PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ANEMIA PADA KEHAMILAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL DI UPT PUSKESMAS BUKIT HINDU PALANGKA RAYA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN ANAK PRA SEKOLAH TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DI TK MINASAUPA

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

BAB I PENDAHULUAN. lebih dalam sehari. Dengan kata lain, diare adalah buang air besar

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

serangan diare dan 3,2 juta kematian per tahun pada balita disebabkan oleh diare.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. feses secara terus menerus lebih dari tiga kali dalam satu hari dan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini manifestasi dari infeksi system gastrointestinal yang dapat disebabkan berbagai

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

I. PENDAHULUAN. terkontaminasi akibat akses kebersihan yang buruk. Di dunia, diperkirakan sekitar

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN CIBADUYUT BANDUNG

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada masa anak-anak dapat

Grafik 1.1 Frekuensi Incidence Rate (IR) berdasarkan survei morbiditas per1000 penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam

Cucu Saepuloh, Siti Jundiah, Rika Nurhasanah ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

SUMMARY. Jihan S. Nur NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di negara sedang berkembang. Menurut WHO (2009) diare adalah suatu keadaan

Meilitha Carolina*, Septian Mugi Rahayu**, Elin Ria Resti.***

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. menular maupun tidak menular (Widyaningtyas, 2006). bayi dan menempati posisi pertama angka kesakitan balita.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas lingkungan dapat mempengaruhi kondisi individu dan

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang dari pada negara maju. Di antara banyak bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Nisa khoiriah INTISARI

Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan Angka Kematian Balita (AKABA/AKBAL). Angka kematian bayi dan balita

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air

BAB III METODE PENELITIAN. dalam satu kelompok (One-group pre-post test design). Sebelum diberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GASTER Vol. 11 No. 2 Februari Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS KADER POSYANDU

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak.

BAB I PENDAHULUAN. disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja (Manalu, Marsaulina,

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia adalah penyakit diare. Diare adalah peningkatan frekuensi buang air

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

BAB 1 PENDAHULUAN. buang air besar (Dewi, 2011). Penatalaksaan diare sebenarnya dapat. dilakukan di rumah tangga bertujuan untuk mencegah dehidrasi.

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-experimental menggunakan one graup pre testpost

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

I. PENDAHULUAN. bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENGAL ANGUS KABUPATEN TANGERANG

Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 Mariyati et al Pengaruh Pendidikan Kes...

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) tahun 2013 diare. merupakan penyebab mortalitas kedua pada anak usia

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI DESA GASOL KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan WHO tahun 2015 menyebutkan bahwa diare masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. (2)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan penyakit yang sangat umum dijumpai di negara

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab morbiditas dan. Secara nasional, target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA Suryagustina*, Rimba Aprianti**, Isna Winarti*** Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya Korespondensi Penulis: Telp: 085389198957 Email: gustin.yaya@yahoo.com ISSN: 2086-3454 Abstrak Latar Belakang: Diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan buang air besar 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja berdarah. Banyak ibu yang mengatakan bahwa mereka masih belum tahu dan memahami tentang diare. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang diare pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya. Metode: Penelitian ini menggunakan pra-eksperimental dengan desain penelitian one group pre test and post test design. Pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling, dan didapatkan sampel 30 responden. Uji analisa menggunakan Wilcoxon Sign Ranks Test. Hasil: Hasil analisis dengan uji wilcoxon diperoleh Sig. (2-tailed) 0.000 yang berarti lebih kecil dari p value 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa signifikan <p value (0.000 < 0.05) maka Ha diterima artinya terdapat Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Ibu Tentang Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya. Simpulan: Saran dalam penelitian ini adalah diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan secara langsung menggunakan metode diskusi atau media flipchart. Kata Kunci: Diare, Pendidikan Kesehatan, Tingkat 247

PENDAHULUAN Diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja berdarah (WHO, 2011). Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak diberbagai negara termasuk Indonesia. Penyakit diare sampai saat ini masih merupakan penyebab kematian utama Di dunia, terhitung 5-10 juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia dan 2,2 juta diantaranya meninggal, dan sebagian besar anak-anak dibawah umur 5 tahun. Di Indonesia, penyebab kematian akibat diare pada semua kelompok umur, dari Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 (17%) menduduki urutan ke 2 dari Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2003 (19%) menduduki urutan pertama dan dari Riskesdas 2007 (13,2%) menduduki urutan ke 4.17 namun penyebab kematian akibat diare pada balita pada Survei Kesehatan Rumah Tangga 2003 (19%), angka ini ditemukan lebih tinggi pada Riskesdas 2007 yaitu 25,2% dan menduduki urutan pertama/tertinggi, demikian pula kelompok umur 29 hari-11 bulan (31,4%), juga menduduki urutan pertama/tertinggi, dalam hal ini ditemukan adanya peningkatan yang cukup tinggi pro-porsi kematian balita akibat Diare (Riskesdes, 2007). Jumlah perkiraan kasus diare di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2012 sebesar 99.169 dan penderita diare yang ditangani sebesar 56,2% 2011 sebesar 95.139 dan penderita diare ditangani sebesar 63,5%. Dibandingkan tahun 2011 adalah 95.139 dan penderita diare yang ditangani adalah (63,5%) ada peningkatan jumlah kasus namun terjadi penurunan jumlah kasus yang ditangani (Riskesdes, 2012). Proporsi penderita diare kota Palangka Raya yang berobat dan ditangani di Puskesmas pada tahun 2014 sebanyak 3.281 dengan angka kesakitan diare sebesar 214/1000 penduduk dan proporsi penderita terbanyak pada kelompok perempuan 64,6% (Profil Kesehatan, 2014). Sedangkan menurut hasil survei data yang tertulis dari puskesmas pahandut yaitu pada tahun 2013 jumlah penderita yang mengalami diare adalah 41,5 % penderita dari 220 penderita usia balita yang terkena diare. Pada tahun 2014 jumlah penderita yang mengalami diare 39,6% penderita dari 221 penderita usia balita yang terkena diare. Sedangkan pada tahun 2015 jumlah penderita yang mengalami diare adalah 30,2% penderita dari 171 penderita usia balita yang terkena diare. Setiap bulannya data Diare di wilayah kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya masuk dalam 10 besar penyakit yang ada di tiga kelurahan yaitu kelurahan Pahandut, kelurahan Pahandut Seberang dan kelurahan Tumbang Rungan. Berdasarkan hasil wawancara Pada Tanggal 24 Maret 2016 dengan 8 Responden ibu (100%) yang mempunyai anak balita saat berobat di Puskesmas Pahandut Palangka Raya mengatakan bahwa sebagian diantaranya 6 Responden (75%) tidak mengetahui pengertian diare, tanda dan gejala, penyebab diare, serta penanganan dan pencegahan diare sedangkan 2 Responden lainnya (25%) mengetahui sebagian besar tentang diare walaupun hanya pengertian diare, penyebab diare, serta tanda dan gejala dari diare yang diketahui oleh ibu tersebut. Dilihat dari banyaknya angka kejadian Diare pada balita yang terjadi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya, kejadian diare pada balita dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: faktor lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat (Profil kesehatan, 2014). Menurut penelitian Khalili (2006) menjelaskan bahwa salah satu faktor resiko yang menyebabkan pasien dengan diare dirawat dirumah sakit dinegara berkembang adalah tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan orangtua yang rendah tentang perawatan diare. Sedangkan menurut penelitian oleh Handayani (2008); Assiddiqi (2010), menggambarkan tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang penanganan diare sebagian besar berada pada kategori rendah sampai sedang, tingkat pengetahuan yang rendah akan berdampak terhadap ketidakmampuan ibu mencegah maupun merawat anak diare. Dari hasil faktor-faktor diatas yaitu saling berkaitan sehingga dapat mempengaruhi kejadian diare terutama banyak terjadi pada balita. Dampak dari diare mengakibatkan terjadinya kekurangan cairan tubuh yang dikenal dengan dehidrasi, tanda dan gejala berupa pernapasan kusmaul, penurunan berat badan yang drastis, sianosis, denyut nadi cepat, 248

tekanan darah menurun, kelemahan dan ujungujung ekstermitas dingin (Sudiharto, 2007). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masalah yaitu melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan ataupun Puskesmas dalam menangani kejadian diare dengan melakukan promosi kesehatan dalam memberikan penyuluhan kepada tokoh masyarakat, kader dan masyarakat umum seperti halnya ibu yang mempunyai anak balita. Tindakan pendidikan kesehatan dalam pencegahan diare yang dilakukan pada ibu yang mempunyai anak balita yaitu dengan pemberian ASI ekslusif (pemberian makanan berupa ASI saja pada bayi umur 4-6 bulan), menghindari penggunaan susu botol, memperbaiki cara penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI (untuk mengurangi paparan ASI dan perkembangbiakan bakteri), penggunaan air bersih untuk minum, mencuci tangan baik sesudah buang air besar dan membuang feses bayi sebelum menyiapkan makanan atau saat makan (Menurut Sodikin, 2011), dan membuang feses (termasuk feses bayi) secara benar (Sodikin, 2011:231). METODE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini adalah dengan rancangan Pra-eksperimental desain one group pre test and post test design (Nursalam, 2014:157). Penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan masalah dalam penelitian). Pascates Subjek Pra Perlakuan O I OI K Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3 Tabel 1. Desain Penelitian Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu 30 responden ibu yang mempunyai anak balita yang menjadi subjek. Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan, yaitu pada tanggal 16 Juni 25 Juni 2015. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur penelitian kuisioner. Kuisioner dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk pertanyaan yaitu multiple choice/pilihan ganda serta menggunakan jenis pertanyaan tertutup. Lembaran kuesioner berjumlah 30 soal. Uji validitas dilakukan pada 30 soal pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang diare, terdapat 23 pertanyaan yang memiliki nilai diatas r tabel (0,31) sedangkan 7 pertanyaan lainnya di bawah nilai r tabel (0,31). Analisis data dilakukan analisis univeriat dan bivariate. Analisis univariat Pada penelitian ini menggunakan diagram pie 3 dimensi gambar tentang distribusi tingkat pengetahuan ibu pre-test sebelum pendidikan kesehatan dan distribusi pengaruh tingkat pengetahuan post-test setelah pendidikan kesehatan. Sedangkan frekuensi responden meliputi: umur, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, pengalaman, dan sumber informasi. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat perbedaan masing-masing variabel dependen dan independen, perbedaan dianggap bermakna bila nilai p adalah < level of significance (< 5% = 0,05). Analisis data ada 2 untuk uji beda berpasangan (Uji Wilcoxon) dan uji beda tidak berpasangan (Mann-Whitney). Prinsip etika penelitian tetap dilakukan untuk melindungi subjek penelitian. HASIL PENELITIAN 1. Variabel Tingkat (Pre-test) Tabel 2. Hasil tingkat pengetahuan ibu sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang diare pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya tahun 2016 (n=30) Variabel Kategori Jumlah % sebelum pendkes Kurang 20 67 Cukup 9 30 Baik 1 3 Total 30 100 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui gambaran pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan. Seluruh responden sebanyak 20 orang 67 % adalah ibu balita yang pengetahuannya termasuk dalam kategori Kurang dalam pencegahan diare pada balita. 2. Variabel Tingkat (Post-Test) Tabel 3. Hasil tingkat pengetahuan ibu sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang diare pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya Tahun 2016 (n=30) Variabel Kategori Jumlah % sesudah pendkes Kurang 2 7 Cukup 7 23 Baik 21 70 Total 30 100 249

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui gambaran pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Mayoritas sebanyak 21 orang atau 70% adalah responden yang pengetahuannya termasuk dalam kategori Baik dan sisanya adalah responden yang pengetahuannya termasuk dalam kategori Kurang yaitu sebanyak 2 orang atau 7%. 3. Analisis Perbandingan: Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tabel 4. Analisis perbedaan ibu tentang diare pada balita sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya Variabel N Mean Tingkat (pre-test) Tingkat (post-test) Std. Deviation 30 1,37,556 30 2,63,615 Asymp. Sig. (2- tailed) 0,000 Berdasarkan hasil uji wilcoxon diatas dengan nilai 0,000 didapatkan P Value < α 0,05 yang artinya Ha diterima yaitu ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang diare pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya. PEMBAHASAN ibu sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang diare pada balita. Hasil penelitian yang didapatkan mengenai tentang pengetahuan tentang diare data yang didapatkan bahwa sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan dalam pencegahanan terdapat perbedaan nilai pengetahuan ibu yang bisa dilihat dari nilai terendah dan nilai tertinggi sebelum dan setelah pendidikan kesehatan. Perbedaan dapat dilihat sebelum diberikan pendidikan kesehatan banyak responden yang mempunyai nilai kurang yaitu 67% dengan 20 responden sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan responden yang memperoleh pengetahuan baik yaitu 70% dengan 21 responden. adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, Soekidjo (2010:50). Menurut Notoatmodjo (2010:50), ada 6 tingkat pengetahuan seseorang terhadap objek yaitu mulai dari tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation). Peneliti berpendapat bahwa media yang menunjang dan strategi yang tepat dapat memperkaya pengetahuan ibu tentang pencegahan diare seperti media flifchart dan metode diskusi. Disamping dapat dilakukan guna meningkatkan pengetahuan ibu, hal ini juga dapat dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pencegahan diare di lingkungan sekitarnya. Pendidikan kesehatan dengan menggunakan media flifchart dan metode diskusi dalam pencegahan diare pada balita. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang diare diare pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan adanya perubahan pada tingkat pengetahuan ibu sebelum (pre) dan sesudah (post) hasil uji statistik didapatkan hasil signifikansi (p value) adalah 0,000. Nilai p value (0.000) <p alpha (0,05) maka Ha diterima, artinya dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah proses yang direncanakan dengan sadar untuk menciptakan peluang bagi individu-individu untuk senantiasa belajar memperbaiki kesadaran (literacy) serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya (life skills) demi kepentingan kesehatan (Efendi, Ferry. 2009:196). Menurut (Budiman, 2013:3-4), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Peneliti berpendapat bahwa meningkatkan pengetahuan dapat diperoleh dari media massa, media elektronik, lingkungan serta metode penyuluhan seperti flifchart atau metode diskusi lainnya. KESIMPULAN Terdapat pengaruh pada tingkat pengetahuan ibu setelah diberikan pendidikan kesehatan dibuktikan dari hasil Uji Wilcoxon yaitu p-value 0,000 0,05 yang artinya ada pengaruh pendidikan 250

kesehatan terhadap tingkat pengetahuan yang sangat signifikan pada ibu tentang Diare pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya. SARAN Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan secara langsung menggunakan metode diskusi atau media flipchart. Bagi peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian tentang analisa faktor yang mempengaruhi kemampuan ibu dalam penanganan diare pada balita dengan cara lain seperti teknik wawancara dan observasi supaya lebih mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat dan peneliti lain juga diharapkan untuk dapat memperbaiki pelaksanaan penelitian dan belajar dari kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penelitian ini, sehingga mampu menggali lebih dalam untuk dapat menemukan lebih dalam alasan yang mempengaruhi pengetahuan ibu dalam penanganan diare pada balita. Daftar Rujukan Assiddiqi, M.H. 2010. Tingkat Ibu Terhadap Penanganan Diare Pada Balita Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. http://repository.usu.ac.id. 2007. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI. Jakarta 2014. Profil Kesehatan Kota Palangka Raya. Palangka Raya Notoadmodjo, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem Gastrointestinal Dan Hepatobilier. Jakarta : Salemba Medika. *Ns. Suryagustina, M. Kep. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya. **Rimba Aprianti, S. Kep., Ns. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya. ***Isna Winarti, S. Kep., Ns. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya Ardayani, Try. 2015. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap dan Sikap Ibu dalam Pencegahan Diare pada Balita di Kelurahan Cibaduyut Bandung. http://repository.usu.ac.id. Budiman, 2013. Kapita Selekta Kuesioner: dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika Efendi, Ferry. 2012. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Hartati, Rauf. 2013. Hubungan, Sikap Dan Perilaku Ibu Terhadap Derajat Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Pattalassang Kabupaten Takalar. http://library.stikesnh.ac.id Kemenkes riset kesehatan dasar. Riskesdes. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah 251