Imunisasi; 15. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah; 16. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pariaman Tahun Anggaran 2017; 17. Peraturan Walikota Nomor 66 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pariaman Tahun Anggaran 2017; Menetapkan : MEMUTUSKAN KESATU KEDUA KETIGA : Kelompok Kerja Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Kota Pariaman Tahun 2017, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini. : Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU melakukan analisis, klasifikasi, klarifikasi dan penanggulangan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). : Rincian tugas Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEDUA adalah sebagai berikut: A. Pokja Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), mempunyai tugas : 1. mensosialisasikan KIPI, dengan uraian tugas sebagai berikut : a) menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, termasuk di lembaga/institusi pendidikan dasar (SD, MI, SLB) tentang definisi KIPI melalui berbagai media (cetak, elektronik) berupa leaflet, poster dan lain-lain; b) menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, termasuk di lembaga/institusi pendidikan dasar (SD, MI, SLB) tentang faktor-faktor yang menyebabkan KIPI melalui berbagai media (cetak, elektronik) berupa spanduk,leaflet, poster dan lain-lain; 2. mensosialisasikan Pedoman dan Tatalaksana Penanganan KIPI. yaitu menyebarluaskan informasi kepada petugas kesehatan di lapangan termasuk petugas Rumah Sakit tentang pedoman dan penatalaksanaan kasus KIPI melalui buku pedoman, pertemuan dan pelatihan. 3. Public Relation, mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a) menyebarluaskan informasi baik kepada masyarakat, maupun petugas kesehatan di lapangan tentang pentingnya melaporkan KIPI; b) menyebarluaskan informasi baik kepada masyarakat, maupun petugas kesehatan di lapangan tentang jalur pelaporan KIPI; c) memberikan penjelasan kepada masyarakat, terutama bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya tentang KIPI sehingga keluarga dan masyarakat tidak menjadi resah (menentramkan lingkungan); B. Pokja Medik 1. Penegakkan Diagnosa KIPI, mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a) mendiagnosa kejadian/disangka KIPI, apakah kejadian ikutan setelah dilakukannya imunisasi termasuk dalam kategori kasus KIPI atau bukan; b) memberikan solusi/alternatif tindakan pada penderita karena KIPI; 2. Penanggulangan Rujukan, mempunyai uraian tugas
sebagai berikut: a) mengidentifikasi kejadian KIPI, apakah termasuk KIPI Ringan, Sedang atau Berat sehingga bisa memberikan solusi apakah harus di rujuk ke Rumah Sakit atau cukup di rawat di rumah/puskesmas saja; b) memberikan rujukan KIPI ke Rumah Sakit yang dituju; 3. Penentuan Kausalitas mempunyai uraian tugas sebagai berikut: memastikan hubungan, apakah kejadian/kasus KIPI yang terjadi disebabkan karena pemberian imunisasi atau bukan. C. Pokja Investigasi 1. penentuan Klasifikasi KIPI di Lapangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: mengklasifikasikan kejadian KIPI di lapangan sehingga diketahui penyebab dari KIPI, apakah terjadi kesalahan program, reaksi suntikan, induksi vaksin, faktor kebetulan (koinsidens) atau penyebab lain yang belum diketahui. 2. otopsi Verbal mempunyai uraian tugas sebagai berikut: melakukan otopsi verbal pada kejadian KIPI yang sampai meninggal dunia jika diperlukan. 3. kelengkapan data/laporan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a) menilai kelengkapan data kejadian KIPI sesuai dengan format laporan KIPI yang telah disediakan; b) mengevaluasi laporan KIPI, apakah termasuk laporan yang sudah kadaluarsa atau belum; D. Pokja Humas dan Hukum 1. hubungan Masyarakat mempunyai uraian tugas sebagai berikut: memberikan ketenangan kepada masyarakat, terutama bagi kelaurga yang terkena dampak KIPI agar tidak menimbulkan keresahan yang meluas. 2. bantuan Hukum mempunyai uraian tugas sebagai berikut: memberikan bantuan hukum bagi petugas pelaksana imunisasi di lapangan, apabila ada keluarga atau masyarakat yang sakit/meninggal dunia akibat KIPI dan
KEEMPAT KELIMA KEENAM KETUJUH melaporkannya kepada pihak yang berwajib. E. Sekretariat mempunyai uraian tugas sebagai berikut: 1. melakukan kegiatan kesekretariatan yang berkaitan dengan POKJA KIE, POKJA MEDIK, DAN POKJA INVESTIGASI; 2. pengarsipan dokumen KOMDA PP-KIPI. : Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dalam melaksanakan tugasnya, dapat berkoordinasi dengan pakar bidang keilmuan yang terkait, organisasi profesi terkait, serta pihak-pihak lain yang dipandang perlu. : Dalam melaksanakan tugasnya Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU bertanggung jawab dan menyampaikan laporan secara berkala kepada Walikota Pariaman melalui Sekretaris Daerah Kota Pariaman. : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pariaman dan sumber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Pariaman pada tanggal 12 Juni 2017 WALIKOTA PARIAMAN, dto MUKHLIS. R Tembusan Disampaikan Kepada Yth. : 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat; 2. Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI Sumatera Barat; di Padang, 3. Sekretaris Daerah Kota Pariaman; 4. Kepala Bappeda Kota Pariaman; 5. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
LAMPIRAN : KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 321/443.32/2017 TANGGAL : 12 JUNI 2017 TENTANG : KELOMPOK KERJA PENGKAJIAN DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) KOTA PARIAMAN TAHUN 2017 SUSUNAN KELOMPOK KERJA PENGKAJIAN DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) KOTA PARIAMAN TAHUN 2017 NO URUT JABATAN POKOK/UNIT KERJA JABATAN DALAM POKJA A. PENGURUS INTI POKJA KIPI 1. Kepala Dinas Pembina I 2. Direktur RSUD Pariaman Pembina II 3. Dokter spesialis Anak RSUD Pariaman Ketua 4. Kepala Bidang P2P Dinkes Kota Pariaman Sekretaris B. POKJA-POKJA 1. POKJA KIE 1. Kepala Bidang Kesmas dan Promkes Dinas Ketua va 2. Kepala Seksi Surveilans Dan Imunisasi Dinas 3. Kepala Seksi Pencegahan Pemberantasan Penyakit 4. Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular 5. Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas 6. Kepala Seksi Kesga dan Gizi Dinas 7. Kepala Puskesmas se-kota Pariaman 2. POKJA MEDIK 1. Ketua IDI Kota Pariaman Ketua 2. Kepala Bidang Pelayanan dan SDK Dinas 3. Spesialis Anak pada RSUD Sadikin 4. Ketua PPNI Kota Pariaman 5. Ketua IBI Kota Pariaman 3. POKJA INVESTIGASI 1. Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Pariaman Ketua
2. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dinas 3. Kepala Seksi Farmasi Alkes dan PKRT Dinas 4. Kepala UPTD Gudang Farmasi Kota Pariaman 5. Staf Seksi Penanggulangan Penyakit Dinas 6. Staf Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Pariaman 4. HUMAS DAN HUKUM 1. Sekretaris Dinas Ketua 2. Kabag Hukum Pemda Kota Pariaman 3. Kasubag Humas Pemda Kota Pariaman 4. Ketua MUI Kota Pariaman 5. Ketua Pokja IV TP-PKK Kota Pariaman 6. Forum Kota Sehat Kota Pariaman 7. Hakli Kota Pariaman 8. Kasubag Umum dan Program Dinas 9. Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga Dinas 5. SEKRETARIAT 1. Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Dinas 2. Staf Seksi Penanggulangan Penyakit Dinas 3. Staf Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Ketua WALIKOTA PARIAMAN, dto MUKHLIS. R
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 321 TAHUN 2017 TANGGAL : 12 JUNI 2017 TENTANG : PEMBENTUKAN KOMITE DAERAH PENGKAJIAN DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) KOTA PARIAMAN TAHUN 2017 URAIAN TUGAS MASING-MASING POKJA DALAM KOMITE DAERAH (KOMDA) PENGKAJIAN DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) KOTA PARIAMAN 2017 1. POKJA KIE 1. Sosialisasi KIPI a) Menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, termasuk di lembaga/institusi pendidikan dasar (SD, MI, SLB) tentang definisi KIPI melalui berbagai media (cetak, elektronik) berupa leaflet, poster dan lain-lain. b) Menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, termasuk di lembaga/institusi pendidikan dasar (SD, MI, SLB) tentang faktorfaktor yang menyebabkan KIPI melalui berbagai media (cetak, elektronik) berupa leaflet, poster dan lain-lain. 2. Sosialisasi Pedoman dan Tatalaksana Penanganan KIPI Menyebarluaskan informasi kepada petugas kesehatan di lapangan termasuk petugas Rumah Sakit tentang pedoman dan penatalaksanaan kasus KIPI melalui buku pedoman, pertemuan dan pelatihan. 3. Public Relation a) Menyebarluaskan informasi baik kepada masyarakat, maupun petugas kesehatan di lapangan tentang pentingnya melaporkan KIPI. b) Menyebarluaskan informasi baik kepada masyarakat, maupun petugas kesehatan di lapangan tentang jalur pelaporan KIPI. c) Memberikan penjelasan kepada masyarakat, terutama bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya tentang KIPI sehingga keluarga dan masyarakat tidak menjadi resah (menentramkan lingkungan). 2. POKJA MEDIK 1. Penegakkan Diagnosa KIPI 2. Mendiagnosa kejadian/disangka KIPI, apakah kejadian ikutan setelah dilakukannya imunisasi termasuk dalam kategori kasus KIPI atau bukan. 3. Memberikan solusi/alternatif tindakan pada penderita karena KIPI. 4. Penanggulangan Rujukan 5. Mengidentifikasi kejadian KIPI, apakah termasuk KIPI Ringan, Sedang atau Berat sehingga bisa memberikan solusi apakah harus di rujuk ke Rumah Sakit atau cukup di rawat di rumah/puskesmas saja. 6. Memberikan rujukan KIPI ke Rumah Sakit yang dituju. 7. Penentuan Kausalitas Memastikan hubungan, apakah kejadian/kasus KIPI yang terjadi disebabkan karena pemberian imunisasi atau bukan.
3. POKJA INVESTIGASI 1. Penentuan Klasifikasi KIPI di Lapangan Mengklasifikasikan kejadian KIPI di lapangan sehingga diketahui penyebab dari KIPI, apakah terjadi kesalahan program, reaksi suntikan, induksi vaksin, faktor kebetulan (koinsidens) atau penyebab lain yang belum diketahui. 2. Otopsi Verbal Melakukan otopsi verbal pada kejadian KIPI yang sampai meninggal dunia jika diperlukan. 3. Kelengkapan data/laporan 4. Menilai kelengkapan data kejadian KIPI sesuai dengan format laporan KIPI yang telah disediakan. 5. Mengevaluasi laporan KIPI, apakah termasuk laporan yang sudah kadaluarsa atau belum. 4. POKJA HUMAS DAN HUKUM 1. Hubungan Masyarakat Memberikan ketenangan kepada masyarakat, terutama bagi kelaurga yang terkena dampak KIPI agar tidak menimbulkan keresahan yang meluas. 2. Bantuan Hukum Memberikan bantuan hukum bagi petugas pelaksana imunisasi di lapangan, apabila ada keluarga atau masyarakat yang sakit/meninggal dunia akibat KIPI dan melaporkannya kepada pihak yang berwajib. 5. SEKRETARIAT 1. Melakukan kegiatan kesekretariatan yang berkaitan dengan POKJA KIE, POKJA MEDIK, DAN POKJA INVESTIGASI. 2. Pengarsipan dokumen KOMDA PP-KIPI. WALIKOTA PARIAMAN, dto MUKHLIS. R