BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah keatas. Selain

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan maupun dari

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. Dividen pada prinsipnya adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Fundamental menyatakan bahwa setiap investasi saham

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dibandingkan dengan nilai saham ( Book Value ) selama satu

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh tingkat keuntungan (return) yang tinggi. Tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan jangka panjang dari sebuah perusahaan adalah meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. Kata return berasal dari bahasa Inggris yang berarti keuntungan, laba,

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Priatinah dan Kusuma (2012) Pasar modal merupakan tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan bisnisnya agar tetap berjalan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. investasi di Indonesia serta ketidak stabilan mata uang dollar terhadap rupiah.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan mengenai cara menginvestasikan dana. Berbagai macam pilihan investasi dengan berbagai tingkat resiko dan tingkat pengembalian yang diberikan, tetapi yang menjadi kendala adalah bagaimana cara memilih investasi yang tepat sesuai dengan kemampuan masing-masing investor, karena tidak semua investor memiliki pengetahuan dan waktu yang sama untuk setiap pilihan investasi. Tujuan investor menginvestasikan dananya kepada suatu perusahaan adalah memaksimalkan return dengan tidak mengabaikan resiko yang akan dihadapinya. Return tersebut dapat berupa deviden ataupun capital gain. Dividen pada prinsipnya adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para investor. Sedangkan capital gain merupakan pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga beli. Dalam mengambil keputusan investasi, para investor perlu menganalisis laporan keuangan agar keputusan yang diambil tidak mengandung resiko kerugian. Untuk itu, investor memerlukan informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Pada mulanya, laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi

2 keuangan perusahaan. Meskipun fakta menunjukkan bahwa laporan keuangan merupakan dokumen historis, namun laporan tersebut juga masih memberikan informasi yang bernilai untuk memecahkan masalah keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan wajib membuat laporan keuangan yang andal, dapat dipercaya, dan mencerminkan keadaan keuangan dan kinerja perusahaan. Secara umum nilai perusahaan digambarkan dengan adanya perkembangan harga saham perusahaan di pasar modal. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Fluktuasi harga saham dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti ekonomi, politik, keamanan, dan lain-lain. Perubahan harga saham dapat terjadi secara tidak terduga dan tidak diperkirakan sebelumnya. Hal ini dikarenakan harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran terhadap saham yang beredar di pasar modal. Dimana kehadiran pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyaknya investor yang mulai menanamkan sahamnya dalam industri real estate dan property. Bisnis real estate dan property baik residensial maupun komersial menunjukan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia, terbukti dengan semakin pesatnya pembangunan perumahan, pusat bisnis dan supermall. Semakin pesatnya perkembangan sektor property ini diikuti dengan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan property, sehingga membuat emiten-emiten property membutuhkan dana dari sumber eksternal. Banyak masyarakat menginvestasikan modalnya di industry property dikarenakan harga tanah yang cenderung naik.

3 Penyebabnya adalah penawaran tanah bersifat tetap sedangkan permintaan akan selalu besar seiring pertambahan penduduk (Yohanes Jhony Kurniawan : 2013). Para investor harus memiliki perencanaan investasi yang efektif, dengan perhatian tingkat risiko dan return yang seimbang setiap transaksi. Investor membeli saham dengan harapan memperoleh return tinggi selama berinvestasi, namun dalam kenyataannya investor dihadapkan pada realized return yang berbeda dengan expected return yaitu perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan kenyataan, hal tersebut merupakan risiko yang bersumber pada adanya suatu ketidakpastian. Adanya ketidakpastian ini berarti investor masih mendugaduga return yang akan diperoleh dimasa yang akan datang. Di sisi lain, return pun memiliki peran yang signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi (Yani Prihatina, Eka Furda, Muhammad Arfan, dan Jalaluddin : 2012). Akan tetapi fenomena yang terjadi masih banyak perusahaan real estate dan property yang tidak memperoleh tingkat return yang paling optimal seperti yang diharapkan para investor. Pergerakan rata-rata return saham pada perusahaan real estate dan property dari tahun 2014-2015 secara triwulan cenderung berfluktuasi. Gambar 1.1 Grafik Rata-Rata Pergerekan Return Saham Triwulan Sektor Real Estate dan Property

4 Rata-Rata Return Saham 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 - (0.05) Jan Jun Dec RS 2015 0.16 (0.01) (0.17) RS 2014 (0.01) 0.01 0.22 Sumber: www.idx.co.id Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa terjadi pergerakan fluktuatif pada saham perusahaan property dan real estate. Fluktuasi terjadi selama periode tahun 2014 sampai tahun 2015. Harga saham yang disajikan berdasarkan harga saham penutupan (clossing price) selama periode tersebut mengalami peningkatan dan penurunan yang cukup signifikan. Bergeraknya return saham secara berfluktuasi ini dipengaruhi karena beberapa perusahaan mengalami penurunan return saham secara signifikan. Tujuan perhitungan nilai fundamental atau sering disebut dengan nilai intrinsik saham adalah mencantumkan harga saham suatu saham agar harga saham tersebut tidak terlalu mahal (overpriced) dan tidak terlalu murah (underpriced). Return saham yang ditentukan oleh harga saham akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya faktor fundamental. Faktor fundamental adalah faktor yang dilihat dari kondisi intern perusahaan. Kondisi intern perusahaan tercemin dalam kinerja perusahaan emiten. Salah satu informasi yang terkandung dalam kinerja perusahaan adalah kinerja keuangan yang tercermin dalam laporan

5 keuangan yang meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Analisis fundamental merupakan studi mengenai keadaan keuangan dari suatu perusahaan yang memungkinkan pemahaman mengenai perilaku saham yang dikeluarkan, dan analisa ini juga menghitung nilai intrinsik dari suatu saham dengan menggunakan data laporan keuangan perusahaan. Analisa faktor-faktor fundamental ini cerminan dari kondisi perusahaan yang terjadi sekarang karena dengan analisa ini memperlihatkan kinerja yang telah dicapai perusahaan. Sehingga investor dapat mengambil keputusan serta mempertimbangkan apakah mereka harus membeli saham atau menjualnya. Menurut Permata 2015, return saham adalah pendapatan (income) yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil dari kegiatan investasinya di perusahaan tertentu. Return saham menjadi hal yang sangat penting bagi seorang investor karena dalam setiap kegiatan investasi pasti tujuan yang ingin dicapai adalah return saham. Tidak adanya keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan investasi, tentunya investor tidak tertarik untuk melakukan investasi yang tidak ada hasilnya. Hal ini menyebabkan investor menaruh perhatian yang besar terhadap return yang akan didapatkannya. Informasi kinerja keuangan tercermin melalui rasio keuangan yang ditetapkan perusahaan. Rasio-rasio keuangan merupakan salah satu faktor fundamental perusahaan yang menggambarkan bagaimana kesehatan keuangan perusahaan. Rasio keuangan akan menggambarkan hubungan antara berbagai macam akun

6 (account) dan dapat mencerminkan hasil operasional perusahaan yang akan mempengaruhi tingkat kenaikan return saham (Farkhan dan Ika, 2013). Menurut Novitasari 2013, mengelompokkan rasio keuangan ke dalam 5 jenis yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio rentabilitas (profitabilitas), rasio solvabilitas dan rasio pasar. Rasio keuangan mencerminkan bagaimana kinerja pada suatu perusahaan. Semakin baik kinerja keuangan perusahaan maka harga saham persahaan juga akan semakin tinggi. Dengan harga saham yang tinggi, maka diharapkan investor akan mendapatkan return saham yang besar atas penanaman modalnya di suatu perusahaan. Beberapa penelitian mengenai pentingnya menilai performa kinerja keuangan dalam melakukan investasi di pasar modal telah dilakukan para peneliti sebelumnya diantaranya adalah Suarjaya dan Rahyuda (2012) yang meneliti tentang Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Net Profit Margin, dan Price to Book Value mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham, sedangkan secara parsial (Uji t) dapat diperoleh bahwa variabel Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Net Profit Margin, dan Price to Book Value tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kurniawan (2013) meneliti tentang Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) Terhadap Return Saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Earning

7 Per Share (EPS), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE) mempunyai pengaruh positif dan signfikan terhadap Return Saham. Lain halnya dengan hasil pengujian statistik dalam penelitian Farkhan dan Ika (2013) yang menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara variabel ROA dan P/E Rasio terhadap return saham, sedangkan untuk variabel current ratio, debt to equity ratio dan total asset turnover tidak berpengaruh terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan manufaktur sektor makanan dan minuman dalam Bursa Efek Indonesia periode 2005 2009. Nathaniel (2009) meneliti tentang Analisis faktor-faktor yang memengaruhi Return Saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel Price to Book Value (PBV) yang berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS) dan Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dari pengujian-pengujian yang telah dilakukan oleh berbagai peneliti terdahulu masih terjadi perbedaan hasil penelitian (research gap) mengenai rasio keuangan perusahaan yang berpengaruh terhadap return saham. Ketidak konsistenan hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh beberapa rasio keuangan tertentu terhadap return saham, mendorong penulis meneliti kembali pengaruh kinerja keuangan terhadap pergerakan return saham. Penelitian ini menggunakan perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015. Pada penelitian ini return saham dijadikan sebagai variabel dependen, sedangkan Debt to Earning Ratio, Price to Earning

8 Ratio, Earning Per Share, Price to Book Value dan Net Profit Margin adalah variabel independennya. Penulis memilih variabel ini karena variabel tersebut mampu menggambarkan kondisi suatu perusahaan dalam hal laba yang dihasilkan perusahaan dan menguji dari temuan peneliti-peneliti sebelumnya, apakah dalam mengukur return saham dapat tercermin dari rasio likuiditas dan rasio solvabilitas maupun rasio pasar pada perusahaan emiten. Penulis menggunakan variable Price Earning Ratio (PER) karena PER menunjukkan rasio dari harga saham terhadap earnings. Rasio ini menggambarkan kesediaan investor untuk membayar setiap rupiah perolehan laba perusahaan. Rasio PER yang tinggi menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba yang tinggi dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, semakin tinggi rasio PER maka harga saham yang ditawarkan juga akan semakin tinggi dan harapan akan memperoleh return saham yang layak juga akan semakin tinggi. Debt to Equity Ratio (DER) menggambarkan sejauh mana pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Semakin kecil rasio ini semakin baik, karena perusahaan tersebut dapat dikatakan baik. Penelitian ini menggunakan perusahaan property dan real estate sebagai objek penelitian mulai dari tahun 2014-2015. Alasan peneliti memilih perusahaan ini karena perusahaan real estate dan property memiliki prospek yang cerah di masa yang akan datang dengan melihat potensi jumlah penduduk yang terus bertambah besar, semakin banyaknya pembangunan di sektor perumahan, apartemen, pusat-pusat perbelanjaan, dan gedung-gedung perkantoran yang

9 membuat investor tertarik untuk menginvestasikan dananya sehingga prospek perdagangan saham diperkirakan akan terus meningkat. Motivasi lainnya adalah karena harga saham pada perusahaan property dan real estate yang fluktuatif dan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian terhadap variabel yang diteliti. Penelitian menggunakan periode selama 2 tahun, yaitu 2014-2015 karena selama dua tahun sudah terlihat fluktuasi atau return saham dari setiap perusahaan yang nantinya akan diteliti. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan Property dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015. 1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah A. Identifikasi Masalah Tujuan utama investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan penghasilan (return), maka para investor tersebut memerlukan berbagai informasi dan analisis yang akan digunakan untuk menentukan pilihan investasi yang akan dipilihnya. Salah satu analisis yang bermanfaat adalah dengan mengukur kinerja perusahaan melalui rasio keuangan perusahaan atau dengan melakukan analisis fundamental. Berdasarkan analisis mengenai rasio keuangan dan risiko di pasar modal maka perusahaan akan bisa membentuk pilihan investasi yang paling optimal dalam memberikan return. Berdasar latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

10 1. Adanya fenomena pertumbuhan return saham pada perusahaan property dan real estate yang mengalami pergerakan fluktuatif. 2. Kurangnya pemahaman investor mengenai analisis rasio keuangan yang menjadikan dasar keputusan dalam membeli saham yang dapat mempengaruhi perolehan atau return saham. 3. Informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham masih kurang konsisten antara penelitian yang satu dengan penelitian lainnya. B. Pembatasan Masalah Penulis melakukan suatu pembatasan masalah dengan tujuan agar penelitian dapat dilakukan secara terarah dan hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Selain itu menimbang dan mengingat banyaknya faktor-faktor baik internal maupun eksternal yang memengaruhi return saham maka menjadi penting untuk mengontrol efisiensi dan efektivitas penggunaan variabel prediktor dalam menjelaskan variabel Return Saham. Beberapa pembatasan yang diberikan oleh penelitian ini, antara lain: 1. Penggunaan variabel independen yang dipilih yaitu Price Earning Ratio (PER), Earnings Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), dan Net Profit Margin (NPM). 2. Periode penelitian ini menggunakan tahun 2014-2015 karena dalam waktu dua tahun sudah terlihat return saham yang terjadi. 3. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

11 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, Earnings Per Share, Net Profit Margin, dan Price to Book Value terhadap return saham secara simultan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015? 2. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap return saham periode 2014-2015? 3. Bagaimana pengaruh Price to Earning Ratio terhadap return saham periode 2014-2015? 4. Bagaimana pengaruh Earnings Per Share terhadap return saham periode 2014-2015? 5. Bagaimana pengaruh Net Profit Margin terhadap return saham perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015?

12 6. Bagaimana pengaruh Price to Book Value terhadap return saham periode 2014-2015? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah menguji secara empiris faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi return saham. Adapun secara terperinci tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, Earnings Per Share, Net Profit Margin, dan Price to Book Value terhadap return saham secara simultan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015 2. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap return saham periode 2014-2015. 3. Untuk mengetahui pengaruh Price to Earning Ratio terhadap return saham periode 2014-2015. 4. Untuk mengetahui pengaruh Earnings Per Share terhadap return saham periode 2014-2015.

13 5. Untuk mengetahui pengaruh Net Profit Margin terhadap return saham periode 2014-2015. 6. Untuk mengetahui pengaruh Price to Book Value terhadap return saham periode 2014-2015. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi banyak manfaat bagi banyak pihak, diantaranya adalah: 1. Bagi investor dan calon investor Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan informasi bagi investor dan calon investor tentang variabel yang memengaruhi return saham perusahaan Property dan Real Estate sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi di pasar modal. 2. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan yang berkaitan dengan Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, Earnings Per Share, Net Profit Margin dan Price to Book Value terhadap Return Saham dan diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pada penelitianpenelitian yang selanjutnya.

14 3. Bagi penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis pada bidang konsentrasi manajemen keuangan khususnya tentang bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, Earnings Per Share, Net Profit Margin dan Price to Book Value terhadap Return Saham. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman dan mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai penulisan penelitian ini, maka sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah sehingga dilakukannya penelitian, identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan mencakup ringkasan pembahasan materi setiap bab.dengan membaca bab ini diharapkan pembaca telah memiliki gambaran umum mengenai skripsi ini. BAB II : TELAAH PUSTAKA Telaah Pustaka menjelaskan mengenai landasan teori yang mendasari dilakukannya penelitian ini, penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti serta menjadi acuan penulis dalam penelitian ini, kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis yang akan diuji mengenai Debt to Equity Ratio, Price to

15 Earning Ratio, Earnings Per Share, Net Profit Margin dan Price to Book Value dan Return Saham. BAB III : METODE PENELITIAN Metode penelitian menjelaskan mengenai variabel penelitian dan definisi operasional variabel, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini membahas tentang hasil dari penelitian yang meliputi uji asumsi klasik yang terdiri dari uji autokorelasi, uji heterosekedastisitas, dan uji multikolinearitas, hasi regresi berganda, pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen secara parsial dan simultan. BAB V : PENUTUPAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saransaran yang akan diajukan dari peneliti.