WACANA PENDIDIKAN POLITIK DALAM FILM GIE (ANALISIS SEMIOTIK KONSTRUKTIVISME)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. maupun rohani dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu yang berharga yang dapat diwariskan kepada

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

PERAN ORGANISASI BRAJA JATI DALAM PENGEMBANGAN DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. perkembangan moral diharapkan mampu berjalan dengan baik, serasi dan sesuai

(Analisis Semiotika Terhadap Film Garuda di Dadaku)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, prosesnya

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, apalagi

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA URUSAN PEMBANGUNAN DESA DALAM MEWUJUDKAN PEMBERDAYAAN MASYAKARAT DESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. mengenai konsep dan perkembangan politik serta bagaimana cara berpolitik

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan ketrampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

PERANAN DINAS KESEJAHTERAAN RAKYAT PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERANCANA DALAM UPAYA PENANGANAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam hal ini lembaga pendidikan merupakan institusi yang dipandang paling

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disusun oleh: MULYONO A

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER MORAL PADA FILM CATATAN AKHIR SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. (Analisis Semiotika)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

DI INDONESIA PADA SISWA KELAS XI TKR 2

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

PERAN DAN CITRA PERPOLISIAN MASYARAKAT STUDI KASUS DI MASYARAKAT DESA SENTONO KECAMATAN KARANGDOWO KABUPATEN KLATEN 2010

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN PENGALAMAN KERJA DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA PGRI SLAWI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi dasar maju atau

PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN INTENSITAS BIMBINGAN MORAL OLEH ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KESADARAN BAHAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER PERCAYA DIRI PADA FILM

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia, mitos dan ritual saling berkaitan. Penghadiran kembali pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAMBANG SUPAGI A

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN Laporan Penelitian Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

Laporan Penelitian Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun Oleh: SUPRIYANTO A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN RME PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

Oleh: SRI MULYANINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada yang menonton, dan juga merupakan bagian dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara demokrasi, dimana kekuasaan atau kedaulatan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. editing, dan skenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran matematika. Permasalahan ini relevan dengan bukti empiris yang. membaca atau mengerjakan soal-soal yang ada di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tercapai ketika setiap individu mau berusaha dan bekerja keras. Dalam tercapainya

ERIZA MUTAQIN A

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

WACANA PENDIDIKAN POLITIK DALAM FILM GIE (ANALISIS SEMIOTIK KONSTRUKTIVISME) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan IDHA KASIHATI A. 220040008 Kepada: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan politik adalah dua elemen yang sangat penting dalam sistem sosial politik disetiap Negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang. Keduanya sering dilihat sebagai bagian yang terpisah dan tidak memiliki hubungan apa-apa, tetapi keduanya saling menunjang dan saling mengisi. Lembaga-lembaga dan proses pendidikan berperan penting dalam membentuk perilaku politik masyarakat di Negara tersebut. Begitu juga sebaliknya, lembaga -lembaga dan proses politik di suatu Negara membawa dampak besar pada karakteristik pendidikan disuatu Negara tersebut. Pendapat Herman yang dikutip oleh Sirozi (2005:19) menyatakan bahwa jika politik dipahami sebagai praktik kekuatan, kekuasaan, dan otoritas dalam masyarakat dan pembuatan keputusan-keputusan otoritatif tentang lokasi sumber daya dan nilainilai sosial, maka pendidikan tidak lain adalah sebuah bisnis politik. Semua lembaga pendidikan baik pemerintah maupun non pemerintah dalam batas-batas tertentu tidak terlepas dari bisnis pembuatan keputusan-keputusan yang disertai otoritas dan yang dapat diberlakukan. Lembaga-lembaga pendidikan tersebut terlibat dalam praktik kekuatan, kekuasaan, dan otoritas. Dengan kata lain, politik adalah bagian dari paket kehidupan lembaga-lembaga pendidikan. 1

Pendapat Baldridge yang dikutip oleh Sirozi (2005:20) menyatakan bahwa lembaga-lembaga pendidikan dapat dipandang sebagai sistem-sistem politik-mikro, yang melaksanakan semua fungsi utama dari sistem-sistem politik. Dengan demikan politik dan pendidikan adalah dua hal yang berhubungan erat dan saling mempengaruhi. Berbagai aspek pendidikan mengandung unsur-unsur politik. Sebaliknya, setiap aktivitas politik ada kaitannya dengan aspek-aspek kependidikan. Pendidikan politik adalah aktivitas yang bertujuan untuk membentuk dan menumbuhkan orientasi-orientasi politik pada indvidu. Ia meliputi keyakinan konsep yang meiliki muatan politis, meliputi juga loyalitas dan perasaan politik serta pengetahuan dan wawasan politik yang menyebabkan seseorang memiliki kesadaran terhadap persoalan politik dan sikap politik. Di samping itu, ia bertujuan agar setiap individu mampu memberikan partisipasi politik yang aktif di masyarakatnya. Pendidikan politik merupakan aktivitas yang terus berlanjut sepanjang hidup manusia dan itu tidak mungkin terwujud secara utuk kecuali dalam sebuah masyarakat yang bebas. (http://cuap-cuap-ah.bogjurnalistikonlain.com/wordpress/?p=15) Wacana pendidikan politik dapat dilihat melalui kampanye partai politik di kampus atau di Universitas yang telah mengisi opini publik, namun pihak-pihak yang terkait dengan wacana ini tidak merespon secara lebih serius. Dengan adanya politik masuk kampus atau universitas diharapkan agar mendapatkan perhatian yang lebih dan penerapannya bagi demokratisasi Indonesia jangka panjang. Secara potensial, selalu ada ancaman pergolakan mahasiswa dari kampus perguruan tinggi yang menginginkan adanya transparansi. Hal ini disebabkan oleh adanya kesenjangan pada penerapan kekuasaan antara kaum tua dan kaum muda. Kesenjangan itu menunjukkan adanya komunikasi yang terputus, sedangkan pihak 2

penguasa yang menjadi penghubung seringkali merupakan faktor hambatan dan selalu didahului oleh anak-anak muda. Dewasa ini, perkembangan film di Indonesia semakin diterima oleh masyarakat, baik melalui pandangan yang positif maupun pandangan yang negatif. Banyaknya film yang dibuat untuk menghibur masyarakat, terdapat beberapa film yang memberikan pesan-pesan di dalamnya. Dalam banyak penelitian tentang dampak film terhadap masyarakat, hubungan antara film dan masyarakat selalu dipahami. Artinya, film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan di dalamnya. Kritik yang muncul didasarkan bahwa film adalah potret dari masyarakat, dimana film itu dibuat. Film-film yang sering muncul baik didalam televisi, VCD maupun di bioskop, biasanya film yang mempunyai pesan-pesan moral bahkan ada cerita yang diangkat dari suatu pandangan masyarakat mengenai hal-hal yang bernuansa mistik. Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan untuk berpindah gambar ). Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Gambarhidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. (http://muhamadikhsan.multiply.com/journal/item/46). Film yang sering ditayangkan tersebut hanya menarik perhatian masyarakat sesaat saja. Selain film-film remaja dan film-film mistik, masih ada sebuah film yang mempunyai makna tersendiri untuk masyarakat khususnya mahasiswa, dimana film ini menceritakan tentang seseorang yang mempunyai peranan sangat luar biasa. Gie adalah seorang yang mempunyai watak khas, dia begitu teguh, mempertahankan 3

idealismenya. Gie adalah sosok pemuda yang mencerminkan kegigihan, kesederhanaan, dan keberanian. Soe Hok Gie adalah seorang pemuda Indonesia keturunan cina yang tumbuh dan berkembang dalam pergolakan ini dan merekamnya dalam catatan harian. Gie lahir pada tanggal 17 desember 1942. Gie bersekolah di SMP Strada kemudian SMA Kanisius. Setelah lulus SMA, Gie melanjutkan ke Universitas indonesia pada tahun 1961. Dimasa kuliah inilah Gie menjadi aktivis kemahasiswaan. Banyak yang meyakini gerakan Gie berpengaruh besar terhadap tumbangnya Soekarno dan termasuk orang pertama yang mengkritik tajam Orde Baru. Pada dasarnya Gie adalah manusia biasa seperti masyarakat Indonesia lainnya, namun latar belakang keluarga dan lingkungannya secara tidak sengaja membentuk kepribadiannya yang unik dan khas. Ketika Gie bersekolah di kanisius dan Universitas Indonesia, pada masa itu tidak lazim dibaca oleh anak muda seumurannya dan sangat cepat diresapi dan dipahami. Gie sering sekali membaca buku idealis dan filsafat, ternyata dapat merubah pemikiran, karakter, watak seseorang, sehingga menghasilkan pemikiran baru dalam konteks tersendiri. Gie begitu teguh untuk mempertahankan idealismenya, bahkan cenderung terbuka. Gie selalu berupaya untuk mempertahankan kemurnian perjuangan khususnya pada gerakan Mahasiswa. Pada waktu Gie duduk di bangku kuliah, Gie dan teman-temannya mendirikan Mapala, salah satu kegiatan pentingnya adalah naik gunung. Di puncak semeru, pada tanggal 16 desember 1949, sehari sebelum ulang 4

tahunnya yang ke 27, Gie meninggal akibat menghirup gas beracun. Gie menghembuskan nafas terakhirya dipangkuan sahabat karibnya Herman Lantang. B. Identifikasi masalah Wacana pendidikan politik akan terwujud apabila mahasiswa bisa menempatkan diri pada setiap situasi yang ditentukan bukan hanya dirinya sendiri, melainkan juga oleh orang-orang lain serta lingkungan disekitarnya. Pembentukan wacana pendidikan politik bagi mahasiswa dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait, baik yang berasal dari dalam diri mahasiswa (internal) maupun dari luar mahasiswa (eksternal), yang keduanya itu secara otomatis dapat mewujudkan wacana pendidikan politik bagi mahasiswa. Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, komunikasi politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui tentang seluk beluk tentang partai politik. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Wacana Pendidikan Politik dalam Film Gie (Analisis Semiotik Konstruktivisme). C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang dikaitkan dengan judul di atas sangat luas, sehingga tidak mungkin dari banyak permasalahan yang ada dapat dijangkau dan terselesaikan 5

semua. Oleh karena itu guna menghindari kemungkinan adanya kesalahpahaman dan penafsiran yang berbeda-beda yang akan mengakibatkan penyimpangan terhadap judul di atas, maka perlu adanya pembatasan dan perumusan masalah, sehingga persoalan yang akan diteliti menjadi jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah sebagai berikut: 1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah aspek-aspek dari subjek penelitian yang menjadi sasaran penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah wacana pendidikan politik dalam film Gie. D. Perumusan Masalah Perumusan masalah atau sering diistilahkan problematika merupakan kegiatan penting yang harus ada dalam penulisan suatu karya ilmiah. Oleh karena itu seorang peneliti sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Dengan adanya permasalahan yang lebih jelas maka proses pemecahannya akan terarah dan terfokus pada permasalahan tersebut. Berkaitan dengan perumusan masalah, Hamidi (2004:43) berpendapat bahwa: Permasalahan penelitian pada hakikatnya merupakan bentuk lain dari pernyataan permasalahan seperti yang terdapat dalam latar belakang permasalahan. Dalam permasalahan penelitian, pernyataan permasalahan penelitian dinyatakan dalam kalimat pertanyaan, bukan lagi dalam kalimat pernyataan. Istilah permasalahan disini bukan berarti sesuatu yang mengganggu atau menyulitkan tetapi sesuatu yang masih gelap, sesuatu yang belum diketahui, sesuatu yang ingin diketahui. 6

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu, bagaimana konstruksi wacana pendidikan politik pada mahasiswa dalam film Gie? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan titik pangkal untuk kegiatan yang akan dilakukan, sehingga perlu dirumuskan dengan jelas. Dalam penelitian ini perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang diteliti agar dapat bekerja secara terpusat dalam mencari data sampai pada langkah pemecahan masalah. Berkaitan dengan tujuan penelitian, Hamidi (2004:48) berpendapat bahwa: Menulis tujuan penelitian sebenarnya ingin memperjelas apa sebenarnya yang hendak diteliti. Esensinya adalah sama dengan kalimat judul, pernyataan permasalahan dan permasalahan penelitian. Tujuan penelitian ini bisa diungkapkan dengan kata-kata, ingin mengetahui atau secara lengkapnya: tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi wacana pendidikan politik pada mahasiswa dalam film Gie. F. Manfaat atau Kegunaan Praktis 1. Manfaat atau kegunaan teoritis a. Sebagai karya lmiah maka hasil penelitian diharapkan memberi konstribusi bagi perkembangan ilmu pada umumnya, mengenai wacana pendidikan politik pada mahasiswa dalam film Gie. 7

b. Menambah cakrawala pengetahuan khususnya mengenai wacana pendidikan politik pada mahasiswa dalam film Gie. 2. Manfaaat atau kegunaan praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan masukan yang berguna bagi mahasiswa terhadap nilai-nilai politik yang terrdapat di dalam film Gie. b. Memberi sumbangan pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa Universitas maupun masyarakat mengenai pentingnya pendidikan politik bagi mahasiswa. G. Sistematika Penulisan Guna mempermudah memahami skripsi ini, maka sangat perlu dikemukakan sistematika penulisan. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut ini. Bagian awal meliputi: Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran, dan Abstrak. Bagian pokok skripsi ini dibagi dalam lima bab. Bab I Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, 8

Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Penelitian, serta Sistematika Penulisan. Bab II Landasan Teori dimulai dengan Tinjauan Pustaka yang mengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Selanjutnya, Kerangka Teoritik yang dimulai dengan Tinjauan Teoritis mengenai Wacana Pendidikan Politik pada Mahasiswa yang menguraikan tentang: Pengertian Wacana, Pengertian Pendidikan, Pengertian Politik, Pengertian Sistem Politik, Pengertian Mahasiswa, Hak dan Kewajiban Mahasiswa, serta Wacana Pendidikan Politik pada Mahasiswa. Kerangka teoritik terakhir adalah Analisis Semiotik Konstruktivisme yang meliputi: Pengertian Analisis, Level Analisis, Pengertian Semiotik, Prinsip - prinsip Teori Semiotika, Macam-macam Semotik, Pengertian Konstruktivisme, Asumsi Dasar Pemikiran Konstruktivisme, Macam-macam Konstruktivisme, Doktrin Konstruktivisme. serta Analisis Semiotik yang dilanjutkan dengan penyusunan Kerangka Pemikiran. Bab III Metode Pene litian berisi uraian, Bentuk dan Strategi Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Validitas Data, Analisis Data, serta Prosedur Penelitian. Bab IV Hasil Penelitian yang berisi uraian meliputi Deskripsi Lokasi Penelitian, Deskripsi Permasalahan Penelitian serta Tinjauan Studi yang dihubungkan dengan Kajian Teori. 9