BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran penting dalam menentukan perkembangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. anak, dikeluargalah anak mendapat bimbingan dan pembinaan dari segala macam

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya pendidikan di negara itu. Pendidikan dalam pengertiannya yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai bentuk lingkungan, yaitu dari proses lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

PENDIDIKAN ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA PEDAGAN SAYUR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN (STUDI KASUS KEPADA IBU PEDAGANG SAYUR)

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan segala potensinya sehingga mencapai kualitas diri yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran penuh terhadap hubungan hubungan dan tugas-tugas sosial. kebodohan, keterbelakangan dan kelemahan. 3

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah sedang mengadakan berbagai usaha untuk membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN HAKIM NOMOR. 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN NAFKAH ANAK OLEH ISTRI YANG DICERAI TALAK

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang andal. Kualitas SDM sangat penting, karena

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik berada dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam menentukan perkembangan dan perwujudan diri individu. Pendidikan bertanggung jawab untuk membentuk watak, mengembangkan potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan, sebagaimana yang diamanatkan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 ayat tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap (cerdas), kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Berkenaan dengan tanggung jawab ini pendidikan agama di sekolah berarti suatu usaha yang sadar akan dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan akhlak manusia yang beragama. Dalam kurikulum tahun 2006 tercantum bahwa Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT. 2 1 Undang-UndangRI Nomor 20 Tahun 2003 TentangSistemPendidikan Nasional (Jakarta: DirjenPendidikan Islam Depag RI, 2006), h. 8-9. 2 H.Wahyudin, Pendidikan Agama Islam AqidahAkhlak (Jakarta: RinekaCipta.2008 ),. h..65 1

2 Menurut Hasan Basri, pendidikan agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membentuk anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam 3. Sementara D. Marimba mendifinisikan: pendidikan agama Islam ialah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian yang utama menurut ukuran Islam 4. Pendidikan agama didefinisikan sebagai usaha yang diarahkan kepada pembentukan akhlak anak yang sesuai dengan ajaran Islam. 5 Menurut H.M Arifin bahwa pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengarahkan kepribadian serta kemampuan anak didik dalam pendidikan formal atau nonformal. 6 Mengingat pentingnya keselamatan anak dalam keluarga, maka keselamatannya harus didahulukan dari pada keselamatan masyarakat, karena keselamatan masyarakat pada hakikatnya bertumpu pada keselamatan keluarga sebagai dalam Alquran surat At-Tahrim ayat 6: ي اأ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا ق وا أ ن ف س ك م و أ ه ل يك م ن ار ا و ق و ده ا الن اس و ا ل ج ار ة ع ل ي ه ا م الئ ك ة غ ال ظ ش د اد ال ي ع ص ون الل ه م ا أ م ر ه م و ي ف ع ل ون م ا ي ؤ م ر ون )٦( Secara mendasar, pendidikan anak merupakan tanggung jawab orang tua. Hal itu merupakan rahmat yang telah diamanatkan oleh Allah SWT, kepada setiap hlm. 53 3 Hasan Basri, FilsafatPendidikan Islam. (Bandung: CV Pustaka Seta, 2009), cet. Ke-1, 4 D.MarimbaPengantarFilsafatPendidikan Islam(Bandung: CV.Alma rif1980 )..h. 140 5 H. Wahyudin, Op.Cit, h, 66 6 M.Arifin., FilsafatPendidikan Islam (Jakarta: BumiAskara 1996), h. 113

3 orang tua dan mereka tidak bisa menghindari tanggung jawab itu, karena telah menjadi amanat Allah yang telah di bebankan kepada kita. 7 Dalam hal ini Al-Ghazali berpendapat bahwa: Melatih anak-anak adalah suatu hal yang sangat penting sekali, karena anak sebagai amanat bagi orang tuanya. Hati anak yang suci bagaikan mutiara cemerlang, bersih dari segala pikiran serta gambaran, ia dapat menerima segala yang diukirkan atasnya. Maka apabila ia dibiasakan kearah kebenaran dan diajarkan kebenaran, jadilah ia anak baik dan berbahagia di dunia akhirat. Sedangkan ayah atau ibu serta pendidik turut mendapatkan bagian pahala, tetapi apabila ia dibiasakan jauh atau dibiarkan dengan kejelekan, maka celaka dan rusaklah ia dan para pendidik mendapat dosa. Untuk itu wajib lah orang tua mengajarkan anak untuk menghindari dari perbuatan dosa dengan mendidik dan mengajak berakhlak baik dan menjaganya dari teman-teman yang jahat dan tidak boleh membiasakan anak dalam bersenangsenang. 8 Dari pendapat diatas menunjukkan betapa besarnya peran orang tua dalam pendidikan akhlak anak-anaknya. Adapun yang menjadi pokok masalahnya adalah bagaimana peranan orang tua terhadap pendidikan akhlak anaknya dalam lingkungan yang negatif, terutama dalam menghadapi faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan akhlak anak. Pada saat penulis melakukan penjajakan di kelurahan ulu Benteng kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala, ternyata banyak melihat masalah anak-anak remaja yang masih dalam usia menjalani jenjang pendidikan sekolah 7 ZakiyahDarajat,IlmuPendidikan Islam, BumiAksara, 1982/1983, Jakarta. h. 123 8 Al-Ghazali, AkhlakTasawuf, (Bandung: CV. PustakaSetia, 2008), h. 26

4 mengkonsumsi narkoba (minum-minuman keras). Sehingga dari mengkunsumsi narkoba (minum-minuman keras) tersebut menimbulkan berbagai macam tingkah laku dari anak tersebut yang di mulai dari keluarganya. Sehingga anak tersebut melakukan hal yang tidak sesuai dengan norma agama. Diantara tingkah laku yang sering di lakukan anak-anak itu ialah sering memarahi orang tuanya, menganiaya orang, bahkan sampai membunuh seseorang. Sehingga penulis berkesimpulan untuk meneliti tentang peran orang tua dalam pendidikan akhlak anak yang sering mengkonsumsi narkoba (minumminuman keras). Karena pada penjajakan awal di tempat yang penulis teliti banyak remaja yang mengkonsumsi narkoba bahkan ada juga yang masih menjalani jenjang pendidikan di sekolah. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul skripsi. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Akhlak Anak Yang Terlibat Narkoba di Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala

5 B. DefenisiOperasional 1. Peran Orang Tua Peran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pemain, sandiwara, 9 sedangkan yang penulis maksud dengan peran di sini adalah orang tua di rumah yang menjadi pelaku utama dalam memberikan dorongan kepada anaknya terutama dalam pendidikan akhlaknya. Yang di maksud penulis di sini mengenai peran orang tua yaitu peran ayah atau ibu yang mendidik anaknya dalam menangani masalah anak yang mengkonsumsi narkoba (minum-minuman keras). Meliputi peran orang tua sebagai pendidik, memberi contoh teladan, memberi pengawasan, dan juga peran orang tua dalam memberi nasehat. 2. PendidikanAkhlak Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepribadian yang lebih baik, yang pada hakikatnya mengarah pada pembentukan manusia yang ideal. 10 Akhlak diambil dari bahasa arab dengan kosa kata al-khulq yang berarti kejadian, budi pekerti dan tabiat dasar yang ada pada manusia. Dari kata al-khulq (الخلق) terbentuk kosa kata al-akhlaq akhlak Jadi kata.(المخلوق) dan al-makhluk (الخالق) al-khaliq,(الخالق) adalah jama dari kata khuluq, yang menurut bahasa arab mengandung 9 DepartemenPendidikandanKebudayaan, KamusBesar Bahasa Indonesia, (Bandung, Balai Pustaka,1990), cet ke-3. h..667 10 Abudinnata, FilsafatPendidikan Islam, (Jakarta: RajawaliPers, h. 101

6 beberapa arti, yaitu: adat kebiasaan, tabiat, perangai, muru-ah dan agama. 11 Jadi pendidikan akhlak yang di maksud penulis di sini ialah menekankan pada akhlak terpuji (akhlak mahmudah ) pada anak yang terlibat mengkonsumsi narkoba (minum-minuman keras). 3. Narkoba Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat / bahan berbahaya. Selain narkoba ada juga istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah nafza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif. Yang termasuk di dalam narkoba tebagi menjadi tiga golongan yaitu: a. Narkotika meliputi : Heroin, kokain, ganja, morfin, petidin, dan codein. b. Psikotropika meliputi : Ekstasi, Amphetamin, Phenobarbital, diazepam, nitrazepam (BK, DUM). c. Zat adiktif yaitu bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif di luar narkotika dan psikotropika, meliputi : minuman Alkohol, Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, dan Bensin. 12 Jadi dapat di simpulkan bahwa yang di tekankan oleh peniliti di sini ialah yang berkenaan dengan zat adiktif atau bahan yang berpengaruh psikoaktif di luar dari narkotika dan psikotropika yaitu minuman Keras. 11 Nurasmawi, Buku Ajar AkidahAkhlak. (Jakarta: RinekaCipta. 2006), h. 48 12 Nuradika Pradana Reeza, Bahaya Narkoba Bagi Remaja dan Pelajar. (Bandung: Balai Pustaka) 2015. h..65

7 C. Rumusan Masalah Dalam perumusan masalah ini di bagi kedalam tiga bagian yaitu: 1 Bagaimana peran orang tua dalam pendidikan anak yang terlibat narkoba di kelurahan ulu benteng.? 2 Apa saja faktor penghambat dan pendukung bagi orang tua dalam pendidikan akhlak anak yang mengkonsumsi narkoba.? D. Alasan Memilih Judul 1. Karena di dalam lingkungan yang penulis teliti itu terdapat banyak penomena yang terjadi sehingga saya terkombinasi untuk meneliti bagaimana cara orang tua mendidik akhlak anak yang terlibat mengkonsumsi narkoba (minuman keras) tersebut. 2. Penulis ingin mengetahui lebih mendalam lagi tentang bagaimana peran orang tua dalam membentuk akhlak anak yang terlibat narkoba (minuman keras). E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui peran orang tua dalam pendidikan akhlak anak. 2. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat dan pendukung bagi orang tua dalam pendidikan anak yang mengkonsumsi narkoba.?

8 F. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran awal dari desain profosal skripsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, penegasan judul, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II Landasan teoritis, meliputi: Pengertian peran orang tua, Pengertian akhlak dan ruang lingkup akhlak, Pengertian Narkoba, Tanda-tanda orang yang memakai narkoba/miras, bentuk-bentuk minuman keras. BAB III Metode penelitian, yang berisi jenis dan pendekatan penelitian, objek dan sumber penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data serta prosedur penelitian. BAB IV Laporan hasil penelitian, yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. BAB V Penutup, yang berisi kesimpulan dan saran-saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.