Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Zaman sekarang ini, manusia semakin sulit dipisahkan oleh Televisi

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kotak yang bernama televisi, seseorang dapat melihat peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global


BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media komunikasi yang efektif. stasiun-stasiun televisi di Indonesian seperti RCTI, SCTV, ANTV,

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa baik cetak maupun eletronik yang salah satunya yaitu televisi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian indonesia semulanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terbukti karena Indonesia memiliki cukup banyak stasiun televisi yang eksis. Dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses pernyataan manusia yang dinyatakan dalam bentuk pikiran atau

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi

Program Radio dan Televisi

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS

PENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

PENELITIAN MINAT DOSEN DAN MAHASISWA TERHADAP ACARA TVRI JAWABARAT. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Jl. Turangga Bandung Tlp.

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB l. Perkembangan di dunia penyiaran yang semakin kompetitif saat ini. semakin marak. Setiap stasiun televisi berusaha menampilkan ulasan

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa.

BAB 1. masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Setelah TVRI sebagai televisi pertama,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

BAB 1 PENDAHULUAN. stasiun televisi nasional yang mengudara setiap harinya, yaitu TVRI (satusatunya

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. elektronik, audio dan masih banyak lagi. Contoh kongkrit jenis media elektronik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

Transkripsi:

Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini Oleh : Ni Kadek Wina Ferninaindis Mahasiswa Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Denpasar ABSTRAK Masa remaja merupakan masa di mana seorang remaja sudah bisa dikatakan fase memasuki usia dewasa. Selain memiliki perkembangan fisik, remaja juga memperlihatkan perkembangan psikis yang sangat drastis, mulai dari menjadi seorang yang moody hingga memiliki emosi yang tak terkontrol. Semua ciri tersebut sangat wajar dialami oleh seorang remaja. Yang menjadi pengaruh sangat besar dalam perkembangan remaja adalah lingkungan sekitar tempat remaja itu tumbuh. Tayangan yang disuguhkan oleh televisi pun dapat memengaruhi perkembangan psikis seorang remaja. Mudahnya sebuah PH swasta untuk memproduksi sebuah tayangan sinetron dengan bermodalkan artis-artis muda yang memiliki wajah menarik, membuat remaja menjadikan artis tersebut idolanya. Dengan mengenyampingkan kualitas cerita dalam sinetron tersebut, tayangan sinetron yang dihasilkan pun tidak mendidik bagi remaja yang sedang mengalami fase perkembangan psikis. Tak heran jika banyak remaja saat ini terlihat tumbuh dewasa sebelum waktunya, atau menjadi seorang remaja yang gemar membuat geng agar terlihat seperti jagoan. Kata Kunci : Tayangan Sinetron FTV, Perkembangan Psikis remaja.

LATAR BELAKANG Program televisi dapat dibedakan berdasarkan bentuk jadi (format) teknis atau berdasarkan isi. Bentuk jadi teknis merupakan bentuk jadi umum yang menjadi acuan terhadap bentuk program televisi seperti gelar wicara (talk show), dokumenter, film, kuis, musik, instruksional, dll. Berdasarkan isi, program televisi berbentuk non-berita dapat dibedakan antara lain berupa program hiburan, drama, olahraga, dan agama. Sedangkan untuk program televisi berbentuk berita secara garis besar digolongkan ke dalam warta penting (hard news) atau berita-berita mengenai peristiwa penting yang baru saja terjadi dan warta ringan (soft news) yang mengangkat berita bersifat ringan. Acara televisi di Indonesia semakin bervariasi. Jika dahulu acara paling favorit adalah acara-acara kuis, sinetron, dan siaran langsung sepak bola, maka saat ini ada berbagai pilihan acara televisi yang fresh dan inovatif. Ada berbagai macam hal yang bisa dieksplor dari kebudayaan dan kehidupan masyarakat di Indonesia. Salah satu acara reality show yang menarik di salah satu stasiun TV, mengangkat kisah kehidupan masyarakat dari lapisan bawah yang bisa membuka mata kita bahwa ada banyak orang yang sebenarnya hidup dalam kesulitan. Dalam tayangan tersebut dikisahkan bagaimana orang yang hidup serba mapan dan nyaman di kota, bisa ikut merasakan seperti apa beratnya kehidupan. Acara televisi seperti ini bisa memberikan nilai moral dan pelajaran yang berharga. Seharusnya stasiun televisi yang ada di Indonesia lebih banyak memberikan tayangan yang bersifat informatif dan edukatif dalam porsi yang cukup. Tidak hanya sekadar kejar rating dengan tayangan-tayangan yang bisa popular, namun sifatnya hanya hiburan semata. Belum lagi dengan derasnya budaya konsumtif yang datang dari luar, jika tidak hati-hati akan turut memengaruhi pola berpikir banyak orang lewat tayangan tersebut. Beruntung beberapa tahun terakhir ini tayangan televisi di Indonesia diperketat. Bahkan dalam beberapa tayangan film harus menyensor adegan merokok maupun tampilan syur dari para bintang film, khususnya mancanegara. Hal ini tentu menjadi sebuah kemajuan tersendiri. Pada penayang acara tidak boleh hanya kejar tayang saja, namun juga harus bertanggung jawab dengan tayangan tersebut. Karenanya proses editing dan sensor yang teliti bisa menjadi langkah awalnya. PEMBAHASAN SINETRON FTV (Film dan Televisi) Saat ini dunia hiburan di Indonesia sudah berkembang sangat cepat, hadirnya televisitelevisi swasta yang menyuguhkan berbagai macam program unggulan yang bertujuan

menjadi media untuk menghibur para khalayak umum melalui televisi, mulai dari program talk show, variety show, sinetron, kartun dan masih banyak lagi. Program yang sangat merakyat saat ini atau yang masih menjadi favorit adalah sinetron. Lahirnya artis-artis yang memiliki wajah yang menarik membuat para pecinta sinetron, khusunya remaja menjadi semakin menjadikan sinetron sebagai tayangan yang tak boleh dilewatkan. Sinetron sendiri merupakan serial televisi yang menyuguhkan drama sandiwara bersambung dengan mengangkat tema yang terjadi di kehidupan nyata dengan konflik yang berkepanjangan (Amareta Pawilia, 2011). Pada era 90 an masih ada sinetron yang layak untuk ditonton dengan pengajaran kehidupan, contohnya Keluarga Cemara dan Si Doel Anak Sekolahan. Gambar 1. Sinetron Si Doel Anak Sekolahan (Sumber : www.google.co.id) Gambar 2. Sinetron Keluarga Cemara (Sumber : www.google.co.id)

Perkembangan Psikis Seorang Remaja Seorang remaja akan menjadi sangat emosional ketika mengalami masa pubertas, di mana remaja tersebut akan mudah menjadi seorang yang emosional dan tidak ingin di banding-bandingkan dengan teman sesamanya. Peran orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang seorang remaja sangat diperlukan, agar dapat mengatur pola tingkah laku dari remaja itu sendiri. Tidak hanya diawasi dari segi penampilan, tontonan remaja pun mendapat pengawasan yang dapat dikatakan cukup ketat, mengingat pad era globalisasi ini penyangan acara-acara televisi khususnya sinetron remaja Indonesia sudah tidak memikirkan dampak negatif bagi perkembangan psikis seorang remaja. Bagi seorang remaja yang sudah mulai menyukasi lawan jenis, dengan penampilan sangat menarik, melihat idolanya bermain dalam sebuah sinetron, menjadikan seorang remaja akan selalu mengikuti alur cerita yang disuguhkan. Tak jarang seorang remja akan terobsesi dengan idolanya tersebut, sehingga membuat remaja tersebut akan menirukan cara hidup idolanya dalam sinetron pada kehidupan nyata. PENUTUP Melihat banyaknya acara sinetron remaja saat ini membuat para PH (Production house) berlomba-lomba untuk memproduksi sinetron yang mengkhusus kepada penayangan golongan remaja. Dengan didukung artis remaja yang sedang naik daun dan digandrungi oleh banyak remaja, membuat PH yang bertanggung jawab atas penayangan tesebut tidak memikirkan dampak apa yang akan dihasilkan oleh penayangan sinetron tersebut. Memproduksi sinetron dengan bertujuan menaikan rating program, membuat kebanyakan sinetron remaja yang ditangkan di televisi dapat dikatakan sangat tidak mendidik, alur cerita yang terlalu di buat-buat tanpa ada pengajaran kehidupan, gaya hidup yang ditayangkan dalam sinetron tersebut untuk ukuran seorang remaja sangatlah berlebihan, hingga tak segansegan menampilkan adegan-adegan brutal, seperti perkelahian, dan pengelompokan golongan. Harusnya sebuah PH yang bekerjasama dengan tim produksi harus memikirkan dahulu cerita yang akan dihasilkan dan apa dampak positif negaif dari diproduksinya sinetron tersebut bagi golongan remaja, dan sutradara dari sinetron tersebut juga harus memahami terlebih dahulu bagaimana tingkah laku seorang remaja. Sehingga dapat menghasilkan sinetron yang sesuai dengan porsi seorang penonton, supaya tidak membuat seorang remaja yang dewasa sebelum umur, hingga bisa bertingkah brutal sesuai dengan apa yang telah di tonton pada sinetron yang ditayangkan.

SUMBER RUJUKAN http://dosenpsikologi.com (diakses 23 okt 2017) www.google.co.id (foto 2, diunduh 23 okt 2017) www.google.co.id ( foto 1. diunduh 23okt 2017) academia.edu (diakses 23 okt 2017) id.wikipedia.org (diakses 23 okt 2017)