IMPLEMENTASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN LAPTOP DI LINGKUNGAN MASYARAKAT UMUM Jerry Ariesta Hermawan, Wendi Wirasta *) Program Studi Teknik Infmatika, STMIK & Ilmu Komputer LPKIA Jl. Soekarno Hatta 456, Bandung, 40266 Email : ariestajerry@fellow.lpkia.ac.id, wendi@lpkia.ac.id ABSTRAK Persoalan pengambilan keputusan merupakan bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik. Adapun permasalahan dalam pelayanan infmasi mengenai pemilihan laptop kepada masyarakat untuk membeli sebuah produk laptop sesuai dengan kebutuhan pengguna berkaitan dengan pemanfaatan laptop tersebut. Solusi dari permasalahan ini bertujuan untuk memberikan infmasi mengenai laptop yang memudahkan masyarakat untuk pembelian laptop dengan memberi rekomendasi sesuai kriteria yang dibutuhkan. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan metode waterfall, dalam pembahasan lapan ini penulis menitikberatkan pada sistem pendukung keputusan pembelian laptop berbasis web dengan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Rekayasa Perangkat Lunak, Laptop, Web, AHP *) = pembimbing
I. PENDAHULUAN Laptop sebagai komputer pribadi yang agak kecil, yang dapat dibawa-bawa dan dapat ditempatkan di pangkuan pengguna, terdiri atas satu perangkat yang mencakupi papan tombol, layar tampilan, mikroproses, biasanya dilengkapi dengan baterai yang dapat diisi ulang. Dalam melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, spesifikasi, dan harga dari produk tersebut. Selain itu, fakt sosial juga berperan penting. Maka banyak ditemui ang yang membeli laptop dengan spesifikasi yang tinggi, merek terkenal, dan harga yang begitu mahal, tetapi pada akhirnya tidak sesuai dengan penggunaanya. Atau sebaliknya, memilih harga yang murah, tetapi akhirnya tidak bisa memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Menurut Supriyono, dkk (2007) metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu model untuk pengambilan keputusan yang dapat membantu kerangka berfikir manusia. Metode ini mula-mula dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 70-an. Dasar berpikirnya metode AHP adalah proses membentuk sk secara numerik untuk menyusun rangking setiap alternatif keputusan berbasis pada bagaimana sebaiknya alternatif itu dicocokkan dengan kriteria pembuat keputusan. untuk dioptimasikan dalam suatu proses yang sistematis. 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya kita kembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya. 2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan). II. DASAR TEORI 1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatifalternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, infmasi dan rancangan model. Pada awal tahun 1970-an, Scott Mton pertama kali mengartikulasikan konsep penting DSS. Tahapan dalam sistem pendukung keputusan ada 4, diantaranya : tahap penelusuran, tahap perancangan, tahap pilihan, tahap implementasi 2. Analytical Hierarchy Process Metode AHP atau Proses Hirarki Analitik merupakan salah satu metode pengambilan keputusan dimana fakt-fakt logika, intuisi, pengalaman, pengetahuan, emosi, dan rasa dicoba Gambar 1 Struktur Hiearki dalam AHP 3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengasuh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan atau kriteria di atasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgement dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. Menggunakan skala rasio, dimana jika nilai matriks berada simetris dengan diagonalnya maka akan bernilai kebalikannya, atau dapat dirumuskan: Aij = 1 / Aij
- Menjumlahkan setiap kolom (Σkolom) pada matriks perbandingan. - Nmalisasi matriks, dengan membagi setiap kolom matriks dengan jumlah kolom (Σkolom), kemudian dijumlahkan setiap barisnya (Σbaris). - Menghitung total priity value (TPV) untuk mendapatkan bobot subkriteria. - Menghitung uji konsistensi Untuk model AHP, matriks perbandingan dapat diterima jika nilai ratio consistency (CR) 0.1 (10%). Tahapan dalam melakukan uji konsistensi adalah sebagai berikut: 4. Mengalikan nilai TPV dengan nilai kolom matriks pada nilai matriks perbandingan kemudian jumlahkan tiap barisnya. 5. Mencari consistency index (CI) dengan rumus: CI = maks n n 1 Dimana : CI = Consistency Index n = banyaknya elemen yang dibandingkan maks = Eigen value maksimum 6. Mencari Consistency Ratio (CR) dengan rumus: CR = CI / RI Tabel 1. Statistik Laptop 1. Identifikasi Pada aktivitas ini dimulai dengan membuat ceritacerita atau gambaran yang diberikan narasumber yang kemudian akan menjadi gambaran dasar dari sistem. 2. Perancangan Mengatur pola logika dalam sistem, design yang baik dapat mengurangi ketergantungan antar setiap proses pada sebuah sistem. Untuk melihat fungsifungsi yang dibutuhkan pada sistem. 3. Penulisan Kode Setelah menyelesaikan pengumpulan cerita dan perancangan untuk aplikasi secara keseluruhan, Extreme Programming lebih merekomendasikan untuk membuat modul unit tes terlebih dahulu agar setiap cerita atau gambaran dari narasumber dapat di uji terlebih dahulu. 4. Pengujian Kode Menguji semua elemen-elemen perangkat lunak yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. Extreme Programming menerapkan perbaikan masalah kecil dengan sesegera mungkin akan lebih baik ketimbang menyelesaikan masalah saat di tenggang akhir. Dimana : CR = Consistency Ratio CI = Consistency Index RI = Random Index III. ANALISA DAN PERANCANGAN Seseang akan membeli laptop, alternatif laptop yang akan dipilih adalah acer, asus, hp. Sedangkan kriteria yang di pilih adalah proses, ram, memi.
IV. IMPLEMENTASI 1. Studi Kasus Dalam kasus ini di bahas tentang pemilihan laptop yang ada di dalam masyarakat yang memakai metode Analytical Hierarchy Process. a. Perbandingan Berpasangan Memi Acer Toshiba Apple Acer 1 3 2 Toshiba 1/3 1 3 Apple 1/2 1/3 1 b. Bobot kriteria (priiti vekt) Mendesimalkan dan menjumlahkan tiap kolom Memi Acer Toshiba Apple Acer 1.00 3.00 2.00 Toshiba 0.33 1.00 3.00 Apple 0.5 0.33 1.00 Kol sum Nmalisasi 1.83 4.33 6.00 Memi Acer Toshiba Apple Acer 0.55 0.69 0.33 Toshiba 0.18 0.23 0.5 Apple 0.27 0.08 0.17 Mendapatkan nilai priiti vekt Mem Ac Toshi App Pri i er ba le iti vekt b. Perangkingan Alternatif ( hasil penjumlahan dari perkalian setiap bobot alternatif dengan bobot kriteria yang bersesuaian) Proses Ra m Acer 0.62 0.2 4 Toshi 0.14 0.1 ba 4 Apple 0.24 0.6 2 Proses Ra m Mem i X 0.53 0.30 0.17 Memo ri Pri iti Vekt 0.70 0..20 0.10 Prii ti vekto r Acer 0.43 0.05 0.05 0.53 (0.62 x (0.2 (0.53 x (0.43 0.70) 4 x 0.10 0.20 0.05 0.05) Toshib 0.10 0.03 0.03 0.16 a (0.14 x (0.1 (0.30 x (0.10 0.70) 4 x 0.10
0.20 0.03 0.03) Apple 0.17 0.13 0.02 0.32 (0.24 x (0.6 (0.17 x (0.17 0.70) 2 x 0.10 0.20 0.13 0.02) PROYEK INDARUNG VI PT SEMEN PADANG, Jurnal Optimasi Sistem Industri, vol. 14, no. 1, pp. 55-70, 2015. Gambar 2. Hasil Rekomendasi Mendapatkan hasil akhir seperti gambar di atas Menampilkan Hasil Rekomendasi dan nilai yang telah di inputkan. V. KESIMPULAN Dengan adanya sistem pendukung keputusan pembelian laptop berbasis web dengan metode analitycal hierarchy process, dapat megurangi kesulitan bagi para calon pembeli dalam mencari infmasi laptop yang sesuai dengan keinginan. DAFTAR PUSTAKA 1. Firdaus, Maulana Septian. 2015. Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode AHP. Bandung. 2. S. O. V. d. H. R. Zadry, ANALISIS PEMILIHAN PEMASOK DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS DI