BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu, Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorim Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Maret 2014 di

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan daribulan Juli sampai dengan Oktober 2012 di daerah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan bekas alang-alang di Desa Blora Indah

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan alang-alang di Kelurahan Segalamider,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP),

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan bulan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN A.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai dengan bulan Mei

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

BAB IV METODE PENELITIAN. (RAK) faktor tunggal dengan perlakuan galur mutan padi gogo. Galur mutan yang

III. MATERI DAN WAKTU

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2012 oleh Septima (2012). Sedangkan pada musim tanam kedua penelitian dilakukan pada bulan November 2012 sampai Maret 2013 oleh Deviana (2014). Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Lampung pada 5 22'10"LS dan 105 14'38"BT dengan ketinggian 146m dpl. Analisis dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Lampung. Penelitian pada musim tanam ketiga dilakukan pada lokasi dan petak percobaan yang sama dengan musim tanam pertama dan musim tanam kedua. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Desember 2013. Hasil analisis kimia tanah awal disajikan pada Tabel 3. 3.2 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung manis hibrida Bonanza, pupuk Organonitrofos, pupuk urea, SP-36, KCl, dan bahanbahan kimia untuk analisis tanah dan tanaman. Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis, timbangan digital, meteran, gunting, selang air,

gembor, cangkul, oven, ayakan tanah, gelas ukur, sprayer, dan alat-alat laboratorium untuk analisis tanah dan tanaman. 3.3 Metode Penelitian Perlakuan pupuk organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia disajikan pada Tabel 1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 kelompok (Gambar 1). Homogenitas ragam diuji dengan Uji Bartlett, sedangkan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi data dianalisis dengan sidik ragam. Perbedaan nilai tengah diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Tabel 1. Susunan perlakuan dan dosis pupuk Perlakuan Urea SP-36 KCl Organonitrofos (kg ha -1 ) (kg ha -1 ) (kg ha -1 ) (kg ha -1 ) A 0 0 0 0 B 300 200 100 0 C 225 150 75 1.000 D 150 100 50 1.500 E 75 50 25 2.000 F 0 0 0 3.000 3.4 Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan dengan beberapa langkah, yaitu sebagai berikut: 3.4.1 Penyiapan Lahan Lahan yang digunakan merupakan lahan bekas pertanaman jagung pada musim tanam pertama dan musim tanam kedua yang telah diberi perlakuan. Pengolahan 15

lahan diawali dengan pembersihan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya. Kemudian tanah digemburkan hingga kedalaman 15-20 cm dengan menggunakan cangkul. 3.4.2 Pembuatan Petak Percobaan Setelah tanah diolah petak percobaan dibuat masing-masing dengan ukuran 3x3 m dengan jarak antar petak 50 cm. Petak percobaan terdiri dari 3 ulangan di setiap ulangan terdiri dari 6 kombinasi perlakuan (Gambar 1.). D1 E1 F1 C1 B1 A1 D2 F2 A2 C2 B2 E2 E3 B3 C3 A3 D3 F3 Gambar 1. Tata letak percobaan (A, B, C, D, E, dan F adalah simbol perlakuan; 1,2,3 adalah simbol kelompok) Petak percobaan yang digunakan sama dengan petak percobaan dari musim tanam pertama pada tahun 2011 (Septima, 2012) dan musim tanam kedua pada tahun 2013 (Deviana, 2014). 3.4.3 Penanaman Jagung Manis Penanaman jagung manis dilakukan dengan jarak tanam 75 cm x 25 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara ditugal kemudian dimasukkan 2 benih jagung manis 16

disetiap lubang tanam. Selanjutnya dilakukan penjarangan pada saat 4 MST (Minggu Setelah Tanam), sehingga tersisa satu tanaman sehat. 3.4.4 Aplikasi Pupuk Aplikasi pupuk Organonitrofos dilakukan saat 1 minggu sebelum tanam. Pengaplikasian pupuk urea dilakukan sebanyak dua kali. Aplikasi pupuk urea pertama ½ dosis dilakukan pada 2 MST (Minggu Setelah Tanam) bersamaan dengan pupuk SP-36 dan KCl. Aplikasi pupuk urea kedua (sisa ½ dosis) dilakukan pada saat muncul malai. 3.4.5 Pemeliharaan 1. Pengairan Pengairan diberikan sesuai kebutuhan tanaman jagung manis. Penyiraman dilakukan apabila tidak turun hujan. Apabila turun hujan penyiraman selanjutnya dilakukan hingga tanah cukup kering. Penyiraman menggunakan selang yang terhubung dengan pompa air. 2. Penyiangan Penyiangan gulma dilakukan ketika keberadaan gulma dinilai telah mencapai ambang kerusakan tanaman atau telah menutupi 50% petak lahan. Penyiangan gulma dilakukan secara teknis yaitu dengan mencabut gulma dan menggunakan koret. 17

3. Penjarangan Penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur 4 MST, sehingga tersisa satu tanaman sehat. Penjarangan dilakukan dengan cara memotong bagian batang bawah tanaman dengan menggunakan pisau. 4. Pengendalian Hama dan Penyakit Dalam penelitian ini penyakit yang ditemukan adalah penyakit bulai. Penanganan penyakit ini adalah dengan cara mencabut tanaman yang terinfeksi kemudian dimusnahkan. 5. Pembumbunan Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 4 MST. Tujuannya untuk memperkokoh posisi batang sehingga tanaman tidak mudah rebah. 3.4.6 Panen Pemanenan dilakukan 70 hari setelah tanam kemudian seluruh tanaman jagung manis kecuali akar dimasukkan kedalam oven dengan suhu 70 C selama ±3 hari. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bobot kering tanaman jagung manis. 3.4.7 Pengambilan Sampel Tanah Sampel tanah diambil secara komposit dengan lima titik pengambilan sampel untuk masing-masing perlakuan. Sampel tanah diambil dua kali, yaitu sebelum tanam dan setelah pemanenan. Kemudian sampel tanah dikering anginkan dan disaring hingga lolos ayakan ø 2mm. 18

3.4.8 Pengambilan Sampel Tanaman Pengambilan sampel tanaman dilakukan setelah jagung manis dipanen. Sampel tanaman yang diambil yaitu seluruh bagian tanaman kecuali akar. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 70 C selama tiga hari. Setelah itu tanaman yang telah kering di haluskan dengam menggunakan mesin giling. 3.5 Parameter Pengamatan Parameter pengamatan yang diamati pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, bobot berangkasan, bobot tongkol, analisis tanah, analisis tanaman, uji efektivitas pupuk, uji korelasi, dan uji ekonomis. 3.5.1. Tinggi Tanaman Pengamatan tinggi tanaman dilakukan pada 2, 3, 4, 5, dan 6 MST (Minggu Setelah Tanam). Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur tanaman dari permukaan tanah hingga daun terpanjang. 3.5.2. Jumlah Daun Jumlah daun yang dihitung yaitu daun yang telah membuka sempurna (daun muda telah membuka dan berwarna hijau). Penghitungan jumlah daun dilakukan pada 2, 3, 4, 5, dan 6 MST (Minggu Setelah Tanam). 3.5.3. Bobot Berangkasan Pengambilan sampel bobot berangkasan dilakukan setelah pemanenan. seluruh bagian tanaman diambil kecuali akar. Tanaman jagung dicabut kemudian 19

ditimbang bobot basahnya kemudian dioven dengan suhu 70 C selama tiga hari agar mencapai kadar air minimum kemudian ditimbang bobot kering tanamannya. 3.5.4. Bobot Tongkol dengan Kelobot Bobot tongkol dengan kelobot ditimbang setelah jagung manis dipanen. Jagung ditimbang dengan menggunakan kelobotnya untuk kemudian dicatat bobotnya. 3.5.5. Bobot Tongkol Tanpa Kelobot Tongkol jagung kemudian dipisahkan dengan kelobotnya. Kemudian ditimbang bobot tongkol tanpa kelobot. 3.5.6. Analisis Tanah (N-total, P-tersedia, K-dd, ph tanah, dan C-organik). Analisis tanah dilakukan dua kali, yaitu sebelum dilakukan penanaman dan setelah panen untuk diketahui kandungan unsur haranya. Analisis tanah awal merupakan hasil analisis tanah akhir pada musim tanam kedua. Sampel tanah dikering anginkan dan disaring hingga lolos ayakan ø 2mm lalu dilakukan analisis di laboratorium yaitu N-total dengan metode Kjeldhal, P-tersedia dengan metode Bray, K-dd, ph tanah dengan electrode hidrogen, dan C-organik dengan metode Welkey and Black. 3.5.7. Analisis Tanaman Analisis tanaman dilakukan pada fase vegetatif akhir, sampel tanaman dioven (70 C) dan digiling untuk diukur serapan N, P dan K yang terkandung di dalamnya. 20

3.5.8. Analisis Pupuk Organonitrofos Pupuk organonitrofos yang dipakai pada penelitian ini dianalisis kandungan N-total, P-total, K-total, C-organik serta ph. 3.5.9. Uji Keefektifan Pupuk Organonitrofos RAE adalah perbandingan antara kenaikan hasil karena penggunaan pupuk yang sedang diuji dengan kenaikan hasil pada pupuk standar (B) dikalikan 100% (Mackay, dkk., 1984). Uji efektivitas dihitung dengan menggunakan Relative Agronomic Effectiveness (RAE) dengan rumus: Keterangan: D = Hasil produksi jagung manis yang dipupuk (kg/ha) A = Hasil pada kontrol (kg/ha) B = Hasil produksi jagung manis standar (kg/ha) nilai RAE 100% maka pupuk yang diuji efektif dibandingkan perlakuan standar. 3.5.10. Uji Korelasi Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara serapan hara dan pertumbuhan serta produksi tanaman jagung. Uji korelasi mencakup korelasi antara serapan hara N, P, dan K terhadap tinggi tanaman, bobot tongkol, dan bobot brangkasan tanaman. 21

3.5.11. Uji Ekonomis Pupuk Organonitrofos Uji ekonomis pupuk dilakukan dengan perhitungan index rasio penerimaan dan pengeluaran pupuk. Soekartawi (1995) menyatakan bahwa R/C adalah perbandingan antara penerimaan total dengan biaya total. Apabila nilai ratio >1 maka pupuk yang diuji memiliki nilai ekonomis yang baik. Keterangan : R = Nisbah penerimaan terhadap pengeluaran pupuk P = Harga produksi jagung manis (Rp/kg) Q = Produksi jagung manis (Kg/ha) C = Biaya pupuk (Rp/ha) 22