BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

KEEFEKTIFAN METODE BERPIKIR-BERPASANGAN-BERBAGI BERORIENTASI MULTIKULTUR DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KREATIF PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Jolanda Dessye Parinussa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN. yang bermutu atau berkualitas tinggi. Demikian satu-satunya wadah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sindy Marcelina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rianti Febriani Setia, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pesat. Manusia dituntut memiliki keterampilan berpikir kritis, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terampil berbahasa sangat penting dikuasai.

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejak dahulu pepatah Membaca adalah Jendela Dunia sudah sangat sering

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. siswa SMA Santo Carolus Surabaya. Di sekolah ini siswa cenderung susah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk menghadapi perkembangan zaman dan informasi diperlukan kualitas

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas pembelajaran bahasa dan sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Ninah Hasanah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keberadaannya, pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan itu sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya membaca yang memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, terlebih dalam menghadapi kemajuan zaman yang sangat pesat dan menuntut kita untuk dapat memiliki pengetahuan yang mumpuni. Membaca adalah jendela dunia dan menjadi jembatan untuk meraih pengetahuan. Sebuah pepatah mengatakan bahwa buku merupakan gudangnya ilmu dan membaca adalah kuncinya. Saat ini tidak hanya buku yang menjadi gudang ilmu, tetapi juga berbagai teknologi canggih dapat menjadi sumber ilmu bagi manusia. Akan tetapi, semua gudang ilmu itu harus dibuka dengan satu kunci yaitu membaca. Menurut Tarigan, membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan, 2008:7). Selain itu, membaca bertujuan untuk mencari serta memperoleh informasi yang mencakup isi dan memahami makna bacaan. Tujuan membaca ada beberapa macam diantaranya untuk memperoleh perincian fakta-fakta, memperoleh ide utama, membaca untuk mengetahui susunan cerita, untuk menyimpulkan, dan menilai sesuatu. Kegiatan membaca merupakan hal yang perlu dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pemahan terhadap semua mata pelajaran. Selain memahami isi 1

2 bacaan, perserta didik juga perlu mengaplikasikan apa yang telah dia peroleh dari bacaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pembaca yang tidak hanya memahami isi bacaan tetapi juga telah mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari disebut pembaca yang kreatif. Nurhadi (2005:60) berpendapat bahwa tingkat tertinggi dari kemampuan membaca seseorang adalah membaca kreatif. Artinya seorang pembaca yang baik, dalam penerapannya pembaca tidak hanya sekadar menangkap makna tersurat, makna antarbaris, dan makna di balik baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacannya untuk kepentingan sehari-hari. Selama ini tidak semua peserta didik mampu mencapai tingkat pembaca yang kreatif dalam memahami isi bacaan. Padahal membaca kreatif suatu bacaan perlu dilakukan khususnya untuk mendapatkan pemahaman lebih atas apa yang telah dia baca. Selain itu, kegiatan membaca kreatif belum banyak diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Padahal jika melihat dari tujuannya, hal ini sangat penting diterapkan terutama dalam pembelajaran membaca. Pelly (Mahfud, 2009:184) menyatakan bahwa, meskipun setiap warga negara Indonesia berbicara dalam satu bahasa nasional, kenyataannya terdapat 350 kelompok etnis, adat istiadat, dan cara-cara sesuai dengan kondisi lingkungan tertentu. Oleh karena itu, bangsa Indonesia dihadapkan pada persoalan multi budaya. Lalu bagaimana pendidikan membaca dalam masyarakat multi budaya dapat dilakukan dengan baik? Selain itu, apakah latar belakang budaya yang ada di Indonesia akan berpengaruh pada pemahaman membaca peserta didik. Melalui pembelajaran membaca yang berorientasi pada prinsip-prinsip keragaman budaya, diharapkan dapat menjadi alternatif bagi upaya peningkatan pembinaan manusia yang beradab dan bernalar. Untuk memahami sikap dan kebiasaan orang-orang yang memiliki budaya yang berbeda, dapat kita lakukan dengan membaca biografi orang tersebut. Selain

3 itu, untuk menciptakan kerukunan dan sikap saling menghormati antar budaya bisa dilakukan dengan cara mengaplikasikan apa yang telah kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, membaca kreatif perlu dilakukan dalam proses pembelajaran membaca pada kelas dengan peserta didik yang memiliki keragaman budaya khususnya dalam pembelajaran membaca teks biografi. Dengan membaca kreatif suatu teks, diharapkan siswa mampu memahami teks lebih luas dan dapat mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari dan mengaplikasikannya secara fungsional di lingkungan sekolah. Dalam pembelajaran membaca suatu teks, penggunaan strategi, metode dan teknik membaca yang tepat menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan untuk menunjang kemampuan membaca siswa. Penggunaan teknik yang kurang tepat saat pembelajaran membaca diasumsikan menjadi salah satu faktor penentu kurang maksimalnya pencapaian tujuan membaca. Dengan pengggunaan teknik yang tepat dan beragam, tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca yaitu metode BBB (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) yang diadaptasi dari pendekatan Pembelajaran Kooperatif yaitu metode TPS (Think-Pair-Share). Penggunaan metode BBB dalam kegiatan pembelajaran adalah salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Metode BBB merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan metode BBB ini, siswa diberi lebih banyak waktu untuk berpikir, untuk merespon dan saling membantu (Komalasari, 2011:64). Sebagaimana kita ketahui bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dengan cara siswa berlajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan bagi siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan

4 tugas-tugas yang diberikan. Sementara itu, metode BBB atau lebih dikenal dengan istilah TPS (Think-Pairs-Share) dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa sehingga penilaian pun dilakukan berdasarkan kelompok dan bukan secara individu. Melalui metode BBB yang berorientasi pada latar belakang budaya peserta didik yang berbeda, diharapkan mampu meningkatkan kemampuan membaca kreatif peserta didik dalam memahami teks bacaan khususnya teks biografi. Peneliti terdahulu yang pernah melakukan kajian tentang penerapan metode BBB atau TPS (Think-Pair-and Share) adalah Fakhruddin (2010) yang melakukan penelitian dengan judul Efektifitas Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Model TPS (Think-Pairs-Share) dalam Pembelajaran Kalimat Efektif (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Cimahi Tahun Pelajaran 2009/2010). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, telah terbukti bahwa metode TPS dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran kalimat efektif. Keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran membaca ditunjang oleh beberapa faktor yang berkaitan yaitu faktor guru, metode, teknik pembelajaran, kurikulum dan faktor peserta didik sebagai pengguna metode. Selain itu, faktor keragaman budaya dan latar belakang budaya setiap peserta didik juga berpengaruh pada pemahaman bahan bacaan terutama teks yang berkaitan dengan ciri khas budaya masing-masing. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul Keefektifan Metode BBB (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) Berorientasi Multikultur dalam Pembelajaran Membaca Kreatif (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI Tahun Ajaran 2012/2013).

5 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, peneliti melihat bahwa masih banyak peserta didik yang belum menyadari pentingnya membaca karena masih beranggapan bahwa lebih baik mendengarkan dari pada membaca. Di samping itu, banyak peserta didik yang hanya membaca tanpa memahami lebih dalam isi bacaan tersebut. Untuk itu, guru harus memberikan pengertian kepada peserta didik bahwa membaca merupakan suatu kegiatan untuk memahami materi atau informasi yang ingin disampaikan penulis. Adapun jika kegiatan membaca telah menjadi budaya di lingkungan sekolah, banyak peserta didik yang belum mampu mengaplikasikan apa yang telah dia baca dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu membaca kreatif suatu teks perlu dilakukan agar ilmu yang diperoleh dapat lebih bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Selain itu, seringnya belajar secara individu dapat memengaruhi tingkat kualitas belajar siswa. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca adalah metode BBB atau Berpikir-Berpasangan-Berbagi berorientasi multikultur yang merupakan pengembangan dari pendekatan Pembelajaran Kooperatif. Metode ini dapat memberikan variasi dalam pemberian materi pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk meneliti hasil pembelajaran membaca kreatif setelah menggunakan metode BBB (Berpikir- Berpasangan-Berbagi) berorientasi multikultur pada siswa kelas VII yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

6 C. Batasan Masalah Karena kompleksnya permasalahan, maka masalah dibatasi pada aspek metode, sehingga yang dibahas dalam penelitian ini hanya untuk mengetahui penerapan metode BBB (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) berorientasi multikultur dalam pembelajaran membaca kreatif pada siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1) Bagaimana latar belakang siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI ditinjau dari segi multikultur? 2) Bagaimana proses pembelajaran membaca kreatif siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI dengan menggunakan metode BBB (Berpikir- Berpasangan-Berbagi) berorientasi multikultur? 3) Apakah metode BBB (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) berorientasi multikultur efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca kreatif siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI? 4) Bagaimana respons siswa terhadap pembelajaran membaca kreatif menggunakan metode BBB berorientasi multikultur? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif metode pembelajaran yang berkualitas dalam pembelajaran membaca kreatif untuk para siswa yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Adapun secara rinci, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut:

7 1) latar belakang siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI ditinjau dari segi multikultur; 2) proses pembelajaran membaca kreatif siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI dengan menggunakan metode BBB (Berpikir-Berpasangan- Berbagi) berorientasi multikultur; 3) keefektifan metode BBB (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) berorientasi multikultur dalam meningkatkan kemampuan membaca kreatif siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI; 4) respons siswa terhadap pembelajaran membaca kreatif menggunakan metode BBB berorientasi multikultur. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini dapat memberi pengetahuan dalam pemilihan metode dan teknik yang tepat dalam pembelajaran membaca. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, bagi guru, dan bagi peserta didik. 1) Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang berharga sebagai calon pendidik. Selain itu, dapat melatih peneliti untuk lebih teliti dan cermat dalam memilih dan memanfaatkan metode pembelajaran.

8 2) Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam upaya peningkatan pemilihan metode pembelajaran. Selain itu, guru akan lebih cermat dalam menggunakan metode untuk pembelajaran membaca. 3) Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat menarik minat dan motivasi dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan membaca khususnya bagi peserat didik yang memiliki latar belakang yang berbeda. G. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman antara peneliti dengan pembaca dalam memahami penelitian ini, berikut dijelaskan beberapa istilah yang mendasari penelitian ini. 1) Metode BBB (Berpikir-Berpasangan-Berbagi) berorientasi multikultur merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa dengan menggunakan tiga langkah pembelajaran yaitu berpikir, berpasangan, dan berbagi berlandaskan latar belakang budaya siswa yang berbeda. 2) Membaca kreatif adalah kegiatan untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis, kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan pemikiran sendiri untuk membentuk gagasan dan pola pemikiran baru sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. H. Anggapan Dasar Anggapan dasar penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Membaca kreatif merupakan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik untuk mengaplikasikan apa yang telah diketahui dalam kehidupan sehari-hari.

9 2) Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan variatif akan menarik minat siswa dan memotivasi mereka dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan membaca. 3) Latar belakang budaya yang berbeda dari tiap siswa dapat memengaruhi tingkat pemahaman teks dan rasa saling menghargai antar budaya. I. Hipotesis Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) H 1 : Metode BBB berorientasi multikultur dalam pembelajaran membaca kreatif di SMP Laboratorium Percontohan UPI efektif dalam meningkatkan kemahiran membaca dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. 2) H o : Metode BBB berorientasi multikultur dalam pembelajaran membaca kreatif di SMP Laboratorium Percontohan UPI tidak efektif dalam meningkatkan kemahiran membaca dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. J. Struktur Organigrasi Skripsi Sistematika penyusunan skripsi ini terdiri dari: Bab I Pendahuluan, bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian yang menjelaskan alasan mengapa masalah ini diteliti, identifikasi masalah dan rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian. Selain itu, pada bab ini dijelaskan pula definisi operasional untuk menghindari kesalahpahaman istilah antara peneliti dan pembaca, anggapan dasar, hipotesis, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, membahas teori-teori atau konsep pembelajaran membaca kreatif serta metode yang digunakan yaitu BBB (Berpikir-Berpasangan- Berbagi) Berorientasi Multikultur. Pada bab ini teori yang dibahas mengenai pendidikan multikultur, mencakup pengertian dan pentingnya pendidikan multikultur di sekolah. Sementara itu, mengenai pembelajaran membaca

10 mencakup hakikat membaca, pengertian membaca, jenis-jenis membaca, tujuan membaca serta pembelajaran membaca kreatif. Selain itu, dibahas pula mengenai metode pembelajaran BBB yang mencakup pengertian metode BBB, tujuan program BBB, serta langkah-langkah metode BBB berorientasi multikultur. Bab III Metode Penelitian, membahas mengenai metode dan desain penelitian, subjek penelitian yang mencakup populasi dan sampel, juga teknik pengumpulan data. Selain itu, dibahas pula mengenai teknik pengolahan data, dan instrumen penelitian. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan, bab ini menyajikan hasil analisis data dan deskripsi data yang telah diolah berdasarkan metode yang digunakan pada bab III, sehingga menghasilkan pendeskripsian yang berkaitan dengan masalah penelitian, tujuan penelitian, serta menyajikan hasil analisis dalam bentuk pembahasan yang menyeluruh berdasarkan teori kajian dan metode penelitan yang digunakan. Bab V Kesimpulan dan Saran, bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak terkait.