REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

dokumen-dokumen yang mirip
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA INSTITUT PENELITIAN EKONOMI UNTUK ASEAN DAN ASIA TIMUR DENGAN SADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TENTANG

~ ' REPUBLIK INDONESIA

PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN INTERNASIONAL

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA TENTANG KERJASAMA Dl BIDANG PARIWISATA

REPUBLIK INDONESIA CONCERNING SISTER CITY COOPERATION

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Parlemen Republik Fiji, yang selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN PEROAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI RUSIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Mengakui pentingnya asas-asas persamaan dan saling menguntungkan; Sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di rnasingmasing

REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

REPUBLIK INOONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR PEMILIHAN FIJI

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG

MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama energi baru terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Federal Austria.

MENGAKUI pentingnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia;

BERHASRA T unruk meningkatkan hubungan baik berdasarkan kemitraan clan kerjasama antara penduduk kedua kota;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pasal 1. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan dan saling tukar menukar pengalaman di bidang penerangan, mencakup :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERHA TIKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan membina pengembangan sumber daya manusia perminyakan dan sumber daya energi;

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERCAYAI bahwa kerja sama yang dilakukan akan membawa manfaat bagi para Pihak;

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia, selanjutnya disebut 'Para Pihak';

REPUBLIK INDONESIA PASAL1 TUJUAN

SOUTH CENTRE MENGENAI KERJA SAMA DALAM KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

Departemen Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Romania (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

di bidang pengembangan sumber daya manusia khususnya perminyakan dan petrokimia; pengembangan sumber daya manusia penninyakan dan petrokimia;

REPUBLIK INDONESIA PASAL1

REPUBLIK INDONESIA. PASALI Tujuan

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA MARITIM ANT ARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRASI MYANMAR

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark yang selanjutnya secara tunggal disebut "Pihak" dan secara bersama disebut "Para Pihak";

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN ARSIP NASIONAL PUSAT REPUBLIK YAMAN MENGENAI KERJASAMA KEARSIPAN

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura (selanjutnya disebut "Para Pihak");

~ j.. ~~ REPUBLIK IIIDONBSIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN

REPUBLIK INDONESIA. SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara; PASALI TUJUAN

REPUBLIKINDONESlA. BERKEINGINAN untuk menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama dibidang kepemudaan dan keolahragaan antara Para Pihak;

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH TURKMENISTAN MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

bidang penanggulangan bencana untuk kesejahteraan dan keselamatan rakyat di kedua negara;

REPUIP 1 ' 1 "J')(l FSL\

NOTA KESEPAHAMAN ANT ARA DAN JAPAN EXTERNAL TRADE ORGANIZATION TENT ANG

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MOZAMBIK MENGENAI KERJSAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Mempertimbangkan kepedulian bersama terhadap konservasi dan rehabilitasi lahan dan hutan tropis terdegradasi;

Pasal 1 Tujuan Kerjasama

PASALI TUJUAN PASAL II RUANG LINGKUP KERJASAMA. Ruang lingkup kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut:

~. -~ :~~ \ ) ) '../ft

(selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama sebagai "Para Pihak"),

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DJIBOUTI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

BERKEINGINAN untuk memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama antara kedua pihak dan untuk meningkatkan arus perdagangan pada masingmasing

PENGATURAN ANTARA. MENGINGAT hubungan dan kerjasama yang bersahabat yang telah ada antara Republik Indonesia dan Kerajaan Kamboja;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PASAL1 "PASAL4 MITRA KERJA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI BANTUAN HIBAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERJASAMA EKONOMI DANTEKNIK ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN

REPDBLIK INDONESIA. bidang-bidang geosains atas dasar keinginan dan manfaat bersama para Pihak;

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia; menimbulkan ancaman yang nyata terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat kedua negara;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH MALAYSIA TENTANG KERJASAMA PERTANIAN

REPUBLIK INDONESIA. terjalin melalui peningkatan kerjasama antara Para Pihak; PASALI TUJUAN

"Pihak", dan secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak";

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

BERKEINGINAN untuk tersedianya mekanisme dan komitmen Para pihak untuk melakukan sebuah penelitian dan pengembangan bersama, termasuk melakukan

energi terbarukan, berdasarkan prinsip kesetaraan dan manfaat bersama;

t. ' ~ _.J "'-... ~... -'

''hd. pada kawasan yang dilanda konflik dan rawan konflik; manajemen konflik, serta mediasi kemanusiaan;

PENGATURAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN SELANDIA BARU TENTANG KERJASAMA BIDANG PENDIDIKAN

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA NATIONAL INSTITUTE OF ADVANCED INDUSTRIAL SCIENCE AND TECHNOLOGY OF JAPAN DAN

REPUBLIK 11'1>0NESIA

1/4. MEMPERTIMBANGKAN prinsip kesetaraan dan keuntungan bersama di antara Para Pihak;

REPUBUK INDONESIA. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Gambia untuk selanjutnya disebut "Para Pihak";

disebut sebagai "Para Pihak";

1. Perlukaran program radio dan berita mengenai sosial, pariwisata/tempat menarik, perdagangan, masalah seni dan budaya secara timbal balik.

TENT ANG KERJASAMA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGKAJIAN DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Pemerintah Selandia Baru dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pes ~ rta ");

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara. TELAH DICAPAI kesepahaman sebagai berikut: PASALI TUJUAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI MIKRONESIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Liberia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"),

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG K.ERJA SAMA EKONOMI DAN TEKNIS ANTARA PEMERINTAH REPUBUK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

~ - REPUBLIK. INDONESIA

REPIJBl,IK INDONESIA

MEMPERTIMBANGKAN pentingnya kerjasama internasional dan peran dari negara sahabat dalam memperkuat kapasitas di bidang manajemen kebakaran hutan; dan

w,= REPUBLIJ[ INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DAN

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENGENAI. KERJASAMA Dl SEKTOR TRANSPORT AS!

REPUBLIK INDONESIA PERSETUJUAN

Tsinghua University batan LETTER OF INTENT ANTARA SADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN UNIVERSITAS TSINGHUA REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN

REPUBLIJ[ INDONESIA. Pasal 1 Tujuan

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK KOLOMBIA MENGENAI PEMBENTUKAN KOMISI BERSAMA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM INDIA TENTANG

ditandatangani oleh kedua belah pihak.

llbpublik INDONESIA Pasal 1 Tujuan

Transkripsi:

REPUBLIK INDONESIA Memorandum Saling Pengertian an tara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Belarus ian State Concern of Oil and Chemistry mengenai Kerja Sama di Bidang Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Belarusian State Concern of Oil and Chemistry (selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak"); MEMAHAMI keinginan kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi; MEMPERHATIKAN peluang peningkatan kerja sama ekonomi dan komersial antara kedua negara khususnya di bidang minyak dan gas; MENGAKUI pentingnya dan manfaat dari hubungan kerja sama jangka panjang dan proyek-proyek ekonomi bersama untuk kepentingan rakyat kedua negara; BERKEINGINAN untuk memperluas dan memperdalam lebih lanjut hubungan persahabatan dan hubungan saling menguntungkan antara kedua negara: MERUJUK pada Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Belarus mengenai Kerja Sama Ekonomi dan Teknik yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 12 Mei 2000;

SESUAI dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing; TELAH MENCAPAI pengertian-pengertian sebagai berikut: Pasal1 Tujuan Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk membentuk kerangka kerja sama institusi guna memfasilitasi dan meningkatkan kerja sama bilateral di sektor minyak dan gas bumi berdasarkan asas kesetaraan dan saling menguntungkan. Pasal2 Bidang Kerja Sarna Para Pihak wajib bekerjasama dengan tujuan meningkatkan dan membangun ikatan yang abadi di sektor minyak dan gas bumi sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing. Bidang kerja sama antara Para Pihak meliputi namun tidak terbatas pada ruang lingkup sebagai berikut: 1. Kerja sama di bidang kegiatan hulu dan hilir; 2. Mendorong dan mempromosikan investasi dan kerja sama secara langsung antara Para Pihak; 3. Mempromosikan dialog dan konsultasi antara semua pihak yang berkepentingan dalam pertukaran informasi; 4. Meningkatkan kerja sama pembangunan kapasitas termasuk mendorong kerja sama yang lebih erat antara pusat-pusat penelitian dan pelatihan serta mengintensifkan kunjungan timbal balik antara para pejabat; 5. Alih teknologi melalui pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan terapan serta instalasi fasilitas demonstrasi, dan 6. Bidang lain yang mungkin disepakati secara tertulis oleh Para Pihak melalui instrumen-instrumen hukum apapun, termasuk program-program pengembangan masyarakat.

Pasal3 Pelaksanaan (1) Pelaksanaan bidang kerja sam a di bawah Memorandum Saling Pengertian ini dituangkan dalam bentuk pengaturan tertulis antara Para Pihak yang terdiri dari kerangka acuan, jangka waktu kegiatan, biaya dan skema pendanaan, serta pengaturan lain kegiatan kerja sama yang diperlukan. (2) Pelaksanaan bidang kerja sama tersebut di atas akan didiskusikan lebih lanjut oleh Para Pihak. Pasal4 Hak Atas Kekayaan lntelektual Segala kekayaan intelektual yang dihasilkan dari pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini akan menjadi milik bersama dan penggunaannya wajib diatur dalam pengaturan terpisah antara Para Pihak. Pasal5 Kerahasiaan (1) Masing-masing pihak wajib memperhatikan kerahasiaan dan rahasia dokumen, informasi dan data lain yang diterima atau diberikan kepada Pihak lainnya selama periode pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini atau perjanjian-perjanjian lainnya yang dibuat berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini. (2) Para Pihak sepakat bahwa ketentuan dalam pasal ini akan terus mengikat antara para Pihak meskipun Memorandum Saling Pengertian ini berakhir. (3) Ketentuan-ketentuan dalam pasal ini tidak boleh bertentangan dengan hukum dan peraturan yang berlaku pada para Pihak.

Pasal6 Penyelesaian Perbedaan Setiap perbedaan-perbedaan yang timbul dari penafsiran atas pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini wajib diselesaikan secara damai melalui konsultasi atau perundingan atas dasar sikap saling memahami dan niat baik antara para Pihak. Pasal7 Amandemen Memorandum Saling Pengertian ini dapat diamandemen dengan persetujuan secara tertulis oleh para Pihak, dengan mencantumkan tanggal mulai berlakunya amandemen tersebut. Pasal8 Mulai Berlaku, Durasi, dan Pengakhiran (1) Memorandum Saling Pengertian ini mulai berlaku pad a hari penandatanganannya dan wajib berlaku selama 5 (lima) tahun. (2) Salah satu Pihak berhak mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini melalui pemberitahuan secara tertulis 90 hari sebelum tanggal pengakhiran Memorandum Saling Pengertian yang diinginkan. (3) Pengakhiran Memorandum Saling Pengertian ini tidak boleh mempengaruhi penyelesaian kegiatan kerja sama yang telah dimulai, saat Memorandum Saling Pengertian ini berlaku, terkecuali ditentukan lain secara bersama-sama dengan tertulis oleh para Pihak. J7

SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian ini. DIBUAT di Jakarta, pada tanggal empat bulan September tahun dua ribu empat belas dalam Bahasa Indonesia dan lnggris. Seluruh naskah memiliki kekuatan yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, naskah bahasa lnggris yang wajib berlaku. Untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Signed Untuk Belarusian State Concern of Oil and Chemistry Signed A. Edy Herrnantoro Direktur Jenderal Minyak dan C3as Bumi Mr. Vladimir Sizov Acting Vice Chairman of the Befarusian State Concern of Oil and Chemistry j

~' "'""'' ~,l r. \ REPUBLIK INDONESIA Memorandum of Understanding Between The Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia and Belarusian State Concern of Oil and Chemistry on Cooperation in the field of Oil and Gas The Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia and the Belarusian State Concern of Oil and Chemistry (hereinafter individually referred to as 'the Party' and collectively referred to as "the Parties"); ACKNOWLEDGING the desire of both countries to raise the bilateral relationship to a higher level; NOTING the opportunities to enhance the economic and commercial cooperation between both countries particularly in oil and gas; RECOGNIZING the importance and benefit from long-term cooperative relationship and joint economic projects for the mutual benefit of their people; DESIRING to broaden and deepen further the friendly relations and mutually beneficial links between the two countries: REFERRING to the Agreement of the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Belarus on Economic and Technical Cooperation, signed in Jakarta on 12 May 2000; PURSUANT to the prevailing laws and regulations of their respective countries;

HAVE REACHED the following understandings: Article 1 Objective The objective of this Memorandum of Understanding is to establish a cooperative institutional framework to facilitate and enhance bilateral cooperation in oil and gas sector on the basis of equality and mutual benefit. Article 2 Areas of Cooperation The Parties shall cooperate with an objective to enhance and build enduring ties in oil and gas sector in conformity with their domestic laws and regulations. The areas of cooperation between the Parties may include but not limited to the following areas: 1. Cooperation in the areas of upstream and downstream activities; 2. Encouraging and promoting investment and cooperation directly be~een the Parties; 3. Promoting dialogue and consultations among all concerned parties with regard to sharing of information; 4. Enhancing capacity-building cooperation including forging closer cooperation between research and training centers and intensifying mutual visits among officials; 5. Technology transfer through conduct of applied research and development activities and installation of demonstration facilities; and 6. Other areas as may be agreed upon in writing by the Parties through any legal instruments, including community development programs. f r

Article 3 Implementation (~) Implementation of the areas of cooperation under this Memorandum of Understanding may be defined in written arrangements between the Parties, which shall consist of terms of reference, duration of activities, cost and funding scheme as well as any other necessary terms of cooperation activities. (2) Implementation of the above areas shall be discussed further by the Parties. Article 4 Intellectual Property Rights Any intellectual property arising from the implementation of this Memorandum of Understanding will be jointly owned and its utilization shall be subject to a separate arrangement between the Parties. Article 5 Confidentiality (1) Each Party shall undertake to observe the confidentiality and secrecy of documents, information and other data received or supplied to the other party during the period of the implementation of this Memorandum of Understanding or any other agreements made pursuant to the Memorandum of Understanding. (2) The Parties agree that the provision of this Article shall continue to be binding between the Parties notwithstanding the termination of this Memorandum of Understanding. (3) The provision of this Article shall not prejudice the prevailing laws and regulations of the Parties.

Article 6 Settlement of Differences Any differences arising in relation to the interpretation of Implementation of this Memorandum of Understanding shall be settled amicably by consultation or negotiation on the basis of mutual understanding and goodwill between the Parties. Article 7 Amendment This Memorandum of Understanding may be amended by mutual written consent of the Parties, specifying the date of entry into force of such amendment. Article 8 Entry into Force, Duration and Termination (1) This Memorandum of Understanding shall enter into force on the day of its signing and shall remain in force for 5 (five) years. (2) Either Party may terminate this Memorandum of Understanding by giving notice in writing to the Party 90 (ninety) days in advance of its intended date of termination of this Memorandum of Understanding. (3) The termination of this Memorandum of Understanding shall not affect the completion of cooperation activities initiated while this Memorandum of Understanding is in effect, unless otherwise mutually determined in writing by the Parties.

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned have signed this Memorandum of Understanding. DONE in duplicate at Jakarta, Indonesia, on the fourth of September in two thousand and fourteen in the Indonesian and English languages. All texts being equally authentic. In case of any divergence of interpretation, the English text shall prevail. For the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia For Belarusian State Concern of Oil and Chemistry Signed Signed A. Edy Hefmantoro Director General of Oil and Gas Vladimir Sizov J Acting Vice Chairman of Belarusian State Concern of Oil and Chemistry