SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH. Febriana 1, Dedi Irawan 2

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA TELADAN DI SDN 5 TUNGGUL PAWENANG. Beta Wulan Asmara 1, Dedi Irawan 2

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING.

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI PENENTUAN NILAI KEDISIPLINAN DAN LOYALITAS UNTUK REKOMENDASI NILAI BONUS SALESMAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI DANA BANTUAN REHABILITASI BANGUNAN UNTUK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PRINGSEWU

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK TABLET PC MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADICTIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMKN 1 RAWAJITU TIMUR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH LAPTOP UNTUK MAHASISWA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN)

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI PERUMAHAN DI KABUPATEN PRINGSEWU MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TABLET

Gus melia Testiana. IAIN Raden Fatah, Palembang, Indonesia

PENERAPAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WAIGHTING (FSAW) DALAM PENENTUAN PERANKINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN PRINGSEWU

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA BERDASARKAN KRITERIA PADA UIN RADEN FATAH PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU BERPRESTASI di SD Negeri 04 WATUAGUNG MENGGUNAKAN METODE SAW. Siti Kuntilatifah 1, Dedi Irawan 2

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi untuk Cabang Baru Toko Pakan UD.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN MOTOR BEBEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA SKRIPSI

PEMBUATAN MODEL PENILAIAN INDEKS KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) Febri Triananingsih

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PERUMAHAN IDEAL MENGGUNAKAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Bayu Erlangga 1, Elisabet Y.A 2

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

ABSTRAK. Kata kunci : SPK, Penentuan siswa berprestasi, Metode SAW, SD N I Sidomulyo

PENDAHULUAN. melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) baik tingkat SMK/sederajat

FUZZY MADM DALAM EVALUASI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIF WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN KETUA OSIS MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : MTsN MODEL TALANGPADANG)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-SAW. Fera Tri Wulandari 1*, Setiya Nugroho 1

Multi-Attribute Decision Making

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan.

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING UNTUK KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PERUSAHAAN LEASING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 GISTING DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting)

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA KAPAL PEMUDA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 1 NEGERI KATON MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

PEMBUATAN MODEL PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN FMADM UNTUK MENENTUKAN KOMODITI UNGGULAN PADA DAERAH AGROINDUSTRI PROVINSI LAMPUNG.

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PEMASOK NATA DE COCO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DUTA MAHASISWA GENERASI BERENCANA BKKBN DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PASKIBRAKA

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN TUNJANGAN PROFESI GURU DI KABUPATEN NGAWI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PERMOHONAN KREDIT ELEKTRONIK BERBASIS WEB PADA TOKO METRO MENGGUNAKAN FMADM DENGAN METODE SAW

FMDAM FMDAM. Simple Additive Weighting (SAW) Charitas Fibriani, M.Eng

PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMAN PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA PADA SMK BAHRUL MAGHFIROH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA THERESIANA WELERI KENDAL MENGGUNAKAN METODE SAW

Abstract. Keywords: Scholarship, Fuzzy MADM, SAW, Criteria.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN ALTERNATIF TANAMAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Arif Putra Darmawan Alexius Endy Budianto ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, FMADM, SAW, karyawan ideal ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PEMILIHAN JURUSAN SISWA SMA MENGGUNAKAN METODE PENDUKUNG KEPUTUSAN FUZZY MADM

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng

RANCANGAN SISTEM PENILAIAN OFFLINE BERBASIS KOMPUTER PADA SMP NEGERI 17 PESAWARAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA BUTIK NENG ACHIE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

APLIKASI DINAMIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN DUA ALGORITMA

Multi atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre)

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PEGAWAI PADA BMKG MARITIM SEMARANG.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Ilmiah ILKOM Volume 8 Nomor 3 (Desember 2016) Copyright Jurnal Ilmiah ILKOM -- All rights reserved.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT DENGAN METODE SAW PADA KJKS AR RAHMAH. Ervin Fightorini 1, Bowo Nurhadiono 2

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS.

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH Febriana 1, Dedi Irawan 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung Telp. (0729)22240 website: www.stmikpringsewu.ac.id E-mail: febria.nana40@gmail.com ABSTRAK Kualitas pelayanan dari suatu perusahaan perdagangan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Semakin baik kualitas pelayanan maka tingkat kepuasan konsumen semakin tinggi. Tingkat kepuasan yang tinggi memungkinkan bertambahnya konsumen pada perusahaan yang bersangkutan. Evaluasi terhadap kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo sangat diperlukan karena hasil dari evaluasi tersebut dapat digunakan sebagai rujukan untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan usaha peningkatan kualitas pelayanan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting). Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternatif dari sejumlah alternatif yang ada. Alternatif yang dimaksud adalah tingkatan kualitas pelayanan yaitu : (1) Sangat Buruk, (2) Buruk, (3) Cukup, (4) Baik, (5) Sangat Baik. Hasil evaluasi berdasarkan observasi terhadap Apotek Among Rogo turut dihitung bersama alternatif-alternatif tersebut dan alternatif yang nilainya mendekati perhitungan hasil evaluasi pelayanan pada Apotek Among Rogo adalah alternatif yang dianggap tepat untuk menentukan kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo. Sistem ini masih bisa dikembangkan lagi dengan cara menambah bobot kriteria kriteria, atau dengan menggunakan metode metode yang lain. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Kualitas Pelayanan, Simple Additive Weighting 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan perdagangan, kualitas pelayanan merupakan salah satu hal yang sangat penting. Semakin baik kualitas pelayanan, tingkat kepuasan pelanggan akan semakin tinggi. Maulia, Matondang dan Ginting dalam Arfianto dkk. (2014) berpendapat bahwa konsumen yang puas akan membuat hubungan konsumen dan perusahaan menjadi baik, konsumen menjadi loyal dan membentuk image perusahaan dari mulut ke mulut. Selain itu, apotek sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat perlu melaksanakan pelayanan dengan kualitas yang baik karena dengan kualitas pelayanan yang baik, konsumen atau pasien akan lebih mudah memahami dan mengingat informasi obat yang digunakannya. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, evaluasi perlu dilakukan untuk dijadikan rujukan dalam menetapkan kebijakan baru. Menurut Lupiyoadi dalam Suratno (2016) kualitas jasa dapat dilihat dari lima dimensi utama antara lain: bukti langsung (tangible), kehandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati (emphaty). Apotek Among Rogo adalah salah satu apotek di kecamatan Adiluwih yang melayani masyarakat dalam bidang farmasi, selama prakteknya telah beberapa kali menerima keluhan dari pelanggan. Beberapa diantaranya mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan di Apotek Among Rogo kurang baik. Tetapi ada beberapa pelanggan lain yang berpendapat bahwa kualitas pelayanan di Apotek Among Rogo tergolong baik. Untuk itu, perlu dirancang sebuah sistem pendukung keputusan yang memungkinkan untuk melakukan pengukuran tingkat kualitas pelayanan secara rinci dan terukur tepat pada Apotek Among Rogo. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode SAW sering dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat menentukan tingkat kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo secara lebih tepat dan terukur yang nantinya dapat digunakan oleh pimpinan Apotek Among Rogo sebagai referensi untuk menentukan kebijakankebijakan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan permasalahan yang akan diselesaikan yaitu bagaimana melakukan perhitungan nilai kualitas 197

pelayanan pada Apotek Among Rogo dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dari permasalahan di atas antara lain : 1. Data yang diolah adalah data yang berasal dari hasil observasi peneliti, wawancara kepada pimpinan Apotek Among Rogo Adiluwih. 2. Kriteria yang digunakan untuk penilaian adalah Lima dimensi utama kualitas jasa menurut Fandy Tjiptono. 3. Penelitian dilakukan hanya untuk menentukan kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih, dan tidak menentukan kriteria-kriteria apa saja yang perlu ditingkatkan untuk mencapai kualitas yang lebih baik. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang suatu sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process untuk memperoleh hasil Penilaian Kualitas Pelayanan pada Apotek Among Rogo. 1.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menentukan kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih dan dapat dijadikan rujukan untuk pembuatan kebijakan-kebijakan baru yang berkaitan dengan kualitas pelayanan oleh Pimpinan Apotek Among Rogo Adiluwih. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan Stefanus, dalam Baroroh (2014) mengemukakan bahwa pelayanan pada dasarnya dapat dikatakan sebagai suatu tindakan dan perlakuan atau cara melayani orang lain untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya dan ingkat kepuasan konsumen atas suatu pelayanan dapat diukur dengan membandingkan antara harapan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diinginkan dengan kenyataan yang diterimanya atau dirasakan. Apabila pelayanan yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan keinginan konsumen maka produk/jasa yang ditawarkan akan dibeli. Sedangkan bila terjadi pelayanan yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen maka dapat di pastikan produk/jasa tersebut kurang diminati konsumen. 2.2. Kualitas Pelayanan Menurut Maharani dalam Suratno (2016) kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Menurut Jasfar, dalam Baroroh (2014), kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan / inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas.sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. 2.3. Sistem Pendukung Keputusan Menurut Turban dalam Oktaputra (2014) Sistem Pendukung Keputusan atau sering disebut Decision Support System (DSS) adalah Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus sederhana, robust, mudah untuk dikontrol, mudah beradaptasi lengkap pada hal-hal penting dan mudah berkomunikasi dengannya. Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah dari seseorang. SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik (www.kajianpustaka.com). 2.4. FMADM (Fuzzy Multi Attribute Decision Making) Kusumadewi, dalam Putra (2014) mengungkapkan bahwa Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & 198

obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mnyelesaikan masalah FMADM, antara lain: 1. Simple Additive Weighting Method (SAW) 2. Weighted Product (WP) 3. ELECTRE 4. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) 5. Analytic Hierarchy Process (AHP) 2.5. Simple Additive Weighting (SAW) Menurut Kusumadewi, dalam Oktaputra (2014) Metode SAW merupakan metode MADM yang paling sederhana dan paling banyak digunakan. Metode ini juga metode yang paling mudah untuk diaplikasikan, karena mempunyai algoritma yang tidak terlalu rumit. Metode SAW sering juga dikenal sebagai metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Dimana : Rij Max kolom Min kolom Xij : Rating kinerja ternormalisasi : maksimum dari setiap baris dan : minimum dari setiap baris dan : Baris dan kolom dari matriks Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. preferensi untuk setiap alternative (Vi) diberikan sebagai: Vi Wi Rij : Akhir Alternative : Bobot yang telah ditentukan : Normalisasi matriks Vi yang paling mendekati V hasil penilaian apotek mengindikasikan bahwa alternatif ai merupakan tingkat kualitas apotek. Langkah penyelesaian Simple Additive Weighting (SAW) : 1. Menentukan kriteria kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci 2. Menetukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap atribut 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R 4. Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai yang mendekati nilai V dari hasil penilaian kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai tingkat kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih. 3. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.1. Metode Pengumpulan Data Suatu penelitian membutuhkan berbagai data dan informasi. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Observasi Peneliti akan melihat, mengamati, dan mempelajari secara langsung permasalahan yang ada di lapangan dan mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih. 2. Metode Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan bahan yang mendukung pendefinisian masalah melalui buku-buku, internet, atau sumber pustaka lain yang erat kaitannya dengan objek yang akan diteliti. 199

3. Metode Wawancara Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai pimpinan Apotek Among Rogo untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. 3.2. Metode Analisis Data Sistem pendukung keputusan akan dibuat menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk menentukan ada di tingkatan manakah kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih berdasarkan bobot penilaian dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. 4. PEMBAHASAN 4.1. Perancangan 4.1.1. Analisis Input dan Output Variabel Input yang akan digunakan adalah sebagai berikut: 1. Keandalan pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih 2. Daya Tanggap Petugas pada Apotek Among Rogo Adiluwih 3. dari besarnya Jaminan Informasi mengenai obat yang diberikan oleh petugas 4. Empati petugas terhadap pelanggan 5. dari kualitas dan kuantitas saranasarana fisik yang ada Output yang dihasilkan adalah urutan alternatif mulai dari alternatif tertinggi sampai ke alternatif terendah. Alternatif yang dimaksud adalah hasil akhir dari penilaian kualitas pada Apotek Among Rogo Adiluwih. 4.1.2. Kriteria yang Dibutuhkan 1. Bobot Penilaian Dalam penilaian ini ada kriteria dan bobot yang digunakan untuk penilaian kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah: C1 = Keandalan C2 = Daya Tanggap C3 = Jaminan C4 = Empati C5 = Sarana Fisik Masing-masing dari kriteria diatas akan ditentukan bobotnya. Bobot yang dapat digunakan terdiri dari lima bilangan fuzzy yaitu: Sangat Rendah, Rendah, Cukup, Tinggi dan Sangat Tinggi. Keterangan: SR : Sangat Rendah R : Rendah T : Tengah Ti : Tinggi ST : Sangat Tinggi Bobot Kriteria C1 = 0.6 C2 = 0.4 C3 = 0.8 C4 = 0.5 C5 = 0.2 a. Kriteria Keandalan Ada tiga indikator dalam kriteria keandalan yaitu: 1. Cepatnya Pelayanan 2. Lengkapnya Jenis Obat 3. Baiknya Kualitas Obat yang diberikan. Tabel Bobot Kriteria Keandalan Jumlah Indikator Terpenuhi 1 0.4 2 0.7 3 1 b. Kriteria Daya Tanggap Tabel Bobot Kriteria Daya Tanggap Kriteria Sangat Buruk 0.2 Buruk 0.4 Cukup 0.6 Baik 0.8 Sangat Baik 1 c. Kriteria Jaminan Dalam kriteria jaminan ada empat indikator yaitu: 1. Ketepatan informasi mengenai obat yang disampaikan oleh petugas 2. Kelengkapan informasi mengenai obat yang disampaikan oleh petugas 3. Kejelasan dalam menyampaikan informasi mengenai obat 4. Luasnya wawasan dan pengetahuan petugas mengenai obat-obatan, sehingga mampu memberikan kosultasi dan menjawab permasalahan pelanggan Tabel Bobot Kriteria Jaminan Jumlah Indikator Terpenuhi 1 0.2 2 0.5 200

3 0.7 4 1 d. Kriteria Empati Tabel Bobot Kriteria Empati Kriteria Sangat Buruk 0.2 Buruk 0.4 Cukup 0.6 Baik 0.8 Sangat Baik 1 e. Kriteria Sarana Fisik Ada tiga indikator dalam kriteria sarana fisik yaitu: 1. Bersihnya apotek dan lingkungannya 2. Tersedia ruang tunggu yang nyaman 3. Kerapihan Petugas Tabel Bobot Kriteria Sarana Fisik Jumlah Indikator Terpenuhi 1 0.4 2 0.7 3 1 4.1.3. Pembobotan Alternatif pada Setiap Kriteria dari Atribut Alternatif Apotek Among Rogo diperoleh dari hasil penilaian dari peniliti terhadap kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih setelah melakukan observasi. Hasil penilaian tersebut kemudian dikonversikan berdasarkan tabel bobot dari masing masing kriteria. Sedangkan nilai dari alternatif-alternatif lain, ditentukan oleh peneliti untuk menentukan tingkat kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih. Tabel Setiap Alternatif pada setiap atribut setelah dikonversikan berdasarkan bobot kriteria Alternatif Apotek AR (VAR) Sangat Rendah (V1) Rendah (V2) Cukup (V3) Baik (V4) Atribut (Kriteria) C1 C2 C3 C4 C5 0.7 0.6 0.5 0.8 1 0.2 0.3 0.2 0.3 0.4 0.4 0.4 0.3 0.5 0.5 0.6 0.5 0.5 0.6 0.6 0.8 0.7 0.7 0.8 0.7 Sangat Baik (V5) 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 4.1.4. Normalisasi Setiap Kriteria Normalisasi setiap kriteria dilakukan dengan cara menghitung Rating Kinerja Ternormalisasi (Rij) dari altenatif Ai pada atribut Cj berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan/benefit atau atribut biaya/cost). Apabila berupa atribut keuntungan maka nilai (Xij) diperoleh dari pembagian setiap nilai atribut dengan nilai Max dari tiap kolom (Max Xij). Sedangkan untuk atribut biaya, nilai Xij diperoleh dari pembagian setiap kolom atribut dengan nilai Min (Max Xij) dari tiap kolom. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut: R11 = 0,7/0.9 = 0.78 R21 = 0.2/0.9 = 0.22 R31 = 0.4/0.9 = 0.44 R41 = 0.6/0.9 = 0.67 R51 = 0.8/0.9 = 0.89 R61 = 0.9/0.9 = 1 R12 = 0.6/0.9 = 0.67 R22 = 0.3/0.9 = 0.33 R32 = 0.4/0.9 = 0.44 R42 = 0.5/0.9 = 0.56 R52 = 0,7/0.9 = 0.78 R62 = 0.9/0.9 = 1 R13 = 0.5/0.9 = 0.56 R23 = 0.2/0.9 = 0.22 R33 = 0.3/0.9 = 0.33 R43 = 0.6/0.9 = 0.67 R53 = 0,7/0.9 = 0.78 R63 = 0.9/0.9 = 1 R14 = 0.8/0.9 = 0.89 R24 = 0.3/0.9 = 0.33 R34 = 0.5/0.9 = 0.56 R44 = 0.6/0.9 = 0.67 R64 = 0.9/0.9 = 1 R15 = 1/1 = 1 R25 = 0.4/1 = 0.4 R35 = 0.5/1 = 0.5 R45 = 0.6/1 = 0.6 R55 = 0.7/1 = 0.7 R65 = 0.9/1 = 0.9 Tabel Faktor Ternormalisasi C1 C2 C3 C4 C5 0.78 0.67 0.56 0.89 1 0.22 0.33 0.22 0.33 0.4 201

0.44 0.44 0.33 0.56 0.5 0.67 0.56 0.67 0.67 0.6 0.89 0.78 0.78 0.89 0.7 1 1 1 1 0.9 Ditampilkan dalam Matriks [ ] V2 = 1.084 V3 = 1.617 V4 = 2.055 V5 = 2.48 VAR (hasil penilaian terhadap Apotek Among Rogo Adiluwih) melampaui nilai V3 (Alternatif Cukup) dan dibawah nilai V4 (Alternatif Baik). Dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih ada pada tingkat Cukup. 4.2. Implementasi 4.2.1. Form Input Hasil Evaluasi Untuk Kriteria Keandalan 4.1.5. Perhitungan Perhitungan dilakukan dengan mengalikan setiap kolom di tabel tersebut dengan bobot kriteria yang telah ditentukan. Persamaan yang digunakan adalah: VAR = (0.6 X 0.78) + (0.4 X 0.67) + (0.8 X 0.56) + (0.5 X 0.89) + (0.2 X 1) = 0.468 + 0.268 + 0.448 + 0.445 + 0.2 = 1.829 V1 = (0.6 X 0.22) + (0.4 X 0.33) + (0.8 X 0.22) + (0.5 X 0.33) + (0.2 X 0.4) = 0.132 + 0.132 + 0.176 + 0.165 +0.08 = 0.685 4.2.2. Form Input Hasil Evaluasi Untuk Kriteria Daya Tanggap V2 = (0.6 X 0.44) + (0.4 X 0.44)+ (0.8 X 0.33) + (0.5 X 0.56) + (0.2 X 0.5) = 0.264 + 0.176 + 0.264 + 0.28 + 0.1 = 1.084 V3 = (0.6 X 0.67) + (0.4 X 0.56) + (0.8 X 0.67) + (0.5 X 0.67) + (0.2 X 0.6) = 0.402 + 0.224 + 0.536 + 0.335 + 0.12 = 1.617 V4 = (0.6 X 0.89) + (0.4 X 0.78) + (0.8 X 0.78) + (0.5 X 0.89) + (0.2 X 0.7) = 0.534 + 0.312 + 0.624 + 0.445 + 0.14 = 2.055 4.2.3. Form Input Hasil Evaluasi Untuk Kriteria Jaminan V5 = (0.6 X 1)+(0.4 X 1)+(0.8 X 1)+(0.5 X 1)+(0.2 X 0.9) = 0.6 + 0.4 + 0.8 + 0.5 + 0.18 = 2.48 Dari perhitungan diatas, maka diperoleh nilai sebagai berikut : VAR = 1.829 V1 = 0.685 202

4.2.4. Form Input Hasil Evaluasi Untuk Kriteria Empati Adiluwih) melampaui nilai V3 (Alternatif Cukup) dan dibawah nilai V4 (Alternatif Baik). Maka V3 adalah alternatif yang ditentukan sebagai tingkat kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih. Kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih ada pada tingkat Cukup. 5.2. Saran Untuk peneliti berikutnya, sistem ini masih bisa dikembangkan lagi dengan cara menambah bobot kriteria kriteria, atau dengan menggunakan metode metode yang lain. 4.2.5. Form Input Hasil Evaluasi Untuk Kriteria Sarana Fisik 4.2.6. Form Hasil Penilaian untuk Menentukan Tingkat Kualitas Pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih 5. Penutup 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah penelitian ini berhasil menentukan tingkat kualitas pelayanan pada Apotek Among Rogo Adiluwih dari hasil perhitungan bobot penilaian kriteria dan indikator-indikator yang terpenuhi dengan menggunakan metode Fuzzy Simple Additive Weighting (SAW). Adapun kriteria yang dipakai dalam penelitian ini yaitu : (1) Keandalan, (2) Daya Tanggap, (3) Jaminan, (4) Empati, (5) Sarana Fisik. Sehingga didapat nilai VAR (hasil penilaian terhadap Apotek Among Rogo Daftar Pustaka Arifianto, I., Oktiarso, T., & Widiyanto, S. (2014). Peningkatan Kualitas Pelayanan Bengkel Garuda dengan Metode QFD dan Model Kano. Volume 2 No. 2/Juli2014. Baroroh, F. (2014). Evaluasi Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Kota Yogyakarta. Pharmaciana, 4(2). Oktaputra, A. W., & Noersasongko, E. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Motor Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Pada Perusahaan Leasing Hd Finance. Tugas Akhir Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Putra, A., & Hardiyanti, D. Y. (2014). Penentuan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan Fuzzy Multiple Atribute Decission Making. Jurnal Sistem Informasi. Sistem Pendukung Keputusan (SPK).http:// www.kajianpustaka.com/2013/09/sistempendukung-keputusan-spk.html (20 Agustus 2016) Suratno, S., Fathoni, A., & Haryono, A. T. (2016). Pengaruh Citra Perusahaan Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening Pada PT Pelabuhan Indonesia III Semarang. Journal of Management, 2(2). 203