Laporan Laboraturium Uji Tanah CBR Laboraturium. No Test : 17 Topik : Percobaan CBR Laboraturium Tgl Uji : 1 Juni 2010 Hari : Rabu

dokumen-dokumen yang mirip
UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) ASTM D1883

Praktikum 3 : CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO)

NAMA PRAKTIKAN : Genta Dewolono Grace Helen Y. T Muh. Akram Ramadan KELOMPOK : R 11 TANGGAL PRAKTIKUM : 17 Maret 2016

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

METODE PENGUJIAN CBR LABORATORIUM

CBR LABORATORIUM (ASTM D )

BAB IV METODE PENELITIAN

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

Metode uji CBR laboratorium

Metode uji CBR laboratorium

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN (Pavement Design) Menggunakan CBR

BAB III METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian. Tahap penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3. 1.

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Pengambilan sampel tanah lempung dan pasir. 2. Persiapan alat. Pengujian Pendahuluan (ASTM D422-63)

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

percobaan, perhitungan rencana tiang cerucuk, hasil,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

BAB IX CALIFORNIA BEARING RATIO. Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

V. CALIFORNIA BEARING RATIO

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah

ANALISA PENGARUH KAPUR TERHADAP NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) DI DONOMULYO KABUPATEN MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

PENGARUH PERSENTASE KADAR BATU PECAH TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH PASIR (Studi Laboratorium)

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

KAJIAN PENINGKATAN NILAI CBR MATERIAL LAPISAN PONDASI BAWAH AKIBAT PENAMBAHAN PASIR

BAB 4 HASIL DAN ANALISA DATA PERCOBAAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Uraian Umum

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

BAB III METODOLOGI. langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi. Teweh Puruk Cahu sepanajang 100 km.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

PEMADATAN TANAH (ASTM D a)

III. METODE PENELITIAN. yang diambil adalah tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah yang telah

Pemadatan Tanah (Compaction) dan CBR (California Bearing Ratio) DR. Ir. Imam Aschuri, MSc

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

METODOLOGI PENELITIAN. untuk campuran lapis aspal beton Asphalt Concrete Binder Course (AC-

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak yang diambil dari

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 4

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI FILLER TERHADAP NILAI KEPADATAN UNTUK AGREGAT PASIR KASAR

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa Pasir

TRIAXIAL UU (UNCONSOLIDATED UNDRAINED) ASTM D

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH LEMPUNG UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LOKASI GEDUNG GRHA WIDYA (Studi Laboratorium).

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari daerah

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang terdapat yang. 1. Lokasi : Desa Margakaya, Jati Agung, Lampung Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

: FAHMI YAHYA : DBD TEKNIK PERTAMBANGAN MAKALAH MEKANIKA 1.3. PENGUJIAN PEMADATAN TANAH 1.4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PEMADATAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN

Gambar 4.1 Bagan alir penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. PEMADATAN TANAH. PEMADATAN TANAH Stabilitas tanah Pendahuluan :

PENGUJIAN NILAI CBR LAPANGANDENGAN DCP (DYNAMIC CONE PENETROMETER)

BAB 2 LANDASAN TEORI

3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak (soft clay) yang

penelitian. Pada penelitian ini subyek ditentukan setelah diadakan survei jalan

METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. aspal optimum pada kepadatan volume yang diinginkan dan memenuhi syarat minimum

Gambar 3.1 Bagan Alir penelitian

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

3. pasir pantai (Pantai Teluk Penyu Cilacap Jawa Tengah), di Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VIII PEMERIKSAAN KEPADATAN STANDAR REFERENSI Braja M. Das. Principles of Geotechnical Engineering.Chapter 5 Soil Compaction.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian pada tugas akhir ini bersifat research di laboratorium

Transkripsi:

Subjek : Pengujian Tanah di Laboraturium I. TUJUAN Menentukan harga CBR (California Bearing Ratio) dari suatu contoh tanah tidak asli. No Test : 7 Topik : Percobaan Tgl Uji : Juni 200 Hari : Rabu II. DASAR TEORI California Bearing Ratio ( CBR ) adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar pada kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat, maka orang-orang geoteknik mengembangkan teknologinya dengan menciptakan alat penggilas yang digunakan untuk memadatkan tanah yang lebih modern di lapangan sehingga pada proses pemadatan akan memperoleh hasil yang maksimal. Pada uii pemadatan ini perlu suatu modifikasi dengan tujuan untuk lebih mewakili kondisi dilapangan. Pada uji pemadatan ini dipakai cetakan yang sama dengan uji pemadatan standar, yaitu dengan rata-rata volume /0 ft (944 cm ). Tetapi pada uji CBR ini tanah yang dipadatkan dibagi menjadi 5 lapisan. Cara ini dikembangkan oleh California State Highway Departement sebagai cara untuk menilai tanah dasar jalan (sub grade ). Dengan cara ini suatu percobaan penetrasi dipergunakan untuk menilai kekuatan tanah dasar atau bahan lainnya yang hendak dipakai untuk pembuatan perkerasan. Nilai CBR yang diperoleh kemudian dipakai untuk menentukan tebal lapisan perkerasan yang diperlukan di atas lapisan yang CBR-nya ditentukan. Cara CBR dikembangkan oleh California State Highway Department sebagai cara untuk menilai kekuatan tanah dasar jalan (sub grade). Nilai CBR diambil pada pemadatan tanah dengan kondisi kadar air tanah optimum.

Dalam hal ini akan didapat 2 nilai, yakni :. CBR Unsoaked Acering (tanpa pemadatan ) 2. CBR Soaked / basah (dengan pemadatan 4 x 24 jam) Daya dukung lapisan tanah dasar dibutuhkan untuk menentukan lapisan perkerasan yang dibutuhkan sesuai rencana. Data yang diperoleh adalah data CBR asli lapangan yang diuji di laboratorium untuk menunjukkan kekuatan daya dukung tanah tersebut yang dibandingkan dengan material atau bahan standar. Pada uji pemadatan ini biasanya diperoleh energi pemadatan yang lebih besar. Sehingga hal ini mengakibatkan harga berat volume maksimal akan lebih besar pula. Hal tersebut diatas akan mempengaruhi kadar air yang optimum. III. PERALATAN DAN BAHAN A. PERALATAN. Satu set mesin CBR yang terdiri dari : a. Kerangka beban (Load Frame) b. Piston standard c. Dial 2. Silinder cetakan contoh yang sesuai. Palu standard 4. Timbangan dengan ketelitian 0, gr 5. Saringan No.4 6. Palu karet 7. Baki yang sesuai 8. Sendok tanah 9. Stopwatch 0. Keping beban. Alat pengukur kadar air

B. BAHAN Benda uji yang digunakan adalah benda uji dari lapangan atau tanah yang sudah disediakan. IV. LANGKAH KERJA Persiapan contoh tanah. Contoh tanah yang telah diketahui harga OMC-nya dikeringkan (dijemur diterik matahari) 2. Bongkahan-bongkahan tanah dihancurkan dengan palu karet, kemudian disaring dengan saringan No.4. Contoh tanah yang lolos saringan No.4 dibagi menjadi bagian masing-masing beratnya 4,5 kg kemudian ditambahkan kadar airnya diaduk hingga merata 4. Contoh tanah dipadatkan didalam silinder cetakan dengan menggunakan palu standard (sesuai dengan test pemadatan tanah ) dengan jumlah tumbukan 0 kali, 25 kali dan 56 kali setiap lapis kemudian bagian atas permukaan silinder diratakan 5. Dari contoh tanah tadi langsung dilakukan CBR Test (tanpa direndam ). Cara perendaman ( pada pengujian tidak dilaksanakan) : a. Kedua permukaan tanah (atas dan bawah) diberi lapisan kertas filter b. Bagian bawah dipasang alas silinder yang mempunyai pori-pori dan dibagian atas dipasang cincin kepala c. Tempatkan didalam ember yang sesuai dan dibagian atas dipasang dial untuk mengukur pengembangan d. Catat pembacaan awal dari dial kemudian diberi air dan direndam selama 4 x 24 jam setelah itu dilakukan Test CBR Pengujian CBR. Pasang proving ring dan piston dalam rangka beban

2. Tempatkan contoh tanah diatas mesin penetrasi Laporan Laboraturium Uji Tanah. Atur posisi piston hingga menyentuh permukaan tanah kemudian stel bacaan ring pada posisi nol standar 4. Beri keping pemberat pada permukaan contoh tanah dan pasang dial pengukur penetrasi 5. Percobaan dilakukan sebagai berikut : a. Siapkan stopwatch dan alat pencatat b. Tekan tombol run pada mesin penetrasi hingga piston berpenetrasi dengan kecepatan penetrasi,25 mm/menit sambil dicatat bacaan ring pada interval waktu 0, ¼, ½,, ½, 2,, 4, 5, 6, 8, 0 menit. 6. Hitung kadar airnya V. DATA, PERHITUNGAN DAN GRAFIK Perhitungan Perhitungan Pertambahan air Berat tanah = 4500 gram () Kadar air awal= 9,5 % Dari percobaan pemadatan didapat kadar optimum (OMC) = 22% Berat contoh tanah = 4500 gr tanah kering matahari / mould (contoh tanah lolos # No.4) Volume air yang di tambahkan = ( kadar air optimum (kadar air rencana)% kadar air awal %) x Berat tanah. = (22-9,5) x (4500)/+w =7.82 cc Jadi tambahan air untuk tiap tumbukan yang berbeda adalah 7.82 Cc Perhitungan beban aktu pengamatan = 0.25 menit Kalibrasi (k) = 0,82 kg/divisi =.8 lb

Bacaan dial =, div Beban =, x.8 = 2.5 lb Kadar air pada penumbukan 0 pukulan Cawan Berat krus ( ) = 5. gr Berat krus + tanah basah ( 2 ) =,7 gr Berat krus + tanah kering ( ) = 28,04 gr 2,7 28,04 x00% 00% 29,0% 28,04 5, Cawan 2 Berat krus ( ) = 5.78 gr Berat krus + tanah basah ( 2 ) = 25,69 gr Berat krus + tanah kering ( ) = 2,44 gr 2 x00% 25,69 2,44 00% 29,7% 2,44 5,78 Cawan Berat krus ( ) = 5.68 gr Berat krus + tanah basah ( 2 ) = 4,20 gr Berat krus + tanah kering ( ) = 0,4 gr 2 4,20 0,4 x00% 00% 28,08% 0,4 5,68 29,0 29,7 28,08 Kadar air rata-rata = total / = = 28,8 % Berat isi Cetakan

Pukulan 0 kali Berat tanah + cetakan ( 2 ) Berat cetakan ( ) Diameter cetakan (d) = 2009 gr = 598 gr = 5.85 cm Tinggi cetakan (t) = 7,80 cm M V 2 2 4d t 2009 598 2 4 5.85 7.80 =.289 gr/cm Berat isi kering Pukulan 0 kali.289 d 0.2962 = 0,994 gr/cm Perhitungan nilai CBR Contoh diambil pada penumbukan 0 kali CBR pada 0. inci Pembacaan dial Kalibrasi proving ring Beban CBR 0. = = 9 divisi 28,4 00% 000 = 7,98 % = 26,46 lbs/div = 9 x 26,46 = 28,4 lb CBR pada 0.2 inci Pembacaan dial Kalibrasi proving ring = 2 divisi = 26,46 lbs/div Beban = 2 x 26,46 CBR 0.2 = = 555,66 lb 555,66 00% 4500 = 2,48 %

Tumbukan 0 25 56 Kadar air asumsi / OMC 25 25 25 Kadar air, w (%) 5.5 5.5 5.5 Berat tanah + Moulder (gr) 865 870 8250 Berat moulder (gr) 5475 4225 426.5 Diameter moulder (cm) 5.75 5.75 5.075 Tinggi moulder (cm).55 2.7 2.575 Volume (cm) 2087.90 2295.78 224. Berat tanah (gr) 2890 945 40.5 Berat isi, (gr/cm).8.72.79 Berat isi kering, d (gr/cm)..6.70

Tumbukan 0 25 56 No 2 2 2 Berat cawan 5. 5.78 5.68 5.64 5.6 5.72 5.5 5.6 5 5.74 Berat tanah basah + cawan.7 25.69 4.2 9.7 9.98 42.59 6.2 7. 8.85 Berat tanah kering + cawan 28.04 2.44 0.4.92 4.44 6.9 0.6.5 8 28.87 Berat air.96 2.25 4.06 5.8 5.54 6.2 5.62 5.8 4.98 Berat tanah kering 2.7 7.66 4.46 8.28 8.8 20.67 5. 5.9. Kadar air 29.0 29.7 28.08.78 29.45 0 7. 9 6.4 7.9 Kadar air rata-rata 28.8 0.4 7.8 b

tumbukan/la pis 56 25 0 waktu (t) mnt penetr asi ring(di v) beban ring(di v) beban ring(di v) beban inci mm atas bawa h atas bawa h atas bawa h atas bawa h atas bawa h atas bawa h 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.25 0.025 0.7 5 6 0. 58.7 6 2.646 0 79.8 0 2 0 52.92 0 0.5 0.025 0.65 0 0. 264.6 2.646 5 0 2. 0 4 0 05.8 4 0 0.05.27 2 0.2 555.6 6 5.292 9 0 28. 4 0 8 0 2.6 8 0.5 0.075.905 0 0.8 79.8 2.6 8 0 29.0 6 0 8 0 2.6 8 0 2 0. 2.54 9 0. 94 26.46 4 0 70.4 4 0 0 0 264.6 0 0.5.8 50 7 2 85.2 2 20 0 529.2 0 4 0 70.4 4 0.5 0.75 4.445 55 2 455. 555.6 6 22 0 582. 2 0 5 0 96.9 0 4 0.2 5.08 59 2 56. 4 846.7 2 25 0 66.5 0 8 0 476.2 8 0

6 0. 7.62 74 5 8 0.4 0.6 85 58 0 0.5 2.7 97 66 958. 04 2249. 2566. 62 49. 46 4 0 54. 68 44 0 746. 6 5 0 899.6 4 0 20 0 529.2 0 64. 846.7 24 0 2 0 2 0 402. 005. 8 0 8 0 48 0

kurva CBR Atas beban/load, kg.lb 56 25 0 0. 0. 0.5 0 0.2 0.4 0.6 penetrasi(inc) kurva CBR Bawah beban/load, kg.lb 000 2750 2500 2250 2000 750 500 250 000 750 500 250 0 0. 0. 0.5 0 0.2 0.4 0.6 penetrasi(inc) 56 25 0

VI. KESIMPULAN Dari hasil pengujian CBR Laboratorium didapatkan: CBR pada 0. = 7,98 % CBR pada 0.2 = 2,48 % Jadi tanah tidak perlu perbaikan karena CBR > 6