1-2 Rumusan Masalah TINJAUAN PUSTAKA. 1-1 Latar Belakang. 1-3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Batasan Penelitian. 3.2 StabiJitas pelat.

dokumen-dokumen yang mirip
3.1 Tegangan pada penampang gelagar pelat 10

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

1.2. Tujuan Penelitian 2

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

DAFTARISI. viii DAFTAR lsi, x I I, I I I I I I I I I. I. I LataI' Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 4

3.1. Kuda-kuda Rangka Batang 8

Daftar Tabel. Rasio tegangan lentur versus tegangan Leleh (F/F y ) profil-i Momen kritis Versus Momen Plastis Profil Castella Hasil

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendahuluan Permasalahan Yang Akan Diteliti 7

Soal 2. b) Beban hidup : beban merata, w L = 45 kn/m beban terpusat, P L3 = 135 kn P1 P2 P3. B C D 3,8 m 3,8 m 3,8 m 3,8 m

1.6 Tujuan Penulisan Tugas Akhir 4

Henny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc

DAFTAR NOTASI. = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas penampang tiang pancang (mm²)

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN 11 ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

2.2 Pembahasan Penelitian Terdahulu 7

TUGASAKHffi PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR Y.KP.P. DENGAN SISTEM PRACETAK. Luas bagian penampang antara muka serat lentur tarik dan titik berat

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

xxv = Kekuatan momen nominal untuk lentur terhadap sumbu y untuk aksial tekan yang nol = Momen puntir arah y

1.2 Tujuan Penelitian 2

PROPOSAL TUGAS AKHIR DAFTAR ISI

= keliling dari pelat dan pondasi DAFTAR NOTASI. = tinggi balok tegangan beton persegi ekivalen. = luas penampang bruto dari beton

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).

Analisis Profil Baja Kastilasi. Ni Kadek Astariani

BAB III LANDASAN TEORI (3.1)

2.1.1 Penelitian Sugeng Siswali dan Nurhayanto Penelitian Akbar Han Susanto dan Dezy Patwoko 8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING TAHAN GEMPA

xxiv r min Rmax Rnv Rnt

ANALISIS KOLOM BAJA WF MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG ( SNI ) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002

5- STRUKTUR LENTUR (BALOK)

BAB III LANDASAN TEORI

NOTASI DAFTAR. Luas bagian penampang antara muka serat lentur tarik dan titik berat. penampang bruto

DAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB III LANDASAN TEORI

DAFfAR NOTASI. = Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi ( batang. = Luas dari tulangan geser dalam suatu jarak s. atau luas dari tulangan

STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS

STUDI KUAT LENTUR BALOK PROFIL C GANDA DENGAN PERANGKAI TULANGAN DIAGONAL. Oleh : JONATHAN ALFARADO NPM :

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin-

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. xii DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN 1-1

BAB II STUDI PUSTAKA

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

3.9. Hubungan Momen - Kelengkungan Batang Tekan Pada Baiok Vierendeel p

2.4.1 Kapasitas dukung tiang pancang tunggal... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN...1

H 2 H 1 PERHITUNGAN KOLOM LENTUR DUA ARAH (BIAXIAL ) A. DATA BAHAN B. DATA PROFIL BAJA C. DATA KOLOM KOLOM PADA PORTAL BANGUNAN

BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK KHUSUS TIPE-X TUGAS AKHIR

Struktur Balok-Rusuk (Joist) 9 BAB 3. ANALISIS DAN DESAIN Uraian Umum Tinjauan Terhadap Lentur 17

3.2 Kapasitas lentar penampang persegi beton bertulang tunggal...8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi

ABSTRAK. Kata Kunci : Gedung Parkir, Struktur Baja, Dek Baja Gelombang

DESAIN BATANG TEKAN PROFIL C GANDA BERPELAT KOPEL

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

DAFTAR ISTILAH. Al = Luas total tulangan longitudinal yang memikul puntir

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN

STUDI PERILAKU MEKANIK KEKUATAN BETON RINGAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK

ANALISIS CELLULAR BEAM DENGAN METODE PENDEKATAN DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS TUGAS AKHIR. Anton Wijaya

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

DAFTAR ISI HALAMANJUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATAPENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI FAKTOR KONVERSI

DAFTAR NOTASI BAB I β adalah faktor yang didefinisikan dalam SNI ps f c adalah kuat tekan beton yang diisyaratkan f y

PERBANDINGAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN STRUKTUR BAJA DARI ELEMEN BALOK KOLOM DITINJAU DARI SEGI BIAYA PADA BANGUNAN RUMAH TOKO 3 LANTAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

KOLOM PENDEK KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIK

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.. i. LEMBAR PENGESAHAN ii. KATA PENGANAR.. iii ABSTRAKSI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang... 1

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN REGANGAN LENTUR BALOK BAJA AKIBAT BEBAN TERPUSAT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

Studi Analisis Tinggi Lubang Baja Kastilasi dengan Pengaku.Ni Kadek Astariani 25

ANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi kegagalan

Struktur Baja 2. Kolom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 ANALISIS. Laporan Tugas Akhir Semester II 2006/ UMUM

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

Q p. r-i. tti 01" < < IX. 4 S --1 ,..J -13. r-i. r-i. r-i C<J. r-j

APLIKASI SAP2000 UNTUK PEMBEBANAN GEMPA STATIS DAN DINAMIS DALAM PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BAJA

PENINJAUAN STABILITAS PROFIL PADA ELEMEN PEMIKUL LENTUR BERDASARKAN METODA LRFD

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

BAB I PENDAHULUAN. atas dan bawah dengan cara digeser sedikit kemudian dilas. Gagasan semacam ini pertama kali dikemukakan oleh H.E.

BAB II STUDI PUSTAKA

STUDI KEKUATAN RANGKA ATAP MONOFRAME MENGGUNAKAN PROFIL C GANDA DENGAN SAMBUNGAN LAS

DAFTARSIMBOL. DAFTAR Sllv!BOL - HAL vii. tinggi blok persegi tegangan tekan ekivalen. Ast At. j arak s pada komponen struktur lentur tinggi.

viii DAFTAR GAMBAR viii

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian...2

PERHITUNGAN BEBAN DAN TEGANGAN KRITIS PADA KOLOM KOMPOSIT BAJA - BETON

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung (SNI ) dan tata cara perencanaan gempa

A. Struktur Balok. a. Tunjangan lateral dari balok

Transkripsi:

DAFTAR LSI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENCESAHAN KATA PENCANTAR DAFTARISI DAFTARGAMBAR DAFTARTABEL DAFTARNOTASI DAFTARLAMPIRAN ABSTRAKSI 1 n iii v x xii xiii xvii xviii BAB I PENDAHULUAN BAB II BAB III 1-1 Latar Belakang 1-2 Rumusan Masalah 1-3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Batasan Penelitian 1.6 Lokasi Penelitian TINJAUAN PUSTAKA LANDASAN TEORI 3.1 GelagarPelat... 3.2 StabiJitas pelat. 4 10

3.3 Tekuk pada Sayap Tekan,Q 3.4 Lentur Pada Bidang Badan 4 3.5 Tekuk Akibat Geser 18, 3.5.1 Tekuk Elastis Akibat Geser Mumi i8 3.5.2 Tekuk Inelasti Akibat Geser Munii 19 3.5.3 Kekuatan Geser Nominal Termasuk Aksi 20 Medan Tank 3-6 Hubungan Momen dengan Kelengkungan 21 3.7 Hubungan Beban dengan Lendutan 27 3.8 Daktalitas 28 3.9 Nilai Koefisien Kekakuan 3Q 3-10 Pengelompokan Baja Berdasarb.n Tegangan 30 Leleh BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Tinjauan uinum 4.2 Pcrsiapan Bahan dan Alat 31 4.2.1 Bahan 31 4.2.2 Alat yang Digunakan n ' Mesin Uji KuatTarik 32 2. Meteran 3. Loading i-vaine,, 4. Dukungan Sendi dan Rol 34 5. Dial Gang.. ^ e 34 VI

6. Dongkrak llidraulik 35 4.3 Pembuatan Benda Uji 35 4.4 Benda Uji 36 4.5 Jumlah Benda Uji.. ^ ' j/ 4.6 Pengujian Benda Uji 3? BAB V 4.6.1 Pengujian Kuat Tank Pelat 37 4.6.2 Pengujian Kuat Lemur 37 HASIL PENELITIAN DAN PEVIBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pendahuluan 39 5.1.1 Hasil Uji Kuat Tank Pelat dan Profil Siku. 39 5.2 Hasil Pengujian Lemur Gclagar Pelat Penampang 40 Kotak 5.2.1 Hubungan Beban-Lendutan Lentur 40 5.2.2 Analisa Data Hubungan Beban-Lendutan 41 Lentur (vertikal) 5.2.3 Hubungan Nilai Koeiisien Kekakuan Pelat 42 dengan Rasio h tw 5.2.4 Analisa data Hubungan Nilai Koefisien Kekakuan Pelat dengan Rasio htw 44 5.2.5 Hubungan rasio Mn/My dengan htw 44 5.2.6 Analisa Data Hubungan rasio Mn/My dengan/? tw 45 5.2.7 Hubungan Momen Kelengkungan dan VII

Lentur (vertikal) 45 5.2.8 Analisa Data Hubungan Momen Kelengkungan Lentur (vertikal) 46 5.2.9 Perbandingan 1Iubungan Bcban Lendutan Secara Teoritis Hubungan Beban Lendutan. 46 5.2.10 Analisa Data Perbandingan Hubungan Beban Lendutan Secara Teoritis Hubungan 49 Beban Lendutan 5.3 Analisa Kerusakan Pada Benda Uji 49 5.4 Pembahasan 5.4.1 Kuat Tank Ba,a Be.dasarkan Hasil 49 Pengujian Kuat Tank Baja 49 5.4.2 Kuat Lentur Gelagar Pelat Penainpang Kotak Berdasarkan Hubungan Beban- Lendutan Lemur 5.4.3 Daktalitas Ditmjau dan Hubungan Beban- Lendutan Lentur 5.4.4 Kuat Lentur Gelagar Pelat Penampang 5Q 5Q Kotak Ditinjau dari Hubungan Nilai Koefisien Kekakuan Pelat dengan Rasio h/tw 5.4.5 Kuat Lentur Gelagar Pelat Penampang Kotak Ditinjau dari Hubungan MnMy Vlll

dengan Rasio// tw 5) 5.4.6 Kuat Lentur Gelagar Pelat Penampang Kotak Ditinjau dari Hubungan Momen- Kelengkungan 5? 5.4.7 Daktalitas Gelagar Pelat Penampang Kotak Ditinjau dari Hubungan Momen- Kelengkungan 52 5.4.8 Perbandingan Hubungan Beban Lendutan Teoritis Dengan Hubungan Beban BAB VI KESIMPULAN Lendutan Pengujian 53 6.1 Kesimpulan... 6.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 54 55 56 i\

DA ITAR GAMBAR Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5. Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar3.8 Gambar 3.9 Elemen -elemen gelagar pelat bentuk kotak Distribusi tegangan pada pelbaga. tahap pembebanan Koefisien Tekuk Untuk IVIat Yang Ditekan Secara Merata - Tepi Longitudinal Tumpuan Sederhana Koens.en iekuk elashs n, k,ek a nada pela, seg, empa, datar Perbandingan an.ara tekuk pla, dengan,ekuk kolom Koefis.en,eknk loka! pad,, pe,, (ipis bamk penampmg ko ak Koefisien rekuk, k pi,,, yanp motgalamj en ; r mm]. Kekuaian ieniur geiagar vang d.pcngarub, olei, iegangan,e t r Dua kcadaan dari jarak pengaku anuua Gambar 3.10 Tegangan pada pelat badai, Ganrbar 3.11 Kapasuas geser yang,er,ed,a dengan n.emperhiiungkan kekuaian Gambar 3.12 Gambar 3.13 Gambar 3.14 pasca tekuk Aksi medan tank Deformasi segmen balok dalam lenturan Momen kelengkungan Gambar 3.15 Grafik momen kelengkungan Gambar 3.16 Hubungan beban dan lendutan pada balok Gambar 4.1 Gambar 4.2 Mesin Uji Kuat Tarik Bentuk Fisik Loading Frame

Gambar 4.3 Dukungan Sendi dan Rol Gambar 4.4 Dial Gauge Gambar 4.5 Dongkrak Hidrolik Gambar 4.6 Model Benda Uji Gambar 4.7 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.5 Gambar Gambar Model Pembebanan Grafik luibungan Beban-Lendutan Lentur (vertikal) Ketiga Benda Uji Grafik Hubungan htw VS ksayap Grafik Hubungan /, tw VS kbadan Grafik Hubungan rasio Mn/.YIy dengan h/tw Grafik Hubungan Momen-Kelengkungan Lentur (vertikal) dari Ketiga Benda Uji 5.6 Grafik Perbandingan Hubungan Beban-Lendutan Teorisis dengan Hubungan Beban-Lendutan Pengujian Benda Uji I 5.7 Grafik Perbandingan Hubungan Beban-Lendutan Teorisis dengan Hubungan Beban-Lendutan Pengujian Benda Uji 2 Gambar 5.8 Grafik Perbandingan Hubungan Beban-Lendutan Teorisis dengan Hubungan Beban-Lendutan Pengujian Benda Uji 3 \i

DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Hasil pengujian kuat tank baja 'label 5.2 Analisa kekakuan dan hubungan beban-lcndutan lentur (vertikal) Tabel 5.3 Analisa kekakuan dari hubungan beban-lcndutan lentur (vertikal) Tabel 5.4 Analisa hubungan nilai koefisien kekakuan pelat dengan rasio h/tw Tabel 5.5 Analisa rasio Mn/My dengan h/tvv Tabel 5.6 Analisa kekakuan dari hubungan momen-kelengkungan lentur (vertical) Tabel 5.7 Analisa Dakt.litasKelengkungan dan hubungan momen-kelengkungan lentur (vertical) Tabel 5.8 Analisa perbandingan beban-lendutan secara teoritis dengan bebanlendutan pengujian (P,con(ls =Ppcngui,anj XII

DA FTA R NOTASI a - Jarak antar penganku Ab = Abrut0 =Luas penampang Iintang bruto Ae = Luas efektif Af = Luas bruto sebuah flens Apb = Luas kontak pengaku Aw = Luasan badan b = Lebar flens be = Lebar efek dimana tegangan maksimum dapat dianggap sama rata yang dapat memberikan kapasitas tebal yang tepat. bf = Lebar flens Cb = Faktor untuk mrngliitung gradien momen kekuatan balok, nulainya 1,0-2,3 Cc = Rasio kerampingan KL/, yang me.msahkan antara kolom CV panjangdan pendek ASD ^ Rasi0 tc«a,1^n Peso" k"< is tcrhadap tegangan geser leleh Konstanta kelengkungan puntir Tinggi gelagar w = Kedalaman badan E = Nilai geser maksimum pada Eksentrisitas badan Modulus elastisitas Tegangan karena geser langsung Tegangan tarik aksial beban layanan xin

fb = Tegangan lentur dalam layanan fc = Tegangan merata beban layanan fv = Tegangan geser baban layanan 1-a = Tegangan aksial beban layanan yang disajikan dalam ASD Fb = Tegangan lentur yang diijinkan Fcr = Tegangan kritis Fs = Faktor keamanan Fu = Kekuatan tarik baja struktur Fv = Tegangan geser yang diijinkan Fy = Tegangan leleh Fyw G h = Tegangan leleh untuk badan = Modulus elastisitas geser = Kedalaman, tinggi pelat badan I = Momen inersia Ix = Momen inersia sumbu x ly k L Lb Mcr = Momen inersia sumbu y = Koefisien tekukan pelat = Panjang bentang = Panjang tanpa penopang lateral = Momen puntir beban layanan terd.str.busi merata = Kekuatan momen tekuk puntir lateral elastik Mp = Kekuatan momen elastis Mr Mu Mx My Mz p m Pn = Kekuatan momen bila serat terluar mencapai (Fy/Fr) = Momen beban layanan terfaktor = Momen menurut sumbu x = Momen menurut sumbu ybila lentur biaksial diperhitungkan Momen lentur/momen puntir pada arah zmenurut sumbu batang = Beban aksial layanan = Kekuatan nominal batang tekan yang dibebani secara XIV

aksial Pn = Beban akasial terfaktor Sx = Modulus penampang elastis t = Ketebalan tf = Tebal flens (sayap) ts = Tebal penyambung tw = Tebal badan V = Tegangan geser Vn = Kekuatan geser nominal Vu = Gaya geser terfaktor y = Deflcksi pada sumbu lokasi zsepanjang bentang z = Modulus elastik Zx = Modulus elastik sumbu x Y = Istilah umum untuk faktor kelcbihan beban e = Regangan = Regangan total = Regangan arah x = Regangan pada saat tegangan leleh A = Defleksi atau lendutan Ay = Lendutan pada saat beban maksimum Atotal = Lendutan total A. = Rasio kerampingan untuk pelat ^c ^P = Parameter kerampingan = Rasio kerampingan maksimum untuk elemen kompak u = Rasio poison <j> = Koefisin resistensi = 0,85 T Ex Ey xcr = Tegangan geser = Tegangan tekuk geser W = Tegangan leleh geser 9 = Sudut rotasi xv

p = Rasio luas penampang lintang badan Aw terhadap luas penampang Af salah satu liens a = Tegangan % = Konstanta = 3,15 \vi