GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR TETAP PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT MELALUI KOTAK PENGADUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik, Pemerintahan yang Bersih dan bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), Pemerintah Provinsi Bali melakukan berbagai upaya antara lain melalui pemberdayaan kotak pengaduan PO BOX 3122 sebagai sarana untuk menerima pengaduan masyarakat apabila menemukan penyimpangan yang dilakukan birokrat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat; b. bahwa untuk menjamin efektivitas, ketertiban, ketepatan waktu dan pelayanan informasi dalam penanganan pengaduan maka perlu disusun prosedur tetap; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Prosedur Tetap Penanganan Pengaduan Masyarakat Melalui Kotak Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 2); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PROSEDUR TETAP PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT MELALUI KOTAK PENGADUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI.
Pasal 1 Prosedur Tetap Penanganan Pengaduan Masyarakat Melalui Kotak Pengaduan adalah pedoman atau acuan bagi aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali dalam menangani pengaduan masyarakat apabila menemukan penyimpangan yang dilakukan birokrat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pasal 2 Prosedur Tetap Penanganan Pengaduan Masyarakat Melalui Kotak Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. Pasal 3 Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Gubernur ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bali. Pasal 4 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bali. 2010 Ditetapkan di Denpasar pada tanggal 28 Juni 2011 Pebruari an. GUBERNUR BALI, MADE MANGKU PASTIKA Diundangkan di Denpasar pada tanggal 28 Juni 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BALI, I MADE JENDRA BERITA DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2011 NOMOR 29
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 28 JUNI 2011 NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR TETAP PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT MELALUI KOTAK PENGADUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI I. TUJUAN: a. menjaga citra dan wibawa Pemerintah Provinsi Bali; b. memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa keluhan-keluhan mereka diperhatikan; c. meningkatkan dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap aparatur Pemerintah Provinsi Bali; dan d. mendukung percepatan pemberantasan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. II. RUANG LINGKUP: Prosedur Tetap ini berlaku bagi tim evaluasi pengaduan dan aparat pemerintah terkait dalam menangani pengaduan masyarakat dari pencatatan pengaduan sampai pelaporan pengaduan kepada Gubernur. III. PROSEDUR TETAP: 1. Pengambilan pengaduan. Staf sekretariat mengecek isi PO BOX sekali seminggu pada setiap hari Kamis. Jika terdapat pengaduan maka dibawa dan diserahkan ke sekretariat pengaduan di Biro Organisasi Setda Provinsi Bali. 2. Pencatatan dan dokumentasi. 2.1. Staf sekretariat (Kepala Bagian Ketatalaksanaan) melakukan pencatatan (registrasi) dan dokumentasi dalam buku arsip tertentu (logbook) yang dimaksudkan sebagai mekanisme kontrol. Hal-hal yang perlu dicatat antara lain: Nomor arsip; Nomor surat (jika ada); Tanggal pengiriman dan penerimaan; Asal pengirim atau identitas pengirim (nama, alamat, pekerjaan,usia dan institusi); Pelaku/subyek dan identitas yang diadukan yaitu instansi atau aparatur Pemerintah Provinsi Bali; Isi pengaduan secara singkat. 2.2. Sekretaris Tim, membuat Surat Pengantar terhadap pengaduan dimaksud untuk diserahkan kepada Ketua Tim (Kepala Biro Organisasi). 3. Pengelompokan dan distribusi 3.1. Ketua Tim akan mempelajari dan mengelompokkan pengaduan berdasarkan subyek yang diadukan, isu pengaduan, dan status pengaduan (segera, biasa). 3.2. Jika pengaduan perlu mendapatkan penanganan segera, maka Ketua Tim akan mendistribusikan ke masing-masing SKPD sesuai dengan subyek yang diadukan.
3.3. Jika pengaduan bersifat kompleks dan berdampak sangat luas maka pengaduan bersangkutan akan dirapatkan dengan Tim Evaluasi Pengaduan sebelum didistribusikan ke SKPD terkait. 3.4. Jika pengaduan tidak layak ditangani misalnya bersifat surat kaleng, dalam hal ini pengaduan dapat dikesampingkan dan dianggap sebagai masukan, namun tidaklah menutup kemungkinan untuk ditangani apabila ada dugaan kuat bahwa pengaduan tersebut mengandung indikasi kebenaran. 4. Tindak lanjut Pengaduan. 4.1. SKPD dimaksud wajib menindaklanjuti pengaduan yaitu mengklarifikasi ke lapangan, investigasi ke lapangan, memberikan tindakan yang diperlukan (pembinaan, teguran, atau pengenaan sanksi). 4.2. SKPD dimaksud wajib memberikan penjelasan kembali kepada pelapor: a. Secara tertulis dikirim ke alamat yang tertera dan ditembuskan ke Sekretariat (Biro Organisasi) paling lambat 1 (satu) minggu sejak diterimanya surat pengaduan dimaksud. Jika tanpa nama akan dipublikasikan melalui Koran dan website Provinsi Bali; dan b. Secara Lisan, melalui simakrama atau forum-forum yang berhubungan langsung dengan masyarakat. 5. Pemantauan dan Evaluasi. Pemantauan dimaksudkan sebagai alat kendali penanganan pengaduan, sehingga diketahui perkembangan penyelesaian pengaduan. 5.1. Tim melaksanakan pemantauan dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu: a. Kontak melalui kunjungan lapangan, surat, telepon, fax, email, dll; dan b. Investigasi, dilakukan dengan pertimbangan jika kasus tidak kunjung selesai atau semakin meluas melibatkan masyarakat luas. 5.2. Tim melaksanakan rapat tiga bulan sekali untuk membahas dan mengevaluasi status pengaduan yang telah ditangani bulan lalu dan status pengaduan yang masih dalam proses penanganan sebagai bahan laporan ke Gubernur. 6. Pelaporan Kompilasi tentang pengaduan yang muncul dan tindak lanjut penanganan baik yang telah ditangani maupun yang sedang dalam proses penanganan oleh masing-masing SKPD, dilaporkan sebagai kelengkapan dari laporan bulanan. Tim Evaluasi akan menyusun laporan dimaksud sebulan sekali untuk disampaikan ke Bapak Gubernur dan ditembuskan ke Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali. IV. PENUTUP. Dengan ditetapkannya Prosedur Tetap Penanganan Pengaduan Masyarakat Melalui Kotak Pengaduan maka Tim Evaluasi dan SKPD terkait wajib melaksanakan penanganan pengaduan masyarakat sesuai dengan prosedur yang berlaku dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Gubernur secara berkala. GUBERNUR BALI, MADE MANGKU PASTIKA