1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 sampai 2015 menunjukkan kenaikan setiap tahun. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2015 mencapai 257.563.815 orang. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia negara keempat dengan jumlah penduduk tertinggi di dunia. 241.613.126 244.808.254 248.037.853 251.268.276 254.454.778 257.563.815 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber : WorldBank, 2017 Grafik 1.1 Jumlah Penduduk di Indonesia Tahun 2010-2015 Sumatera Utara menjadi provinsi keempat di Indonesia dengan jumlah penduduk tertinggi. Persentase jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 5,46% atau 13.923.262 orang dari total jumlah penduduk di Indonesia sebanyak 255.182.144 orang. Provinsi dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Jawa Barat dengan persentase sebesar 18,29%, Jawa Timur dengan persentase sebesar 15,22%, dan ketiga adalah Jawa Tengah dengan persentase sebesar 13,23%. Persentase jumlah penduduk 34 Provinsi dapat dilihat pada Grafik 1.2 dibawah. 1
Papua Papua Barat Maluku Utara Maluku Sulawesi Barat Gorontalo Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Kalimantan Utara Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Barat Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Bali Banten Jawa Timur DI Yogyakarta Jawa Tengah Jawa Barat DKI Jakarta Kepulauan Riau Kep. Bangka Belitung Lampung Bengkulu Sumatera Selatan Jambi Riau Sumatera Barat Sumatera Utara Aceh 1,23 0,34 0,45 0,66 0,50 0,44 0,98 3,34 1,13 0,94 0,25 1,34 1,56 0,98 1,87 2,00 1,89 1,63 4,68 1,44 3,98 0,77 0,54 3,18 0,73 3,15 1,33 2,48 2,03 1,96 5,46 13,23 15,22 Sumber : BPS Publikasi hasil SUPAS, 2017 (hasil olahan) 18,29 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 Grafik 1.2 Persentase Jumlah Penduduk Provinsi di Indonesia Tahun 2015 Persentase jumlah penduduk diatas memperlihatkan bahwa Sumatera Utara menjadi Provinsi di Pulau Sumatera dengan jumlah penduduk tertinggi dibandingkan 9 provinsi lain yaitu Lampung, Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Barat, Aceh, Jambi, Kepulauan Riau, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka Belitung. 2
Data jumlah dan persentase penduduk provinsi di pulau Sumatera dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah. Tabel 1.1 Data Jumlah Penduduk, Persentase Jumlah Penduduk, Jumlah Penduduk Miskin, dan Persentase Jumlah Penduduk Miskin di Pulau Sumatera No. Provinsi Jumlah Pedenduduk Persentase Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Persentase Jumlah Penduduk Miskin 1 Aceh 4.993.385 9,05 841.310 13,54 2 Sumatera Utara 13.923.262 25,22 1.452.550 23,37 3 Sumatera Barat 5.190.577 9,4 501.590 8,07 4 Riau 6.330.941 11,47 376.510 6,06 5 Jambi 3.397.164 6,15 119.140 1,92 6 Sumatera Selatan 8.043.042 14,57 290.810 4,68 7 Bengkulu 1.872.136 3,39 325.600 5,24 8 Lampung 8.109.601 14,69 1.096.500 17,64 9 Kep. Bangka Belitung 1.370.331 2,48 71.070 1,14 10 Kepulauan Riau 1.968.313 3,57 1.139.780 18,34 Total 55.198.752 100 6.214.860 100 Sumber : BPS Data Sosial Ekonomi, 2017 (hasil olahan) Bedasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui Sumatera Utara menjadi provinsi dengan jumlah penduduk dan jumlah penduduk miskin terbanyak di pulau Sumatera. Provinsi setelah Sumatera Utara dengan jumlah Penduduk tertinggi adalah Lampung dan Sumatera Selatan sedangkan provinsi Kepulauan Riau menjadi provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak setelah Sumatera Utara. Jumlah penduduk di pulau Sumatera sebanyak 55.198.752 orang dengan 25,22% berada di Sumatera Utara. Jumlah penduduk miskin di Pulau Sumatera sebanyak 6.214.860 orang dengan 23,37% berada di Sumatera Utara. Perbandingan persentase penduduk miskin di pulau Sumatera diatas dapat lebih jelas dari Grafik 1.3 dibawah. 3
25,00 23,37 20,00 17,64 18,34 15,00 13,54 10,00 5,00 6,06 8,07 4,68 5,24 1,14 1,92 0,00 Sumber : BPS Data Sosial Ekonomi, 2017 (hasil olahan) Grafik 1.3 Persentase Jumlah Penduduk Miskin 10 Provinsi di Pulau Sumatera 2016. Kemiskinan tersebut menjadi masalah dalam pembangunan ekonomi. Penyebab kemiskinan di daerah/provinsi berbeda sehingga membutuhkan penanganan yang juga berbeda. Menurut Todaro (2006), PDB untuk nasional adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kemiskinan. Hal ini karena pertumbuah ekonomi menjadi faktor dalam pembangunan nasional. Pertumbuhan ekonomi di daerah dilihat dari PDRB Perkapita. PDRB Perkapita menjadi salah satu faktor kemiskinan daerah karena ketika pertumbuhan ekonomi cepat maka pendapatan rumah tangga juga mengalami perbaikan. Hal tersebut dapat memperbaiki kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan yang terjadi di masyarakat. Pengangguran merupakan faktor penyebab kemiskinan yang disebutkan oleh Sukirno (2004). Pengangguran menjadi faktor penyebab kemiskinan karena 4
efek buruk dari pengangguran adalah mengurangi pendapatan masyarakat yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran. Pendapat yang berbeda dinyatakan oleh Mydral (2000). Mydral berpendapat bahwa tingkat kesehatan yang dilihat dari Angka Harapan Hidup (AHH) menjadi faktor kemiskinan. Semakin tinggi tingkat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan dengan meninkatnya nilai AHH maka produktifitas akan semakin bertambah. Faktor kemiskinan lain diungkapkan oleh Arsyad (1999) adalah pendidikan. Pendidikan yang dilihat dari Angka Partisipasi Murni (APM) menjadi faktor yang berperan penting dalam mengurangi kemiskinan dalam jangka panjang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka pengetahuan dan keahlian juga akan meningkat sehingga akan mendorong peningkatan produktivitas. Pada akhirnya seseorang yang memiliki produktivitas tinggi akan memperoleh kesejahteraan yang lebih baik dan dapat peningkatan pendapatannya. Pendapat lain dari faktor kemiskinan diungkapkan oleh Alawi (2006). Alawi (2006) mengungkapkan bahwa belanja daerah memiliki korelasi yang negaitif terhadap tingkat keparahan kemiskinan. Artinya semakin tinggi jumlah anggaran pendapatan maka akan menurunkan tingkat kemiskinan. Anggaran yang dimaksud dialokasikan guna membuat program pengentasan kemiskinan baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Setelah mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pengaruh kemiskinan, maka penanggulangan kemiskinan lebih baik dilakukan dari faktor 5
yang paling berpengaruh diantara faktor lain. Hal tersebut dilakukan agar penanggulangan kemiskinan lebih efektif. 1.2 Rumusan Masalah Faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di setiap daerah berbedabeda. Angka Harapan Hidup, Belanja Pemerintah, Angka Partisipasi Murni, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Kemiskinan menurut para ahli. Sumatera Utara sebagai daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Pulau Sumatra menjadi daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak pula di pulau tersebut. Hal ini menjadikan pertanyaan faktor mana yang secara signifikan mempengaruhi kemiskinan di provinsi tersebut? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh PDRB Perkapita, Pengangguran, AHH, APM dan Belanja Daerah secara simultan dan parsial terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. 2. Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan di Sumatera Utara Tahun 2012-2014. 1.5 Manfaat Penelitian Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 6
1. Bagi Mahasiswa Memahami kondisi kemiskinan yang terjadi di Pulau Sumatera khususnya Sumatera Utara dan faktor yang mempengaruhi. 2. Bagi Umum Memberikan tambahan informasi dan referensi untuk masyarakat tentang keadaan kemiskinan yang terjadi di Sumatera Utara. 3. Bagi Pemerintah Sebagai salah satu bahan masukan untuk penanggulangan kemiskinan di wilayah pemerintahan Sumatera Utara, khususnya pemerintah Provinsi dan atau Kabupaten/Kota. 1.6 Kerangka Pemikiran Kemiskinan Faktor PDRB Pengangguran AHH APM Belanja Daerah Faktor yang Berpengaruh Kesimpulan 7