BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya objek dan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah daya saing produk industri pengolahan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga kredit pada Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor non migas Indonesia ke Amerika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap penelitian tentu tidak terlepas dari objek penelitian atau unit of

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Jogiyanto (2007:61) mengemukakan bahwa, obyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2010:8)

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah investasi swasta di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang diamati oleh peneliti atau variabel penelitian tersebut. Adapun penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Likuiditas dan Cost

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong kepada Penelitian Asosiatif untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Nilai tukar Rupiah per

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap jumlah wisatawan dan implikasinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Ciamis Periode 1996-008. Adapun jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Ciamis Periode 1996-008 (sebagai variabel Y), jumlah wisatawan (sebagai variabel Z) dan promosi (sebagai variabel X). 3. Metode Penelitian Di dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang tepat dan sesuai dengan masalah yang yang akan di teliti. Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Deskriptif berarti suatu metode penelitian yang merupakan studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat. Kemudian analitik berarti menunjukkan adanya pengujian terhadap hipotesa-hipotesa dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan-hubungan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat M. Nazir (003: 54-55) yang menyatakan bahwa : Metode penelitian deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat akan situasisituasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan kegiatan, sikap 47

48 sikap, pandangan pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Adapun ciri-ciri dari metode penelitian deskriptif-analitik adalah tidak hanya memberikan gambaran saja terhadap suatu fenomena tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesa, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan. 3.3 Definisi Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel merupakan penjabaran konsep-konsep yang akan diteliti, sehingga dapat dijadikan pedoman guna menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Pada dasarnya variabel yang akan diteliti dikelompokkan dalam konsep teoritis, empiris dan analisis. Konsep teoritis merupakan variabel utama yang bersifat umum. Konsep empiris merupakan konsep yang bersifat operasional dan terjabar dari konsep teoritis. Konsep analitis adalah penjabaran dari konsep teoritis yang merupakan dimana data itu diperoleh.

49 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Promosi (X) Promosi adalah pencarian peluang-peluang usaha dan organisasi dana, harta kekayaan, dan kemampuan manajemen untuk terjun ke dalam usaha dengan tujuan untuk mencari laba Besarnya promosi yang dikeluarkan agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat dengan tujuan untuk memperkenalkan objek wisata Kabupaten Ciamis Konsep Analitis Biaya promosi wisata Kabupaten Ciamis per tahun selama 13 tahun (periode 1996-008) dalam Rupiah Skala Pengukuran Rasio Jumlah Wisatawan (Z) Pendapatan Asli Daerah (PAD) Y Wisatawan adalah seseorang/sekelo mpok orang yang melakukan perjalanan wisata, jika lama tinggalnya sekurangkurangnya 4 jam di daerah/negara yang dikunjungi Pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumbersumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai peraturan perundangundangan berlaku dengan yang Besarnya minat masyarakat untuk berkunjung ke objek wisata yang ada di Kabupaten Ciamis Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ciamis Jumlah arus kunjungan wisata Kabupaten Ciamis per tahun selama 13 tahun (periode 1996-008) Jumlah PAD Kabupaten Ciamis per tahun selama 13 tahun (periode 1996-008) dalam Rupiah Rasio Rasio

50 3.4 Jenis dan Sumber Data 3.4.1 Jenis Data Pada suatu penelitian, jenis data akan sangat menentukan pemilihan teknik analisis data yang digunakan. Hal tersebut dimaksudkan supaya penelitian yang dilakukan memperoleh hasil yang tepat. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan yaitu data sekunder yang bersifat kuantitatif yang menggambarkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ciamis dari waktu ke waktu selama 13 tahun periode periode 1996-008. Karena memasukan unsur waktu penelitian bersifat dinamis dan data dapat berupa time series. Adapun data yang akan diolah dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data biaya promosi pariwisata yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, data jumlah arus kunjungan wisata Kabupaten Ciamis, serta data jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ciamis per tahun selama 13 tahun (Periode 1996-008). 3.4. Sumber Data Menurut Suharsimi Arikunto (006: 107) yang dimaksud dengan sumber data adalah subjek dimana data dapat diperoleh. Adapun sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ciamis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ciamis Referensi studi pustaka, artikel, internet dan lain-lain.

51 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data intinya mengatakan melalui proses bagaimana data diperoleh dan dikumpulkan. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini senantiasa mengacu kepada tujuan dan masalah penelitian yang dihadapi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut : 1. Wawancara, yaitu usaha untuk mendapatkan informasi faktual di lapangan dengan mengadakan tanya jawab yang berkaitan dengan penelitian. Dalam hal ini adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Dinas Keuangan.. Studi dokumentasi, yaitu melakukan pengumpulan data mengenai halhal/variabel-variabel yang berupa catatan-catatan, laporan-laporan yang dimiliki oleh instansi yang terkait. Dalam penelitian ini data diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Keuangan dan instansi-instansi lain yang relevan dengan masalah yang diteliti. 3. Studi pustaka, yaitu dengan membaca dan menelaah, mempelajari dan mengutip pendapat dari berbagai buku sumber sebagai pendukung analisis dan interpretasi. 3.6 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelitian ini, secara garis besar dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : 1. Menyeleksi data yang sudah terkumpul, hal ini dilakukan untuk meneliti kelengkapan data yang diperlukan dengan cara memilih dan memeriksa kejelasan dan kesempurnaan data.

5. Mentabulasi data, menyajikan data yang telah di seleksi dalam bentuk data yang siap untuk diolah, yakni kedalam bentuk tabel-tabel yang selanjutnya akan di telaah dan diuji secara sistematis. 3. Melakukan uji validasi data, hal tersebut bertujuan supaya teknik analisis data yang digunakan sesuai serta memperoleh hasil yang tepat. 4. Menganalisa data yaitu mengetahui pengaruh serta hubungan antar variabel baik variabel bebas (independent) maupun variabel terkait (dependent) dengan teknik pengujian hipotesis. 3.7 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam mencari/mengumpulkan data pada suatu penelitian. Adapun bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman untuk pengumpulan data sekunder. Hal ini berarti pengumpulan data dilakukan melalui pencatatan datadata yang sudah ada. Peneliti membuat instrumen ke dalam bentuk daftar tabel data. Tabel tersebut memuat catatan variabel-variabel yang diteliti yang meliputi biaya promosi, jumlah arus kunjungan wisata, dan jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Adapun kisi-kisi instrumen penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

53 Variabel Penelitian 1. Promosi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Sumber Data Metode Instrumen Dokumentasi Observasi Tabel Biaya Promosi Pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri tahun 1996-008 (dalam rupiah). Permintaan Jasa Pariwisata Buku Laporan Tahunan Disbudpar Dokumentasi Observasi Tabel Jumlah Arus Kunjungan Wisata Kabupaten Ciamis tahun 1996-008 (orang) 3. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Laporan Perkembangan Penerimaan PAD Kabupaten Ciamis Dokumentasi Observasi Tabel Jumlah Penerimaan PAD Kabupaten Ciamis tahun 1996-008 (dalam rupiah) 3.8 Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana yang digunakan untuk menganalisis pengaruh promosi sebagai variabel X terhadap jumlah wisatawan sebagai variabel Z dan juga untuk menganalisis pengaruh langsung dari jumlah wisatawan (Z) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan kerangka pemikiran pada BAB II, maka model persamaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : Z = f Y = f ( X ) ( Z )

54 Hubungan tersebut dapat dijabarkan ke dalam bentuk model fungsi regresi sebagai berikut : Z = a + βx + e Y = a + βz + e...gujarati (1995 : 91) Keterangan : a β X Z Y e = konstanta = Koefisien regresi = Promosi = Jumlah Wisatawan = Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) = Variabel Pengganggu (disturbance term) 3.9 Uji Asumsi Klasik Agar data yang digunakan tepat sehingga diperoleh model yang baik maka dalam penelitian ini akan dilakukan beberapa uji prasyarat atau analisis, antara lain : 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan agar dapat diketahui sifat distribusi dari data penelitian, dengan demikian dapat diketahui normal tidaknya sebaran data yang bersangkutan. Pengujiannya menggunakan alat statistik non parametrik uji Kolmogrov Smirnov dengan kriteria : Data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansinya lebih besar dari 0.05 dan data dikatakan tidak berdistribusi normal jika signifikansinya kurang dari 0.05.. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel bebas diantara satu dengan lainnya. Dalam hal ini variabel-variabel bebas

55 tersebut bersifat tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. (Gujarati, 1995: 158) Jika terdapat korelasi yang sempurna diantara sesama variabel-variabel bebas sehingga nilai koefisien korelasi diantara sesama variabel bebas ini sama dengan satu, maka konsekuensinya adalah: 1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.. Nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model regresi OLS, maka dapat dilakukan beberapa cara berikut ini: a. Dengan R, multikolinier sering diduga kalau nilai koefisien determinasinya cukup tinggi yaitu antara 0,7 1,00. tetapi jika dilakukan uji t, maka tidak satupun atau sedikit koefisien regresi parsial yang signifikan secara individu. Maka kemungkinan tidak ada gejala multikolinier. b. Cadangan matrik melalui uji korelasi parsial, artinya jika hubungan antar variabel independen relatif rendah < 0,80 maka tidak terjadi multikolinier. c. Dengan nilai toleransi (tolerance, TOL) dan faktor inflasi varians (Variance Inflation factor, VIF). Kriterianya, jika toleransi sama dengan satu atau mendekati satu dan nilai VIF < 10 maka tidak ada gejala multikolinieritas. Sebaliknya jika nilai toleransi tidak sama dengan satu atau mendekati nol dan nilai VIF > 10, maka diduga ada gejala multikolinieritas. 3. Heteroskedastisitas Pengujian ini untuk melihat varians residu dari setiap item. Heteroskedatisitas terjadi jika variansnya berbeda. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka telah terjadi heteroskedatisitas.

56 Kriteria pengujian untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas bisa juga dilakukan melalui analisis grafik hasil output SPSS dengan kriteria berikut: Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas. Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Autokorelasi Autokorelasi menggambarkan tidak adanya korelasi antara variabel pengganggu disturbance term. Faktor-faktor penyebab autokorelasi antara lain kesalahan dalam menentukan model, penggunaan lag dalam model dan tidak dimasukkannya variabel penting. Akibatnya parameter yang diestimasi menjadi bias dan varian tidak minimum sehingga tidak efisien. (Gujarati, 1995: 01) Pengujian yang digunakan untuk mengetahui autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson. Nilai DW tersebut selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai d u dan d L pada tabel Durbin Watson. Adapun kriteria penafsiarannya adalah sebagaimana ditunjukkan tabel berikut: Tabel 3.3 Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson d < d L d L < d < d U d U < d < 4-d U Terjadi masalah autokorelasi positif yang perlu ada perbaikan Terjadi masalah autokorelasi positif tetapi lemah, dimana perbaikan akan lebih baik Tidak ada masalah autokorelasi 4-d U < d < 4-d L Terjadi autokorelasi lemah, dimana perbaikan akan lebih baik 4-d L < d Masalah autokorelasi serius

57 3.10 Pengujian Hipotesis a. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Untuk menguji hipotesis juga dilakukan uji t (uji hipotesis secara parsial). Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis secara parsial dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut: ˆ β - β1 t = (Gujarati, 1995: 78) Se( ˆ β ) Kriteria uji t adalah: 1 Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka H 0 ditolak dan menerima Jika nilai t hitung < nilai t tabel maka H 0 diterima dan menolak Dalam program SPSS, uji parsial (t) dirangkum dalam output coefficient dengan notasi sig. H a H a b. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji signifikansi model analisis sekaligus juga untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara simultan dan bersama-sama terhadap variabel dependen dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel pada tingkat kepercayaan 95%. Untuk menguji hipotesis secara keseluruhan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: F k 1, n k = ESS /( n k) RSS /( n k) R /( k 1) = (1 R ) /( n k) (Gujarati, 1995: 81) Setelah diperoleh F hitung, selanjutnya bandingkan dengan F tabel dan α = 0,05 dengan ketentuan sebagai berikut:

58 1) Jika F hitung < F tabel maka H 0 diterima, H a ditolak (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y). ) F hitung > F tabel maka H 0 ditolak, H a diterima (keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y). Dalam program SPSS, statistika uji F diragakan dalam tabel Anova. c. Koefisien Determinasi Majemuk (R ) Koefisien determinasi (R ) merupakan cara untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi. Gujarati Damodar dalam bukunya yang berjudul Ekonometrika Dasar dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R ) merupakan angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel independen terhadap variabel dependen dari fungsi tersebut. Pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat dihitung dengan koefisien determinasi melalui rumus: Jumlah kuadrat yang dijelaskan / Re gresi ( ESS) R = (Gujarati, 1995: 139) Jumlah kuadrat total ( TSS) Keterangan: R = ESS TSS R b = 0 Y + b x Y ny Y 1 1 1 ny Nilai R berkisar antara 0 dan 1 (0<R <1), dengan ketentuan sebagai berikut: Jika R semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat atau dengan kata lain model tersebut dinilai baik.

59 Jika R semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat atau dengan kata lain model tersebut dinilai kurang baik.