Subjek : Pengujian Tanah di Laboraturium I. TUJUAN Menentukan harga CBR (California Bearing Ratio) dari suatu contoh tanah tidak asli. No Test : 7 Topik : Percobaan Tgl Uji : Juni 200 Hari : Rabu II. DASAR TEORI California Bearing Ratio ( CBR ) adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar pada kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat, maka orang-orang geoteknik mengembangkan teknologinya dengan menciptakan alat penggilas yang digunakan untuk memadatkan tanah yang lebih modern di lapangan sehingga pada proses pemadatan akan memperoleh hasil yang maksimal. Pada uii pemadatan ini perlu suatu modifikasi dengan tujuan untuk lebih mewakili kondisi dilapangan. Pada uji pemadatan ini dipakai cetakan yang sama dengan uji pemadatan standar, yaitu dengan rata-rata volume /0 ft (944 cm ). Tetapi pada uji CBR ini tanah yang dipadatkan dibagi menjadi 5 lapisan. Cara ini dikembangkan oleh California State Highway Departement sebagai cara untuk menilai tanah dasar jalan (sub grade ). Dengan cara ini suatu percobaan penetrasi dipergunakan untuk menilai kekuatan tanah dasar atau bahan lainnya yang hendak dipakai untuk pembuatan perkerasan. Nilai CBR yang diperoleh kemudian dipakai untuk menentukan tebal lapisan perkerasan yang diperlukan di atas lapisan yang CBR-nya ditentukan. Cara CBR dikembangkan oleh California State Highway Department sebagai cara untuk menilai kekuatan tanah dasar jalan (sub grade). Nilai CBR diambil pada pemadatan tanah dengan kondisi kadar air tanah optimum.
Dalam hal ini akan didapat 2 nilai, yakni :. CBR Unsoaked Acering (tanpa pemadatan ) 2. CBR Soaked / basah (dengan pemadatan 4 x 24 jam) Daya dukung lapisan tanah dasar dibutuhkan untuk menentukan lapisan perkerasan yang dibutuhkan sesuai rencana. Data yang diperoleh adalah data CBR asli lapangan yang diuji di laboratorium untuk menunjukkan kekuatan daya dukung tanah tersebut yang dibandingkan dengan material atau bahan standar. Pada uji pemadatan ini biasanya diperoleh energi pemadatan yang lebih besar. Sehingga hal ini mengakibatkan harga berat volume maksimal akan lebih besar pula. Hal tersebut diatas akan mempengaruhi kadar air yang optimum. III. PERALATAN DAN BAHAN A. PERALATAN. Satu set mesin CBR yang terdiri dari : a. Kerangka beban (Load Frame) b. Piston standard c. Dial 2. Silinder cetakan contoh yang sesuai. Palu standard 4. Timbangan dengan ketelitian 0, gr 5. Saringan No.4 6. Palu karet 7. Baki yang sesuai 8. Sendok tanah 9. Stopwatch 0. Keping beban. Alat pengukur kadar air
B. BAHAN Benda uji yang digunakan adalah benda uji dari lapangan atau tanah yang sudah disediakan. IV. LANGKAH KERJA Persiapan contoh tanah. Contoh tanah yang telah diketahui harga OMC-nya dikeringkan (dijemur diterik matahari) 2. Bongkahan-bongkahan tanah dihancurkan dengan palu karet, kemudian disaring dengan saringan No.4. Contoh tanah yang lolos saringan No.4 dibagi menjadi bagian masing-masing beratnya 4,5 kg kemudian ditambahkan kadar airnya diaduk hingga merata 4. Contoh tanah dipadatkan didalam silinder cetakan dengan menggunakan palu standard (sesuai dengan test pemadatan tanah ) dengan jumlah tumbukan 0 kali, 25 kali dan 56 kali setiap lapis kemudian bagian atas permukaan silinder diratakan 5. Dari contoh tanah tadi langsung dilakukan CBR Test (tanpa direndam ). Cara perendaman ( pada pengujian tidak dilaksanakan) : a. Kedua permukaan tanah (atas dan bawah) diberi lapisan kertas filter b. Bagian bawah dipasang alas silinder yang mempunyai pori-pori dan dibagian atas dipasang cincin kepala c. Tempatkan didalam ember yang sesuai dan dibagian atas dipasang dial untuk mengukur pengembangan d. Catat pembacaan awal dari dial kemudian diberi air dan direndam selama 4 x 24 jam setelah itu dilakukan Test CBR Pengujian CBR. Pasang proving ring dan piston dalam rangka beban
2. Tempatkan contoh tanah diatas mesin penetrasi Laporan Laboraturium Uji Tanah. Atur posisi piston hingga menyentuh permukaan tanah kemudian stel bacaan ring pada posisi nol standar 4. Beri keping pemberat pada permukaan contoh tanah dan pasang dial pengukur penetrasi 5. Percobaan dilakukan sebagai berikut : a. Siapkan stopwatch dan alat pencatat b. Tekan tombol run pada mesin penetrasi hingga piston berpenetrasi dengan kecepatan penetrasi,25 mm/menit sambil dicatat bacaan ring pada interval waktu 0, ¼, ½,, ½, 2,, 4, 5, 6, 8, 0 menit. 6. Hitung kadar airnya V. DATA, PERHITUNGAN DAN GRAFIK Perhitungan Perhitungan Pertambahan air Berat tanah = 4500 gram () Kadar air awal= 9,5 % Dari percobaan pemadatan didapat kadar optimum (OMC) = 22% Berat contoh tanah = 4500 gr tanah kering matahari / mould (contoh tanah lolos # No.4) Volume air yang di tambahkan = ( kadar air optimum (kadar air rencana)% kadar air awal %) x Berat tanah. = (22-9,5) x (4500)/+w =7.82 cc Jadi tambahan air untuk tiap tumbukan yang berbeda adalah 7.82 Cc Perhitungan beban aktu pengamatan = 0.25 menit Kalibrasi (k) = 0,82 kg/divisi =.8 lb
Bacaan dial =, div Beban =, x.8 = 2.5 lb Kadar air pada penumbukan 0 pukulan Cawan Berat krus ( ) = 5. gr Berat krus + tanah basah ( 2 ) =,7 gr Berat krus + tanah kering ( ) = 28,04 gr 2,7 28,04 x00% 00% 29,0% 28,04 5, Cawan 2 Berat krus ( ) = 5.78 gr Berat krus + tanah basah ( 2 ) = 25,69 gr Berat krus + tanah kering ( ) = 2,44 gr 2 x00% 25,69 2,44 00% 29,7% 2,44 5,78 Cawan Berat krus ( ) = 5.68 gr Berat krus + tanah basah ( 2 ) = 4,20 gr Berat krus + tanah kering ( ) = 0,4 gr 2 4,20 0,4 x00% 00% 28,08% 0,4 5,68 29,0 29,7 28,08 Kadar air rata-rata = total / = = 28,8 % Berat isi Cetakan
Pukulan 0 kali Berat tanah + cetakan ( 2 ) Berat cetakan ( ) Diameter cetakan (d) = 2009 gr = 598 gr = 5.85 cm Tinggi cetakan (t) = 7,80 cm M V 2 2 4d t 2009 598 2 4 5.85 7.80 =.289 gr/cm Berat isi kering Pukulan 0 kali.289 d 0.2962 = 0,994 gr/cm Perhitungan nilai CBR Contoh diambil pada penumbukan 0 kali CBR pada 0. inci Pembacaan dial Kalibrasi proving ring Beban CBR 0. = = 9 divisi 28,4 00% 000 = 7,98 % = 26,46 lbs/div = 9 x 26,46 = 28,4 lb CBR pada 0.2 inci Pembacaan dial Kalibrasi proving ring = 2 divisi = 26,46 lbs/div Beban = 2 x 26,46 CBR 0.2 = = 555,66 lb 555,66 00% 4500 = 2,48 %
Tumbukan 0 25 56 Kadar air asumsi / OMC 25 25 25 Kadar air, w (%) 5.5 5.5 5.5 Berat tanah + Moulder (gr) 865 870 8250 Berat moulder (gr) 5475 4225 426.5 Diameter moulder (cm) 5.75 5.75 5.075 Tinggi moulder (cm).55 2.7 2.575 Volume (cm) 2087.90 2295.78 224. Berat tanah (gr) 2890 945 40.5 Berat isi, (gr/cm).8.72.79 Berat isi kering, d (gr/cm)..6.70
Tumbukan 0 25 56 No 2 2 2 Berat cawan 5. 5.78 5.68 5.64 5.6 5.72 5.5 5.6 5 5.74 Berat tanah basah + cawan.7 25.69 4.2 9.7 9.98 42.59 6.2 7. 8.85 Berat tanah kering + cawan 28.04 2.44 0.4.92 4.44 6.9 0.6.5 8 28.87 Berat air.96 2.25 4.06 5.8 5.54 6.2 5.62 5.8 4.98 Berat tanah kering 2.7 7.66 4.46 8.28 8.8 20.67 5. 5.9. Kadar air 29.0 29.7 28.08.78 29.45 0 7. 9 6.4 7.9 Kadar air rata-rata 28.8 0.4 7.8 b
tumbukan/la pis 56 25 0 waktu (t) mnt penetr asi ring(di v) beban ring(di v) beban ring(di v) beban inci mm atas bawa h atas bawa h atas bawa h atas bawa h atas bawa h atas bawa h 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.25 0.025 0.7 5 6 0. 58.7 6 2.646 0 79.8 0 2 0 52.92 0 0.5 0.025 0.65 0 0. 264.6 2.646 5 0 2. 0 4 0 05.8 4 0 0.05.27 2 0.2 555.6 6 5.292 9 0 28. 4 0 8 0 2.6 8 0.5 0.075.905 0 0.8 79.8 2.6 8 0 29.0 6 0 8 0 2.6 8 0 2 0. 2.54 9 0. 94 26.46 4 0 70.4 4 0 0 0 264.6 0 0.5.8 50 7 2 85.2 2 20 0 529.2 0 4 0 70.4 4 0.5 0.75 4.445 55 2 455. 555.6 6 22 0 582. 2 0 5 0 96.9 0 4 0.2 5.08 59 2 56. 4 846.7 2 25 0 66.5 0 8 0 476.2 8 0
6 0. 7.62 74 5 8 0.4 0.6 85 58 0 0.5 2.7 97 66 958. 04 2249. 2566. 62 49. 46 4 0 54. 68 44 0 746. 6 5 0 899.6 4 0 20 0 529.2 0 64. 846.7 24 0 2 0 2 0 402. 005. 8 0 8 0 48 0
kurva CBR Atas beban/load, kg.lb 56 25 0 0. 0. 0.5 0 0.2 0.4 0.6 penetrasi(inc) kurva CBR Bawah beban/load, kg.lb 000 2750 2500 2250 2000 750 500 250 000 750 500 250 0 0. 0. 0.5 0 0.2 0.4 0.6 penetrasi(inc) 56 25 0
VI. KESIMPULAN Dari hasil pengujian CBR Laboratorium didapatkan: CBR pada 0. = 7,98 % CBR pada 0.2 = 2,48 % Jadi tanah tidak perlu perbaikan karena CBR > 6