SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON KEPALA PEKON PADA PEKON SUKOYOSO MENGGUNAKAN METODE SAW. Asiah 1, Rina Wati 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tidak bertanggung jawab kepada Camat, namun hanya dikoordinasikan saja

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

Bayu Erlangga 1, Elisabet Y.A 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI MA MA ARIF 8 BANGUNREJO.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 2 PEMALANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

Mila Maenanda 1, Suyono 2

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

Rudi Hartoyo ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

KORELASI NORMATIF PEMILIHAN JURUSAN DI SMK BERBASIS WEB

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KEBUTUHAN RESEPSI PERNIKAHAN MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PORTAL WEBSITE PERNIKAHAN

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

PENERAPAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WAIGHTING (FSAW) DALAM PENENTUAN PERANKINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN PRINGSEWU

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA THERESIANA WELERI KENDAL MENGGUNAKAN METODE SAW

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PEMILIHAN CALON KEPALA DESA BERBASIS WEB. Naskah Publikasi. Program Studi Teknik Informatika

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU SMK MA ARIF 01 KALIREJO LAM-TENG MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-SAW. Fera Tri Wulandari 1*, Setiya Nugroho 1

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW DI SDN IV TUBUMURI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI MITRA MANDIRI SEJAHTERA KOTA SEMARANG

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH. Febriana 1, Dedi Irawan 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI DENGAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA TELADAN DI SDN 5 TUNGGUL PAWENANG. Beta Wulan Asmara 1, Dedi Irawan 2

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ARTIKEL SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS SMA NEGERI 1 LOCERET) SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 GISTING DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting)

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemenang Lomba Posyandu Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN BURUNG PUYUH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 2015 ISSN : Harold Situmorang

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERANKINGAN CALON SISWA BARU JALUR UNDANGAN MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN KETUA OSIS MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : MTsN MODEL TALANGPADANG)

Daniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA

Keywords - Rekrutmen, SAW (Simple Additive Weighting) 12 JURNAL TRANSFORMATIKA, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016

Keywords - Rekrutmen, SAW (Simple Additive Weighting) 12 JURNAL TRANSFORMATIKA, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016

Abstract. Keywords: Scholarship, Fuzzy MADM, SAW, Criteria.

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI DESA DOKO KECAMATAN NGASEM KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH LAPTOP UNTUK MAHASISWA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA TELADAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS : DI SMP NEGERI 3 TASIKMALAYA)

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK EVALUASI DAN PENILAIAN DRIVER BERPRESTASI DI PERUSAHAAN DISTRIBUSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK REKOMENDASI PEMBERIAN BANTUAN PUPUK BAGI PETANI YANG KURANG MAMPU SKRIPSI

PEMBUATAN MODEL PENILAIAN INDEKS KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) (Studi : PTS di Provinsi Lampung)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING BERBASIS WEB DI KOPERASI SIMPAN PINJAM MELATI

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN PADA SMK N 1 KENDAL BERBASIS DECISION SUPPORT SYSTEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK TABLET PC MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia

Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Fuzzy SAW Untuk Penilaian Kinerja Dosen Politeknik Harapan Bersama Tegal

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN MOTOR BEBEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN KARYAWAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITVE WEIGHTING ( SAW ) PADA CV.GARUDA PLASTIK KURIPAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Prodi Teknik Informatika OLEH :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS PT.SURYA ENERGI INDOTAMA (SEI)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) STUDI KASUS PT. PERTAMINA RU II DUMAI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT AYAM BROILER DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

ABSTRAK. Kata kunci : SPK, Penentuan siswa berprestasi, Metode SAW, SD N I Sidomulyo

Jasmir Prodi Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN GURU TELADAN DI SMP N 24 SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT PADA PD BPR BKK BOJA DENGAN METODE SAW. Riris Niken Pratiwi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN ALTERNATIF TANAMAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADICTIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMKN 1 RAWAJITU TIMUR

PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. PATRA NUR ALASKA

PEMILIHAN SANTRI TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA BERPRESTASI MENGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SD NEGERI 2 SINAR BANTEN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

M. Ari Effendi 1, Oktafianto 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU BERPRESTASI di SD Negeri 04 WATUAGUNG MENGGUNAKAN METODE SAW. Siti Kuntilatifah 1, Dedi Irawan 2

Desi Reskika Sari ( )

Metode Simple Additive Weighting Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Murid Berprestasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON KEPALA PEKON PADA PEKON SUKOYOSO MENGGUNAKAN METODE SAW Asiah 1, Rina Wati 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung Telp. (0729) 22240 website: www.stmikpringsewu.ac.id E-mail : cilla_asiah@yahoo.com ABSTRAK Pemilihan Kepala pekon merupakan salah pesta demokrasi warga pekon pemilihan secara lingkup dearah tingkat pekon untuk menentukan pemimpin pekon atau kepala pekon. Sistem pendukung keputusan merupakan suatu alternatife sistem yang interaktif guna membantu mengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Aplikasi ini dibuat dengan metode SAW (Simple Additive Weighting) Konsep dasarmetode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus, akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode SAW ini hanya yang menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Dengan Menggunakan system pendukung keputusan pemilihan calon kepala pekon yang memakai metode Simple Additive Weigtihng (SAW) ini membantu perangkat pekon dan warga masyarakat untuk mengetahui perangkingan calon kepala pekon dari hasil bobot kriteria yang telah di tentukan, sehingga memberi informasi tambahan saat akan menetukan sebuah pilihan. Kata kunci: kepala pekon, Simple Additive Weighting (SAW), Sistem pendukung Keputusan. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepala Pekon adalah pemimpin dari pemerintahan di tingkat desa di Negara Indonesia. Masa jabatan Kepala Pekon adalah 6 (enam) tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Kepala Pekon tidak bertanggung jawab kepada Camat, namun hanya dikoordinasikan saja oleh Camat. Jabatan Kepala Pekon dapat disebut dengan nama lain, misalnya wali nagari (Sumatera Barat), pambakal (Kalimantan Selatan), hukum tua (Sulawesi Utara), perbekel (Bali). Kepala Pekon dilarang menjadi pengurus partai politik (namun boleh menjadi anggota partai politik), merangkap jabatan sebagai Ketua atau Anggota BPD, dan lembaga kemasyarakatan, merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD, terlibat dalam kampanye Pemilihan Umum, Pemilihan Presiden, dan Pemilihan Kepala Daerah Kepala Pekon dapat diberhentikan atas usul Pimpinan BPD kepada Bupati/Walikota melalui Camat, berdasarkan keputusan musyawarah BPD. Kebingungan warga untuk memilih kepala Pekon ibarat memilih kucing dalam karung Kita bingung melihat pemimpin yang tidak amanah. Kita terheran-heran menyaksikan mereka yang lebih memprioritaskan kepentingan diri dan keluarganya daripada orang-orang yang dipimpinnya. Seringkali kita terkejut mengetahui orang-orang yang seharusnya menjadi panutan malah melakukan perbuatan yang melanggar hukum maupun norma susila yang anehnya di anggap wajar. Sistem pendukung keputusan merupakan suatu alternative sistem yang interaktif guna membantu mengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur (Haniif, 2007). Perkembangan kemajuan tekhnologi khususnya informasi yang sangat pesat membuat perubahan diberbagai bidang, maka dari itu penulis berusaha membuat sebuah sistem pengambilan keputusan untuk membatu pemerintah daerah untuk 80

menyeleksi kepala Pekon serta warga masyarakat pekon dalam memilih suatu pemimpin Pekon atau kepala desa sesuai dengan syarat dan kriteria-kriteria yang ditentukan undang undang serta berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang pemilihan kepala pekon. Berdasarkan latar belakang diatas, diusulkan untuk merancang sistem pendukung keputusan untuk membantu pelaksanaan pilkades dengan judul sistem pendukung keputusan pemilihan calon kepala pekon menggunakan metode SAW. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diselesaikan yaitu: a. Bagaimana menentukan kriteria dan alternatif pemilihan kepala pekon berdasarkan bobot dan kriteria yang sudah ditentukan? b. Bagaimana merancang sebuah sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode simple additive weighting (saw) untuk menentukan calon kepala pekon? c. Bagaimana menerapkan metode simple additive weighting (SAW) dalam menentukan calon kepala pekon? d. Bagaimana proses pengambilan keputusan untuk menentukan calon kepala pekon yang dilakukan dari metode Simple Additive Weighting (SAW)? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dari penelitan ini adalah sistem yang dirancang difokuskan pada proses pemilihan calon kepala pekon berdasarkan pada ruang lingkup calon kepala pekon. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : a. Membangun sistem penunjang keputusan untuk pemilihan kepala pekon. b. Untuk merancang sistem pendukung keputusan untuk menentukan calon kepala pekon dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). c. Memahami secara lebih dalam menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam melakukan penerima kepala pekon. d. Untuk pemilihan calon kepala pekon dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : a. Dapat membantu kerja tim penyeleksi calon kepala pekon dalam melakukan penyeleksian terhadap calon kepala pekon. b. Dapat mempercepat proses penyeleksian pemilihan calon kepala pekon. c. Dapat mengurangi kesalahan dalam menentukan penerima calon kepala pekon. d. Dapat mempermudah tim penyeleksi dalam Menentukan calon kepala pekon? 2 TINJAUAAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan menurut keen dan scoot marton adalah penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan, system pendukung keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah - masalah semi tersetruktur. Sistem Pendukung Keputusan menurut Man dan Watson Sistem yang interactive yang membantu pengambilan keputusan melalui pengambilan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun tidak terstruktur. Dari uraian diatas penulis menarik kesimpulan bahwa sistem pendukung keputusan adalah suatu system yang berbasis komputer yang mengkombinasikan data yang bertujuan membantu pekerjaan agar lebih mudah dalam menyelesaikan sebuah masalah. 2.2 kepala pekon Kepala Pekon berdasarkan Badan Permusiawaratan Desa (BPD) adalah pemimpin dari pemerintahan di tingkat desa 81

di Negara Indonesia. Masa jabatan Kepala Pekon adalah 6 (enam) tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Kepala Pekon tidak bertanggung jawab kepada Camat, namun hanya dikoordinasikan saja oleh Camat. Menurut Dra.Sumber Saparin kepala pekon merupakan simbol formal daripada kesatuan masyarakat desa. Pemerintah desa diselenggarakan dibawah pimpinan seorang kepala desa beserta para pembantunya mewakili masyarakat desa guna hubungan keluar maupun kedalam masyarakat yang bersangkutan. Berdasarkan uraian diatas penulis menarik kesimpulan bahwa kepala pekon adalah orang yang yang memimpin desa dan mempunyai tugas membina masyarakat desa, mebangun perekonomian desa, memelihara ketentraman dan mendamaikan perselisihan masyarakat desa. 2.3 Definisi Simpel Additive Weight (SAW) Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. (Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, & A., Wardoyo, R. 2006). Simpel Additive Weight (SAW) menurut (fishburn, 1968) sering dikenal dengan istilah penjumlahan berbobot konsep dasar SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari ranting kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Dari uraian diatas penulis menarik kesimpulan bahwa Simpel Additive Weight (SAW) adalah mencari penjumlahan yang berbobot dari beberapa alternatif yang ada. Langkah dalam menentukan keputusan dalam metode SAW adalah sebagi berikut: 1. Menentukan kriteria yang akan menjadi acuan dalam pengambilan keputusan yaitu Ci. 2. Membuat matriks keputusan sesuai dengan kriteria Ci. 3. Normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut keuntungan(benefit) dan atribut biaya (cost), sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. { keterangan : rij = nilai rating kinerja ternormalisasi. Xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria. Max Xij = nilai terbesar dari setiap kriteria. Min Xij = nilai terkecil dari setiap kriteria. Benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik. Cost = jika nilai terkecil adalah terbaik. Biasanya dalam melakukan proses perankingan, digunakan rumus persamaan 2 yaitu : Keterangan : Vi = ranking untuk setiap alternatif Wj = nilai bobot dari setiap kriteria rij = nilai rating kinerja ternormalisasi Nilai Vi yang lebih besar meng gindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih. 3. METODE PENELITIAN Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada pekon sukoyoso, Kecamatan sukoharjo, Kabupaten pringsewu. Metode Pengumpulan Data 1. Pengamatan (Obsevasi) Pengamatan adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati obyek penelitian secara langsung. Data yang didapatkan dari metode observasi ini berupa prosedur sistem secara detail. 2. Wawancara Metode wawancara ini dilakukan dengan menanyakan beberapa pertanyaan kepada narasumber sebagai bahan untuk mengembangkan penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis. 3. Studi Pustaka Studi pustaka Merupakan metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan 82

data-data bersifat teoritis dengan cara membaca buku, mata kuliah, referensireferensi jurnal, paper, artikel-artikel dan tulisan lainnya. 4. Wikipedia Selain melakukan studi kepustakaan, penulis juga melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian ini melalui media internet dalam website wikipedia. 3.2 Analisa Tujuan analisa sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna dan sistem, yaitu mencakup masukan dan keluaran yang harus disediakan oleh sistem, serta informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Proses tersebut akan menjadi masukan bagi proses perancangan sistem secara keseluruhan Proses penyeleksian dalam menyeleksi calon kepala pekon dilakukan secara manual dan kurang memperhatikan kriteria-kriteria yang ada. Tim penyeleksi memberikan nilai dan bobot untuk setiap kriteria-kriteria. Nilai dan bobot yang diberikan menyatakan urutan prioritas kriteria. Sistem hanya memberikan informasi hasil seleksi berupa data kriteria terurut selanjutnya tim penyeleksi yang akan menentukan siapa yang lulus seleksi. 3.2.1 Analisa Sistem Pendukung Keputusan pemilihan calon kepala pekon dalam melakukan pemilihannya menggunakan langkah-langkah manual. Dalam Proses pemilihan calon kepala peon harus melewati beberapa tahap. Tahapan pertama yang dilakukan adalah penyeleksian berkas pelamar. Setelah pelamar dinyatakan lolos pada tes tertulis, selanjutnya pelamar akan mengikuti tes interview. Tahapan selanjutnya adalah pengevaluasianhasil penilaian. Untuk mendapatkan hasil penilaian yang baik dan akurat maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan agar memperoleh hasil yang sesuai. 3.2.2 Analisa dan Logika Metode Simple Additive Weighting Untuk dapat mengidentifkasi calon kepala pekon maka, digunakan sistem pengambilan keputusan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting. Agar memperoleh hasil keputusan yang baik maka perlu dilakukan analisa data, dimana data yang diperlukan yaitu: 1. Data Kriteria Dalam metode penelitian ini ada kriteria yang dibutuhkan untuk mendiagnosa calon kepala pekon. Adapun kriterianya adalah : Tabel 1 Kriteria Kriteria C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 Keterangan Fisik Pendidikan Pengalaman kerja Usia kepribadian 2. Data Bobot Dari masing-masing kriteria akan ditentukan bobotnya masing-masing. Pada metode Simple Additive Weightingbobot terdiri dari 5 bilangan, yaitu sangat rendah (SR), rendah (R), sedang (S), (T), dan sangat (ST). Lihat tabel dibawah ini untuk memahami data bobot beserta nilainya. Tabel 2 Bobot BOBOT Keterangan 1 Sangat Rendah (SR) 2 Rendah (R) 3 Sedang (S) 4 Tinggi (T). 5 Sangat Tinggi (ST) 4. PEMBAHASAN a. Kriteria Fisik Kriteria Fisik merupakan salah satu aspek pendukung dalam pamilihan calon kepala pekon. Berikut penjabaran interval kriteria karakter yang telah dikonversikan dengan bilangan Simple Additive Weighting. Tabel 1. Kriteria Fisik Karakter (C1) Bobot Nilai Cacat Parah Sedang (S) 3 Cacat sedang Tinggi (T) 4 Normal Sangat Tinggi (ST) 5 b. Kriteria Pendidikan Dalam menentukan calon kepala pekon yang sesuai perlu diperhatikan kriteria pendidikan yang dimiliki. Berikut kriteria 83

pendidikan yang telah dikonversikan kedalam bilangan crips. Tabel 5. Kriteria Pendidikan Kemampuan Bobot Nilai Akademik (C5) SMP Rendah (R) 2 SMA Sedang (S) 3 D-3 Tinggi (T) 4 S-1 Sangat Tinggi (ST) 5 c. Kriteria Pengalaman kerja Berikut penjabaran Kriteria Pengalaman kerja yang telah dikonversikan dengan bilangan Simple Additive Weighting. Tabel 3. Kriteria Pengalaman Kerja Pengalaman Bobot Nilai kerja (C3) Belum Sedang (S) 3 Berpengalaman kerja Kurang Tinggi (T) 4 Berpengalaman kerja Sudah Berpengalaman kerja Sangat Tinggi (ST) 5 d. Kriteria Usia Berikut penjabaran Kriteria Usia juga merupakan persyaratan yang dibutuhkan untuk menetukan calon kepala pekon. Berikut penjabaran interval kriteria Usia yang telah dikonversikan dengan bilangan Simple Additive Weighting. Tabel 4. Kriteria Usia Usia (C4) Bobot Nilai 18 20 Sedang (S) 3 20 23 Tinggi (T) 4 23 25 Sangat Tinggi (ST) 5 e. Kriteria Kepribadian Dalam menentukan calon kepala pekon yang sesuai perlu diperhatikan kriteria kepribadian yang dimiliki. Berikut kriteria keahlian yang telah dikonversikan kedalam bilangan crips. Tabel 2. kriteria Kepribadian Kepribadian Bobot Nilai (C2) Sangat Sangat 1 Buruk Rendah (SR) Buruk Rendah (R) 2 Cukup Baik Sedang (S) 3 Baik Tinggi (T) 4 Sangat Baju Sangat Tinggi (ST) 5 f. Perhitungan Berikut perhitungan manual berdasarkan contoh kasus untuk menghitung nilai dari beberapa calon kepala pekon yang memiliki data sebagai berikut : Tabel 6. Perhitungan bobot Krit Anam Cilla Tio Irul Raka eria C1 Sangat Sangat Sedang Tinggi Tinggi C2 Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sangat C3 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang tingi C4 Sangat Sedang Tinggi Sedang Sangat C5 Sedang Sedang Tinggi Tinggi Rendah Berdasarkan data di atas, dapat dibentuk matriks keputusan (X) yang telah dikonversikan dengan bilangan Simple Additive Weighting sebagai berikut : Tabel 7. Matriks keputusan Kriteria Alterna tive C1 C2 C3 C4 C5 A1 5 3 5 5 3 A2 5 4 4 3 3 A3 3 5 5 4 4 A4 4 4 4 5 4 A5 4 5 3 5 2 Dimana A1, A2, A3, A4, A5, merupakan Anam, Cilla, Tio, Irul, Raka. Sedangkan C1, C2, C3,C4, C5, merupakan kriteria yang terdiri dari kriteria fisik, pendidikan, pengalaman kerja, usia, kepribadian. 84

Pengambilan keputusan memberikan bobot berdasarkan tingkat kepentingan masingmasing kriteria yang dibutuhkan yaitu : Fisik ( C 1 ) = 15% pendidikan ( C 2 ) = 25 % pengalaman kerja ( C 3 ) = 25 % usia ( C 4 ) = 15 % kepribadian ( C 5 ) = 20 % Berdasarkan tingkat kepentingan kriteria diatas maka dapat dibuat vektor bobot sebagai berikut: Vektor bobot: W = [15, 25, 25, 15, 20]. Selanjutnya membuat matriks keputusan X, dibuat dari tabel kecocokan sebagai berikut: { } Berdasarkan tabel rating kecocokan diatas maka akan didapat tabel matriks X sebagai berikut: [ ] r 2,2 r 2,3 r 2,4 r 2,5 * + = 0.6 * + = 0.75 Normalisasi untuk Tio: r 3,1 r 3,2 r 3,3 r 3,4 r 3,5 * + = 0.6 normalisasi untuk Irul: r 4,1 Selanjutnya dilakukan normalisasi matriks X untuk menghitung nilai masing-masing kriteria berdasarkan rumus : r 4,2 r 4,3 { Normalisasi : Normalisasi untuk Anam: r = 1 1,1 * + r 4,4 r 4,5 normalisasi untuk Raka: r 5,1 r 1,2 * + = 0.6 r 5,2 r 1,3 r 5,3 * + = 0.6 r 1,4 r 5,4 r 1,5 * + = 0.75 r 5,5 * + =0.5 Normalisasi Cilla: r 2,1 85

Kemudian hasil dari normalisasi (r ij ) membentuk matrik ternormalisasi (R). [ ] Selanjutnya menentukan bobot yang akan digunakan untuk proses perankingan : w =, - Langkah selanjutnya pencarian perankingan atau nilai terbaik dengan memasukan setiap kriteria yang diberikan dengan menggunakan rumus: Maka hasil perankingan adalah sebagai berikut : V 1 =(0.15)(1)+(0.25)(0.6)+(0.25)(1) + (0.15)(1)+(0.20)(0.75) =0.15+0.15+0.25+0.15+0.15 =0.85 V 2 =(0.15)(1)+(0.25)(0.8)+(0.25)(0.6) + (0.15)(0.6)+(0.20)(0.75) =0.15+0.2+0.2+0.09+0.15 =0.75 V 3 =(0.15)(0.6)+(0.25)(1)+(0.25)(1)+ (0.15)(0.8)+(0.20)(1) = 0.09+0.25+0.25+0.12+0.2 =0.91 V 4 =(0.15)(0.8)+(0.25)(0.8)+(0.25)(0.8) + (0.15)(1)+(0.20)(1) = 0.12+0.2+0.2+0.15+0.2 =0.90 V 5 =(0.15)(0.8)+(0.25)(1)+(0.25)(0.6)+ (0.15)(1)+(0.20)(0.5) = 0.12+0.25+0.15+0.15+0.1 =0.77 Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: V1= 0.85 V2=0.75 V3=0.91 V4=0.90 V5=0.77 Dari hasil diatas maka dapat diketahui bahwa V3= 0.91 yang merupakan calon kepala pekon bernama Tio mendapat nilai sangat, V4=0.90 yang merupakan calon kepala pekon bernama Irul mendapat nilai, V1= 0.85 yang merupakan calon kepala pekon bernama Anam mendapat nilai sedang, V2= 0.75 yang merupaka calon kepala pekon bernama Cilla mendapat nilai rendah dan yang mendapat nilai sangat rendah yaitu V5=0.77 yang merupakan calon kepala pekon bernama Raka. Maka calon kepala pekon yang dapat lulus pada seleksi pemilihan calon kepala pekon pada pekon sukoyoso adalah Tio. 6.Kesimpulan Dengan dibuatnya sistem pendukung keputusan pemilihan calon kepala pekon dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) ini, berdasarkan pada pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Untuk menentukan kriteria yang akan digunakan sebaiknya diambil berdasarkan kebutuhan atau sesuai dengan masalah yang akan dibahas. b. System ini dibuat sebagai alat bantu untuk menentukan calon kepala pekon berdasarkan pada kriteriakriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). c. Proses pengambilan keputusan dalam pemilihan calon kepala pekon didapat pada kriteri-kriteria yang telah ditentukan dan berdasarkan pada perhitungan yang telah dilakukan. d. Sistem ini sangat efektif bila diterapkan dalam pemilhan calon kepala pekon. 7.Saran Adapun saran yang diajukan sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan adalah : 1. Seiring perkembangan teknologi informasi, maka akan lebih baik jika sistem yang telah ada sekarang untuk kedepannya dapat dikembangkan lagi dengan memanfaatkan teknologi jaringan computer. 86

2. System ini akan lebih baik lagi jika ditambahkan sebuah aplikasi web supaya para calon kepala pekon bisa langsung mendaftarkan dirinya menggunakan aplikasi web. 3. Masyarakat juga harus melakukan pencoblosan atau pungutan suara melalui aplikasi web tersebut. Daftar Pustaka Alit. 2009. penegrtian PHP. http://koplarpudak.blogspot.com/. Diakses jam 19:34 WIB Tanggal 12 februari 2017. Haniif. 2007. Sistem Pendukung Keputusan (SPK).http://haniif.wordpress.com/200 7/08/01/23 tinjauan pustaka - sistem-pendukung keputusan - spk/. Diakses tanggal 1 februari 2017, pukul 10.00 WIB. Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.CV Andi Offset:Yogyakarta. Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A., dan Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FUZZY MADM). Graha Ilmu, Yogyakarta. Nugroho, Bunafit. 2004. Aplikasi Pemprograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL. Gava Media, Yogyakarta. Rosari,Winong,Renati, 2008. Buku Pintar PHP DAN MYSQL. Andi, Yogyakarta. Idris, L. A. S. 2012. Analisis Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW). Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo 87

88