Abstract. Kata kunci : kemampuan motorik halus, mencetak menggunakan media bahan alam

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN MEDIA BAHAN ALAM KELOMPOK BERMAIN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MERONCE MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK KELOMPOK B

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA PASIR PADA ANAK KELOMPOK A TK KYAI HASYIM

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Kegiatan Menggunting Dasar Di SPS Al-Muttaqin Jombang

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PELEPAH PISANG PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

PENERAPAN METODE BERCERITA MELALUI STORY READING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A TK ARIMBI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5 6 TAHUN DI TK PUTRA HARAPAN JOMBANG

PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI MEMBATIK DENGAN MEDIA TISSU TK PERTIWI KEDUNGWARU BLORA

IMPROVING FINE MOTOR SKILLS CHILDREN PLAYING THROUGH MOZAIK 5-6 YEAR IN TK PKBM MELATI MUKTIJAYA DISTRICT ROKAN DOWNSTREAM

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Bermain Pasir Pada Anak Usia 3-4 Tahun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

PENERAPAN MEDIA PLASTISIN UNTUK MENINGKATKAT MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAH KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTA SURABAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Melalui Media biji-bijian Pada Kelompok A Di TK Darul Hikmah 2 Karangan Bareng Jombang

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI OUTDOOR LEARNING BERMEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

MENGEMBANGKAN MOTIRIK HALUS MELALUI ORIGAMI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA KALI RUNGKUT SURABAYA. Sumilah PRODI S1 PG PAUD FIP UNESA.

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP SAINS SEDERHANA MELALUI MEDIA MAGNET DI KELOMPOK BERMAIN PERMATA BUNDA DESA KALEN KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO

Peningkatan Kemampuan Bahasa Melalui Bercerita Dengan Media Boneka Tangan Di Kelompok A.2 TK Darul Ilmi Surabaya

PEMANFAATAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Kegiatan Menggunakan Media Kliping Gambar Pada Kelompok B Di TK Mardi Budi Jabon Jombang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DENGAN METODE EKSPERIMEN MELALUI PERMAINAN SAINS KELOMPOK B TK HANG TUAH 10 SIDOARJO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERONCE MELALUI TEKNIK SHOWING, DOING, TELLING PADA ANAK KELOMPOK A

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PROYEK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD TUNAS MEKAR KECAMATAN SENAPELAN KOTA PEKANBARU

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

ELOK MUTHOHHAROH, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, FAKULTAS PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi Kelompok B PPT Harapan Bangsa Surabaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Demonstrasi, Kolase, Kemampuan Seni Rupa

PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK KASAR DENGANPERMAINAN LARI KARUNG KREATIF PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KEGIATAN FUN COOKING UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN

Dra. Nurhenti. D.S, M.Sn Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

Muawanah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN ORIGAMI VARIATIF PADA KELOMPOK A USIA 4-5 TAHUN DI KB-TK DAQU SCHOOL SEMARANG

Mahlan Asmar dan Aulia

MEWARNAI GAMBAR DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BERGOLO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA BERMAIN FINGER PAINTING DI KELOMPOK A TK AL HIDAYAH TULISKRIYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENDAHULUAN. Kata kunci: Media Pewarna Alami, Warna Sekunder

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL

MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI MENARI PADA KELOMPOK B2 DI TK AL ISLAM I JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

Ulifah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

MELIPAT, MENGGUNTING DAN MENEMPEL SEBAGAI MEDIA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ABACUS ANGKA USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG HURUF VOKAL PADA ANAK TK KELOMPOK A DI PAUD KUNCUP MELATI TANGUNAN MOJOKERTO MENGGUNAKAN MEDIA DADU FLANEL

PENERAPAN KEGIATAN MEMBENTUK BENDA GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B KB AISYIYAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENCETAK MENGGUNAKAN MEDIA BAHAN ALAM PADA KELOMPOK A Titis Syavaliani (titissyavaliani91@gmail.com) Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Nurul Khotimah (nurul_art77@yahoo.com) Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Pengembangan fisik motorik halus sangat penting untuk anak usia dini karena akan menciptakan pengalamanpengalaman yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan sikap positif untuk perkembangan anak secara optimal. Setelah berusia 5 tahun karena koordinasi otot-otot yang lebih kecil digunakan untuk menggambar, mewarnai, melukis, menggunting, meronce, mencetak atau stempel akan membantu perkembangan motorik halus anak. Kemampuan motorik halus mengarahkan anak pada kegiatan seni. Bahan serta peralatan yang digunakan hendaknya dapat dipenuhi dalam melakukan kegiatan motorik halus supaya anak bebas berkreasi dan berinisiatif membuat karya seni. Namun pada kenyataannya dalam kegiatan mencetak anak sering tergesa-gesa mengambil warna untuk segera dicetak atau distempelkan diatas kertas sehingga bentuk gambar tidak terlihat. Media bahan alam dalam kegiatan mencetak adalah perlengkapan yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia dari alam bukan merupakan hasil buatan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana kegiatan mencetak dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok A1 TK tahun ajaran 2013-2014. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam bentuk siklus berulang. Disetiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah anak kelompok A1 TK yang berjumlah 16 anak terdiri dari 8 anak perempuan dan 8 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Data pada siklus I diperoleh hasil kemampuan motorik halus anak sebesar 43.75 %, sehingga hasil penelitian belum memenuhi standar kriteria tindakan yaitu 75%. Maka dilakukan perbaikan tindakan lagi pada siklus II dengan hasil yang diperoleh kemampuan motorik halus anak sebesar 81.25 %. Berdasarka data pada siklus II, maka penelitian ini berhasil sesuai dengan kriteria tindakan yang diharapkan dan dapat disimpulkan melalui kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak Cj-23 Canggu Jetis Mojokerto. Kata kunci : kemampuan motorik halus, mencetak menggunakan media bahan alam Abstract Physical development of fine motor skills is essential for early childhood because it will create experiences that can foster self-confidence and a positive attitude for optimal child development. After a 5 -year -old because of the coordination of the muscles used for smaller drawing, coloring, painting, cutting, meronce, print or stamp will help fine motor development of children. Fine motor skills directing children in art activities. Materials and equipment used should be met in performing fine motor activities so that children are free to be creative and take the initiative to make works of art. But in fact the activities of child scored often hastily took the colors to be printed immediately or stamped on paper so that the shape of the image is not visible. Media natural materials in the printing activity is obtained supplies of ingredients available from nature is not the result of man-made. The purpose of this study is to describe how the printing activities can improve fine motor skills kindergarten children in group A1 TK Tunas Cendekia Puri Mojobaru Cj - 23 Canggu Jetis Mojokerto 2013-2014 school year. This study uses action research is designed in the form of a repeating cycle. In each cycle consists of four stages: planning, implementation, action, observation and reflection. The subjects of this study were kindergarten children in group A1 TK Tunas Cendekia Puri Mojobaru Cj - 23 Canggu Jetis Mojokerto totaling 16 children consisted of 8 girls and 8 boys. Data collection techniques in this study using observation and documentation. Analysis of the data used is descriptive statistics. The data obtained in the first cycle results fine motor skills for children 43.75 %, so the research results have not met the criteria for action that is 75 %. Remedial action is carried out again in the second cycle with the results obtained by children fine motor skills 81.25 %. Based upon the data in the second cycle of this research has achieved the standard criteria can be concluded that the actions and activities through print media use of natural materials can improve fine motor skills kindergarten children in group A1 TK Tunas Cendekia Puri Mojobaru Cj - 23 Canggu Jetis Mojokerto. Keywords : fine motor skills, print media use of natural materials 1

PENDAHULUAN Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. (Depdiknas 2010:2). Pengembangan anak usia dini penting untuk diselenggarakan dalam membantu meletakkan dasar sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta. Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. (Menurut Husein, dkk dalam sumantri, 2005:2-3) anak usia dini berada pada masa lima tahun pertama yang disebut The Golden Age. Masa ini merupakan masa emas perkembangan anak. Masa seperti ini merupakan periode sensitif karena selama masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungan dan siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan menguasai lingkungannya. Anak pada usia 4-5 tahun pertama kehidupannya, anak dapat mengendalikan gerakan kasar. Gerakan tersebut melibatkan bagian tubuh yang digunakan untuk berjalan, berlari dan sebagainya. Setelahberusia 5 tahunkoordinasi otototot yang lebih kecil digunakan untuk menggambar, mewarnai, melukis, menggunting, meronce, mencetak atau stempel akan membantu perkembangan motorik halus anak. Anak sebaiknya diberikan berbagai kegiatan yang kreatif untuk mengembangkan motorik kasar dan motorik halusnya secara seimbang (Aisyah, 2011:4.35-42). Kemampuan motorik halus mengarahkan anak pada kegiatan seni, yang menciptakan pengalamanpengalaman berharga bagi anak didik. Bahan serta peralatan yang digunakan hendaknya dapat dipenuhi dalam melakukan kegiatan motorik halus supaya anak bebas berkreasi dan berinisiatif membuat karyaseni. Berkaitan dengan mengembangkan kemampuan motorik halus, dari hasil pengamatan penulis selama melaksanakan proses pembelajaran di TK Tunas Cendekia Puri Mojobaru Cj-23 Canggu Jetis Mojokerto, khususnya pada kelompok A1 beberapa fakta antara lain dalam keterampilan menulis anak sudah mampu meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran. Namun yang menjadi persoalan yaitu ketika anak melakukan kegiatan mencetak. Realitas ini di karenakan kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam pertama kali diajarkan dalam pembelajaran sekolah dan guru kurang mendemonstrasikan cara mengerjakan kegiatan mencetak dengan benar sesuai contoh sehingga anak kurang berkonsentrasi dalam penjelasan guru dan anak tergesa-gesa mengambil warna untuk segera di cetak atau di stempelkan diatas kertas tidak memikirkan hasil warna atau bentuk yang betul namun hanya karena sekedar suka cetak-cetak atau stempel-stempel di kertas sehingga gambar tidak terlihat. Dari latar belakang diatas, berdasarkan penemuan peneliti di lapangan bahwa kondisi pengembangan kemampuan motorik halus di TK Tunas Cendekia Puri Mojobaru Cj-23 Canggu Jetis Mojokerto belum maksimal khususnya keterampilan mencetak. peneliti ingin meningkatkan kemampuan motorik halus dengan judul upaya meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam pada kelompok A1TK Tunas Mojokerto. Tujuan dari penelitian ini adalah :1) mendeskripsikan aktifitas guru dalam meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mencetak pada kelompok A1 TK Tunas Mojokerto 2) mendeskripsikan aktifitas anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mencetak pada kelompok A1 TK Tunas Mojokerto 3) mendeskripsikan peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam pada Cj-23 canggu Jetis Mojokerto. Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Misalnya melipat kertas, menganyam kertas, menggunting, mencetak, meronce. Namun tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini. Dalam gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan mental (Sujiono dkk, 2010:1.14). Motorik halus merupakan gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih (Menurut Aisyah, 2011:4.42). Menurut Gunarti (2012:2.17) kemampuan motorik halus merupakan kemampuan yang dimiliki anak untuk melakukan kegiatan kreatif yang melibatkan koordinasi antara mata, tangan, dan otot-otot kecil pada jari-jari tangan. Misalnya menggunting melukis, meronce, mencetak atau stempel. Keterampilan motorik halus merupakan pengkoorganisasian penggunaan sekelompok otototot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan (Sumantri 2005:143). Perkembangan fisik motorik anak usia Taman Kanak-kanak (TK) adalah koordinasi gerakan 2

motorik baik motorik kasar maupun motorik halus. Pada awal perkembangannya gerakan-gerakan anak tidak terkoordinasi dengan baik. Seiring dengan kematangan dan pengalaman anak, kemampuan gerak tersebut berkembang dan mulai terkoordinasi secara baik. Menurut Malina dan Bauchard (1991), dalam Montolalu (2010:4.14) ada 5 prinsip utama perkembangan motorik yaitu:1) kematangan; 2) urutan; 3) motivasi; 4) pengalaman; 5)praktik. Fungsi pengembangan motorik halus adalah : 1) Sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan 2) Sebagai alat untuk mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan gerakan mata 3) Sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi. Mencetak dalam dunia seni rupa disebut juga seni grafis. Mencetak merupakan kegiatan seni rupa yang termasuk seni dua dimensi, sehingga karya seni grafis atau karya cetak hanya dapat dilihat dari arah depan saja. Menurut Cut Kamaril (2002:4.45) proses mencetak yaitu membuat acuan atau klise dengan cara menggores atau mencukil pada sekeping papan, gips, logam atau bahan lainnya, hasil cukilan diolesi tinta, kemudian dilekatkan pada selembar kertas dan ditekan. Akhirnya tinta dari acuan melekat pada kertas. Mencetak dapat diberikan untuk kegiatan anak usia dini karena mudah untuk dilakukan. Mencetak memiliki makna berkarya, berfikir, berkreativitas bahkan bersikap melalui kegiatan bermain. Kegiatan mencetak dapat menggunakan media yang mudah di dapat dan mudah digunakan oleh anak. Dengan perkembangan teknologi yang serba canggih, tehnik mencetak sangat beragam bentuknya dari yang sifatnya mantral tradisional sampai dengan menggunakan tehnologi mutakhir. Tetapi dasar pengerjaannya tetap mengacu pada tehnik mencetak yang sudah ada. Macam-macam mencetak antara lain : 1) cetak tinggi; 2) cetak datar; 3) cetak dalam; 4) cetak sablon. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, Yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak-anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak-anak dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bahan media. Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Media bahan alam adalah perlengkapan yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia dari alam, dan bukan merupakan hasil buatan manusia. Berbagai bahan yang ada di alam dapat digunakan dalam kegiatan mencetak ini, diantaranya potongan pelepah pisang, pelepah pepaya, penampang belimbing, daun-daunan, kulit kacang, dan lainlain. Ketersediaan bahan alam yang cukup di lingkungan sekitar dapat menunjang pembelajaran khususnya pada kegiatan mencetak. Penerapan media bahan alam dalam kegiatan mencetak pada anak usia dini, selain anak dapat bermain dan berkreasi, anak akan mendapatkan pengalaman mulai dini tentang banyaknya bahan alam yang dapat dimanfaatkan untuk lebih menjaga lingkungan sekitar. Anak-anak dapat mengekspresikan perasaan, keinginan, dan pikirannya dengan kegiatan belajar sambil bermain. METODE Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research), yaitu penelitian yang dilakukan guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau penyempurnaan untuk meningkatkan proses dan praktek-praktek pembelajaran (Arikunto, 2010:135). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif, sebab peneliti ingin mendiskripsikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dan keberhasilan yang dicapai dalam mengembangkan kemampuan anak. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2010:137), yaitu bentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi rencana (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection). Penelitian ini dilakukan pada kelompok A1 TK Tunas Cendekia Puri Mojobaru Cj-23 Canggu Jetis Mookerto tahun 2013-2014 semester II dengan jumlah anak 16, terdiri dari 8 anak perempuan dan 8 anak laki-laki. Penelitian ini 3

dilaksanakan dengan dua siklus yang dilakukan 2 kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 s.d 10 Januari 2014, dan siklus II dilaksanakan tanggal 16 s.d 17 Januari 2014. Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rencana pembelajaran (RKH), lembar observasi yaitu lembar observasi aktivitas guru, aktivitas anak, dan lembar observasi hasil kemampuan motorik halus di wujudkan dalam sub indikator adalah : 1. Koordinasi mata dan tangan. 2. Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan media pelepah pisang dan pelepah pepaya. 3. Stempel dengan menggunakan media pelepah pisang dan pelepah pepaya. untuk menganalisis data kemampuan motorik halus anak dan aktivitas guru serta aktivitas anak, dalam penelitian ini digunakan analisis diskriptif kualitatif dengan menggunakan rumus keterangan : P = Persentase f = Nilai keseluruhan yang diperoleh tiap anak N = Skor maksimal dikalikan jumlah seluruh anak selanjutnya hasil prosentase ditafsirkan dengan berpedoman pada tabel interprestasi sebagai berikut: Tabel 1 Interprestasi Hasil Presentase No Skala hasil Interprestasi prosentase 1 76 100 Baik 2 56 75 Cukup 3 36 55 Kurang 4 0 35 Buruk Kriteria keberhasilan anak dalam kemampuan motorik halus yaitu anak yang mendapat bintang 3 atau 4 pada tiap aspek pengamatan dinyatakan berhasil, sebaliknya anak yang mendapat bintang 1 atau 2 dinyatakan belum berhasil pada tiap aspek pengamatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian ini diperoleh dari observasi selama proses pembelajaran pada Cj-23 Canggu Jetis Mojokerto berlangsung baik siklus I maupun siklus II. Pengamatan atau observasi dilakukan bersamaan pada proses pembelajaran berlangsung terhadap aktivitas guru, aktivitas anak dan kemampuan motorik halus anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Aktivitas Guru, pengamatan terhadap aktivitas guru dilakukan oleh tema sejawat. Dan berdasarkan hasil pengamatan diketahui adanya peningkatan kinerja guru dari siklus I ke siklus II pada aspek-aspek pengamatan bahwa guru sudah membimbing, mengarahkan dan memperhatikan anak serta memotivasi anak secara maksimal. Aktivitas Anak, obsevasi aktivitas anak selama proses pembelajaran dilakukan oleh guru (peneliti) dan hasilnya dari siklus I dengan presentase 73.59%, siklus II dengan presentase 81.40% mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terjadi karena anak sudah memahami cara mencetak menggunakan media bahan alam. Berdasarkan hasil perhitungan data hasil pengamatan (observasi) pada anak kelompok A1 TK Tunas Cendekia Puri Mojobaru Cj-23 Canggu Jetis Mojokerto, selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran tentang aspek perkembangan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dapat dijelaskan melalui grafik berikut : 90 80 70 60 Siklus Penelitian siklus 1 siklus 2 Gambar 1 Grafik Peningkatan Kemampuan Motorik halus Dari grafik di atas hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I ada 7 anak yang berhasil dan mencapai 43.75%. sedangkan pada siklus II ada 13 anak sudah berhasil dan mencapai 81.25%. Sehingga kemampuan peserta didik dalam kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam sudah termasuk dalam kategori baik sebab berada pada rentang 76-100 dengan kriteria baik. Pembahasan terhadap hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan Menurut pendapat Gunarti (2012:2.17) menyatakan bahwa kemampuan motorik halus merupakan kemampuan yang dimiliki anak untuk melakukan kegiatan kreatif yang melibatkan koordinasi antara mata, tangan, dan otot-otot kecil pada jari-jari tangan. Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran kemampuan motorik halus melalui kegiatan mencetak pada anak Cj-23 Canggu Jetis Mojokerto dengan menggunakan media bahan alam terlihat bahwa 4

pengalaman belajar dengan bermain anak menjadi termotivasi untuk berkembang dan berkreasi sehingga anak cenderung lebih semangat belajar. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan, hasil yang diperoleh 81.25% atau 13 anak. Disamping itu proses pembelajaran akan mencapai hasil yang lebih baik apabila dilakukan secara berulang-ulang. Kaitannya dengan mengembangkan kemampuan motorik halus anak bukanlah terjadi secara instan melainkan melalui proses yang panjang. Menerapkan kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam ternyata dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok A1 TK Tunas Cendekia Puri Mojobaru Cj-23 Canggu Jetis Mojokerto. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dalam proses pembelajaran maka dapat disimpulkan bahwa: Melalui kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas anak dan kemampuan motorik halus anak di kelompok A1 TK Tunas Cendekia Puri Mojobaru Cj-23 Canggu, Jetis, Mojokerto. Hal ini dilihat dari hasil prosentase peningkatan nilai ratarata kemampuan anak pada setiap siklusnya yaitu siklus I 43.75% dan siklus II 81.25%. dengan demikian penelitian upaya meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam dinyatakan berhasil. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Aisyah, Siti dkk. 2011. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Depdiknas. 2010. Standar Kompetensi Kurikulum 2010. Jakarta: Grafik Mas Gunarti, Winda dkk. 2012. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Kamaril, Cut. 2002.Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan Tangan.Jakarta:Universitas Montolalu, B.E.F dkk. 2010. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sumantri, MS. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Sujiono, Bambang dkk. 2010. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Tim Bina Karya Guru.2007.Seni Budaya dan Keterampilan Untuk Sekolah Dasar Kelas 1.Jakarta:Airlangga. Wardhani, Igak, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: universitas Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dikemukakan beberapa saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak, yaitu : 1. Sekolah diharapkan dapat menyediakan berbagai media guna meningkatkan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan belajar agar anak merasa senang dalam kegiatan pembelajaran. 2. Guru hendaknya termotivasi untuk mencari berbagai media pembelajaran yang lebih bervariasi agar dapat memberikan keberhasilan yang optimal dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar dan dapat membantu keberhasilan belajar anak didik. 5