2016 PENGUKURAN RISIKO KREDIT OBLIGASI PENDEKATAN FIRST PASSAGE TIME DAN OPTIMISASI PORTOFOLIO DENGAN MEAN VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN RISIKO KREDIT OBLIGASI PENDEKATAN FIRST PASSAGE TIME DAN OPTIMISASI PORTOFOLIO DENGAN MEAN VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat membantu pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian, pasar modal menjadi pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Obligasi adalah sebuah instrumen pasar modal yang berbetuk hutang (debt

BAB I PENDAHULUAN. penambahan modal agar perusahaan yang dijalankan terus berlanjut. Aktivitas

III. METODOLOGI PENELITIAN

Modul penilaian saham dan obligasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

I. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang

PENGUKURAN RISIKO KREDIT OBLIGASI KORPORASI DENGAN CREDIT VALUE AT RISK

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan (saham) dan investasi dalam surat utang (obligasi). Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return)

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan di kehidupan nyata yang dapat diselesaikan dengan pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43).

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

MENGENAL PASAR MODAL, SAHAM, DAN OBLIGASI

VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

BAB I PENDAHULUAN. sekarang dan masa yang akan datang. Perusahaan go public dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersumber dari investor ke berbagai pilihan sektor investasi yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional termasuk ekspansi usaha selain kredit perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. menabung. Imbalan yang diperoleh dengan kepemilikan saham adalah

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh melalui pasar uang dan pasar modal. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan fasilitas untuk memindahkan dana dari lenders (pihak-pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana ( issuer). Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran bunga secara periodik. Menurut Abdul Halim (2015 : 9) obligasi

BAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. yang tergolong Surat Berharga Pasar Modal dengan Pendapatan Tetap (fixed-income

BAB I PENDAHULUAN. yang menjelaskan mengenai hubungan risiko dan harapan pengembalian (expected

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

I. PENDAHULUAN. penting. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki. kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas melalui pasar modal. dua kelompok yakni aset finansial yang marketable dan yang non

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh imbalan (return) dimasa yang akan datang. Penelitian Ibrahim

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik peringkat obligasi yang diperdagangkan maka return yang diberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberadaan pasar modal sangat bermanfaat bagi para investor dan dunia usaha

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan sarana diperjualbelikannya berbagai macam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. bahwa investor pemegang obligasi memberikan pinjaman utang bagi emiten

Biaya Modal Perusahaan 1 BAB 9 BIAYA MODAL PERUSAHAAN

PENGUKURAN PROBABILITAS KEBANGKRUTAN OBLIGASI PERUSAHAAN DENGAN MODEL FIRST PASSAGE TIME ABSTRAK

PENGGUNAAN PENDEKATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL DAN METODE VARIANCE-COVARIANCE DALAM PROSES MANAJEMEN PORTOFOLIO SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Hartono, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perusahaan tentu terdapat bagian manajemen keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga jaga dengan mencadangkan

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN. Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

PENILAIAN SURAT BERHARGA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di

BAB I PENDAHULUAN. dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara karena memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam menjalankan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak investor dan pihak yang memerlukan dana. Demi perkembangan usahanya, terkadang suatu perusahaan mengalami kekurangan dana untuk menjalankan operasinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh suatu badan atau perusahaan dalam pendanaan yaitu dengan menerbitkan obligasi atau surat pernyataan hutang. Obligasi merupakan salah satu instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal. Bursa Efek Indonesia (2010) mendefinisikan obligasi sebagai surat utang jangka menengah atau jangka panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Selain sebagai sarana pendanaan bagi suatu perusahaan, obligasi juga dapat dijadikan sarana investasi bagi pembeli atau pemegang obligasi (bondholder). Investasi dengan obligasi dapat memberikan keuntungan melalui kupon atau bunga tetap yang dibayarkan oleh penerbit selama waktu berlakunya obligasi dan capital gain atau hasil penjualan obligasi. Keuntungan yang diperoleh dalam investasi obligasi dapat dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan investasi saham ketika keadaan pasar sedang baik karena return dari obligasi tetap. Selain memperoleh keuntungan, investor juga harus memperhatikan risiko yang mungkin terjadi. Dalam keadaan pasar sedang buruk, saham dapat memberikan kerugian yang lebih buruk daripada obligasi karena dividen yang didapat investor saham akan menurun dan juga capital gain-nya, hal tersebut menjadi salah satu alasan

2 investor memilih investasi obligasi karena income yang didapat tetap. Selain memberikan keuntungan, investasi obligasi juga dapat memberikan kerugian berupa risiko. Risiko yang dapat memberikan kerugian yang cukup besar bahkan kebangkrutan bagi suatu perusahaan yang menerbitkan obligasi adalah risiko kredit atau risiko default. Risiko kredit merupakan kerugian yang dikarenakan oleh ketidakmampuan penerbit obligasi dalam memenuhi kewajibannya membayar hutang. Bouteille & Pushner (2012) mendefinisikan risiko kredit, yaitu kemungkinan hilangnya uang dikarenakan ketidakmampuan, ketidakinginan dari pihak peminjam untuk membayar kewajiban keuangannya. Manajemen risiko harus dilakukan oleh investor agar dapat mengetahui investasi apa yang tepat untuk dipilih dan kapan harus memilih investasi tertentu dengan mempertimbangkan faktor-faktor penting yang dapat mempengaruhi terjadinya risiko. Dalam memperhitungkan risiko kredit, para peneliti terdahulu melakukan analisis dan pemodelan terhadapnya. Ada dua macam pendekatan dalam pemodelan risiko kredit yaitu model struktural dan model tereduksi. Model struktural didasarkan pada perilaku dari keseluruhan nilai aset suatu perusahaan yang oleh karenanya disebut juga sebagai pendekatan value-of-the-firm. Dua hal yang harus diketahui dalam model struktural adalah keseluruhan nilai aset perusahaan dan liabilitas perusahaan. Model struktural terinspirasi dari metodologi Black-Scholes untuk memodelkan penentuan harga opsi (option pricing) pada tahun 1973 yang selanjutnya dikembangkan oleh Merton pada 1974. Model struktural yang pertama kali muncul yaitu model Merton pada tahun 1974. Pendekatan kedua yang masih menerapkan kerangka model struktural yaitu model First Passage Time yang diperkenalkan oleh Black dan Cox pada tahun 1976, model ini merupakan pengembangan dari model Merton. Kelebihan dari pendekatan ini yaitu default atau kebangkrutan dianggap dapat terjadi secepat nilai aset perusahaan jatuh di bawah batas kegagalan (barrier/threshold). Berbeda dengan model Merton, perhitungan peluang default didasarkan asumsi bahwa default terjadi pada batas waktu pinjaman bagi perusahaan yang diberi kredit atau dengan kata lain perusahaan berjanji melakukan pembayaran kepada pemegang

3 obligasi pada saat jatuh tempo. Oleh karena dari segi sensitivitas lebih baik, maka pada penulisan skripsi ini akan dipilih model struktural First Passage Time untuk perhitungan risiko kredit pada obligasi. Ketika seorang investor bertujuan untuk investasi obligasi yang banyaknya lebih dari satu, maka investor tersebut dapat menggabungkan obligasi-obligasi tersebut ke dalam sebuah portofolio. Teori portofolio yang menjelaskan bagaimana suatu investasi dapat memberikan expected return yang diinginkan dan risiko minimum yaitu dengan menggabungkan aset individual ke dalam suatu portofolio atau untuk tujuan diversifikasi risiko, pertama kali diperkenalkan oleh Markowitz pada tahun 1952. Pemilihan portofolio merupakan bagian vital dalam mengelola keuangan dan pengambilan keputusan pada investasi. Pendekatan Mean-Variance Efficient Portfolio merupakan pendekatan pemilihan portofolio yang paling populer dan juga paling sering digunakan. Asumsi yang mendasarinya adalah return dari setiap aset mengikuti distribusi normal. Sehingga kelebihan yang diberikan dari pendekatan ini adalah kesederhanaan karena aspek distribusi return yang perlu diperhatikan hanyalah expected return dan variansnya. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk menerapkan model First Passage Time dalam perhitungan risiko kredit, dalam skripsi ini studi kasus akan dilakukan terhadap portofolio obligasi milik sebuah institusi keuangan. Selain itu, penulis juga akan memanfaatkan pendekatan Mean- Variance Efficient Portfolio untuk mengetahui apakah portofolio obligasi tersebut sudah optimal. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang, maka dalam skripsi ini terdapat beberapa masalah yang akan dibahas, di antaranya: 1) Bagaimanakah aplikasi model struktural First Passage Time dalam pengukuran risiko kredit pada kasus obligasi PT Summarecon Agung dan PT Indosat? 2) Bagaimanakah hasil dari perhitungan optimalisasi portofolio obligasi dengan Mean-Variance Efficient Portfolio?

4 1.3. Tujuan Tujuan yang akan dicapai dalam penulisan skripsi ini di antaranya: 1) Memperoleh hasil probabilitas default dari pengukuran risiko kredit terhadap obligasi milik emiten dengan model struktural First Passage Time untuk contoh kasus yang diambil 2) Mengetahui apakah portofolio obligasi yang dibentuk oleh investor sudah optimal dalam memperoleh expected return maksimum dengan risiko seminimum mungkin dengan pendekatan Mean-Variance Efficient Portfolio 1.4. Manfaat Penulisan skripsi ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis ataupun secara praktis. Secara teoritis, penulis akan mendapatkan wawasan yang lebih mengenai Matematika Keuangan khususnya dalam Manajemen Risiko di mana di dalamnya penulis dapat mengaplikasikan berbagai metode statistika dan memodelkan fenomena yang ada dalam dunia keuangan secara matematis. Untuk pihak manajemen institusi pemilik portofolio obligasi, diharapkan dengan telah dikembangkannya penelitian terhadap pengukuran risiko kredit dengan menggunakan model-model matematis khususnya model struktural First Passage Time dapat dijadikan alternatif perhitungan risiko. Secara praktis, penulisan skripsi ini diharapkan memberikan manfaat untuk menambah keterampilan dalam menjalankan software R. Bagi manajemen institusi diharapkan dapat menunjukkan manfaat dalam meminimalisir kerugian pada portofolio obligasi.

5 1.5. Batasan Masalah Terdapat beberapa batasan dalam pembahasan masalah yang akan penulis kaji, di antaranya: 1) Optimalisasi portofolio dilakukan dengan pendekatan heuristik Mean- Variance Efficient Portfolio 2) Tidak dibahas mengenai metode yang digunakan ketika distribusi return tidak normal atau teridentifikasi fat-tailed pada distribusi return 3) Volatilitas aset diasumsikan konstan dari waktu ke waktu