I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

dokumen-dokumen yang mirip
I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

III. MATERI DAN METODE. Soebrantas KM 15,5 Pekenbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mai

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di lahan

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN WAKTU

III. BAHAN DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas No. 115 km 18 Kelurahan. Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan

III. MATERI DAN METODE

I. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan kampus Universitas Islam Negeri

I. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan

I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M)

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

III. METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

II. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : biji yang diperoleh dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

Transkripsi:

I.MATERI DAN METODE 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari 2014. Penelitian dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 1.2. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polybag, cangkul, penggaris, timbangan analitik, jangka sorong, label polybag, amplop, alat tulis, kamera digital, oven, handsprayer, tali plastikdan kantong plastik. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit pohon jabon dengan tinggi 10 cm (u mur 2,5 bulan), abu janjang kelapa sawit, pupuk Urea dan media tanam (tanah). 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu pemberian pupuk Urea dan pemberian abu janjang kelapa sawit. Faktor-faktor tersebut adalah : Faktor pertama: pupuk Urea (N) N 0 N 1 N 2 N 3 : Tanpa pupuk Urea : Pemberian pupuk Urea 1 gram/ polybag. : Pemberian pupuk Urea 2 gram/ polybag. : Pemberian pupuk Urea 3 gram/ polybag. Faktor kedua: Pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit (J)

J 0 J 1 J 2 J 3 : Tanpa AJKS : Pemberian AJKS 8 gram/polybag : Pemberian AJKS 16 gram/polybag : Pemberian AJKS 24 gram/polybag Terdapat 16 kombinasi perlakuan dengan masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan, sehingga di peroleh 48 unit percobaan. Kombinasi perlakuan dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Kombinasi Perlakuan Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk Urea Abu Janjang Kelapa Sawit (J) Pupuk Urea (N) N 0 N 1 N 2 N 3 J 0 J 0 N 0 J 0 N 1 J 0 N 2 J 0 N 3 J 1 J 1 N 0 J 1 N 1 J 1 N 2 J 1 N 3 J 2 J 2 N 0 J 2 N 1 J 2 N 2 J 2 N 3 J 3 J 3 N 0 J 3 N 1 J 3 N 2 J 3 N 3 3.4. Pelaksanaan Penelitian 1.4.1 Persiapan Bahan Tanam Tanaman jabon yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit jabon dengan tinggi 10 cm (umur 2,5 bulan) yang dibeli dari CV. Agropaus. Kriteria bibit yang dipilih yaitu bibit yang sehat, lurus dan bebas hama penyakit. 1.4.2 Persiapan Media Tanam Media tanam yang digunakan adalah tanah bergambut yang diperoleh dari lahan Fapertapet UIN Suska Riau. Tanah dibersihkan dari sampah, rumput-rumput, dan kotoran lainnya. Selanjutnya tanah diayak agar memiliki tekstur yang halus. Tujuan dari persiapan media tanam adalah untuk memberikan media tumbuh yang baik bagi akar tanaman pada saat

pertumbuhan awal, mempermudah peresapan pupuk kedalam tanah sehingga mempercepat tanaman mengabsorbsi pupuk tersebut (Dadan, 2011). 1.4.3 Persiapan Polybag Polybag yang digunakan yaitu polybag kecil berukuran lebar 7 cm, dengan tinggi 20 cm. Kualitas dari polybag perlu diperhatikan agar polybag tidak cepat koyak atau rapuh selama dilakukannya pembibitan. Selanjutnya polybag diberi label sesuai dengan masing-masing perlakuan agar mempermudahkan proses pengamatan data dan agar tidak tertukar antar masing-masing perlakuan. Polybag yang telah diberi label kemudian diisi tanah 3 kg/polybag. 1.4.4 Aplikasi Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk Urea Abu janjang kelapa sawit diberikan pada media tanam dengan cara dicampur merata dan dimasukkan kedalam polybag yang telah dipersiapkan sesuai dengan perlakuan masing-masing. Pemberian AJKS dilakukan 2 minggu sebelum penanaman bibit jabon. Selanjutnya pupuk Urea diberikan setelah 10 hari setelah penanaman bibit jabon dengan dosis sesuai perlakuan masing-masing. Interval pemberian pupuk Urea adalah 10 hari sekali, sehingga selama penelitian pupuk Urea diberikan sebanyak 6 kali, yaitu pada 10 HST, 20 HST, 30 HST, 40 HST, 50 HST, dan 60 HST. 1.4.5 Pemeliharaan 1. Penyiraman Penyiraman bibit jabon dilakukan pada pagi dan sore hari. Air untuk menyiram sudah dibersihkan dari sampah dan cara menyiramnya harus hati-hati

agar bibit tanaman dalam polybag tidak rusak dan tanah tidak padat. Apabila hari hujan maka tidak dilakukan penyiraman. 2. Penyiangan Gulma yang tumbuh dalam polybag dibersihkan secara manual dengan cara dicabut menggunakan tangan. Penyiangan gulma dilakukan 2-3 kali dalam sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Penyiangan gulma dilakukan agar tidak ada kompetisi dalam penyerapan unsur hara. 1.5 Pengamatan Pengamatan data dilakukan pada akhir penelitian meliputi: 1.5.1 Pertambahan Tinggi Tanaman (cm) Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dari pangkal batang sampai keujung tanaman dengan menggunakan penggaris. Pengukuran dilakukan pada saat pemindahan tanaman dan diakhir penelitian. Pertambahan tinggi tanaman adalah tinggi tanaman pada akhir penelitian dikurangi tinggi saat pemindahan tanaman. 1.5.2 Pertambahan Diameter Batang (cm) Pengukuran diameter batang tanaman dilakukan dengan menggunakan scate mate (jangka sorong), diukur pada ketinggian 1 cm di atas pangkal batang. Pengukuran dilakukan pada akhir penelitian. 1.5.3 Jumlah Daun (helai) Pengamatan jumlah daun tanaman dilakukan pada akhir penelitian dengan menghitung total keseluruhan jumlah daun pertanaman. 1.5.4 Panjang Daun Terpanjang (cm)

Pengukuran panjang daun terpanjang dilakukan dengan menggunakan penggaris, pengukuran dilakukan pada akhir penelitian. 1.5.5 Lebar Daun Terlebar (cm) Pengukuran lebar daun terlebar dilakukan dengan menggunakan penggaris, pengukuran dilakukan pada akhir penelitian. 1.5.6 Bobot Basah Tajuk (g) Bobot basah tanaman diukur dengan cara menimbang tanaman yang telah dipisahkan dari akar tanaman. Penimbangan dilakukan pada akhir penelitian dengan menggunakan timbangan. 1.5.7 Bobot Kering Tajuk (g) Tajuk tanaman yang telah ditimbang bobot basahnya, selanjutnya dimasukkan ke dalam amplop. Kemudian amplop yang berisi tanaman diovenkan dengan suhu 70 0 C selama 2 hari sampai berat kering konstan. Setelah itu tanaman dikeluarkan dari amplop dan dihitung bobot kering tanaman dengan menggunakan timbangan. 1.5.8 Bobot Basah Akar (g) Bobot basah akar diukur dengan cara menimbang tanaman yang telah dipisahkan dari tajuk tanaman. Penimbangan dilakukan pada akhir penelitian dengan menggunakan timbangan. 3.5.9 Bobot Kering Akar (g) Akar tanaman yang telah ditimbang bobot basahnya, selanjutnya dimasukkan ke dalam amplop. Kemudian amplop yang berisi tanaman diovenkan dengan suhu 70 0 C selama 2 hari sampai berat kering konstan. Setelah itu akar

tanaman dikeluarkan dari amplop dan dihitung bobot kering tanaman dengan menggunakan timbangan. 1.6 Analisa Data Model matematika rancangan acak lengkap faktorial menurut Mattjik dan Sumertajaya (2006) adalah: Ү ijk Keterangan: Yijk = μ + αi + βj + (αβ)ij + ε ijk : Hasil pengamatan dari faktor A pada taraf ke-i dan faktor B pada taraf ke-j pada ulangan ke-k. µ : Nilai tengah umun (rata-rata). α i β j (αβ) ij ke-j. Є ijk : Pengaruh A pada taraf ke-i. : Pengaruh faktor B pada taraf ke-j. : Pengaruh interaksi dari faktor A pada taraf ke-i dan faktor B pada taraf : Pengaruh galat dari faktor A pada taraf ke-i dan faktor B pada taraf ke-j pada ulangan ke-k. Data hasil pengamatan dari setiap perlakuan diolah secara statistik dengan menggunakan program EXCEL. Uji lanjut dilakukan dengan uji jarak Duncan. Sidik ragam RAL dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Sidik Ragam RAL Sumber Keragam an Derajat bebas Jumlah kwadrat Kuwadrat tengah F hitung F tabel *) 5 % A B A x B Galat a - 1 b - 1 (a-1)(b 1) ab(r-1) Total abr 1 Keterangan: JKA JKB JK(AB) JKG JKT JKA/DBA JKB/DBB JK(AB)/AB JKG / DBG KTA/KTG KTB/KTG KT(AB)/KTG

Faktor Koreksi (FK) = Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Jumlah Kuadrat Faktor A (JKA) =.. Jumlah Kuadrat Faktor B (JKB) =.. Jumlah Kuadrat Interaksi Faktor A dan B {JK (AB)}=.. Jumlah Kuadrat Galat (JKG)= JKT JKA-JKB Bila hasil analisis sidik ragam terdapat perbedaan yang nyata maka akan dianalisis lanjut dengan uji jarak Duncan (UJD) pada taraf 5% model uji jarak Duncan menurut Sastrosupadi (2000) yaitu: UJD = R (, db galat) x KTG Ulangan Keterangan: R : Taraf uji nyata : Banyaknya perlakuan :Nilai dari tabel Uji Jarak Duncan (UJD) KTG : Kuadrat Tengah Galat.