BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu kepercayaan atau agama, dimana seorang penganut

dokumen-dokumen yang mirip
KEPERCAYAAN DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP MAKAM DATU INSAD DI KABUPATEN TANAH LAUT

BAB I PENDAHULUAN. yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam. 1 Masyarakat Kalimantan

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

TRADISI MEMBANGUN RUMAH DI DESA SUNGAI RANGAS ULU KECAMATAN MARTAPURA BARAT KABUPATEN BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Iman adalah pekerjaan yang berhubungan dengan perbuatan batin (hati)

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

MOTIVASI BERZIARAH DALAM PERSPEKTIF TASAWUF STUDI KASUS DI MAKAM SYEKH JA FAR SHADIQ SUNAN KUDUS

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

BAB I PENDAHULUAN. sifat-sifatnya sampai ke tingkat yang setinggi-tingginya. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Karo memiliki berbagai upacara, tradisi, maupun beragam

BAB I PENDAHULUAN. animisme dan dinamisme. Masyarakat tersebut masih mempercayai adanya rohroh

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Inilah sebabnya mengapa Islam sangat memperhatikan masalah keluarga dari pada

BAB IV ANALISIS. Dalam menganalisis ini, penulis akan mencoba mengarahkan kepada tiga (3)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB V PENUTUP. Dari uraian dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan

LAPORAN PENELITIAN. Oleh: Tim Peneliti Jurusan Tafsir Hadis. Drs. H. Ahd. Zamani, M.Ag. (Ketua) Samsuni, M.A. (Anggota) Muhammad Arabi, M.A.

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT PEZIARAH

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP PEZIARAH DAN MOTIVASI PEZIARAH KE MAKAM KH. ALI MAS UD. A. Tanggapan Masyarakat dari Sisi Positif

makam kembali untuk berpamitan kepada mbah Sunan. Ada mitos tersendiri akan hal ini yaitu ada yang hanya bereluk salam ada yang agar dilancarkan

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB IV PEMBAHASAN DATA PENELITIAN. A. Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pohon, Jembatan dan Makam Keramat

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

KEPERCAYAAN DAN PERLAKUAN MASYARAKAT BANJAR TERHADAP JIMAT-JIMAT PENOLAK PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

Takwa dan Keutamaannya

Serial Akhlak Muslim : Amanah

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM KELAS XI IPA MA SMIP 1946 BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi. kepada umat manusia sejagad, bahkan bagi seisi alam semesta.

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan, kecuali dari Allah, Zat yang tidak akan menyia-nyiakan pahala orang

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

Keistimewaan Hari Jumat

BAB I PENDAHULUAN. science is lame ; Ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh.

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

SITI MEGAWATI NIM:

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

PRAKTEK PENGOBATAN MAGIS MURNINGSIH DI DESA KUNYIT KECAMATAN BAJUIN KABUPATEN TANAH LAUT. SKRIPSI Oleh : SITI ROPEAH

BAB 1 PENDAHULUAN. utara Kabupaten Pasaman Barat, yang terdiri dari 1. dengan luas wilayah sekitar 340,78 km atau 8,77%. Daerah ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berkembang hidup sejahtera dengan aspirasi cita-cita untuk maju, bahagia dan

BAB I PENDAHULUAAN. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2001, hal. 13. hal. 69.

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. bandingkan dengan makhluk yang lain, baik dalam bentuk fisik maupun dalam

3 Wasiat Agung Rasulullah

الز كاة. وحج البيت. وصىم رمضان. 1

BAB I PENDAHULUAN. sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup kehidupan manusia, sebab setiap manusia

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAKTUALISASIKAN KEGIATAN DAKWAH DI GAMPONG BUKIT SEULEMAK KECAMATAN BIREM BAYEUN. Skripsi. Diajukan Oleh : ANITA

Kewajiban Haji dan Beberapa Peringatan Penting dalam Pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap kematian erat kaitannya dengan harta peninggalan. Setiap

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

BAB V PEMBAHASAN. ke dalam beberapa pembahasan, diantaranya sebagai berikut: A. Kepercayaan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Makam Datu Insad

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya

UPACARA KIDUNG DALAM PERKAWINAN ADAT JAWA TIMUR DI KELURAHAN PEKAPURAN RAYA KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

BAB I PENDAHULUAN. daerah di negara ini memiliki adat istiadat dan tradisi masing-masing yang

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari kesempitan dan dapat memenuhi hajat hidupnya. menujukkan jalan dengan bermu amalat.

BAB I PENDAHULUAN. ajaran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, terkandung

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dalam pasal 3 telah ditegaskan fungsi dan tujuan

PERASMIAN KURSUS PERDANA HAJI PERINGKAT NEGERI PERAK MUSIM HAJI 1437 HIJRAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam suatu kepercayaan atau agama, dimana seorang penganut dituntut harus meyakini dan mengerjakan setiap kewajiban-kewajiban atas kepercayaannya dan menjauhi segala apa yang telah dilarang oleh agama. Maka dari itu sebuah kepercayaan harus kuat dan benar, sehingga dapat mendorong jiwa raga ke arah perbuatan-perbuatan yang diwajibkan, dan dapat menjauhkan diri dari segala yang terlarang. 1 Sebagaimana tergambar dalam agama yang sempurna, agama yang indah, agama yang luarbiasa, agama penuntun kepada hakikinya sorga, dialah agama Islam yang mulia. Dimana seorang penganutnya diharuskan untuk mengetahui dan mempercayai pokok-pokok kepercayaan terhadap Islam dan harus menjalankan pokok-pokok sebagai seorang muslim. Melaksanakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang oleh agama. Di dalam agama Islam diajarkan sebuah kehidupan yang mulia, baik lagi memberi kebaikan, sebagaimana dari nama Islam itu sendiri berasal dari kata Salam yang terutama berarti damai dan juga berarti menyerahkan diri 2. Maka keseluruhan pengertian yang dikandung nama ini adalah kedamaian sempurna yang terwujud jika hidup seseorang diserahkan kepada Allah. 1 Imam Zarkasyi, Usuluddin ( Aqa id): Ala Madzhab Ahli-S-Sunnah Wa-L-Jama ah, (Gontor: Trimurti Press, 1994. Cet. 8). h. 13. 2 Huston Smith, Agama-Agama Manusia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001). h. 254. 1

2 Diajarkan juga sebuah perilaku yang membawa pada kebahagiaan, bukan hanya kebahagian individu, kelompok, golongan tetapi semua aspek dalam kehidupan, baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Karena agama adalah salah satu sumber nilai dan ide yang mengilhami kebudayaan besar dan bersejarah; agama juga memiliki arti serta peranan berupa etos spiritual yang amat luas bagi kehidupan, 3 serta agama berfungsi sebagai pelepas belenggu-belenggu adat atau kepercayaan manusia yang sudah usang. 4 Sehingga jika dalam jiwa atau ambisi telah mendapat pemuasan dalam sebuah kepercayaan, akan menimbulkan dan memperkuat motivasi keagamaan yang lama-kelamaan akhirnya menjadi otonom 5 dan seorang pemeluk agama akan melepaskan diri dari sebuah sistem kepercayaan yang dapat memainkan peranan sosial secara kongkrit, seperti mampu menciptakan koherensif dan keharmonisan perilaku masyarakat. 6 Itulah segenap keyakinan dan kepercayaan bagi pemeluknya yang beriman, serta nampaklah dalam kehidupan ini keserasian, harmonis, dan tidak terjadi ketimpangan-ketimpangan atau salah satu aspek menghancurkan aspek yang lain. 7 Untuk mencapai sebuah kehidupan mulia dan kebahagiaan, dari sekian banyak manusia yang beriman, tidak banyak yang benar-benar beriman. Iman yang hanya dengan lisan, tetapi hati tidak mengimani, seakan tidak sejalan dan 3 Mukti Ali, Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini, (Jakarta: Rajawali, 1987, Cet. 1). h. 235. 4 Elizabeth K. Notingham, Agama dan Masyarakat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993). h. 4. 5 Abdul Azia Ahyadi, Psikologi Agama, (Jakarta: Reneka Cipta, 1991). h. 7. 6 Djamari, Agama Dalam Perspektif Sosial, (Bandung: CV. Alfabeta, 1993). h. 108. 7 Yusuf Qardlawi, Meluruskan Salahfaham Terhadap Islam, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1983). h. 40.

3 seimbang, bahwa keimanan pada Islam sendiri adalah beriman dengan lisan Asyhadu Ala Ilaha Illallah, Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah, dan diyakini dengan kesungguhan hati. Orang yang benar-benar beriman, terkadang mereka sangat dekat dengan Allah, berbagai macam rahmat, taufiq maupun hidayah tak segan Allah berikan. Sebagaimana para nabi-nabi terdahulu, para sahabat, para ulama maupun yang memang sangat dekat dengan Allah, biasa disebut sebagai waliyullah. Seorang waliyullah ta ala terkadang pula terdapat keganjilan atau sesuatu yang berbeda dengan sifat manusia awam pada umumnya, namun dengan keganjilan tersebut, itulah suatu titipan Allah yang diberikan kepada kekasih atau orang yang dimuliakan-nya, baik dalam kesehariannya maupun setelah wafatnya, yang terkadang masih melekat atau terkenang segala kebaikan dan sifat luhurnya. Sehingga kehidupan seorang itu terasa sangat istimewa dan patut bersuri tauladan terhadap segala keyakinan atau kepercayaan dan perilakunya seorang waliyullah tersebut semasa hidupnya. Dari hidup hingga wafatnya seorang waliyullah sudah dimuliakan oleh Allah, diangkat derajatnya di atas orang-orang awam dan tak heran setelah wafatnya makam para waliyullah sering diziarahi dan didoakan maupun dimintai doa agar waliyullah tersebut mendoakan dan memintakan kembali kepada Allah Swt. Namun, semakin masa berputar dan waktu berjalan para penziarah terkadang semakin banyak berdatangan dan menimbulkan berbagai kepercayaan tehadap benda-benda yang ada pada makam tersebut maupun menimbulkan sebuah

4 perilaku atau ritual, konon dari kepercayaan dan perilaku itu sebagai pelengkap doa atau syarat agar doa mudah terkabul. 8 Sebagai contoh di Desa Sambangan, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut, yang terdapat salah satu makam keramat atau makam waliyullah, yaitu makam Datu Shamada atau Maulana Abdush Shamad atau masyhurnya dengan sebutan Datu Insad. 9 Konon, makam ini dikenal dengan kepercayaan benda-benda sakral atau bertuah, seperti; kain kuning, batu makam, cincin Nabi Sulaiman, dan lain sebagainya. Adapun fungsi dan manfaat benda-benda tersebut adalah diantaranya sebagai berikut; dapat membukakan pintu rezeki, memberikan kesembuhan pada orang sakit, mengabulkan hajat orang yang mau berhaji, dan lain sebagainya. 10 Sehingga dari sebuah kepercayaan itu, sehingga menimbulkan perilaku seperti; melakukan selamatan, memberikan kain kuning sebagai pengganti yang mereka pinjam atau pinta, yang berupa ritual keagamaan lainnya. 11 Melihat sebuah fenomena maupun kepercayaan yang menimbulkan suatu perilaku masyarakat terhadap makam Datu Insad tersebut, maka membuat suatu keharusan bagi peneliti agar dapat melihat dan menyaksikan sendiri tentang kepercayaan dan perilaku masyarakat di sana, sehingga dengan rasa ingin tahu yang mendalam itu, peneliti akan memfokuskan fenomena tersebut dan akan 8 Sinah, Masyarakat Desa Sambangan, Wawancara Pribadi, Sambangan, 20 Maret 2014. 9 Muhammad Zaini, Pemuka Agama Desa Sambangan, Wawancara Pribadi, Sambangan, 17 Maret 2014. 10 Suhudi, Masyarakat Desa Sambangan, Wawancara Pribadi, Sambangan, 15 Maret 2014. 11 Sani, Penunggu Makam Datu Insad, Wawancara Pribadi, Sambangan, 5 Februari 2014.

5 menuangkannya ke dalam sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi yang diberi judul Kepercayaan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Makam Datu Insad Di Kabupaten Tanah Laut. B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang, masalah pokok atau fokus pada penelitian ini tertuju pada kepercayaan dan perilaku masyarakat terhadap makam Datu Insad, maka dengan itu untuk mengkajinya dapat difokuskan dalam beberapa pertanyaan dasar sebagai berikut: 1. Bagaimana kepercayaan-kepercayaan masyarakat terhadap makam Datu Insad? 2. Bagaimana perilaku masyarakat terhadap kepercayaan-kepercayaan yang dianut pada makam Datu Insad? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tentang kepercayaan masyarakat terhadap makam Datu Insad. 2. Untuk mengetahui tentang perilaku dari kepercayaan masyarakat terhadap makam Datu Insad. D. Kegunaan Penelitian 1. Bahan informasi bagi mereka yang akan mengadakan penelitian yang berkenaan dengan makam Datu Insad dan tentunya dalam sudut pandang yang berbeda, 2. Sebagai kontribusi pengetahuan dalam memperkaya khazanah kepustakaan IAIN Antasari Banjarmasin pada umumnya dan Fakultas

6 Ushuluddin dan Humaniora pada khususnya, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini. 3. Bahan kajian ilmiah dalam disiplin ilmu keushuluddinan dan humaniora, khususnya bidang Perbandingan Agama yang salah satu aspek kajiannya tentang makam Datu Insad. E. Definisi Operasional 1. Kepercayaan dalam penelitian ini adalah suatu kepercayaan atau keyakinan masyarakat terhadap kekeramatan Datu Insad 2. Perilaku dalam penelitian ini adalah suatu yang dilakukan masyarakat setelah mereka percaya akan kekeramatan Datu Insad 3. Masyarakat dalam penelitian ini adalah mereka yang berziarah dan yang mengetahui tentang Datu Insad. 4. Datu dalam penelitian ini adalah sebuah sebutan untuk orang yang istimewa atau berkeramat di kalangan kerajaan waktu dulu, 5. Makam Datu Insad dalam penelitian ini adalah kuburan waliyullah di Desa Sambangan, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut dari nama asli beliau Maulana Abdush Shamad atau Datu Shamada. 6. Tanah Laut dalam penelitian ini adalah nama salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan yaitu tempat dimana dilakukannya penelitian ini. F. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang berjudul, diantaranya sebagai berikut: 1. Perlakuan Masyarakat Terhadap Kubur Mawi Di Desa Canoco, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Oleh: Raudah, 2012.

7 Merupakan penelitian lapangan, adapun permasalahan yang diangkat adalah bagaimana tentang riwayat hidup Mawi, perlakuan masyarakat terhadap kubur Mawi, dan motivasi-motivasi yang mendasari perlakuan masyarakatnya terhadap kubur Mawi. Hasil yang diperoleh si peneliti; tentang riwayat hidup Mawi; Mawi yang bernama lengkap Darmawi, dilahirkan di Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, ayahnya bernama Atung, dan ibunya Jawiyah. Tanggal lahir Mawi tidak diketahui secara pasti, secara perkiraan umurnya 37 tahun. Mawi tergolong keluarga miskin, orang tuanya petani penggarap dengan jumlah anak tujuh orang, dan Mawi adalah anak kedua dengan keadaan yang kurang normal. Mawi dianggap wali oleh masyarakat karena beberapa kejadian-kejadian pada dirinya yang luarbiasa atau ganjil di luar batas kemampuan manusia biasa. Diperoleh juga penelitian ini tentang perlakuan masyarakat terhadap kubur Mawi seperti; berziarah ke kubur Mawi, peletakan kain kuning, kembang, dan air putih oleh penziarah. Mengadakan selamatan di kubur Mawi, memberikan salam, membaca surah-surah dalam Al-Qur an, shalawat, dan doa-doa. Adapun motivasi-motivasi dalam penelitian yang didapat penulis judul ini adalah; karena memenuhi nazar, memenuhi Sunnah Nabi, memenuhi ajakan keluarga atau teman dan ambil berkat. 2. Kepercayaan Masyarakat Terhadap Keramat Makam Datu Sanggul Di Desa Tatakan Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin. Oleh: Fakhrani Noor, 2001.

8 Penelitian ini karena berbagai macam kekeramatan yang disandarkan pada datuk sanggul menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat baik positif maupun negatif. Ada yang percaya sepenuhnya, ada yag mengatakan mitos, bisa benar bisa tidak. Kemudian penelitian ini dirumuskan dengan petanyaan: bagaimana kepecayaan Masyarakat Terhadap Keramat Makam Datu Sanggul Di Desa Tatakan Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin?, dan apa saja yang mendasari landasan kepercayaan mereka?. Tujuan dari penelitiannya adalah untuk mengetahui kepercayaan dan mengetahui dasar landasan kepercayaan yang dianut masyarakatnya, yang digali datanya dengan metode penelitian lapangan studi kasus. Adapun data yang didapat dalam penelitian ini, sebagai berikut: wujud dari kepercayaan yang dipercayai masyarakat terdapat pada makam datu sanggul yaitu; kubu beliau berpindah dan kuburnya tidak mau diatapi, banyak orang-orang yang menziarahi karena dipercaya makam tersebut bisa mendatangkan berkah, turunnya hujan dimusim kemarau, dan mendatangkan keselamatan di perjalanan. 3. Kepercayaan Masyarakat Terhadap Makam Datuk Kandang Haji Di Kecamatan Juai Kabupaten Hulu Sungai Utara. Oleh: Ahmad, 1999. Banyak diziarahi orang karena sebuah kekeramatan. Makam ini dikenal dengan makam datuk kandang haji, alias makam pangeran alamsyah. Rumusan masalah yang diangkat peneliti adalah; tentang bagaimana kepercayaan mereka terhadap makam datuk kandang haji?, apa saja motivasi, tujuan dan kegiatan yang mereka lakukan?.

9 Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan dengan studi kasus, yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi kepustakaan. Dengan data yang didapat diantaranya: berbagai macam kepercayaan seperti; dapat mendatangkan manfaat dan mudharat, mengabulkan hajat, menunaikan nazar, makam yang terangkat dengan sendirinya ketika pada waktu banjir, dan menghindarkan berbagai macam bahaya dari kampung. 4. Kepercayaan Masyarakat Terhadap Keramat Kubur dan Tuah Keris Di Kec. Anjir Pasar, Kab. Barito Kuala (Sebuah Tinjauan Aqidah Islamiyah). Oleh: Aslamiyah, 1998. Penelitian ini karena melihat masyarakat adalah mayoritas Islam, tetapi kepercayaan kepada keris tua yang dianggap keramat tetap tumbuh dan berkembang. Hal ini dirumuskan oleh peneliti untuk mendapatkan datanya dengan pertanyaan; bagaimana pandangan masyarakat Anjir Pasar kebupaten barito kuala mengenai keramat kubur dan tuah keris ditinjau dari aqidah Islamiyah. Sedangkan data yang diperoleh diantaranya sebagai berikut; kepercayaan terhadap keramat kubur dan tuah keris sejalan dengan ajaran Islam, motivasi percaya keramat kubur, percaya tuah keris. Sehingga perbedaan penelitian ini yang berjudul Kepercayaan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Makam Datu Insad Di Kabupaten Tanah Laut dengan penelitian penelitian terdahulu seperti judul-judul di atas sudah jelas berbeda dari segi; Judul, tempat, dan pembahasan baik dari segi perilaku atau perlakuan masyarakat maupun sebagian kepercayaan yang dianut.

10 G. Sistematika Penulisan BAB I: Berisi Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang; latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan. BAB II : Berisi Landasan Teoritis Pada Bab ini berisi sekilas tentang animisme, dinamisme, totemisme, dan keramat, pengertian ziarah kubur dan tentang nazar. BAB III: Berisi Tentang Metode Penelitian Pada bab ini berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, pengumpulan data, analisis data, dan pengecekan keabsahan data penelitian. BAB IV: Berisi Tentang Paparan Data Penelitian Pada bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, kepercayaan-kepercayaan masyarakat terhadap makam Datu Insad, dan perilakuperilaku masyarakat terhadap makam Datu Insad. BAB V: Berisi Tentang Pembahasan Data Penelitian Pada bab ini berisi tentang pembahasan mengenai kepercayaan dan perilaku masyarakat terhadap makam Datu Insad, kepercayaan-kepecayaan masyarakat terhadap makam Datu Insad, dan perilaku-perilaku masyarakat terhadap makam Datu Insad. BAB VI: Berisi Tentang Penutup Dalam bab ini berisi simpulan dan saran terhadap bab-bab sebelumnya.