BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia berada pada zona tektonik sangat aktif karena tiga lempeng besar dunia dan membentuk jalur-jalur pertemuan lempeng yang kompleks. Keberadaan interaksi antar lempeng-lempeng ini menempatkan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang sangat rawan terhadap gempa bumi (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 2015). Menurut Fauzan (2012), gempa tektonik pada tanggal 30 September 2009 di Padang dan Pariaman Sumatera Barat telah banyak menimbulkan kerusakan pada konstruksi bangunan (engineered building), baik perumahan rakyat, fasilitas umum, bangunan pemerintah dan swasta (Gambar 1.1 s.d. Gambar 1.3). Struktur beton bertulang banyak digunakan pada berbagai konstruksi bangunan di Indonesia. Komponen beton bertulang dapat mengalami kegagalan yang disebabkan karena kejadian alam, misalnya gempa bumi. Dampak dari kejadian alam tersebut bervariasi dari kategori rusak ringan, sedang, berat dan runtuh. Apabila bangunan yang telah rusak akibat gempa akan difungsikan kembali, maka perkuatan ( retrofitting) pada bagian yang rusak sangat diperlukan. Retrofitting dimaksudkan agar ketika terjadi gempa lagi, bangunan mampu bertahan terhadap beban yang bekerja. 1
2 Pada penelitian ini, metode perkuatan ditekankan pada perbaikan dan perkuatan sambungan balok-kolom yang mengalami kerusakan akibat gempa. Bahan retrofitting yang digunakan adalah beton resin. Bahan ini merupakan sumber bahan baku sintetik organik, untuk produksi pernis, perekat dan sebagainya. Keunggulan dari resin adalah kuat tekan tinggi, modulus elastisitas tinggi, kekuatan tarik tinggi, tahan di lingkungan yang korosif, dan resistensi kelembaban tinggi. Gambar 1.1 Masjid Raya Andalas Padang pasca gempa (Fauzan, 2012) Gambar 1.2 SDN 43 Rawang Timur pasca gempa (Fauzan, 2012)
3 (a) Kerusakan joint eksternal (b) Kerusakan joint internal Gambar 1.3 Kerusakan struktur pada SDN 43 Rawang Timur (Fauzan, 2012) 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang diteliti ialah kinerja dan kemudahan beton resin sebagai bahan perkuatan untuk sambungan balok-kolom. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kehandalan beton resin sebagai bahan perbaikan pada sambungan balok-kolom, serta mengetahui perilaku setelah perbaikan (retrofitting), yaitu meliputi hubungan beban-lendutan, envelope curve, hysteretic energy, model keruntuhan, kekakuan (stiffness), daktilitas dan pola retak. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan solusi perkuatan dari kerusakan yang disebabkan oleh gempa, memberikan informasi dalam metode perkuatan sambungan balok-kolom pasca
bencana. Selain itu dapat meminimalisir kerusakan struktur akibat gempa berikutnya. 4 1.5 Batasan Penelitian Untuk membatasi objek dan memberikan langkah yang sistematis, maka penelitian ini dilakukan dengan batasan-batasan sebagai berikut: a. Objek penelitian adalah sambungan balok-kolom eksterior. b. Kuat tekan beton benda uji awal direncanakan sebesar fc = 20 MPa. c. Metode pengujian mengacu pada ACI T1.1-01 ( Acceptance Criteria For Moment Frames Based on Structural Testing). d. Kriteria penerimaan pengujian sambungan berdasarkan ACI Standard (ACI T.1-01). e. Pengujian awal sebelum perbaikan dibatasi hingga tulangan lentur mendekati leleh. f. Perbaikan dan perkuatan menggunakan resin yang belum dipatenkan. g. Pengujian benda uji sambungan balok-kolom dilakukan dengan memberikan tumpuan bebas di ujung balok yang menerima beban siklik, tumpuan rol pada salah satu ujung kolom dan tumpuan sendi pada ujung lainnya. h. Pengujian dilakukan setelah benda uji beton normal berumur minimal 28 hari, dan untuk beton resin minimal berumur 7 hari. i. Pengaruh suhu, kelembaban udara dan faktor lain tidak ditinjau. j. Sifat kimia dan ketahanan terhadap api dari beton resin tidak diteliti.
5 1.6 Hipotesis Retrofitting dengan beton resin akan meningkatkan kekuatan dan daktilitas sambungan balok-kolom dalam menahan gaya siklik akibat gempa. 1.7 Keaslian Penelitian Penelitian tentang penggunaan resin dan material lain sebagai pilihan untuk perkuatan struktur sudah sangat banyak dilakukan. Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu: a. Widyawati (2002), meneliti tentang perbaikan struktur ujung balok di sekitar sambungan balok-kolom eksterior beton bertulang yang mengalami kegagalan geser akibat beban siklik. b. Soebandono (2011), meneliti tentang perbaikan balok beton bertulang dengan metode jacketting dengan bahan ferosemen akibat beban siklik pada beban ultimate. c. Fakhruddin (2013), meneliti tentang perkuatan geser balok menggunakan beton resin. d. Jamsidi dan Pourkhorshidi (2010), melakukan penelitian tentang properti beton resin dengan judul penelitian A Comparative Study on Physical/Mechanical Properties of Polymer Concrete and Portland Cement Concrete. Dari beberapa referensi penelitian yang sudah ada, menurut sepengetahuan peneliti, penelitian mengenai perbaikan dan perkuatan sambungan balok-kolom eksterior dengan beton resin non-paten belum pernah dilakukan.