RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB

dokumen-dokumen yang mirip
ELEMEN KEUANGAN & KONSEP DASAR PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN

PEMBAHASAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

TEORI AKUNTANSI SFAC 6 & SFAC 5. Oleh Kelompok 6: YULI PITALOKA ( ) BAIQ DEWI NOVA WIRA ASTUTI ( )

KERANGKA KONSEPTUAL. Dr. Istianingsih

SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information (1980)

Anggota: Susi Ariyanti ( ) Setiasih ( ) Pinesthy Putri H. ( ) Yudha Mahardika ( )

FASB menerbitkan tujuh Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang berhubungan dengan pelaporan keuangan.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1. KONSEP DASAR. Asumsi dan Konsep dasar. Standar Akuntansi. Metode dan Prosedur. Laporan Keuangan. Laporan Laba Tidak Dibagi

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

2006 McGraw-Hill Australia Pty Ltd PPTs t / a Akuntansi Keuangan Teori 2e oleh Deegan

Tiga karakteristik identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Akuntansi Keuangan Kontemporer Accounting Theory Construction In Accounting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Statements of Financial Accounting Concept (SFAC)

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAN STATEMENT KEUANGAN CHAPTER 2

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan: Neraca

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap

2. TELAAH TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan Pemerintah Laporan keuangan pemerintah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Kerangka konseptual berisi pembahasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan: 1. tujuan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

PENDAHULUAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar. Asimetri informasi dapat

BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. terpisahkan. Hal ini dikarenakan pelaporan keuangan memiliki tujuan-tujuan umum

Kieso, Intermediate Accounting, edisi 12 BAB 4 Laporan Laba Rugi dan Informasi-informasi yang Berhubungan Jawaban Pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Measurement of assets and liabilities

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I Perusahaan yang biasa kita kenal dengan sebutan perusahaan go public, akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Informasi akuntansi merupakan informasi kuantitatif dalam bentuk

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. landasan untuk menjawab masalah penelitian, yang difokuskan kepada literaturliteratur

CONCEPTUAL FRAMEWORK (ACCOUNTING THEORY)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi dan total arus kas. Belkaoui (2000:32) menyatakan bahwa Laba

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

BAB 2 LANDASAN TEORI Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisai ini perkembangan dunia pasar modal semakin pesat

Kemampuan Laba dan Komponen Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Faktor faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan melindungi kepentingan banyak pihak inilah yang menjadi idealisme

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan

merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

BEBERAPA KRITIK ATAS LABA AKUNTANSI DALAM BENTUK TRADISIONAL:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. arus kas (Sulistyawan dan Septiani, 2015). Penilaian ini dapat dilihat dari

Transkripsi:

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB Setelah mengetahui anggota dari panitia pembuat dokumen (FASB) dan berasal dari AICPA, APB dan AAA. Rangkaian dari dokumen sangatlah penting, dimana dua hal yang perlu diingat dalam mempelajari isi dari kerangka konsep ini. Pertama, dokumen dapat dilihat sebagai evolusi dari bagian bagian penting yang telah didiskusikan di bab sebelumnya. Kedua, dimana banyaknya kritik terhadap kerangka konsep, sehingga perbaikan dokumen mungkin belum dapat memberikan fondasi yang kuat terhadap standar akuntansi. Kerangka konseptual berupaya menyediakan struktur teoritis dalam akuntansi keuangan. Di dalamnya terdapat 6 pernyataan mengenai konsep akuntansi keuangan, dimulai dari sebuah memorandum (catatan) penting diskusi. Memorandum Diskusi Terdapat dua unsur penting didalam memorandum diskusi, yaitu: 1. Tiga pandangan mengenai akuntansi keuangan dan laporan keuangan. 2. Garis besar berbagai pendekatan dalam pengelolaan modal. Unsur terpenting yang terdapat dalam dokumen tersebut adalah pengelolaan modal. Masalah ini berkenaan dengan penolakan mengenai kecenderungan mencolok dalam tujuan normatif dari struktur teoritis. Pernyataan Mengenai Konsep Akuntansi Keuangan SFAC telah menyelesaikan sebagian rancangan kerangka konseptual. Dimana, kemungkinan, krisis berasal dari kegagalan mematuhi pernyataan yang tidk dapat terhindarkan. Percobaan dan kesalahan harus dapat diperhitungkan dan masa percobaan dari pernyataan dapat memudahkan mengubah bagian penting yang muncul. SFAC No. 1 SFAC no. 1 berfokus pada tujuan pelaporan keuangan. Yang bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan ekonomi dan bisnis. Tujuan umum dari laporan keuangan secara spesifik harus memenuhi kebutuhan informasi kelompok pengguna tertentu, seperti investor dan kreditur. Dikarenakan terbatasnya campur tangan pihak eksternal terhadap kegiatan perusahaan. Dalam laporan juga mencatat pentingnya pengelolaan harta (kekayaan) untuk menentukan kinerja manajemen yang bertanggungjawab dan kewajibannya kepada pemilik serta kelompok yang berkepentingan. Beberapa pertimbangan penting dalam membuat laporan:

1. Dalam menyediakan informasi bukanlah tidak memakan biaya, manfaat dari penggunaan informasi harus melampaui biaya pembuatannya. 2. Pelaporan akuntansi bukanlah satu-satunya sumber informasi mengenai perusahaan. 3. Akuntansi berbasis akrual sangat berguna dalam menilai dan memprediksi daya pendapatan dan aliran dana perusahaan. 4. Informasi yang disediakan diharapkan membantu pengguna membuat prediksi dan penilaian tersendiri. Pada dasarnya SFAC no.1 tidak merinci bagaimana laporan seharusnya digunakan, namun bagaimana bentuk laporan seharusnya dibuat. SFAC No.2 SFAC No. 2 mengatur mengenai syarat kualitatif dalam informasi akuntansi. Syarat kualitatif ini digunakan dalam APB pernyataan No. 4, namun konsepnya merupakan pokok pikiran ASOBAT. Statement ini bertujuan untuk memberikan karakterisitk kualitatif yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi sehingga informasi tersebut menjadi lebih bermanfaat. Sebelum membahas dua prinsip kualitatif yaitu relevan dan reliabel, perlu dibahas lebih lanjut mengenai permasalahn dari manfaat vs biaya. Manfaat vs Biaya Permasalahan ini muncul dari informasi ekonomi. Ketika menjadi komponen yang paling penting, maka hal tersebut merupakan bagian yang paling sulit di kerangka konseptual dalam penerapannya. Manfaat dari informasi akuntansi dapat dilihat dari seberapa besar informasi dapat membantu berbagai kelompok yang berpusat pada investor-kreditor dalam proses pembuatan keputusan. Biaya langsung dalam penyediaan informasi berhubungan dalam mengumpulkan, menyiapkan dan menyebarkan informasi. Biaya tidak langsung ada 2, yaitu biaya yang muncul dari publikasi informasi yang berdampak pada kerugian dalam persaingan dan biaya yang muncul dari kesalahan dalam menginterpretasikan informasi. Relevan (Keterkaitan) Relevan disini adalah dapat membedakan keputusan dalam membantu pengguna dalam bentuk prediksi hasil di masa lalu, sekarang dan kejadian akan datang atau untuk menegaskan kebenaran dari harapan. Terdapat beberapa aspek yang terkait, yaitu: Nilai prediksi: dapat memberikan petunjuk yang berguna untuk prediksi, contohnya, laporan aliran kas atau daya pendapatan. Nilai umpan balik: berguna untuk mengetahui ketepatan hasil dari pembuat keputusan mengenai yang diharapkan. Selain itu dapat diketahui seberapa baik fungsi manajemen. Dalam hal ini berkaitan erat dengan pertanggungjawban.

Ketepatan waktu: Informasi harus disediakan tepat pada waktunya, saat pihak yang berkepentingan menggunakan informasi yang mempengaruhi keputusan. Kemungkinan tidak konsisten antara nilai prediksi dan nilai umpan balik terjadi karena penggunaan informasi sebagai prediksi aliran dana dan pertanggungjawaban. Pada kenyataannya kemampuan memprediksi sangat berkaitan dengan pengambilan keputusan. Bagaimanapun juga pengelolaan harta (nilai umpan balik) juga mempengaruhi pengambilan keputusan. Dalam pengelolaan harta dapat mengukur ketepatan harapan atau menunjukkan tingkat keberhasilan. Umpan balik meliputi dua tujuan, yaitu (1) menentukan kinerja manajemen, dimana pertanggungjawaban tercermin dari terpenuhi atau tidaknya harapan dan (2) pengambilan keputusan. Sedangkan nilai prediksi tidak langsung mengetahui kinerja manajemen dalam suatu periode. Dalam hal ini contohnya adalah akuntansi mengenai gaji. Reliabel (Keandalan) Keandalan disini dimaksudkan mengandung tiga komponen, yaitu: Dapat diverifikasi: dokumen transaksi dalam laporan keuangan digunakan sebagai media yang dapat ditelusuri untuk menilai ukuran transaksi. Penyajian yang jujur: yaitu sesuai dengan teori pengukuran yang menunjukkan kejadian sebenarnya sebagai dasar pengukuran. Netral: keadaan yang dapat dipercaya dimana proses pelaporan yang andal yaitu dapat diuji dan penyajian yang jujur, tidak terdapat campur tangan manajemen itu sendiri. Penyajian yang jujur vs Konsekuensi ekonomi Salah satu isu mengenai kerangka konsep adalah apakah penyajian yang jujur ataukah konsekuensi ekonomi yang seharusnya mendasari penyebarluasan standar akuntansi. Penyajian yang jujur adalah bagian dari kerangka konsep, sedangkan konsekuensi ekonomi tidak termasuk. Konservatisme Dalam SFAC No. 2 konservatisme disebut sebagai suatu ketentuan, dan sengaja mengurangi peran aktiva atau pendapatan, dalam hal tersebut sengaja tidak membesar-besarkannya. Konservatisme berhubungan dengan apa yang diperlukan untuk pelaporan yang bijak dimana pembaca telah diinformasikan mengenai ketidakpastian dan resiko kebohongan. Dapat dibandingkan dan Konsistensi Karakteristik dapat dibandingkan dan konsistensi berorientasi pada output. Dalam hal ini perbandingan dan konsistensi seharusnya menjadi hasil dari kelangsungan kerangka konsep dari pada bagian struktur teoritis itu sendiri. Materialitas Pertanyaan mendasar yang berhubungan dengan materialitas adalah apakah seberapa besar mempengaruhi keputusan pengguna. Materialitas dikenali sebagai karakteristik kuantitatif.

SFAC No. 3 SFAC No. 3 mendefinisikan 10 elemen laporan keuangan, dimana telah diamandemen dengan SFAC No. 6. Beberapa pengamatan yang cukup penting namun tidak dibahas di SFAC No. 3, yaitu tiga pandangan dalam akuntansi keuangan, konsep perlakuan modal dan pengakuan pengukuran dalam laporan keuangan. SFAC No. 4 SFAC No. 4 membahas mengenai tujuan pelaporan keuangan bagi organisasi non bisnis yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Penerimaan dana bersumber dari penyandang dana yang tidak mengharapkan keuntungan ekonomis. 2. Tujuan kegiatan yang terutama selain menghasilkan barang dan jasa. 3. Ketidakhadiran penyandang dana menyangkut pemberian hak prihal sisa distribusi sumber dana saat pembubaran, dapat dijual, ditransfer atau pun dibebaskan. SFAC No. 5 Pernyataan ini berhubungan dengan isu pengakuan dan pengukuran. Lingkup pernyataan SFAC no. 5 menjelaskan diskusi konsep yang ditegaskan dalam laporan keuangan dan bukan dalam arti pengungkapan. Dimana disebutkan pengungkapan dalam arti lain bukanlah pengakuan. Pengungkapan informasi mengenai laporan keuangan dan pengukurannya dapat disediakan dalam bentuk catatan atau dalam bentuk informasi tambahan. Pendapatan dan laba komperhensif Pendapatan dapat digantikan dengan laba bersih dan akan berbeda diakhir dengan mengeluarkan dampak akumulasi di tahun sebelumnya. Pendapatan merupakan indikator yang lebih baik untuk mengetahui kinerja operasi saat ini dari pada laba bersih. Laba komperhensif mengungkapkan keseluruhan perubahan modal pemilik dalam suatu periode kecuali transaksi dengan pemilik. Kriteria Pengakuan Kriteria pengakuan yang mendasar yang merupakan bagian dari kerangka konsep adalah: Definisi, yaitu setiap transaksi harus dapat didefinisikan ke dalam elemen laporan keuangan. Dapat diukur, yaitu dapat diukur dengan atribut pengukuran yang relevan dan andal. Relevan, informasi yang dihasilkan dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Keandalan, informasi yang dihasilkan disajikan dengan jujur, dapat diuji serta bersifat netral.

Atribut Pengukuran Terdapat lima atribut yang dipergunakan sebagai kriteria pengukuran yaitu: biaya historis, biaya saat ini (biaya pengganti), nilai harga pasar kini (nilai keluaran), nilai bersih yang dapat direalisasikan dan nilai sekarang dari aliran dana masa depan. SFAC No. 6 SFAC No. 6 merupakan pengganti SFAC No. 3, dimana penjelasan diperluas ke sektor organisasi non-bisnis. SFAC No.6 menetapkan 10 elemen laporan keuangan sebagai berikut : 1. Aset merupakan kemungkinan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas sebagai hasil dari kejadian di masa lalu. 2. Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomi di masa yang akan datang yang timbul dari kewajiban-kewajiban sekarang oleh suatu entitas akibat perpindahan barang atau jasa kepada entitas lainnya di masa yang akan datang sebagai hasil transaksi atau kejadian di masa lalu. 3. Modal atau aktiva bersih merupakan nilai sisa aktiva suatu entitas setelah dikurangi dengan kewajiban. Dalam suatu entitas bisnis modal adalah kepentingan pemilik, dan dalam organisasi nirlaba, tidak terdapat kepentingan kepemilikan seperti halnya dengan entitas bisnis. 4. Investasi pemilik akan meningkatkan jumlah modal dari suatu entitas bisnis, yang merupakan hasil perpindahan dari entitas lain sehingga memberikan nilai atau peningkatan kepentingan kepemilikan dalam kelompok entitas tersebut. Pemilik modal biasanya menerima menerima aktiva atas investasi yang dilakukan atau dalam bentuk lain berupa pelayanan jasa, kepuasan, kompensasi atau kewajiban entitas tersebut. 5. Distribusi kepada pemilik akan menurunkan jumlah modal dari suatu entitas bisnis yang merupakan hasil pemindahan aktiva, pelayanan jasa atau pengeluaran kewajiban oleh perusahaan kepada para pemilik. Distribusi kepada para pemilik dapat mengurangi kepemilikan dalam suatu entitas bisnis. 6. Laba komprehensif adalah jumlah perubahan modal suatu entitas bisnis dalam satu periode dari transaksi atau kejadian lain yang bukan bersumber dari pemilik. 7. Pendapatan merupakan arus kas masuk atau peningkatan atas aktiva suatu entitas atau pelunasan utangnya (kombinasi keduanya) selama satu periode tertentu yang berasal dari pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa atau pelaksanaan aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan utama dan masih berlangsung dari entitas tersebut. 8. Biaya (expenses) adalah aliran kas keluar atau penurunan lain aktiva atau timbulnya utang (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode tertentu yang berasal dari

pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa atau pelaksanaan aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan utama yang masih berlangsung dari entitas tersebut. 9. Keuntungan (gains) adalah kenaikan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi tambahan atau insidental suatu entitas selama satu periode, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik. 10. Kerugian (losses) adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi tambahan atau insidental suatu entitas selama satu periode, kecuali yang berasal dari biaya atau distribusi kepada pemilik. SFAC No. 7 FASB menerbitkan eksposur draft I dan II tentang SFAC No. 7, namun secara umum isi dari SFAC No. 7 yang secara resmi dipublikasikan tahun 2000 adalah menyediakan kerangka kerja untuk dapat menggunakan future cash flow sebagai basis pengukuran saat pengakuan awal dan pengukuran serta untuk metode interest dalam penentuan amortisasi. Tujuan SFAC No. 7 yaitu: 1. Pengukuran dalam akuntansi dengan menggunakan present value yang dapat digunakan untuk menangkap dan untuk mengembangkan perbedaan diantara aliran kas (cash flow) ekspektasian di masa yang akan datang. 2. Menyediakan informasi yang relevan melalui pelaporan keuangan, karena present value menggambarkan beberapa atribut pengukuran asset dan liabilities secara logis. SFAC No. 7 menggambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan nilai sekarang dan secara umum mengusulkan pertimbangan alokasi dengan mengunakan metode interest. a. International Accounting Standard 37 b. Present value dan fair value c. Prinsip-prinsip umum (general principles) d. Relevansi dan reliabilitas suatu informasi e. Pengukuran hutang dengan menggunakan pendekatan present value f. Pengukuran hutang dan posisi atau sisa kredit (credit standing) SFAC No. 8 SFAC No. 8 dimaksudkan untuk menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang akan menjadi dasar untuk pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan. Rerangka Konseptual Sebagai Dokumen Kodifikasi

Pendekatan postulat dan prinsip-prinsip dalam ARS 1 dan 3 disebut sebagai Dasar pengaturan standar karena berusaha menanamkan logika sebagai dasar untuk memperoleh kesimpulan yang benar atau tepat mengenai standar-standar akuntansi. Pendekatan konstitusional tidak menggunakan struktur logika seperti pendekatan fundamental. Pendekatan kodifikasi merupakan proses pengaturan standar yang bersifat rasional yang mungkin memberikan alasan (argumen) yang tepat dalam pemilihan standar akuntansi, meskipun bukan merupakan standar yang terbaik. Pandangan Yurisprudensi Sama seperti pandangan kodifikasi, pandangan yurisprudensi berkaitan dengan proses legitimasi dan penerimaan kerangka konseptual bertentangan dengan teori yang sebenarnya terkandung dalam pernyataan (SFAC). Penelitian Empiris Dalam Rerangka Konseptual Penelitian empiris terhadap kerangka konseptual sangatlah terbatas. Meskipun hasilnya belum membantu peneliti dalam memahami konsep yang sebelumnya dipublikasikan, SFAC No. 2. Penelitian lain mengenai pentingnya karakteristik kualitatif SFAC No. 2 dalam tiga kelompok, yaitu pembuat, auditor dan pengguna. Dimana pengguna dan pembuat lebih relevan dibanding auditor. Hasilnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara tiga kelompok di dalam kategori keandalan, meskipun auditor lebih mementingkan netralitas dibandingkan dua kelompok lainnya.