BAB 3 OBJEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas talkshow informatif Coffee

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal. Komunikasi yang lazim

BAB 1 PENDAHULUAN. tekhnologi semakin maju. Kebutuhan masyarakat akan informasi semakin banyak, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. dari segi penampilannya. Televisi dapat menampilkan gambar bergerak serta audio

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

Lampiran Rundown Acara Radio Show

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya. Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mendukung berbagai aktivitasnya. Teknologi pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. Lativi) adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Stasiun televisi ini didirikan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. manusia lainnya. Mereka selalu ingin mengetahui lingkungan sekitarnya. Rasa

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE TERHADAP KESADARAN HUKUM MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan sekelompok masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian merupakan sarana dalam era globalisasi ini, karena melalui

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB I PENDAHULUAN. melalui televisi akan selalu menjadi salah satu yang mudah diterima khalayak. Ini

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Stasiun Globaltv

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Perkembangan Andalaz Televisi. bangsa pada umumnya. Kebutuhan akan informasi

BAB I PENDAHULUAN. lain. Ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari hari, semua kegiatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

Transkripsi:

BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Disini peneliti akan menjabarkan menganai organisasi perusahaan yang menjadi objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas mengenai program Radio Show yang ditayangkan di tvone. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan tvone tvone (sebelumnya bernama Lativi) merupakan salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Stasiun televisi ini didirikan pada tanggal 9 Agustus 2002 oleh pengusaha Abdul Latief. Pada saat itu, konsep penyusunan acaranya adalah banyak menonjolkan masalah yang berbau klenik, erotisme, berita kriminalitas dan beberapa hiburan ringan lainnya. Namun sejak tahun 2006, sebagian sahamnya juga dimiliki oleh Grup Bakrie yang juga merupakan pemilik Antv. Tepat hari kamis 14 Februari 2008, pukul 19.00 WIB Malam, Lativi secara resmi berganti nama menjadi tvone dan itu merupakan saat yang bersejarah karena untuk pertama kalinya tvone mengudara. Peresmian dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, tvone menjadi stasiun tv pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia. 43

44 Semenjak Lativi secara resmi berganti nama menjadi tvone, kini Abdul Latief pun tidak lagi berada dalam posisi kepemilikan saham tvone. Kini komposisi kepemilikan saham tvone terdiri dari PT Visi Media Asia sebesar 49%, PT Redal Semesta 31%, Good Response Ltd 10%, dan Promise Result Ltd 10%. Dengan komposisi acaranya hampir 70 persen berita, dan sisanya merupakan gabungan program olahraga dan hiburan. tvone secara progresif menginspirasi masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui program News and Sports yang dimilikinya. 3.1.2 Profil tvone tvone PT Lativi Media Karya Nama sebelumnya Lativi Diluncurkan 30 Juli 2002 (sebagai Lativi) 14 Februari 2008 (sebagai tvone) Pemilik PT Visi Media Asia Tbk

45 Slogan "Terdepan Mengabarkan" (14 Februari 2010-2 Maret 2012) "Menuju Satu Dunia" (24 Februari 2011-2 Maret 2012) "Memang Beda" (14 Februari 2008-2010, 2 Maret 2012- sekarang) Jl. Rawa Terate II No.2 Kawasan Industri Pulo Kantor pusat Gadung, Jakarta, Indonesia Kode Pos : 13260 Situs Web www.tvonenews.tv Tabel 3.1. Profil tvone 3.1.3 Visi dan Misi tvone Visi : Visi dari tvone yaitu mencerdaskan semua lapisan masyarakat yang pada akhirnya memajukan Bangsa Misi : Menjadi stasiun TV Berita & Olahraga nomor satu.

46 Menayangkan program News & Sport yang secara progresif mendidik pemirsa untuk berpikiran maju, positif dan cerdas. Memilih program News & Sport yang informative dan inovatif dalam penyajian dan kemasan. 3.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan Dewan Direksi tvone Gambar 3.1 Dewan Direksi tvone 3.1.5 Sejarah Logo tvone Logo tvone (dahulu Lativi) saat pertama kali diluncurkan hingga Juli 2002

47 Logo tvone (dahulu Lativi) tahun 2002-2006 Logo tvone (dahulu Lativi) tahun 2006-2008 Logo tvone tahun 2008-2011 Logo tvone tahun 2011-2012 dengan Latar Belakang Dunia Gambar 3.2 Perubahan logo tvone Logo tvone terbaru ditahun 2012 dengan Warna Merah dan tulisan Putih yang melambangkan Indonesia dan lingkaran dengan angka 1 di dalamnya merupakan simbol persatuan. Sedangkan penggunaan kalimat berbahasa Inggris, One, menunjukkan kesiapan tvone dalam kancah pertelevisian global. Mudah dipahami oleh mitra kerja tvone yang berada di luar negeri serta mencerminkan optimisme kebangsaan, sebagai bangsa Indonesia yang ingin maju.

48 3.1.6 Keunggulan / karakterperusahaan Karakteristik Program tvone Karakteristik program tvone lebih menekankan pada acara berita dan selebihnya adalah acara olahraga dan hiburan dengan komposisi 70% berita, sisanya gabungan program olahraga dan hiburan. tvone memiliki program-program yang menjadi unggulan yaitu; Kabar Pagi, Apa Kabar Indonesia Pagi, Apa Kabar Indonesia Malam, Kabar 9, Kabar Siang, Kabar 15, Kabar Petang, Kabar malam, Kabar Pasar, dan Kabar Terkini. Selain memiliki program-program unggulan di atas, tvone juga memiliki program yang bernuansa religi Islam seperti Jejak Islam dan Damai Indonesiaku, juga memiliki Program yang bernuansa petualangan seperti Backpacker dan Nuansa 1000 Pulau. Dan acara-acara lainnya yang bersifat reality, Info, Talkshow, Entertainment dan Sport. 3.1.7 Segmentasi Khalayak Pemirsa tvone Segmentasi khalayak pemirsa tvone mencakup semua kalangan, karena acara yang berbentuk berita-berita ringan yang sifatnya umum, seperti kabar pagi, kabar siang, kabar petang, radio show dan juga acara sejenis lainnya. Selain segmentasi kalangan yang mencakup semua. Terdapat juga segmentasi yang bisa dikatakan khusus mungkin hanya untuk kalangan menengah keatas yaitu berita-berita Khusus seperti Kabar Pasar (berita ekonomi) dan Jakarta Lawyers Club.

49 3.2 Profil Program Radio Show Gambar 3.3 Logo Program Radio Show Title : Radio Show Format : LIVE Multicam Durasi : 120 menit (include Commbreak) Genre : Talkshow On Air Time : Senin Jumat, Pukul 23.00 1.00 WIB Sabtu & Minggu (Radio road Show), Pukul 23.00 1.00 WIB SES : ABC1 Audience : 20-35 tahun

50 Radio Show tvone merupakan acara baru di tvone yang dibuat dan dikemas seperti talkshow dan on air radio dalam siaran televisi yang mengupas tentang berita terbaru dan paling menarik yang sedang terjadi, pada acara ini juga akan dihadirkan artis atau narasumber yang memiliki kaitan erat dengan topik yang dibahas saat itu, meski acara ini tayang menjelang tengah malam namun acara ini cukup menarik dan apik untuk dinikmati baik lewat televisi langsung maupun lewat tv streaming tvone yang dapat dilihat atau di tonton melalui Mivotv. Acara Radio Show tvone begitu cerdas di kemas, dengan mengandalkan kepiawaian seorang Sys NS yang sangat berpengalaman di dunia entertainment ( termasuk Radio ). Acara Radio Show tvone ini mengambil setting seperti di sebuah kabin studio radio, lengkap dengan perangkat dan pernak-perniknya untuk siaran radio, seperti mixer, mic, amplifier, hiasan dinding berupa poster artis dan grup band. Sys NS mencoba menghidupkan Radio Show tvone dengan nuansa pada era nya, yaitu pada tahun 70 90an, dengan menyisipkan videoklip musik manca negara dan juga lokal yang hits pada kisaran tahun tersebut. Selain itu juga dengan menyisipkan penampilan dari para narasumber serta artis/musisi untuk tampil di panggung Radio Show tvone, dan juga mengadakan kuis interakif dengan penonton yang langsung dilokasi shooting maupun dengan penonton dirumah. Acara Radio Show TV One tentu sangat berbeda dengan acara live Talkshow di televisi lainnya, karena dengan penampilan para Host/presenter yang berani memberikan pertanyaan-pertanyaan yang serius kepada para narasumber dan

51 terkadang sesekali mengkritik pihak tertentu secara langsung yang berhubungan dengan topik yang sedang di bahas. Seiring berkembang nya Program Radio Show ini yang tayang setiap hari senin sampai dengan jumat, kini Radio Show juga mengadakan Radio [road] Show yang ditayangkan setiap hari sabtu dan minggu malam secara live yang dimana pada Radio [road] Show ini program Radio Show melakukan perpindahan lokasi shooting sesuai dengan request / permintaan para penonton, seperti sekarang misalnya Radio [road] Show hadir di kampus-kampus. 3.2.1 Makna Logo Radio Show Gambar Mic Sebagai pengganti huruf i pada kata Radio mengidentifikasikan alat yang paling penting dalam sebuah siaran radio, yaitu microfon.

52 Speaker Kecil, terdapat beberapa kotak speaker kecil yang mengelilingi tulisan Radio Show melambangkan kekinian, dipilihnya speaker kecil yang kini jamak digunakan melambangkan hiburan masa lalu yang dikemas dengan gaya masa kini dan kualitas yang mutakhir. Speaker juga melambangkan penyampai suara masyarakat melalui media massa. Kotak Kecil, Kotak kotak kecil yang menjadi backround tulisan Radio Show menjadi perwujudan dari graphic equalizer audio yang menunjukkan kedinamisan acara dan bersatunya berbagai unsur unsur acara yang berbeda menjadi satu kesatuan yang harmonis. 3.3 Pendekatan Penelitian Kuantitatif Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat di generalisasikan dan sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Serta penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial. Metode kuantitatif dinamakan sebagai metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah menjadi tradisi digunakan sebagai metode penelitian. Metode ini disebut juga dengan metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai meode ilmiah, karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur,

53 rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery. Karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai IPTEK baru. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2006:7). 3.4 Jenis Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Beberapa penulis memperluas penelitian deskriptif kepada segala penelitian selain penelitian historis dan eksperimental. Mereka menyebut metode yang melulu deskriptif sebagai penelitian survei atau penelitian observasional (Jalaludin, 2009). Sedangkan Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat dalam penelitian eksperimen. Penelitian deskriptif juga mempunyai karekteristik karakteristik seperti yang dikemukankan oleh (Furchan:2004) bahwa : 1. Penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat.

54 2. Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan. 3. Tidak adanya uji hipotesis. Jika dilihat dari pembahasan yang diteliti oleh peneliti, maka penelitian ini dapat dikategorikan sebagai kuantitatif deskriptif. Karena dalam penelitian ini peneliti terjun langsung melakukan penelitian di lapangan untuk mengetahui pendapat para mahasiswa terhadap program Radio Show di tvone, yang didukung dengan analisis data terhadap kuisioner yang dibagikan kepada para responden. 3.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan peneliti untuk menghasilkan data dan informasi dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu meneliti populasi yang relatif luas dengan cara menentukan sampel yang mewakili (representative) dari populasi yang akan diteliti. Ciri khas dari metode survei ini yaitu data yang dikumpulkan dari responden yang jumlahnya banyak dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang akan dibagikan berisi pertanyaan yang berhubungan dengan persepsi mahasiswa Binus University jurusan marketing communication angkatan 2008 terhadap program Radio Show di tvone. Metode kuantitatif yang meliputi metode survei dan eksperimen yang dikemukakan oleh Sugiyono dapat digunakan apabila masalah yang diteliti

55 merupakan tolak penelitian yang jelas. Masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian masalah ini harus ditunjukkan dengan data,baik data berupa hasil penelitian itu sendiri maupun hasil dokumentasi. 3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Binus University Jurusan Marketing Communication angkatan 2008 yang berjumlah 380 orang. Latar belakang pemilihan populasi ini karena sejalan dengan target audience dari Program Radio Show tvone yang salah satu target audience nya adalah usia 15 24 tahun yang paling banyak menonton program tersebut. Dan rata-rata usia Mahasiswa Binus University Jurusan Marketing Communication angkatan 2008 juga termasuk dalam kategori target audience dari Program Radio Show tvone itu sendiri yang berkisar antara 20 24 tahun.

56 3.6.2 Sampel Menurut Sugiyono (2009 : 116), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut dan sampel yang diambil haruslah bersifat representatif (mewakili). Adanya sampel ini adalah karena keterbatasan peneliti untuk meneliti keseluruhan populasi dari segi biaya, waktu, ataupun tenaga. 3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan sampel dan besar sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel. Dalam nonprobability sampling, peneliti memilih teknik purposive sampling, yaitu merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Peneliti memilih orang sebagai sampel dengan memilih orang yang benar-benar mengetahui topik penelitian. Berhubungan dengan jumlah populasi yang terlalu banyak, maka peneliti memutuskan untuk memilih sampel penelitian dengan menggunakan rumus Taro Yamane sebagai berikut: n = N N.d 2 +1

57 Keterangan : n : Jumlah Sampel N : Jumlah Populasi d 2 : Nilai presisi yang ditetapkan (0,1) Rumus : n = N N.d 2 +1 n = 380 380.(0,1) 2 +1 n = 380 3,8+1 n = 380 4,8 n = 79,166667 = 80 Orang (dibulatkan) Sehingga sampel yang diambil dari populasi mahasiswa binus university jurusan marketing communication angkatan 2008 dalam penelitian ini sebanyak 80 responden.

58 3.7 Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini hanya data primer yang diperoleh dari responden yang mengisi kuisioner penelitian, karena penelitian ini merupakan penelitian survei. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang dilakukan peneliti. Peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa mengenai Program Radio Show yang ditayangkan di tvone, kemudian peneliti memberikan kuisioner terhadap mahasiswa yang menjadi responden maka data yang diperoleh dari pengisian kuisioner tersebut adalah data primer. Dengan menggunakan kuisioner, peneliti berupaya mengukur apa yang ditemukan di dalam survei, selain itu juga untuk menentuukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu survei. 3.8 Metode Analisis Data Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian, interpretasi dan analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian, dengan tujuan agar data yang disajikan mempunyai makna, sehingga pembaca dapat mengetahui hasil penelitian kita.

59 Berdasarkan variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka penelitian dengan judul Persepsi Mahasiswa Binus University Jurusan Marketing Communication Angkatan 2008 Terhadap Program Radio Show di tvone. menggunakan analisis data dengan penghitungan melalui uji statistik karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang penyajian datanya berupa angkaangka. 3.8.1 Skala Likert Dalam penelitian ini untuk mengolah data kuantitatif, peneliti menggunakan skala Likert sebagai alat penilaian dari kuesioner. Skala Likert terdiri dari sejumlah pertanyaan yang semuanya menunjukan sikap terhadap suatu objek tertentu atau menunjukan ciri tertentu yang akan diukur. Cara pemberian nilai atas tanggapan yang diberikan responden terhadap pernyataan yang tersedia di kuesioner adalah dengan memberikan nilai dari setiap jawaban yang telah ditentukan. Adapun bentuk pertanyaan yang akan diajukan dalam kuesioner adalah pertanyaan tertutup, dengan menggunakan skala Likert pada jawaban guna memudahkan peneliti membuat kesimpulan dan analisis secara kuantitatif. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument penelitian yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

60 Jawaban dari setiap item instrument mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata sebagai berikut : 1) Sangat Setuju (SS), bernilai 5 2) Setuju (S), bernilai 4 3) Ragu-ragu (R), bernilai 3 4) Tidak Setuju (TS), bernilai 2 5) Sangat Tidak Setuju (STS), bernilai 1 Lalu untuk mengetahui ketetapan terhadap instrument yang digunakan dalam pengambilan data diperlukan pengujian terhadap data yang diperoleh melalui pengujian realibilitas dan validitas. 3.8.2 Realibilitas Realibilitas adalah pengujian alat ukur yang bertujuan untuk melihat stabilitas dan konsistensi dari suatu definisi operasional. Suatu alat ukur dikatakan realibel jika selalu mendapatkan hasil yang tetap sama dari pengukuran gejala yang sama meskipun dilakukan pada waktu yang berbeda-beda. Reabilitas mengacu pada keterandalan alat ukur. Dapat dikatakan bahwa skala yang dibuat dan digunakan peneliti dapat dipercaya sehingga dapat digunakan pada penelitian yang mengukur variabel yang sama di waktu mendatang. Alat ukur

61 disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali. Reabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah ubah),dapat diandalkan (dependable) dan tetap/ajeg (consistent). (Rachmat Kriyantono, 2007) 3.8.3 Validitas Validitas adalah untuk melihat apakah definisi operasional telah benar-benar mengukur atau sesuai dengan definisi konseptual. Dengan kata lain, validitas berkenaan dengan tingkat kesesuaian antara definisi konseptual dan definisi operasional dari variabel. Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Validitas merupakan kesesuain antara definisi operasional dengan definisi konseptual maka validitas perangkat ukur tersebut semakin tinggi (Nasution,2000).