TANTANGAN KIE KB KULONPROGO 2010

dokumen-dokumen yang mirip
TANTANGAN KIE KKB KULONPROGO 2015

(BPMPDP dan KB) Kabupaten Kulonprogo. Prestasi yang dimaksud adalah diperolehnya predikat

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO

KADER IMP, SEBUAH CATATAN

Memadukan BBGRM dan Harganas Di Kulonprogo

Kulon Progo adalah sebanyak peserta atau 87,99% dari total Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM)/Target sebanyak Tingkat Kemandiriannya

KULONPROGO BANGKIT TANGGULANGI AIDS

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Artikel Tantangan Mendongkrak Kesertaan KB Pria di Kulonprogo. Mardiya

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

MEMBEBASKAN KULONPROGO DARI BAHAYA NARKOBA

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

Oleh; Drs. Ipin.Z.A Husni, MPA Kepala Biro Perencanaan BKKBN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

GEREBEG PASAR: DONGKRAK KESERTAAN KB PRIA

Potret KB DIY dan Tantangan ke Depan

IV.B.15. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Realisasi KKP Kota Denpasar sampai dengan Bulan Desember 2013 dapat dilihat pada tabel berikut :

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI

KAMPUNG K B OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUN DAN PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BUKITTINGGI

Tabel 3.15 Capaian Kinerja Sasaran Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

RENCANA KERJA BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB) KECAMATAN PANIMBANG TAHUN 2016

DAFTAR ISI B. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA C. PROGRAM KETEHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA D. PROGRAM PENGUATAN PELEMBAGAAN KELUARGA KECIL

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

KEGIATAN KANTOR KELUARGA BERENCANA - JAKBAR YANG DIBIAYAI APBD TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan

Visi Misi Baru, Mengembalikan Kejayaan KB?

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Latar Belakang Semua Keluarga Ikut KB

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012

KETERPADUAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL DENGAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA. Jakarta, 5 September 2016

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN FEBRUARI 2013

BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

45 TAHUN PROGRAM KKBPK DI KULONPROGO Menuju Era Pemberdayaan Keluarga. Mardiya. Tanpa terasa, pelaksanaan program Kependudukan Keluarga Berencana dan

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KETUA PANITIA PADA PUNCAK ACARA PERINGATAN HARI KELUARGA NASIONAL (HARGANAS) XVI TAHUN 2009 KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK)

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN GRESIK

LAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI APRIL 2016

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

BUPATI BENGKULU SELATAN SAMBUTAN BUPATI BENGKULU SELATAN

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana Penyediaan Jasa Surat Menyurat 360 Rp ,00 APBD (

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN AGUSTUS 2012

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun Rencana Tahun Target Capaian Kinerja

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip

CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN 2011 I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)

LAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI FEBRUARI 2016

MISI MISI VISI PENDUDUK VISI & MISI KEPENDUDUKKAN CATATAN SIPIL & KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TAPIN

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

MONEV RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

BAB I PENDAHULUAN. maka dampak buruk akan segera terjadi. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

ANALISIS DAN EVALUASI PENGENDALIAN LAPANGAN BULAN DESEMBER 2015

OKTOBER 2009 BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

Transkripsi:

Artikel TANTANGAN KIE KB KULONPROGO 2010 Mardiya Diakui atau tidak, dalam rangka menyukseskan program-program pemerintah, masalah Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) memiliki kedudukan yang sangat penting, kapanpun dan di manapun. Bukan saja karena KIE sebagai bagian dari upaya memberikan wawasan dan pengetahuan pada warga masyarakat dalam bidang pembangunan tertentu, tetapi juga memiliki andil yang sangat besar dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan kepedulian mereka untuk berperan aktif turut serta menyukseskan program-program pembangunan dimaksud sekaligus merasa ikut bertanggungjawab mengamankan hasil-hasil yang telah dicapai. Ini berarti, kegiatan KIE bukan sekedar memberikan informasi sebagai bagian dari komunikasi, tetapi juga sudah mengarah bagaimana mempengaruhi opini publik, dari tidak mendukung program menjadi mendukung, dari antipati menjadi lebih bertoleransi dari pasif menjadi aktif untuk berpartisipasi, dan sebagainya. Tentang pentingnya kegiatan KIE dalam pembangunan Keluarga Berencana (KB), diakui oleh mantan Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN Prof. Dr. H. Haryono Suyono. Dalam bukunya Mengubah Loyang Menjadi Emas, beliau menyatakan bahwa dalam menyukseskan program KB, selain pengembangan visi dan misi, perumusan strategi KIE menjadi sesuatu yang sangat urgen. Sehingga ketika beliau memimpin BKKBN, KIE bidang KB mengalami masa kejayaan yang berimbas pada keberhasilan capaian program. Waktu itu (era 1980 1990 an) hampir semua penerbitan surat kabar, majalah, buku, dan lain-lain tidak henti-hentinya mewartakan tentang KB. 1

Tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas lapangan KB dan kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) yang dibantu oleh para jupen tak henti-hentinya menginformasikan tentang pentingnya KB dalam membangun keluarga kecil bahagia sejahtera. Sehingga lambat laun masyarakat yang sebelumnya tidak kenal dengan KB bahkan anti pati, telah berbalik mendukung dan ikut menyukseskannya. Bagi Kabupaten Kulonprogo, tahun 2010 adalah tahun yang cukup spesifik dalam pengembangan KIE KB, sekaligus menumbuhkan berbagai tantangan untuk mewujudkannya. Hal ini bukan saja berkaitan dengan upaya Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) melalui pengembangan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja, tetapi juga dalam kaitannya dengan upaya pengaturan kelahiran melalui penggunaan alat kontrasepsi modern, upaya pembinaan ketahanan keluarga melalui kegiatan catur bina yang terdiri dari Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Bina Lingkungan Keluarga (BLK) serta upaya peningkatan kesejahteraan keluarga melalui kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Dalam upaya PUP, selain akan dikembangkan kelompok-kelompok PIK Remaja baru terutama jalur sekolah untuk mengantisipasi perilaku negatif remaja yang terkait dengan Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yakni Seksualitas, Napza dan HIV/AIDS, juga akan diintensifkan KIE pada remaja sekolah dan non sekolah untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya mendewasakan usia perkawinan dan mengisi masa remaja dengan berbagai kegiatan yang positif sebagai bekal besok sesudah berkeluarga. Sekarang ini di Kulonprogo baru terdapat 17 PIK Remaja yang terdiri dari 13 kelompok jalur non sekolah dan 4 kelompok jalur 2

sekolah.tahun 2010, diharapkan paling tidak ada penambahan 2 kelompok jalur sekolah selain secara umum kualitas akan terus ditingkatkan. Intensifikasi KIE PUP nantinya tidak hanya melalui pertemuan penyuluhan atau pembicaraan dalam keseharian, tetapi juga melalui kegiatan seminar, dialog KRR, penyebaran leaflet, pemasangan baliho, siaran radio, pengajian dan sebagainya. KIE tentang PUP dirasa makin urgen, seiring dengan meningkatnya kasus-kasus pernikahan usia dini di Kulonprogo. Bila ditahun 2006 baru ditemukan 19 kasus, tahun 2007 meningkat menjadi 41 kasus dan tahun 2008 meningkat lagi menjadi 68 kasus. Di tahun 2009, meskipun kasusnya belum terungkap secara menyeluruh, dipastikan frekuensinya tetap tinggi mengingat makin kuatnya pengaruh video, cerita dan gambar porno di kalangan remaja yang diperoleh melalui internet atau jejaring Face Book (FB) serta penjualan secara tradisional dalam bentuk Compact Disk (CD), foto, majalah serta buku-buku bacaan. Makin banyaknya korban pelecehan seksual, perkosaan atau seks bebas pada remaja akibat pengaruh buruk segala sesuatu yang berbau pornografi ini telah membuka kemungkinan baru makin rentannya remaja Kulonprogo terhadap penyalahgunaan Napza dan tertularnya HIV/AIDS. Selanjutnya dalam upaya pengaturan kelahiran melalui penggunaan kontrasepsi modern, di tahun 2010, Kulonprogo dihadapkan pada realitas cenderung menurunnya penggunaan Metode Kontrasepsepsi Jangka Panjang (MKJP) meskipun proporsi maupun jumlah Peserta KB Aktif (PA) terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Bila di tahun 2008 penggunaan MKJP yang terdiri dari Intra Uterie Device (IUD), Medis Operatif Pria (MOP), Medis Operatif Wanita (MOW) dan Implant masih berjumlah 23.268 akseptor atau proporsinya mencapai 46,68 persen dari total PA yang banyaknya 49.651 akseptor maka pada tahun 2009 proporsinya menurun menjadi 44,56 persen dari 3

total PA yang banyaknya 50.908 akseptor. Ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi, sehingga KIE KB melalui kunjungan dari rumah ke rumah (home visit) atau KIE melalui pertemuan kelompok sangatlah diperlukan. Persoalannya, jumlah Penyuluh KB sekarang ini sangat terbatas, karena jumlah personilnya saat ini tinggal 52 orang untuk 88 desa se Kabupaten Kulonprogo. Sementara kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) yang terdiri dari Koordinator PPKBD (88 orang), PPKBD (934 orang) dan Sub PPKBD (4.553 orang) diproyeksikan aktivitasnya akan sedikit melemah seiring dengan ketiadaan dana operasional untuk melaksanakan peran baktinya. Ini menjadi tantangan bersama. Bagaimana upaya kita untuk dapat tetap menggairahkan para kader ini dalam melaksanakan KIE di masyarakat melalui cara-cara persuasif tanpa harus tergantung pada hal-hal yang bersifat finansial. Sementara itu, dalam upaya peningkatan ketahanan keluarga melalui catur bina, terbentur oleh terbatasnya jumlah kelompok, cakupan, terbatasnya jumlah kader penekun yang tidak bosan-bosannya memberi KIE pada warga masyarakat akan pentingnya terus mempertahankan dan meningkatkan ketahanan keluarga untuk mewujudkan keluarga yang tangguh dan harmonis serta tidak mudah tergerus atau terombang-ambing oleh arus globalisasi. Saat ini jumlah kelompok BKB yang ada di Kulonprogo sebanyak 383 kelompok dengan jumlah anggota 9.711 keluarga, cakupan sasaran sekitar 40%, kelompok BKR 99 kelompok, anggota 2.628 keluarga, cakupan sasaran sekitar 9%, kelompok BKL 78 kelompok, anggota 2.561 keluarga, cakupan sasaran sekitar 5% dan kelompok BLK 6 kelompok yang berbasis di 6 dusun dengan cakupan sasaran sekitar 3%. Dengan demikian, KIE terkait upaya peningkatan ketahanan keluarga juga diperlukan dalam rangka memperluas cakupan kesertaan dalam kegiatan catur bina serta 4

mengaktifkan kembali sebagian anggota kelompok yang selama ini kurang greget untuk mengikuti kegiatan pertemuan penyuluhan. Sedangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga, tantangan KIE terkonsentrasi pada bagaimana menumbuhkan semangat wirausaha pada keluarga anggota kelompok UPPKS, terutama yang termasuk dalam kategori keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I. Saat ini jumlah kelompok UPPKS yang ada di Kulonprogo ada 801 kelompok dengan jumlah anggota 18.458 keluarga. dari jumlah tersebut yang berusaha 13.136 keluarga atau 71,17% dari total anggota. Khusus untuk keluarga Pra Sejahtera dan KS I yang menjadi anggota UPPKS ada sebanyak 12.564 keluarga namun yang berusaha baru 8.238 keluarga atau 65,57%. Ini menjadi pekerjaan rumah yang tidak ringan dalam hal KIE untuk menumbuhkan gairah sekaligus keberanian berwirausaha pada anggota UPPKS yang selama ini masih aktif dalam simpan pinjam. Minimnya anggaran KB yang bersumber dari APBD tentu akan menjadi tantangan sendiri bagi para pengelola KB di Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDP dan KB) Kabupaten Kulonprogo termasuk petugas KB yang berada di 12 kecamatan dalam intensifikasi KIE KB di lapangan. Namun kita tidak boleh menyerah, minimnya anggaran harus disikapi dengan semakin mempererat kerjasama lintas sektor (Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kantor Depag, TP PKK, Polres), merapatkan barisan dengan institusi yang peduli dengan KB (PKBI, KPA, dll), LSOM serta tokoh masyarakat dan tokoh agama. Tidak kalah pentingnya bersinergi dengan BKKBN dan Badan Pemberdayaan Perempuan 5

dan Masyarakat (BPPM) Provinsi DIY untuk mengantisipasi sekaligus mengatasi berbagai persoalan yang ada. Adalah suatu keberuntungan, Kabupaten Kulonprogo selama 3 tahun berturutturut telah mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengadaan sarana-prasarana yang sangat membantu dalam intesifikasi KIE dan pelayanan KB di lapangan. Di tahun 2007 ada dukungan untuk pengadaan sepeda motor penyuluh KB, tahun 2008 ada dukungan untuk pengadaan Mobil Unit Pelayanan (Muyan) KB Keliling, laptop, Gynbed dan BKB Kit, dan di tahun 2010 ini ada dukungan dana untuk pengadaan Mobil Unit Penerangan (Mupen) KB. Dengan demikian, ada secercah harapan bahwa KIE KB di Kulonprogo akan kembali bergairah dengan dukungan positif dari semua pihak meskipun tantangan dan masalah yang dihadapi akan semakin besar. Terlebih di Kulonprogo saat ini telah terbentuk Kelompok Seni Peduli KB (KSP-KB) melalui SK Bupati Nomor 237 Tahun 2009 dengan Akte Pendirian Group Kesenian Nomor 431/83/AKTE KT/2009 yang telah aktif berkiprah melalui pembuatan lagu campur sari, siaran radio, pertunjukan wayang dan dagelan KB, dan sebagainya. Drs. Mardiya, Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulonprogo 6