PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA FLUIDA STATIS UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN MTsN 2 PONTIANAK

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

PENYEDIAAN BOOKLET UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GERAK LURUS DI MAN

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN MELALUI RECIPROCAL TEACHING DI SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL TIPE NHT BERBANTUAN LKS PADA MATERI GLB DI SMP

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA

PENERAPAN PBL DENGAN HEURISTIK POLYA UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DINAMIKA ROTASI DI SMA

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI PETA KONSEP DI MAN 2 JEMBER (Pada Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMAN 1 SUNGAI RAYA KABUPATEN BENGKAYANG

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

PENGGUNAAN EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK PADA SUB MATERI HUKUM ARCHIMEDES SMP

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MULTIREPRESENTASI PADA USAHA DAN ENERGI DI SMA

KETERAMPILAN KERJA ILMIAH PADA MATERI INDIKATOR ASAM BASA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN WORD SQUARE PADA PERPINDAHAN KALOR DI SMP

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

REMEDIASI KESALAHAN SISWA SMA MENYELESAIKAN SOAL HUKUM I KIRCHOFF MENGGUNAKAN MODEL STAD BERBANTUAN HANDOUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI HUKUM KIRCHOFF DI SMAN 1 MERANTI

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMP

REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GAS IDEAL MELALUI METODE LEARNING TOGETHER DI SMA

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA FLUIDA STATIS MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN PREDICT, OBSERVE, DAN EXPLAIN DI SMA

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

PAKET BAHAN AJAR DENGAN ANALISIS KEJADIAN RIIL DALAM FOTO DAN WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA (Kajian Pada: Konsep Fluida Statis)

Pemetaan konsep fisika siswa kelas XI pada kurikulum Mapping the concept of physics students of class XI in the curriculum 2013

PENERAPAN QUICK FEEDBACK DENGAN RAINBOW CARD UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK MTs MATERI HUKUM ARCHIMEDES

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI INDIKATOR ASAM BASA ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo

REMEDIASI KESALAHAN BELAJAR SISWA TENTANG VEKTOR DENGAN PEMBERIAN BOOKLET DISERTAI UMPAN BALIKKELAS X ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LARUTAN ELEKTROLIT NON ELEKTROLIT DI SMA

PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PENALARAN MATEMATIS PADA MATERI PERBANDINGAN SMP

Unnes Physics Education Journal

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMA PADA PRAKTIKUM SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH: SELLY MARSELA LUDOVIKA SAYAK NIM F

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

QUANTUM TEACHING DENGAN KERANGKA TANDUR UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA MAN 1 KUBU RAYA

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DI SMA ARTIKEL OLEH CLAUDIA ALFENSIANITA NIM F

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

ABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA KUMON PADA MATERI HUKUM II NEWTON

ANALISIS KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

PENGARUH MEDIA REALITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No.2, pp , May 2015

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENGARUH PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DI SMA

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI ELASTISITAS BAHAN

REMEDIASI MISKONSEPSI HUKUM ARCHIMEDES DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR ARTIKEL PENELITIAN.

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

Chemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL INKUIRI PADA MATERI KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS

IMPLEMENTASI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DI MAN 1 PONTIANAK

NURMALIATI

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Widianita*, Elva Yasmi Amran**, dan R. Usman Rery*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

REMEDIASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN WAWANCARA KLINIS PADA MATERI PERBANDINGAN

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI REAKSI REDOKS

Transkripsi:

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA FLUIDA STATIS UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA Siti Fatimah, Haratua Tiur Maria S., Erwina Oktavianty Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNTAN Email: sitifatimah08juli@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik dalam meremediasi kesulitan belajar peserta didik pada materi fluida statis di SMA Mujahidin Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental dengan rancangan One Group Pre-test Post-test. Alat pengumpul data yang digunakan berupa soal yang terdiri dari 2 soal uraian. Penelitian ini melibatkan 25 peserta didik kelas XI IPA 2 sebagai sampel yang dipilih dengan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penurunan kesulitan belajar peserta didik sebesar 42,7% dengan kategori sedang. Hasil penelitian ini juga ditemukan bentuk-bentuk kesulitan belajar yaitu kesulitan mengartikan, kesulitan mengkonversi, kesulitan pemahaman konsep, kesulitan matematis, dan kesulitan memahami soal. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif kegiatan remediasi bagi peserta didik agar dapat menurunkan kesulitan belajar. Kata kunci: Remediasi, Pendekatan Saintifik, Kesulitan Belajar Fisika Abstract: The study aims to determine the effect of using a scientific approach to remedied learning difficulties of students at Static Fluid material in SMA Mujahidin Pontianak. The method of this study is Pre-Experimental with One Group Pretest- Posttest Design. Each pre-test and post-test questions consists of 2 essay. There are 25 students in class XI IPA 2 as sample using cluster random sampling technique. The result shows that there is an average reduction of learning difficulties with pecentage of 42,7% that classified as medium category. There are also found some trouble in interpreting units, converting units, understanding concepts, operating mathematics and understanding the questions that all include in learning difficulties. This research is expected as an alternative remedial activities for students in order to reduce the learning difficulties. Keywords: Remediation, Scientific Approach, Physics Learning Difficulties P roses pembelajaran diarahkan untuk peserta didik agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan (Sanjaya, 2011: 9). Berdasarkan Permendiknas No. 22 tahun 2006 (Depdiknas, 2006) tujuan pembelajaran fisika yaitu, untuk mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Selain itu juga diharapkan dapat menguasai konsep dan prinsip fisika 1

serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada bidang sains khususnya mata pelajaran fisika masih dianggap sulit oleh kebanyakan peserta didik. Salah satu materi fisika yang dianggap sulit oleh peserta didik di SMA Mujahidin adalah fluida statis. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMA Mujahidin Pontianak, berupa hasil ulangan dan tugas- tugas peserta didik yang berkaitan dengan pembelajaran fisika cukup rendah. Lebih dari 50% peserta didik memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal fisika terutama pada soal-soal yang menuntut pemahaman konsep. Peserta didik juga cenderung mengalami kesulitan dalam perhitungan matematis dan mengkonversi dari yang tidak baku menjadi baku sesuai standar internasional. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rusilowati (2006) bahwa penyebab kesulitan belajar fisika itu karena kesulitan peserta didik dalam pemahaman konsep, perhitungan matematis, dan kesulitan mengkonversi. Dengan persentase kesulitan memahami konsep sebesar 40,63%; kesulitan dalam perhitungan matematis sebesar 40,50%; dan kesulitan peserta didik dalam mengkonversikan sebesar 46,88%. Penelitian tentang penyebab kesulitan belajar peserta didik juga dilakukan oleh Arief, Handayani & Dwijayanti (2012) yaitu, kesulitan berhitung dengan persentase sebesar 39,97; kesulitan dalam penguasaan konsep sebesar 46,42%; dan kesulitan siswa dalam mengartikan lambang dan mengkonversi sebesar 27,92%. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Rusilowati (2006) dan Arief, Handayani & Dwijayanti (2012), serta berdasarkan hasil ulangan harian dan tugastugas peserta didik pada materi fluida statis, maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik kelas X SMA Mujahidin Pontianak juga diduga mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep, perhitungan matematis, dan kesulitan mengkonversi. Dalam kurikulum 2013 pendekatan ilmiah (scientific approach) diyakini sebagai pusat perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah (Hosnan, 2014). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Novita & Supriyono (2015) mengenai pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik bahwa penurunan kesulitan belajar dapat dilakukan dengan meningkatkan hasil belajar peserta didik, hasil penelitian terjadi peningkatan secara signifikan dengan kategori tinggi. Pendekatan saintifik adalah Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang diterapkan pada aplikasi pembelajaran kurikulum 2013. Pendekatan ini berbeda dari pendekatan pembelajaran kurikulum sebelumnya. Pada setiap langkah inti proses pembelajaran, guru akan melakukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan ilmiah. Adapun langkah-langkah pembelajaran berdasarkan pendekatan scientific yang mencakup lima langkah utama yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan (Hosnan, 2014). 2

METODE Penelitian ini menggunakan metode eksperimen berbentuk Pre-Experimental dengan rancangan One Group Pre-test Post-test Design. Desain penelitian dilihat pada Skema1. O1 X O2 Skema 1 One Group Pretest-postest Design (Sugiyono, 2011: 75) Penelitian ini dilakukan di SMA Mujahidin Pontianak pada peserta didik kelas X. Karena materi fluida statis merupakan materi kelas X semester genap sedangkan penelitian dilakukan di awal semester ganjil, maka sample penelitian diubah dari kelas X ke kelas XI dengan pertimbangan bahwa kelas XI telah mendapatkan materi fluida statis. Sample dalam penelitian diambil secara random sampling. Dengan melakukan cabut undi maka terpilihlah kelas XI IPA 2 dengan jumlah 29 peserta didik dan 25 peserta didik yang dijadikan sample. Alat pengumpul data yang digunakan berupa pre-test dan post-test masing-masing berjumlah 2 soal yang berupa soal uraian yang paralel dan ekuivalen. Pre-test dan post-test diadopsi dan dimodifikasi dari Kartikasari (2014). Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba soal di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak pada kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2. Hasil uji coba soal dianalisis menggunakan KR 20 untuk soal pilihan ganda dan rumus Alpha untuk soal uraian. Dengan koefisien reliabilitas pada pre-test sebesar 0,4 dengan kategori sedang. Sedangkan untuk post-test koefisien reliabilitas sebesar 0,36 dengan kategori rendah. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Tahap Persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain: (1) Melakukan studi literatur, (2) Melakukan pra-riset ke SMA Mujahidin Pontianak, (3) Merumuskan masalah penelitian, (4) Menyiapkan perangkat pembelajaran remediasi berupa RPP, (5) Membuat instrumen penelitian berupa soal pre-test dan post-test, (6) Melakukan uji coba soal, (7) Menganalisis validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Tahap Pelaksanaan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain: (1) memberikan pre-test, (2) memberikan perlakuan berupa kegiatan remediasi dengan pendekatan saintifik, (3) memberikan post-test yang yang paralel dan ekuivalen dengan pre-test. Tahap Akhir Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap akhir antara lain: (1) mengoreksi hasil pre-test dan post-test dan melakukan analisis data, (2) menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data, (3) membuat laporan. 3

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data, antara lain: (1) mengidentifikasi bentuk kesulitan belajar peserta didik pada materi fluida statis sebelum dan sesudah diberi remediasi dengan menggunakan pendekatan saintifik, (2) menganalisis kontribusi pendekatan saintifik untuk meremediasi kesulitan belajar peserta didik pada materi fluida statis dengan menggunakan rumus proporsi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan data yang diperoleh dari pre-test dan post-test diperoleh bentuk kesulitan belajar peserta didik sebelum dan sesudah diberikan remediasi dengan menggunakan pendekatan saintifik. Berikut disajikan bentuk-bentuk kesulitan belajar peserta didik pada pre-test (Tabel 1) dan post-test (Tabel 2). Tabel 1 Bentuk Kesulitan Belajar Pesera Didik pada Pre-test No Bentuk Jawaban Jumlah Peserta Didik Identifikasi kesulitan Soal 1 Soal 2 1 - Tidak menuliskan keterangan (yang diketahui) dari soal - Salah menuliskan lambang-lambang yang diketahui dari soal 2 - Tidak ada konversi - Salah mengkonversi 3 - Tidak menuliskan persamaan - Persamaan yang digunakan berupa - Persamaan yang digunakan salah 4 Satuan yang digunakan salah 16 19 Kesulitan dalam mengartikan lambang 25 25 Kesulitan dalam mengkonversi 25 25 Kesulitan dalam pemahaman konsep 2 ( pada D) 0 Kesulitan dalam mengartikan 5 - Tidak ada perhitungan - Perhitungan yang salah 25 25 Kesulitan dalam menghitung 4

Tabel 2 Bentuk Kesulitan Belajar Peserta Didik pada Post-test No Bentuk Jawaban Jumlah Peserta Didik Identifikasi Kesulitan Soal 1 Soal 2 1 Tidak menuliskan 5 9 Kesulitan dalam keterangan (yang mengartikan lambang diketahui) dari soal 2 - Tidak ada konversi - Salah mengkonversi 3 - Tidak menuliskan persamaan - Persamaan yang digunakan salah 4 - Tidak konsisten menulis - Salah menuliskan 5 Soal tidak dikerjakan sampai selesai 6 - Tidak ada perhitungan - Perhitungan yang salah 22 22 Kesulitan dalam mengkonversi 8 9 Kesulitan dalam pemahaman konsep 4 (masuk ke D) 0 Kesulitan dalam mengartikan 5 6 (2 Kesulitan dalam masuk ke A, 4 masuk ke D) membaca soal 11 15 Kesulitan dalam menghitung Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa semua peserta didik mengalami kesulitan pada konversi, kesulitan dalam pemahaman konsep dan kesulitan dalam perhitungan. Sedangkan kesulitan dalam mengartikan lambang untuk soal kesatu ada 16 peserta didik dan soal kedua ada 19 peserta didik yang mengalami kesulitan. Pada Tabel 2 peserta didik paling banyak mengalami kesulitan pada konversi yaitu ada 22 peserta didik pada masing-masing soal, diikuti dengan kesulitan dalam menghitung pada soal kesatu ada 11 peserta didik dan soal kedua ada 15 peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik memiliki kemampuan matematis yang masih kurang. Bentuk kesulitan belajar pada post-test ini juga dapat menggali kesulitan yang lain yaitu: kesulitan dalam menggunaan 5

ditemukan ada 4 peserta didik dan kesulitan dalam memahami soal ada 5 peserta didik pada soal kesatu dan 6 peserta didik pada soal kedua. Untuk mengetahui besar kontribusi pendekatan saintifik untuk meremediasi kesulitan belajar dihitung dengan menggunakan rumus proporsi. Tabel 3 Penurunan Harga Proporsi Kesulitan Belajar No Aspek Kesulitan ƩK1 ƩK2 K 1 Kesulitan mengartikan 35 14 60% (sedang) lambang 2 Kesulitan mengkonversi 50 44 12% (rendah) 3 Kesulitan pemahaman 50 17 66% (sedang) konsep 4 Kesulitan perhitungan 50 31 38% (sedang) matematis Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa remediasi melalui pendekatan saintifik mempunyai kontribusi yang berbeda-beda pada tiap aspek kesulitan belajar. Kontribusi yang paling besar itu ada pada kesulitan pemahaman konsep sebesar 66% dengan kategori sedang, diikuti dengan kesulitan mengartikan lambang sebesar 60% dengan kategori sedang, kesulitan perhitungan matematis sebesar 38% dengan kategori sedang. Kontribusi yang paling rendah yaitu kesulitan mengkonversi sebesar 12% dengan kategori rendah. Sedangkan kontribusi pendekatan saintifik untuk kelas XI IPA 2 pada kesulitan belajar sebesar 42,7% dengan kategori sedang yang didapat dari jumlah kesulitan peserta didik pada kelas XI IPA 2 yang dihitung dengan menggunakan rumus proporsi. Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 2 SMA Mujahidin Pontianak dengan subjek penelitian 29 peserta didik. Dari 29 peserta didik pada kelas XI IPA 2 terdapat 2 peserta didik yang tidak mengikuti pre-test dan 2 peserta didik yang tidak mengikuti post-test. Sehingga data yang dianalisis sebanyak 25, yang diambil dari jawaban peserta didik dalam mengerjakan pre-test dan post-test. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk kesulitan belajar peserta didik pada materi fluida statis sebelum dan setelah diberikan remediasi dengan menggunakan pendekatan saintifik dan mengetahui besar kontribusi pendekatan saintifik untuk meremediasi kesulitan belajar peserta didik pada materi fluida statis di SMA Mujahidin Pontianak. Penelitian ini dilakukan dalam 4 kali pertemuan. Pertemuan pertama itu berupa pemberian pre-test, pertemuan kedua dan ketiga berupa pemberian remediasi melalui pendekatan saintifik, dan pertemuan keempat untuk pemberian post-test. Penelitian ini remediasi dilakukan di ruang kelas XI IPA 2 dengan menggunakan alat laboratorium sederhana seperti pipa U, gelas ukur, beban, gelas kimia, dan 6

neraca pegas. Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu, air, minyak, telur, gabus, beban 100g, dan air garam. Pertemuan pertama yaitu pemberian pre-test yang bertujuan untuk mengetahui kesulitan dan keterampilan berpikir kritis yang dimiliki peserta didik. Sebelum pretest peserta didik diminta untuk mengumpulkan catatan mengenai materi fluida statis. Dari catatan dapat dilihat bahwa materi fluida statis yang diajarkan tidak sampai selesai, berdasarkan catatan peserta didik yang memuat materi tersebut maksimal hanya 5 halaman. Ketika pemberian pre-test berlangsung hampir seluruh peserta didik mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Setelah pre-test selesai diberikan, peneliti melakukan wawancara secara klasikal mengenai proses pembelajaran pada materi fluida statis. Dari situ diketahui bahwa peserta didik hanya diminta mencatat materi dari buku paket tanpa adanya penjelasan yang diberikan oleh guru bidang studi. Sehingga banyak peserta didik yang kurang memahami materi fluida statis, yang berdampak pada kesulitan untuk menjawab soal pre-test. Hal ini sejalan dengan hasil pre-test, semua peserta didik tidak ada yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Untuk pertemuan kedua dan ketiga berupa kegiatan remediasi menggunakan pendekatan saintifik. Adapun langkah-langkah pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan (Hosnan, 2014). Di awal pembelajaran peneliti melakukan demonstrasi di depan kelas dan peserta didik mengamati demonstrasi yang dilakukan. Pada pertemuan pertama dilakukan demonstrasi mengenai materi tekanan hidristatis. Pada pertemuan kedua melakukan demonstrasi mengenai materi hukum Archimedes. Dari demonstrasi tersebut munculah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik. Pada pertemuan pertama peserta didik masih malu-malu dan bingung untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai demonstrasi yang dilakukan oleh peneliti. Tetapi, setelah diberikan masukan beberapa peserta didik mulai berani mengajukan beberapa pertanyaan. Sedangkan pada pertemuan kedua peserta didik lebih bersemangat mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik diselesaikan secara diskusi kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 orang peserta didik. Peserta didik melakukan praktikum sederhana seperti yang didemonstrasikan oleh peneliti dan mencari informasi sebanyak mungkin baik dari buku paket maupun internet untuk menyempurnakan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Kemudian peneliti memilih peserta didik secara acak untuk memberikan jawaban (mengkomunikasikan) dan penjelasan pada tiaptiap kelompok yang memiliki jawaban yang berbeda. Kegiatan remediasi ditutup dengan penjelasan dan penegasan jawaban dari peneliti. Dari langkah-langkah pendekatan saintifik yang dilakukan oleh peneliti selama penelitian yang dilakukan di kelas XI IPA 2 SMA Mujahidin Pontianak. Langkah yang paling berpengaruh untuk meremediasi yaitu pada langkah mengkomunikasikan. Pada bagian mengkomunikasikan ini peneliti mengetahui kekeliruan-kekeliruan peserta didik pada materi fluida statis. Sehingga peneliti memberikan perbaikan dan penjelasan untuk memperbaiki kekeliruan. Pertemuan keempat berupa pemberian post-test, pada saat post-test peserta didik terlihat lebih bersemangat dalam mengerjakan soal. Semangat peserta didik 7

dalam mengerjakan soal berimplikasi dari hasil post-test yang lebih baik dindingkan dengan pre-test. Penelitian ini dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan. Pertama, penelitian ini menemukan bentuk-bentuk kesulitan belajar peserta didik yaitu berupa kesulitan mengartikan lambang, kesulitan mengkonversi, kesulitan memahami konsep, dan kesulitan perhitungan matematis. Temuan ini sesuai dengan penelitian Arief, Handayani, & Dwijananti (2010) bahwa penyebab kesulitan belajar yaitu kesulitan pemahan konsep, kesulitan perhitungan matematis, kesulitan memahami konsep, dan kesulitan mengartikan lambang dan mengkonversi. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Rusilowati (2006) yang menemukan 3 penyebab kesulitan belajar yaitu, kesulitan dalam pemahan konsep, kesulitan perhitungan matematis, dan kesulitan mengkonversi. Pada penemuan ini juga ditemukan kesulitan lain yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu berupa kesulitan menggunakan, dan kesulitan dalam memahami soal. Kesulitan yang paling banyak dialami peserta didik adalah kesulitan dalam mengkonversi. Pada pre-test seluruh peserta didik mengalami kesulitan dan pada post-test 22 dari 25 peserta didik mengalami kesulitan. Aspek Kesulitan Belajar 70% 66% 60% 60% 50% 40% 38% 30% Harga Proporsi 20% 12% 10% 0% Mengartikan lambang Mengkonversi Pemahaman konsep Perhitungan matematis Grafik 1 Persentase Aspek Kesulitan Belajar Kedua, ditemukan adanya kontribusi dari pendekatan saintifik untuk menurunkan kesulitan belajar peserta didik. Berdasarkan Grafik 1 kontribusi terbesar ada pada pemahaman konsep dengan harga proporsi sebesar 66% (kategori 8

sedang). Paling rendah ada pada aspek kesulitan mengkonversi dengan harga proporsi sebesar 12% (kategori rendah) diikuti dengan kesulitan perhitungan matematis sebesar 38% (kategori rendah), dan kesulitan mengartikan lambang dengan proporsi sebesar 60% (kategori sedang). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Bentuk-bentuk kesulitan belajar peserta didik yaitu, kesulitan mengartikan lambang, kesulitan mengkonversi, kesulitan memahami konsep, kesulitan perhitungan matematis, kesulitan menggunakan, dan kesulitan memahami soal. (2) Pendekatan saintifik memberikan kontribusi terhadap penurunan kesulitan belajar pada kelas XI IPA 2 sebesar 42,7%. Dengan kontribusi paling besar ada pada aspek kesulitan pemahaman konsep sebesar 66% dengan kategori. Kontribusi paling kecil ada pada aspek kesulitan mengonversi sebesar 12% dengan kategori rendah, diikuti dengan aspek kesulitan mengartikan lambang sebesar 60% dengan kategori sedang, dan aspek kesulitan perhitungan matematis sebesar 38% dengan kategori sedang. Saran Penelitian ini disarankan untuk digunakan sebagai alternatif kegiatan remediasi bagi peserta didik agar dapat menurunkan kesulitan belajar. Dan disarankan juga untuk dilakukan penelitian dengan menggunakan metode lain. DAFTAR RUJUKAN Arief, M.K., Handayani, L & Pratiwi, D. 2012. Identifikasi Kesulitan Belajar Fisika Pada Siswa RSBI: Studi Kasus di RSMABI Se Kota Semarang. Unnes Physics Education Journal. (Online). (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej.pdf, diakses tanggal 8 April 2016). Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas. Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 (Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013). Jakarta: Ghalia Indonesia. Novita, A.F. & Supriyono. 2015. Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Problem-Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 8 Surabaya pada Meteri Pokok Fluida Statik. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), Vol. 04 No. 03 Tahun 2015. Diakses tanggal 8 April 2016. 9

Rusilowati, Ani. 2006. Profil Kesulitan Belajar Fisika Pokok Bahasan Kelistrikan Siswa SMA di Kota Semarang. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol. 4, No. 2, Juli 2006. Diakses tanggal 8 April 2016. Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. 10