HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA Ribka Elda Patandianan*, Ketut Suarayasa**, Vera Diana Towidjojo*** *Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako **Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako ***Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako ABSTRACT Background: Breast cancer is a group of diseases due to the growth of cells that are not normal breast tissue. Cause of cancer deaths is projected to be the first in the world in 2010. Cancer is the leading cause of death in developed countries, and the second in a developing country. Realize is inspection/palpability own to find abnormal lumps in the breast arise. Realize only to detect the early presence abnormalities in the breast, not to prevent breast cancer. Knowing is the result of human sensing or knowing someone outcome of possessed objects through the senses (eye, nose, ears, etc). Attitude is an enclosed response to certain stimuli or objects that are involved and emotional factors related opinion. The purpose of this study was to determine the relationship between level of knowledge and attitude to action on breast self-examination (realize) in women of childbearing age (WUS) in Nunu subdistrict District Tatanga. Method: This method is a survey research which is descriptive analytic with cross sectional design. Sampling is done with proportional cluster random sampling. Results: The results of knowledge the respondents in the Village Nunu is better by 93 people (98,9%) and just 1 person (1,1%). Positive attitude about BSE that as many as 90 people (95,7%) while there were 4 people (4,3%) who had negative attitude. BSE measures that do (once a month for 3 months) as many as 59 people (62,8%) and that did not do (once a month for 3 months)35 peoples (37,2%). Research studies results that mother s knowledge in Puskesmas Mabelopura Palu is good, with amount 59 samples (98,3%) and 1 (1,7%) sample with enough. Respondents behavior about antenatal care mostly covered by positive behavior, which is 59 samples (98,3%), whereas 1 sample (1,7%) with negative response. 38 Ribka Elda, Ketut Suarayasa, Vera Diana, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan...
Conclusion: There was no significant relationships between the knowledge of the actions and attitudes with actions on breast self-examination (BSE) in women of childbearing age (WUS). Keyword: BSE, knowledge, attitudes, relationships ABSTRAK Latar Belakang: Kanker payudara adalah segolongan penyakit akibat pertumbuhan sel-sel jaringan payudara yang tidak normal. Kanker diproyeksikan menjadi penyebab kematian pertama di dunia pada tahun 2010. Kanker merupakan penyebab kematian utama di negara maju, dan kedua di negara berkembang. SADARI adalah pemeriksaan/ perabaan sendiri untuk menemukan timbulnya benjolan abnormal pada payudara. SADARI hanya untuk mendeteksi dini adanya ketidak normalan pada payudara, tidak untuk mencegah kanker payudara. SADARI sebaiknya dilakukan selama sebulan sekali dan dianjurkan mulai melakukan SADARI pada usia 20 tahun karena pada umumnya pada usia tersebut jaringan payudara sudah terbentuk sempurna. Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hsail tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan tindakan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada wanita usia subur (WUS) di Kelurahan Nunu Kecamatan Tatanga. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian survei bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan cara proporsional cluster random sampling. Hasil Penelitian: Hasil penelitian pengetahuan responden di Kelurahan Nunu adalah baik sebanyak 93 orang (98,9%) dan cukup 1 orang (1,1%). Sikap yang positif mengenai SADARI yaitu sebanyak 90 orang (95,7%) sedangkan terdapat 4 orang (4,3%) yang memiliki sikap negatif. Tindakan SADARI yang melakukan (sebulan sekali selama 3 bulan 39 Ribka Elda, Ketut Suarayasa, Vera Diana, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan...
terakhir) sebanyak 59 orang (62,8%) dan tidak melakukan (sebulan sekali selama 3 bulan terakhir) sebanyak 35 orang (37,2%). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna baik antara pengetahuan dengan tindakan maupun sikap dengan tindakan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada wanita subur (WUS). Kata kunci : SADARI, pengetahuan, sikap, hubungan. PENDAHULUAN Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), terdapat 12,7 juta kasus baru kanker di dunia pada tahun 2008, yang pada tahun 2030 diperkirakan terus meningkat hingga 21,4 juta. Kematian akibat kanker juga meningkat dari 7,6 juta pada tahun 2008 menjadi 13,2 juta pada tahun 2030. Data terbaru dari American Cancer Society telah menghitung bahwa di tahun 2013, ada 2240 kasus baru kanker payudara pada pria dengan angka kematian sebesar 410. Sementara sekitar 39.620 wanita meninggal dunia setiap tahunnya karena kanker payudara. [1] Kanker payudara adalah segolongan penyakit sebagai akibat pertumbuhan tidak normal dari sel sel jaringan tubuh pada payudara yang bila tidak cepat ditangani dan diobati akan menyebabkan kematian. [2] SADARI adalah pemeriksaan/ perabaan sendiri untuk menemukan timbulnya benjolan abnormal pada payudara. [3] Berdasarkan Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2011 tercatat data kanker payudara yang tertinggi di Rumah Sakit Anutapura Palu dengan prevalensi Ca mammae ganas 175 kasus dan tumor jinak 678 kasus. Oleh karena itu menimbulkan keterkaitan tersendiri bagi peneliti untuk meneliti bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan tindakan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) khususnya pada wanita usia subur (WUS). 40 Ribka Elda, Ketut Suarayasa, Vera Diana, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan...
METODE Penelitian ini adalah penelitian survey bersifat deskriptif analitik dengan rancangan atau desian penelitian cross sectional yang mana pengukuran varibel dilakukan pada satu saat yang bersamaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi sehingga diperoleh jumlah sampel 94 orang kemudian sampel dipilih menggunakan teknik proportional cluster ramdom sampling berdasarkan RW. Instrument yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner. Olahan data ini dilakukan dengan cara editing, coding, entery dan tabulating, dengan menggunakan software SPSS. Untuk analisis data digunakan analisis data univariat dan analisis data bivariat. Waktu pelaksanaan penelitian ini yakni selama hamper 3 minggu terhitung tanggal 16 Agustus 2013 sampai dengan 9 September 2013. HASIL Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden di Kelurahan Nunu Pendidikan Terakhir N % SD 0 0 SMP 6 6.4 SMA 65 69.1 Perguruan Tinggi 23 24.5 Jumlah 94 100 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian responden pada penelitian ini memiliki pendidikan terakhir SMA sebanyak 65 orang (69,1%), perguruan tinggi sebanyak 23 orang (24,5), dan SMP sebanyak 6 orang (6,4). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang SADARI di Kelurahan Nunu Variabel Pengetahuan Kategori N % Baik 93 98.9 Cukup 1 1.1 Kurang 0 0 Jumlah 94 100 41 Ribka Elda, Ketut Suarayasa, Vera Diana, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan...
Berdasarkan tabel 4.2 pengetahuan responden tentang SADARI di Kelurahan Nunu adalah baik sebanyak 93 orang (98,9%) dan cukup 1 orang (1,1%). Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang SADARI di Kelurahan Nunu Sikap n % Positif 90 95.7 Negatif 4 4.3 Jumlah 94 100 Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan hasil bahwa tindakan SADARI responden terbesar adalah Melakukan sebanyak 59 orang (62.8%) sedangkan sebanyak 35 orang (37.2%) yang tidak melakukan SADARI. Tabel 4.5 Hasil Uji Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Kelurahan Nunu Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan hasil bahwa sikap responden tentang SADARI terbesar positif sebanyak 90 orang (95,7%) sedangkan sikap negatif 4 orang (4,3%). Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Tentang SADARI di Kelurahan Nunu Tindakan n % Melakukan 59 62.8 Tidak Melakukan 35 37.2 Jumlah 94 100 Berdasarkan dari tabel diatas maka hasil uji dari Chi Square dengan bantuan SPSS diperoleh nilai p = 0,438 (p<0,05), sehingga dapat dikatakan secara statistik bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan responden terhadap tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). 42 Ribka Elda, Ketut Suarayasa, Vera Diana, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan...
Tabel 4.6 Hasil Uji Hubungan Sikap dengan Tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Kelurahan Nunu melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Sonny (2007) mengatakan pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui oleh orang yang didapat secara formal dan informal. Pengetahuan formal dapat diperoleh dari pendidikan sekolah sedangkan pengetahuan informal Sumber: Data Primer (Kuesioner) Berdasarkan hasil dari tabel di atas maka hasil uji dari Chi Square dengan bantuan SPSS diperoleh nilai p = 0,139 (p<0,05), sehingga dapat dikatakan secara statistik bahwa tidak terdapat hubungan antara sikap responden dengan tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat Pengetahuan baik terhadap SADARI serbanyak 98,9%. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang diperoleh dari luar sekolah. Selain itu, pengetahuan juga dapat diperoleh dari media informasi yaitu media cetak seperti koran, buku-buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain, juga dari media elektronika seperti televisi, radio, dan internet. Dalam penelitian ini yang harus dikaji adalah semua informasi yang diperoleh wanita usia subur mulai dari tujuan, manfaat, cara pemeriksaan dan waktu dilakukannya SADARI. [3-4] Dari 95,7% responden sudah mempunyai sikap yang positif terhadap SADARI, menurut Notoadmodjo (2010), tingkatan sikap terdiri atas menerima, 43 Ribka Elda, Ketut Suarayasa, Vera Diana, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan...
merespon, menghargai, dan bertanggung jawab. Menerima diartikan sikap responden terhadap pemeriksaan payudara sendiri terlihat dari kesediaan responden ikut dalam penelitian, sedangkan merespon dapat diartikan bahwa responden berusaha memberikan jawaban dalam mengerjakan soal dalam kuesioner, atau bahkan responden berusaha menanyakan mengenai pemeriksaan payudara sendiri pada penelitian. Azwar (2007) mengatakan bahwa, sikap merupakan evaluasi atau reaksi perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak memihak (unfavorable) pada objek tertentu serta 62,8% responden terlah melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dimana minimal dilakukan sebulan sekali selama 3 bulan terakhir. 2. Analisis Bivariat a. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan SADARI Dalam penelitian ini didapatkan 62,8% responden memiliki pengetahuan yang baik tentang SADARI dengan tindakan yang baik pula dimana melakukan SADARI minimal sebulan sekali selama 3 bulan terakhir, serta 1,1% responden mempunyai pengetahuan yang cukup dengan tidak melakukan SADARI. Akan tetapi berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap responden tentang tindakan dalam melakukan SADARI, hanya terdapat 9 responden dengan pengetahuan baik yang melakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan baik dan benar kemudian sisanya rata-rata hanya melakukan perabaan biasa dan tidak sesuai dengan teknik pemeriksaan yang benar. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dan 44 Ribka Elda, Ketut Suarayasa, Vera Diana, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan...
kemauan dari responden untuk negatif. Dengan semakin banyaknya melakukan SADARI serta ada juga dari beberapa responden mengatakan bahwa secara teknik cara-cara pemeriksaan SADARI masih belum dikenalkan secara luas khususnya di Kelurahan Nunu. Dari hasil analisis statistik dengan Chi Square diperoleh p-value 0,438 secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tindakan melakukan SADARI (p>0,05). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan oleh Dewi Nurhidayat (2010) bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan minat melakukan SADARI. Pengetahuan dapat mempengaruhi individu secara alamiah dan mendasari pribadi tersebut dalam mengambil keputusan yang rasional dan menerima perilaku yang baru yang kemudian akan pengetahuan yang diterima wanita tentang bahaya dari kanker payudara dan pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sedini mungkin maka semakin tinggi tindakan dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri. [6] Dalam penelitian ini didapatkan hubungan yang tidak bermakna antara pengetahuan dengan tindakan melakukan SADARI karena selain pengetahuan ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang, contohnya seperti yang dinyatakan oleh Green dalam Notoatmodjo 2003 selain faktor predisposisi (pengetahuan dan sikap), faktor-faktor pemungkin seperti ketersediaan sarana dan prasarana bagi masyarakat, faktor-faktor penguat seperti sikap dan perilaku tokoh agama, sikap menghasilkan persepsi positif dan 45 Ribka Elda, Ketut Suarayasa, Vera Diana, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan...
dan perilaku petugas kesehatan juga mempengaruhi perilaku seseorang. [6] Pada tingkatan pengetahuan, responden-responden pada penelitian ini berada pada tingkat aplikasi (application), yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya. [6] b. Hubungan Sikap dengan Tindakan SADARI Hubungan sikap wanita dengan tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) 59,6% responden memiliki sikap positif dengan tindakan melakukan SADARI dan 1,1% responden mempunyai sikap negative terhadap tindakan melakukan SADARI. Hal ini serupa dengan penjelasan sebelumnya bahwa dari hasil wawancara juga terdapat 9 orang responden memiliki sikap positif selebihnya hanya melakukan perabaan biasa dan tidak sesuai dengan teknik yang benar. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dan kemauan dari responden untuk melakukan SADARI serta ada juga dari beberapa responden mengatakan bahwa secara teknis cara-cara pemeriksaan SADARI masih belum dikenalkan secara luas khususnya di Kelurahan Nunu. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh p-value 0,139, secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan melakukan SADARI (p>0.05). Dalam penelitian Notoatmodjo (2003) perilaku seseorang didasari juga dengan sikap yang mendukung. Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang tidak bermakna antara sikap dan tindakan melakukan SADARI. [6] dalam melakukan SADARI dan 46 Ribka Elda, Ketut Suarayasa, Vera Diana, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan...
Pada tingkatan sikap, respondenresponden pada penelitian ini berada pada tingkat merespon (responding) yaitu memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. [6] KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada wanita usia subur (WUS) di Kelurahan Nunu Kecamatan Tatanga, maka kesimpulan yang di dapat adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna baik antara pengetahuan dengan tindakan maupun sikap dengan tindakan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada wanita usia subur (WUS). Bagi akademik hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan literatur di perpustakaan Universitas Tadulako khususnya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), sehingga dapat bermanfaat bagi mahasiswanya. Kemudian bagi puskesmas kiranya hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi puskesmas untuk dapat melakukan penyuluhan atau promosi kesehatan atau sosialisasi khususnya kepada wanita mengenai deteksi dini kanker payudara dan teknis pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). DAFTAR PUSTAKA 1. International Agency for Research on Cancer (IARC). Global Statistic Cancer 2008 :Breast Cancer Incidence and Mortality Worldwide in 2008 Summary. Diakses pada tanggal 7 maret 2013.Dari http://globocan.iarc.fr/factsheets/can cers/breast.pdf 2. Azamris. Analisis Faktor Resiko Pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Umum. M. Djamil 47 Ribka Elda, Ketut Suarayasa, Vera Diana, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan...
Padang. Cermin Dunia Kedokteran No.152 2006 diakses tanggal 7 maret 2013 dari http://www.kalbe.co.id 3. Otto S. 2005. Hastuti RY. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Payudara pada Wanita Usia Subur di Desa Mojodoyong. diakses tanggal 13 Maret 2013 dari http://eprints.undip.ac.id 4. Notoatmodjo S. 2010.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. 5. Azwar S. 2007. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Edisi 2. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 6. Notoatmodjo S. 2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. 48 Ribka Elda, Ketut Suarayasa, Vera Diana, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan...