KAJIAN PERAN DOMINASI JENIS MANGROVE DALAM PENJERATAN SEDIMEN TERLARUT DI SEGARA ANAKAN CILACAP Oleh : Ugro Hari Murtiono Gunardjo Tjakrawarsa Uchu Waluya Heri Pahlana Disampaikan pada : Ekspose Hasil Penelitian dan Pengembangan Kehutanan BPTKPDAS Surakarta, 5 September 2012
LATAR BELAKANG Kawasan Segara anakan (KSA) merupakan lahan basah yang sebagian besar lahannya tertutup oleh 26 jenis mangrove Keberadaan hutan mangrove di KSA berperan penting dalam siklus hidup beberapa biota karena kemampuannya dalam menyediakan nutrisi di perairan sekitarnya, manfaat ekonomis (kayu & perikanan), tempat pemijahan, mencari makan, dan habitat beberapa jenis satwa tertentu. Permasalahan utama di Kawasan Segara Anakan : 1). sedimentasi (pendangkalan) dari sungai Citanduy dan Cibeureum serta 2). berkuarngnya luas hutan mangrove yang menyebabkan berkembangnya semak derujon (Achantus ilicifolius) dan gadelan (Derris heterophylla) yang tidak produktif
Akibat jauhnya jarak antara muara sungai yang masuk ke Segara Anakan dengan Samudera Hindia, maka sedimen yang terbawa aliran cenderung mengendap pada kiri kanan perairan Sedimentasi pada pinggir aliran dari Segara Anakan dan aliran menuju Samudera Hindia merupakan substrat bagi hutan mangrove. Tegakan mangrove diduga berperan dalam penjeratan sedimen Sedimen di KSA meningkat (tanah timbul), sehingga menurunkan kapasitasnya dan aliran menuju Samudera Hindia Perlu diketahuinya kemampuan tegakan mangrove dalam penjeratan sedimen terlarut guna menentukan langkah pengelolaan yang tepat
TUJUAN Mengetahui kadar sedimen terlarut di muara Sungai Citanduy dan Cibeureum sampai aliran di Ujungalang Mengetahui kemampuan dominasi tegakan mangrove jenis Api-api (Avicenia spp), Bogem (Sonneratia spp) dan Bakau (Rhizophora spp) dalam menjerat sedimen terlarut di Segara Anakan
Rancangan Penelitian Metode Penelitian Metode pengambilan sampel sedimen : depth integrated sampling pada beberapa sesi pengukuran setiap 1/6 lebar sungai pada aliran dari: (1) Muara Sungai Citanduy, Cibereum, pertemuan Sungai Citanduy dan Cibereum, Ujung Gagak, Klaces dan Ujung Alang (2) Dominasi mangrove meliputi : Aliran sungai yang mengalir pada dominasi mangrove jenis Api-api, Bogem, Bakau dan bagian dalam kawasan mangrove. Perbedaan kadar sedimen terlarut merupakan sedimen yang terendapkan akibat menurunnya kecepatan aliran ataupun terjerat oleh tegakan mangrove
Prosedur Penelitian Pengambilan data sedimen terlarut dilaksanakan pada musim kemarau dan penghujan Pengambilan sampel sedimen terlarut pada tegakan mangrove dilakukan pada 3 petak masing-masing tegakan mangrove dominan Ukuran plot 10 x 10 m Pada masing-masing plot diambil 3 sampel sebagai ulangan dan ditempatkan pada botol 80 ml Sampel dianalisa di laboratorium tanah BPTKPDAS untuk mengetahui kadar sedimen terlarut (gr/liter)
Bahandan Alat Bahan : Bahan perlengkapan lapangan dan Botol sampel Alat : Suspended load sampler, Timbangan analitis, Camera, Meteran dan hagameter, Abney level dan Peralatan survey tanah (bor, cangkul, skop, pisau, plastik, ring sampel).
Lokasi Kawasan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Lokasi Pengambilan Sampel Sedimentasi
Analisa Data Dilakukan dengan membandingkan kadar sedimen terlarut (gr/liter) sampel yang diambil dari beberapa lokasi untuk mengetahui: (1) kadar sedimen terlarut aliran dari muara S. Citanduy, S. Cibereum, pertemuan kedua sungai tersebut, kawasan hutan mangrove, sampai Samudra Hindia; (2) Kemampuan tegakan mangrove yang didominasi: Apiapi (Avicennia spp.), Bogem (Sonneratia spp.) dan Bakau (Rhyzophora spp.) dalam menjerat sedimen.
Hasildan Pembahasan Kadar Sedimen di Segara Anakan 2011 Lokasi Kadar sedimen terlarut (gr/liter) 26/27 Juli 4 Agst 21 Sept 8 Nov S. Citanduy 2,4 5,2 6,53 1,21 S.Cibereum 1,56 2,08 8,52 1,72 S.Citanduy-S.Cibereum 2,9 1,14 6,42 1,32 Kawasan Mangrove 2,06 0,73 4,98 0,88 Kleces Hilir 0,79 0,36 3,47 - Ujung Alang 0,19-1,91 0,42 Persen penurunan kdr sed terlarut (%) 92 93 71 65
Kadar Sedimen pada Tegakan Mangrove No. Api-api Kdr Sed terlarut (%) Bakau Kdr Sed terlarut (%) Bogem Kdr Sed terlarut (%) Selisih Selish Selisih 1 Plot 1 20,41 74,33 Plot 1 5,6 16,67 Plot 1 3,68 5,16 Plot 2 5,24 Plot 2 4,8 Plot 2 3,49 2 3 Plot 3 20,77 16,37 Plot 3 5,92 11,28 Plot 3 4,77 8,39 Plot 4 17,37 Plot 4 5,32 Plot 4 4,37 4 5 Plot 5 29,3 9,18 Plot 5 5,49 1,10 Plot 5 28,67 72,17 Plot 6 26,61 Plot 6 5,43 Plot 6 7,98 6 Rata-rata 33,29 Rata-rata 9,68 Rata-rata 28,57 Ket. Plot 1, 3, 5 = bagian dalam ; Plot 2, 4, 6 bagian luar
Tingkat Penurunan Amplitudo Gelombang & Kedalaman Air No Dominasi Rata-rata penurunan amplitudo (%) Kedalaman air depan (cm) Kedalaman air belakang (cm) 1 Api-api 23,7 50,7 21,0 2 Bakau 47,0 60,3 59,0 3 Bogem 61,3 39,3 42,8
Indeks Nilai Penting (INP) Vegetasi Mangrove di 3 Lokasi No. Nama Lokal Nama Botani Ujunggagak Klaces Ujungalang INP INP INP Po Pa S Po Pa S Po Pa S 1. Bogem Soneratia alba 300 81 43-20 300 14 12 2. Api-api Avicennia sp - 103 157-112 157-24 10 3. Tancang 4. Panggang Bruguiera gymnorrhiza Exoei caria agallocha - 17 - - 45 - - 18 12 - - - - - - - 40 19 5. Bakau Rhizophora sp - - - - - - - 95 147 6. Nipah Nypa fruticans - - - - 23 43-9 - Jumlah 300 200 200-200 200 300 200 200
Penyusutan Luas LagunaSegara Anakan (1984-2008) 2003 600 Ha 2007 2008 750 Ha
Kesimpulan 1. Dalam proses aliran sungai-sungai yang muara Sungai Citandui dan Cibereum menuju Samudra Hindia terjadi proses sedimentasi/pengendapan dari sedimen terlarut sebesar 80%. 2. Dominasi jenis Api-api memiliki kemampuan penjerapan sedimen tertinggi (33,29%) diikuti jenis Bogem (28,57%) dan terendah dominansi Bakau (Rizhopora Spp.) (9,68)