A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

BAB IV ANALISIS DATA. membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukannya proses konseling. Berikut ini

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

BAB IV ANALISA DATA. dengan analisa deskriptif. Adapun datayang dianalisis sesuai dengan dua focus

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Faktor-faktor yang melatar belakangi post power syndrome. seorang pensiunan tentara di Kelurahan Kemasan Krian

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

KONSEP DASAR. Manusia padasarnya adalah unik memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

A. Konsep Dasar. B. Asumsi Tingkah Laku Bermasalah

BAB IV ANALISIS DATA. dengan Teknik Biblioterapi Dalam Mengatasi Dekadensi Ke-Imanan

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV ANALISIS DATA. ketika melakukan observasi dan wawancara. dengan demikian dapat diketahui. untuk Menangani Anak Middle Child Syndrome. Tabel 4.

PANDUAN REFLEKSI/PENGAMATAN PRAKTIK PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL FASE PROSES KONSELING

BAB IV ANALISIS TERAPI REALITAS UNTUK MEMBANTU PENYESUAIAN DIRI SANTRI MADRASAH DINIYAH

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif

BAB IV ANALISIS DATA. data-data yang sudah diperoleh dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

2. Faktor pendidikan dan sekolah

BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

BAB IV ANALISIS DATA. Belajar Siswa Di Mts Ma arif Driyorejo Gresik. lebih jelasnya lihat table di bawah ini:

BAB IV ANALISIS DATA. analisis sesuai dengan fokus penelitian kali ini yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data mengenai Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan. di Desa Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik

BAB IV ANALISIS KONSELING KELUARGA BAGI LANSIA YANG MENGALAMI EMPTY NEST SYNDROME DI DESA KATERBAN NGANJUK

BAB IV ANALISIS DATA. dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang faktor, proses

yang melihat bagaimana perilaku konseli secara langsung. Teknik analisa tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan.

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Konseling dengan Teknik Timing Of Event Models Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan tempat utama dimana seorang anak tumbuh dan

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB IV ANALISIS DATA. C. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan. Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik).

BAB II PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY DALAM KELUARGA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. fenomena---teori adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena.

BAB IV ANALISIS DATA. broken home di SMP Al Amanah Bilingual, maka analisis tersebut adalah

BAB IV ANALISIS DATA. klien. Setelah data diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara, observasi dan

BAB IV ANALISIS DATA TERAPI GROWTH MINDSET ( CAROL S. DWECK, PH.D.) DAN KETERAMPILAN ADAPTASI DIRI

BAB V PENUTUP. Adalah kondisi dimana siswa X mengalami suatu mood atau perasaan yang

BAB IV ANALISIS DATA. observasi yang disajikan pada awal bab, adapun data yang di analisis. sesuai dengan fokus penelitian yaitu sebagai berikut:

A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis proses dari pelaksanaan bimbingan dan konseling islam dengan

BAB I PEMBAHASAN. dapat berjalan dengan lancar, hal ini dikarenakan banyak dijumpai permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. karena kesulitan belajar yang dialami peserta didik di sekolah akan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Metode konseling karier Nur Cita Qomariyah Membina Skill. Mahasiswa di IQMA IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Dari Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir Dengan. Menggunakan Instrumen Holland Hexagon Dalam Menangani

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan Belajar Siswa, (Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011), 2

BAB IV ANALISIS DATA KONSELING BEHAVIOR DALAM MENANGANI SELECTIVE MUTISM SISWA SD RADEN PATAH SURABAYA

BAB III GAMBARAN UMUM HASIL LAPORAN PENELITIAN LAPANGAN Keadaan SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang

TINJAUAN PUSTAKA. yang spesifik dari takut yang muncul di situasi tertentu, tidak bisa dijelaskan

Terapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan Dalam Berkomunikasi Pada Seorang Remaja di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor yang menyebabkan perilaku maladaptif di TPA Baitul Hamid

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis dari proses pelaksanaan Family Therapy dalam Menangani. Wilayah Perumnas Sukomulyo Lamongan

Assalamualaikum wr.wb

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA

BAB IV ANALISA DATA. Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. klien, ditemukan bahwa klien di usia yang ke- 60 sudah mengalami

EFEKTIVITAS PENDEKATAN RATIONAL EMOTIF THERAPY UNTUK MENGATASI KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI PADA ANAK TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi dan kecakapan, serta sebagai salah satu

BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempunyai karakter yang baik sesuai dengan harapan pemerintah. Salah

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI TRAUMA SEORANG REMAJA KORBAN PENCULIKAN DI KELURAHAN KEBRAON KARANG PILANG SURABAYA Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa observasi dan wawancara yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini peneliti akan menganalisis data tersebut dengan data deskripstif. Adapun yang akan dianalisis sesuai dengan fokus penelitian meliputi: A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja Korban Penculikan di kelurahan Kebraon Karang Pilang Surabaya Proses analisis data dalam proses konseling ini peneliti menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan antara teori Bimbingan dan Konseling Islam dengan data yang ada di lapangan. Dalam metode analisis data ini, peneliti akan menjabarkan setiap proses konseling beserta data empiris yang diperoleh dari lapangan melalui tabel berikut: Tabel 4.1 Perbandingan proses pelaksanaan antara teori Bimbingan dan Konseling Islam dengan data di lapangan No. 1. Teori Bimbingan dan Konseling Islam Identifikasi Masalah : Langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berfungsi untuk mengetahui masalah serta gejalagejala yang nampak pada diri klien. Data Empiris Identifikasi Masalah : Konselor mengumpulkan data dari berbagai sumber data yaitu data dari klien dan informan yang terdiri dari ibu klien, teman-teman klien serta guru BK. Dari data yang dihimpun oleh konselor di lapangan melalui proses wawancara dan observasi menunjukkan bahwa gejala-gejala yang dialami oleh klien yaitu ketakutan karena dirinya berfikir 110

111 2. 3. 4. Diagnosis : Langkah dalam menetapkan masalah yang dialami oleh klien berdasarkan latar belakangnya. Prognosis : Langkah dalam menetapkan jenis bantuan atau terapi yang sesuai dengan permasalahan klien. Treatment : Langkah ini adalah langkah pelaksanaan bantuan yang telah ditetapkan pada langkah prognosa. Dan dalam langkah ini konselor memberikan bantuan dengan terapi rasional emotif. Dalam terapi rasional emotif terdapat beberapa teknik yaitu : 1. Teknik Emotif yang meliputi: a. Assertive adaptive b. Bermain peran c. Imitasi 2. Teknik Kognitif yang meliputi: a. Home work assignment masih dikejar-kejar oleh teman-teman penculik, menangis ketika mendengarkan lagu yang sama saat kejadian penculikan, menghindar ketika ditanya tentang kejadian penculikan, was-was ketika akan melakukan sesuatu sendiri apalagi kegiatan di luar rumah karena dia merasa masih belum aman, terkejut, gemetar dan berkeringat saat melihat sesuatu yang berkaitan dengan kejadian penculikan, perasaan sangat khawatir akan terjadinya peristiwa penculikan terulang kembali, menjadi pendiam setelah mengalami kejadian penculikan, bergantung pada orang lain setiap memutuskan tindakan yang akan dilakukan. Diagnosis : Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang tampak pada diri klien maka dapat disimpulkan bahwasannya klien mengalami trauma akibat kejadian penculikan yang dialaminya. Prognosis : Langkah ini ditetapkan berdasarkan kesimpulan diagnosis dan konselor menetapkan salah satu terapi yakni terapi rasional emotif dengan menggunakan teknik kognitif dan emotif. Dalam terapi rasional emotif, konselor tidak terlalu banyak menelusuri kehidupan masa lampau klien dan harus pandai menciptakan hubungan yang baik dengan klien agar klien dapat terbuka dalam mengutarakan masalahnya, sehingga konselor dapat dengan mudah dalam membantu mengubah cara berfikir klien yang tidak logis dan mengakibatkan timbulnya prilaku yang tidak logis pula. Treatment : Adapun terapi yang dilakukan melalui beberapa langkah dengan penerpan teknik sebagai berikut: a. Langkah pertama yang dilakukan konselor adalah menunjukkan kepada klien bahwa masalah yang dihadapinya berkaitan dengan keyakinan-keyakinan irasional menggunakan teknik kognitif melalui home work assignment. Serta menunjukkan bahwasannya pemikirannya tidak terbukti dengan pengalihan konsentransi klien melalui penugasan yang diberikan

112 5. b. Latihan assertive 3. Teknik Behavior yang meliputi: a. Reinforcement b. Social modeling Folow Up : Langkah untuk mengetahui sejauh mana terapi yang dilakukan dalam mencapai hasil setelah dilakukan beberapa sesi konseling kepada klien berupa pendalaman materi design grafis yang diminati dan sesuai bakat klien. b. Langkah kedua melanjutkan teknik kognitif melalui home work assignment dengan tujuan pemeriksaan tugas yang telah diberikan oleh konselor dan terus memberikan pengarahanpengarahan yang mengarah pada penguatan cara berfikir klien agar lebih konstruktif. c. Langkah ketiga yang dilakukan konselor untuk melatih menghilangkan gangguangangguan emosional dengan teknik emotif melalui assertive adaptive. Teknik tersebut bertujuan untuk melatih, mendorong, dan membiasakan klien untuk secara terus-menerus menyesuaikan dirinya dengan tingkah laku yang diinginkan yang bersifat mendisiplinkan. Folow Up : Konselor melihat perubahan pada diri klien setelah proses bimbingan dan konseling Islam yang dilakukan, klien mengalami perubahan yang tampak pada dirinya seperti mulai berfikir secara dewasa dan logis, tidak menangis saat mendengarkan lagu meskipun sedikit menolak dengan menutup telinga, berani menceritakan kembali meskipun dengan jawaban yang singkat, klien menjadi lebih aktif dalam berinteraksi, klien juga mulai berani melakukan kegiatan-kegiatan yang ada di luar rumah, klien mulai berani menuju tempat yang diinginkan tanpa ditemani seseorang. Berdasarkan tabel diatas bahwa analisis proses bimbingan dan konseling Islam dilakukan konselor dengan langkah-langkah konseling, mulai dari identifikasi masalah, diagnosa, prognosa, treatment, dan follow up atau evaluasi.

113 Pada tahap identifikasi masalah sampai dengan prognosa, dalam perbandingannya diketahui adanya relevansi antara teori bimbingan dan konseling Islam dengan lapangan. Namun pada tahap treatment konselor tidak menggunakan semua tehnik yang ada dalam teori. Telah disebutkan bahwa ada tiga tehnik dalam terapi rasional emotif, namun konselor hanya menggunakan dua tehnik dengan tiga langkah. Hal ini dilakukan konselor karena menyesuaikan keadaan klien serta permasalahan yang dialami oleh klien. Jadi, berdasarkan perbandingan antara teori Bimbingan dan Konseling Islam dengan lapangan pada saat proses bimbingan dan konseling Islam, diperoleh kesesuaian dan persamaan yang mengarah pada Bimbingan dan Konseling Islam. B. Analisis Hasil Akhir Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Korban Penculikan di kelurahan Kebraon Karang Pilang Surabaya Keberhasilan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan terapi rasional emotif dalam menangani trauma serang remaja korban penculikan di Kelurahan Kebraon Karang Pilang Surabaya ini bisa dilihat dari perubahan yang terjadi pada diri klien ke arah yang lebih baik. Tingkat keberhasilan proses bimbingan dan konseling Islam dengan terapi rasional emotif dapat dijelaskan melalui tabel perubahan pada diri klien sebelum dan sesudah pelaksanaan proses konseling. Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

114 Table 4.2 Perbandingan gejala yang tampak sebelum dan sesudah proses konseling Sebelum Sesudah No Kondisi Klien Kadangkadang Ya Tidak Ya Tidak 1 Ketakutan 2 Menangis 3 Menghindar 4 Terkejut dan gemetar 5 Was-was 6 Khawatir 7 Pendiam 8 Bergantung pada orang lain Berdasarkan tabel diatas, konselor dapat melihat tingkat keberhasilan penggunaan terapi rasional emotif dalam proses konseling. Untuk melihat tingkat keberhasilan atau kegagalan tersebut, konselor menggunakan tolok ukur prosentase perubahan perilaku dengan standart uji sebagai berikut: 1. >75% sampai dengan 100% : Berhasil 2. 50% sampai dengan 75% : Cukup Berhasil 3. <50% : Tidak Berhasil 90 Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada delapan gejala trauma yang dialami oleh klien sebelum dilakukannya proses bimbingan dan konseling Islam dengan terapi rasional emotif yang akan dianalisis berdasarkan standart uji dalam tabel diatas dengan melihat perubahan sesudah proses konseling dilakukan. Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa: 1. Gejala yang sudah tidak dilakukan : 6 point 2. Gejala yang kadang-kadang masih dilakukan : 2 point 90 Ismail Nawawi Uha, Metode Penelitian Kualitatif teori dan aplikasi untuk ilmu Sosial, Ekonomi/Ekonomi Islam, Agama Manajemen, dan Ilmu Sosial lainnya, (Jakarta: Dwi Putra pustaka Jaya, 2012), h, 284.

115 Dengan perhitungan sebagai berikut: 6 : 8 x 100% = 75% 2 : 8 x 100% = 25% Berdasarkan prosentase diatas, dapat diketahui bahwa Hasil Akhir Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Korban Penculikan di kelurahan Kebraon Karang Pilang Surabaya masuk dalam kategori Cukup Berhasil. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Rasional Emotif dalam menangani trauma seorang remaja korban penculikan yang dilakukan konselor dapat dikatakan cukup berhasil karena pada awalnya terdapat delapan gejala yang nampak dialami oleh klien sebelum proses pemberian terapi rasional emotif, sedangkan enam dari delapan gejala trauma yang terjadi pada klien tidak nampak lagi setelah dilakukan proses pemberian terapi rasional emotif.