BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

yang diperlukan. (Tata Sutabri, S.Kom, MM. 2003: 36). Sistem informasi Geografis Perangkat Lunak Hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen elemen atau

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Contoh aplikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus. berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

PENGERTIAN PHP DAN MYSQL

BAB 2 LANDASAN TEORI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGENAL PHP BAB Apakah PHP Itu?

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

BAB 2 LANDASAN TEORI

PRAKTIKUM-2 PENGENALAN ARCVIEW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. (customer complaints) adalah umpan balik (feedback) dari pelanggan yang. dapat dilakukan secara tertulis atau secara lisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. : Multi sistem operasi, bisa Windows, Linux, Mac OS, maupun Solaris

SMS gateway telah banyak digunakan dalam berbagi aplikasi dan

BAB II LANDASAN TEORI

PENGANTAR PHP. SKRIP PHP Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML sebagai contoh :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti,

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan

SISTEM MONITORING PERALATAN BENGKEL MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DENGAN MVC CODEIGNITER. Andriyani Siyoperman Gea ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Internet adalah singkatan dari Interconnection network, merupakan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan beberapa komputer yang terhubung satu sama lain dengan memakai kabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Web atau Situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

HTML 5. Geolocation Web SQL Database, media penyimpanan database lokal

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang mengandung arti kesatuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Informasi Geografis untuk Kepadatan Lalu Lintas

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

No HP :

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH (STUDI KASUS SMP N 2 PATIKRAJA BANYUMAS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

Oleh : Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc Hadziq Fabroyir, S.Kom

Transkripsi:

11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem, Informasi dan Sistem Informasi II.1.1. Pengertian Sistem Norman L. Enger menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti : pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo menyatakan bahwa suatu sistem terdiri atas objek-objek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa, sehingga unsurunsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan yang tertentu. (Tata Sutabri. 2005 : 10). II.1.2. Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya. (Tata Sutabri. 2005 : 18). 11

12 II.1.3. Pengertian Sistem Informasi Suatu sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan. (Tata Sutabri. 2005 : 36). II.2. Pengertian Sistem Informasi Geografis Penggunaan sistem informasi geografis (SIG) meningkat tajam sejak tahun 1980-an. Peningkatan pemakaian sistem ini terjadi dikalangan pemerintah, militer, akademis, atau bisnis terutama di negara-negara maju. Perkembangan teknologi digital sangat besar peranannya dalam perkembangan penggunaan SIG dalam berbagai bidang. Hal ini dikarenakan teknologi sistem informasi geografis banyak mendasarkan pada teknologi digital ini sebagai alat analisis. Sistem informasi Geografis Perangkat Lunak Basis Data Pemakai Hasil Dunia Gambar II.1 : Pola Keterkaitan Sistem Informasi Geografis (Sumber : Eko Budiyanto. 2005 : 2) Seperti tergambar dari namanya, sistem informasi geografis merupakan sebuah sistem yang saling berangkaian satu dengan yang lain. BAKOSURTANAL menjabarkan sistem informasi geografis sebagai kumpulan

13 yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personil yang didesain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang berreferensi geografi. Dengan demikian, basis analisis dari sistem informasi geografis adalah data spasial dalam bentuk digital yang diperoleh melalui data satelit atau data lain terdigitasi. Analisis sistem informasi geografis memerlukan tenaga ahli sebagai interpreter, perangkat keras komputer, dan software pendukung. Dalam sistem informasi geografis terdapat berbagai peran dari berbagai unsur, baik manusia sebagai ahli dan sekaligus operator, perangkat alat (lunak/keras) maupun objek permasalahan. Sistem informasi geografis adalah sebuah rangkaian sistem yang memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan analisis spasial. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer untuk melakukan pengolahan data seperti : 1. Perolehan dan verifikasi 2. Kompilasi 3. Penyimpanan 4. Pembaruan dan perubahan 5. Manajemen dan pertukaran 6. Manipulasi 7. Penyajian 8. Analisis

14 Pemanfaatan sistem informasi geografis secara terpadu dalam sistem pengolahan citra digital adalah untuk memperbaiki hasil klasifikasi. Dengan demikian, peranan teknologi sistem informasi geografis dapat diterapkan pada operasionalisasi penginderaan jauh satelit. Pengembangan teknologi penginderaan jauh satelit dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut : Satelit Sensor Stasiun penerima Pengolaha Citra Ranah SIG Analisis Citra Data Pemakai Gambar II.2 : GIS dalam sistem digital satelit (Sumber : Eko Budiyanto. 2005 : 4) Mengingat sumber data sebagian besar berasal dari data penginderaan jauh baik satelit maupun terrestrial terdigitasi, maka teknologi sistem informasi geografis (SIG) erat kaitannya dengan teknologi penginderaan jauh. Namun demikian, penginderaan jauh bukanlah satu-satunya ilmu pendukung bagi sistem ini. Sumber data lain berasal dari hasil survey terrestrial (uji lapangan) dan datadata sekunder lain seperti sensus, catatan, dan laporan yang terpercaya. Secara diagram hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

15 Physical Reality Surveys Real World Models Data Ranah Models SIG Database Maps/Report Gambar II.3 : Sistem kerja SIG (Sumber : Eko Budiyanto. 2005 : 5) Data spasial dari penginderaan jauh dan survey terrestrial tersimpan dalam basis data yang memanfaatkan teknologi komputer digital untuk pengolahan dan pengambilan keputusannya. Secara teknis SIG mengorganisasikan dan memanfaatkan data dari peta digital yang tersimpan dalam basis data. Dalam SIG, dunia nyata dijabarkan dalam peta digital yang menggambarkan posisi dari ruang (space) dan klasifikasi, atribut data, dan hubungan antar item data. Kerincian data dalam SIG ditentukan oleh besarnya satuan pemetaan terkecil yang dihimpun dalam basis data. Dalam bahasa pemetaan kerincian itu tergantung dari skala peta dan dasar acuan geografis yang disebut sebagai peta dasar. Dari dunia nyata diambil tiga hal penting seperti diuraikan di atas, yaitu posisi dan klasifikasi, atribut, serta hubungan antar item tersebut. Ketiga hal tersebut diolah sebagai dasar analisis sistem spasial dalam SIG (Eko Budiyanto : 2005 : 3-5).

16 II.2.1. Data dan Analisis Spasial Data spasial merupakan dasar operasional sistem informasi geografis. Hal ini terutama dalam sistem informasi geografis yang berbasiskan sistem komputer digital. Namun kemudian pemanfaatan data spasial ini tidak hanya dilakukan pada operasional sistem informasi geografis digital yang berlaku pada saat ini. Ptolomeus telah mencoba melakukan pemetaan pada awal abad kedua. Perkembangan yang cepat dalam teknologi komputer digital telah memacu perkembangan pemanfaatan data spasial dalam bentuk digital. Kemudahan akses, manipulasi, dan duplikasi data menyebabkan analisis terhadap data spasial menjadi sangat mudah dilakukan. Data spasial memberikan amatan terhadap berbagai fenomena yang ada pada suatu objek spasial. Secara sederhana data spasial dinyatakan sebagai informasi alamat. Dalam bentuk yang lain, data spasial dinyatakan dalam bentuk grid koordinat seperti dalam sajian peta ataupun dalam bentuk piksel seperti dalam bentuk citra satelit. (Eko Budiyanto. 2010 : 71). II.2.2. Perolehan Data Spasial Data spasial diperlukan pada saat harus merepresentasikan atau menganalisis berbagai informasi yang berkaitan dengan dunia nyata. Pengambilan data yang sebanyak mungkin dari dunia nyata tersebut dapat menjelaskan tentang variasi fenomena serta lokasi fenomena tersebut berada. Dunia nyata yang begitu luas pada kenyataannya tidak mungkin diambil secara utuh menjadi sebuah data spasial. Dengan demikian data spasial adalah sebuah gambaran sederhana dari

17 dunia nyata. Dalam sistem informasi geografis, data spasial menggambarkan sebaran dan lokasi fenomena. Untuk memperoleh data spasial dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling dikenal adalah dengan digitasi. Proses digitasi akan mengubah objek titik, garis, atau poligon analog dari sebuah hardcopy menjadi bentuk data vektor digital. (Eko Budiyanto. 2010 : 72). Perolehan data spasial lain yang bersifat pengukuran terestrial sering dilakukan menggunakan theodolith. Pengukuran menggunakan theodolith ini menghasilkan serangkaian data spasial berupa jarak, sudut, ketinggian relatif serta posisi relatif dari sebuah objek dengan objek lainnya. Pemetaan kontur untuk penggunaan tertentu. Seperti perencanaan jalan, pembangunan dam, gedung, dan lain-lain sangat memerlukan metode pengukuran ini. Alat theodolith ini memanfaatkan perangkat optik untuk pengambilan data. Hal yang sama dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat GPS (Global Position System). Perangkat GPS yang digunakan dalam pengambilan data sebenarnya adalah perangkat penangkap sinyal (receiver) dari beberapa satelit GPS yang mengorbit di atas lokasi survey. (Eko Budiyanto. 2010 : 74). II.2.3. Objek Spasial Objek spasial terdiri dari tiga jenis, yaitu bentuk titik, garis dan area. Masing-masing objek spasial ini memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Perbedaan karakteristik ini menentukan pemilihan bentuk simbol yang digunakan dalam penggambaran data spasial tersebut. Untuk suatu fenomena seperti kota dalam sebuah pulau sering digunakan simbol titik. Objek jalan tidak pernah disimbolkan

18 dengan bentuk titik karena karakteristik jalan yang selalu membentuk garis. Untuk data spasial yang memerlukan perhitungan luas, seperti data-data administrasi, sering digambarkan dengan menggunakan bentuk poligon. (Eko Budiyanto. 2010 : 76). II.2.4. Model Data Spasial Secara garis besar model data spasial ada 2, yaitu data vektor dan data raster. Data vektor adalah data yang minimal terdiri dari sebuah start node dan end node, dan dapat memiliki beberapa verteks di antara start node dan end node tersebut. Data vektor berupa titik, garis, atau poligon. Data raster adalah data yang terdiri dari piksel-piksel penyusun data tersebut. Contoh data raster adalah sebuah gambar (image) hasil scanning. (Eko Budiyanto. 2010 : 76) II.3. Pengertian Surat Kabar Pada awalnya surat kabar sering kali diidentikkan dengan pers, namun karena pengertian pers sudah luas, dimana media elektronik sekarang ini sudah dikategorikan dengan media juga. Untuk itu pengertian pers dalam arti sempit, pers hanya meliputi media cetak saja, salah satunya adalah surat kabar. Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca. Arti penting surat kabar terletak pada kemampuannya untuk menyajikan berita-berita dan gagasan-gagasan tentang perkembangan masyarakat pada

19 umumnya, yang dapat mempengaruhi kehidupan modern seperti sekarang ini. Selain itu surat kabar mampu menyampaikan sesuatu setiap saat kepada pembacanya melalui surat kabar pendidikan, informasi dan interpretasi mengenai beberapa hal, sehingga hampir sebagian besar dari masyarakat menggantungkan dirinya kepada pers untuk memperoleh informasi. (Sihnu Bagus. 2010 : 2). II.4. Database Database atau sering juga disebut basis data adalah sekumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik dan merupakan sumber informasi yang dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer. Database berfungsi untuk menyimpan informasi atau data. Untuk mengelola database diperlukan software yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Dengan DBMS pengguna atau user dapat membuat, mengelola, mengontrol dan mengakses database dengan mudah, praktis dan efisien. Database terdiri dari tabel yang didalamnya terdapat field-field, dan sebuah database bisa terdiri dari beberapa tabel. Dalam pembuatan database, Anda perhatikan hal-hal berikut : 1. Setiap tabel dalam database, harus memiliki field (kolom) yang unik yang disebut primary key. 2. Tabel dalam database tidak boleh ada redudancy data yaitu mengandung record ganda. Jika terdapat data yang sama, maka perlu dilihat kembali rancangan tabelnya.

20 3. Pilih tipe data yang tepat, sehingga ukuran database seminimal mungkin. (Madcoms Madiun. 2011: 12). II.5. MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya. Selain itu, MySQL bersifat Open Source (Tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali untuk jenis Enterprise, yang bersifat komersial). MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itulah sebabnya, istilah seperti tabel, baris, kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah table. Table terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. (Abdul Kadir. 2008 : 348). MySQL memiliki beberapa kelebihan, antara lain : 1. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah. 2. MySQL memiliki kecepatan yang bagus dalam menangani query sederhana. 3. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh dan mendukung perintah Select dan Where dalam perintah query. 4. MySQL memiliki keamanan yang bagus karena beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan system perijinan yang mendetail serta sandi terenkripsi. 5. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar.

21 6. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa (Madcoms Madiun. 2011: 140). II.6. PHP (PHP Hypertext Preprocessor) Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya yang dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, bisa menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun, diketahui bahwa PHP sebenarnya bisa dipakai secara command line. Artinya, skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser. Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut Personal Home Page. paket inilah yang menjadi cikal-bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI Versi 2. Pada versi inilah pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam taq HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan. Pada saat ini PHP cukup populer sebagai piranti pemrograman web, terutama di lingkungan Linux.

22 Walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows, dan Macintosh. (Abdul Kadir. 2008 : 2). II.6.1. Skrip PHP Skrip PHP berkedudukan sebagai taq dalam bahasa HTML. Sebagaimana diketahui, HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web. Sebagai contoh, berikut adalah kode HTML (disimpan dengan ekstensi.htm atau.html) : <HTML> <HEAD> <TITLE> Latihan Pertama </TITLE> </HEAD> <BODY>.Selamat Belajar PHP. <BR> </BODY> </HTML> Adapun kode berikut adalah contoh kode PHP yang berada di dalam kode HTML : <HTML> <HEAD> <TITLE> Latihan Pertama </TITLE> </HEAD> <BODY>

23.Selamat Belajar PHP. <BR> <? Php Printf ( Tgl. Sekarang: %s, Date ( d F Y ));?> </BODY> </HTML> Kode diatas disimpan dengan ekstensi.php. Perhatikan baris-baris berikut : <?php Printf ( Tgl. Sekarang: %s, Date ( d F Y ));?> Kode inilah yang merupakan kode PHP. Kode PHP diawali dengan <?php dan diakhiri dengan?>. Pasangan kedua kode inilah yang berfungsi sebagai taq kode PHP. Berdasarkan taq inilah, pihak server dapat memahami kode PHP dan kemudian memprosesnya. Hasilnya dikirim ke browser. (Abdul Kadir. 2008 : 4). II.6.2. Konsep Kerja PHP Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server akan mencarikan file yang diminta dan memberikan isinya ke web browser. Browser yang

24 mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkan ke layar pemakai. Web Server Permintaan HTTP (Sesuatu.html) Browser Kode HTML Tanggapan HTTP Klien Gambar II.4 : Skema HTML (Sumber : Abdul Kadir. 2008 : 5) Prinsipnya sebuah halaman PHP serupa dengan kode HTML. Hanya saja, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya, web server menyampaikan ke klien. Web Server Skrip PHP Permintaan HTTP (Sesuatu. php) Klien Browser Tanggapan HTTP Mesin PHP Kode HTML Gambar II.5 : Skema PHP (Sumber : Abdul Kadir. 2008 : 5)

25 II.6.3. PHP dan Database Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database, merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok untuk membangun halaman-halaman web dinamis. Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database meskipun dengan kelengkapan yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya BASE, 1. DBM, 2. FilePro (Personix, Inc), 3. Informix, 4. Ingres, 5. InterBase, 6. Microsoft Access, 7. MSQL, 8. MySQL, 9. Oracle, 10. PostgreSQL, 11. Sybase. (Abdul Kadir. 2008 : 6).

26 II.7. ArcView ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI. Dengan ArcView, pengguna dapat memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore, menjawab query (baik basis data spasial maupun non spasial), menganalisis data secara geografis dan sebagainya (Eddy Prahasta. 2009: 1). ArcView memberikan fasilitas teknis yang berkaitan dengan pengelolaan data spasial. Kemampuan grafis yang baik dan kemampuan teknis dalam pengolahan data spasial tersebut memberikan kekuatan secara nyata pada ArcView untuk melakukan analisis spasial. Kekuatan analisis inilah yang pada akhirnya menjadikan ArcView banyak diterapkan dalam berbagai pekerjaan, seperti analisis pemasaran, perencanaan wilayah dan tata ruang, sistem informasi personil, pengendalian dampak lingkungan, bahkan untuk keperluan militer. ArcView dapat memiliki keluwesan yang sedemikian hebat dikarenakan adanya dukungan dari skrip Avenue. Melalui Avenue ini dapat dibentuk suatu kemampuan baru pada ArcView. Tentu saja hal ini membuat ArcView menjadi sangat luwes untuk diterapkan pada berbagai permasalahan spasial. Avenue dapat digunakan untuk merombak wajah ArcView sesuai kebutuhan penggunaannya. Avenue adalah sebuah skrip atau bahasa pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming). Dengan Avenue ini dapat dibentuk sebuah interface baru pada ArcView, otomasi pekerjaan-pekerjaan yang bersifat berulang (repetitif), ataupun membuat sebuah alur analisis spasial khusus yang belum terdapat pada ArcView tersebut. Avenue banyak digunakan untuk membentuk

27 sebuah sistem informasi aplikatif pada suatu lembaga atau instansi dengan berbasis ArcView GIS. (Eko Budiyanto. 2010 : 177). Gambar II.6 : Tampilan Awal ArcView (Sumber : Eko Budiyanto. 2010 :10) II.7.1. Arsitektur ArcView Arcview mengorganisasikan sistem perangkat lunaknya sedemikian rupa sehingga dapat dikelompokkan ke dalam beberapa komponen-komponen penting sebagai berikut : 1. Project Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi didalam Arcview. 2. Theme Themes merupakan suatu bangunan dasar sistem Arcview.

28 3. View. View mengorganisasikan theme. Sebuah view merupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa layer atau theme informasi spasial (titik, garis, polygon dan citra raster). 4. Table Sebuah table merupakan representasi data Arcview dalam bentuk sebuah table. 5. Chart Chart merupakan representasi grafis dari resume table data. 6. Layout Layout digunakan untuk menggabungkan semua dokumen (view, table dan chart) ke dalam suatu dokumen yang siap cetak (biasanya dipersiapkan untuk pembuatan hardcopy). 7. Script Script merupakan bahasa (semi) pemrograman sederhana (makro) yang digunakan untuk mengotomasikan kerja arcview (Eddy Prahasta, 2009: 5-8). II.8. MapServer MapServer merupakan salah satu pengembangan perangkat lunak open source yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi internetbased yang melibatkan tampilan data spasial (peta digital). MapServer tidak dilengkapi dengan semua feature sistem SIG (terutama seperti pada umumnya yang berbasiskan desktop), dan memang secara sengaja tidak direncanakan untuk

29 seperti itu. Meskipun demikian, MapServer memiliki cukup fungsionalitas inti SIG yang dapat mendukung berbagai aplikasi web yang terkait spasial. Selain itu MapServer juga sangat unggul di dalam me-render data spasial (citra, data vektor, dan peta digital lainnya) untuk aplikasi web. (Eddy Prahasta. 2007 : 35-36). II.8.1. Sejarah Pengembangan MapServer Pada awalnya, MapServer dikembangkan oleh beberapa personil (team) dari Universitas Minnesota (UMN), di Amerika Serikat, yang pada saat itu tengah bekerja-sama di proyek ForNet dengan NASA sebagai penyandang dana. Proyek ForNet ini menghasilkan beberapa tools utama (MapServer dan ImageView) yang dapat diaplikasikan ke berbagai tipe permasalahan yang terkait dengan data spasial pada saat itu. Pada saat yang sama, MapServer dikembangkan dan kemudian digunakan sebagai tools visualisasi data SIG (terutama tipe vector) yang memungkinkan penggunaan layanan web, sementara ImageView dipakai sebagai tools visualisasi khusus untuk citra (digital) satelit beserta data-data tipe raster lainnya. Walaupun kemudian, beberapa saat kemudian, karena kedua produknya sangat bermanfaat, proyek MapServer ini dilanjutkan sebagai bagian dari proyek TerraSIP proyek kerja sama yang juga disponsori oleh NASA antara UMN dengan konsorsium land management interests. Hingga saat ini, perangkat lunak MapServer yang open-source ini terus-menerus di-maintain oleh para pengembangnya (komunitas) di dunia yang jumlahnya terus meningkat dan didukung oleh berbagai kelompok organisasi yang mendanai perbaikan dan pemeliharaannya. (Eddy Prahasta. 2007 : 37).

30 II.8.2. Feature MapServer Dalam menjalankan segala fungsionalitasnya sebagai perangkat lunak web mapping tools, MapServer baik sebagai program aplikasi tunggal CGI (MapServer.Exe) dengan beberapa tools pendukungnya yang terpisah, maupun sebagai satu kesatuan kemasan. Adapun feature yang dilengkapi adalah sebagai berikut : 1. Menghasilkan keluaran (output) kartografis dengan kualitas advanced seperti penggambaran unsur-unsur spasial yang selalu terkait dengan skalanya, pemberian label untuk setiap unsur spasial, termasuk beberapa pilihan pengaturan jarak seputar label-label yang berdekatan, sangat mudah untuk di-customize, keluarannya bisa dikendalikan oleh template. 2. Memiliki dukungan beberapa bahasa pemrograman script dan lingkugan pengembangan (IDE) yang populer seperti PHP, Phyton, Perl, Java, Ruby, C#. 3. Memiliki dukungan beberapa (platform) sistem operasi komputer seperti Ms.Windows (95-XP), Linux/Unix, Mac OS X, Solaris. 4. Memiliki dukungan penggunaan banyak tipe data spasial (baik raster maupun vektor) dengan format yang sangat beragam. 5. Memiliki kemampuan analisis dan query yang berbasis raster. 6. Mendukung multi-basis data atribut. 7. Mekanisme pemilihan unsur-unsur berdasarkan item, titik, luas dan unsur-unsur lain yang bisa dikaitkan. (Eddy Prahasta. 2007 : 45-46).

31 II.8.3. Arsitektur MapServer Aplikasi yang dibangun dengan menggunakan MapServer sebagai program CGI memiliki tipikal arsitektur seperti gambar dibawah ini : HTTP / CGI request x,y click location layer status on/off, etc Internet File HTML HTTP Server (Apache, IIS,..) MapServer MapServ CGI, Or MapScript + PHP, Or MapScript + Perl, or., MapFile HTML Template (app.scripts) Map Data Browser External Data Gambar II.7 : Contoh Tampilan Arsitektur Aplikasi Web-GIS dengan MapServer (Sumber : Eddy Prahasta. 2007 : 46) Pada Sistem aplikasi ini browser (client) mengirimkan request (melalui jaringan internet/intranet) ke web server dalam bentuk request terkait spasial (lokasi [x,y] click cursor, status [on,off] layer yang akan dimunculkan, dan lain sebagainya). Kemudian, oleh web server, request terkait spasial ini dikirimkan ke server aplikasi (yang dibangun dengan menggunakan pemrograman script yang telah tersedia) dan MapServer (program CGI). Setelah itu, MapServer akan membaca MapFile, data peta, dan data eksternal (jika ada dan memang diperlukan) untuk membentuk sebuah gambar yang sesuai dengan request. Setelah gambar ini di-render, file images yang bersangkutan akan dikirimkan ke

32 web server (dan akhirnya ke browser milik client) sesuai dengan format tampilan template-nya. (Eddy Prahasta. 2007 : 47). II.9. Dreamweaver Dreamweaver adalah sebuah HTML (Hypertext Markup Language) editor professional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web desainer maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs web, Karena Dreamweaver mempunyai ruang kerja, fasilitas dan kemampuan yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas dalam desain maupun membangun suatu situs web. (Madcoms Madiun. 2011: 13). Gambar II.8 : Tampilan Dreamweaver (Sumber : Madcoms Madiun. 2011: 14)

33 II.10. UML (Unified Modelling Language) UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. (Munawar. 2005: 17). II.10.1. Pengertian Use Case Diagram Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antar user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem yang dipakai (Munawar. 2005: 63). Sistem Use Case Actor Actor Gambar II.9 : Use Case Model (Sumber : Munawar. 2005 : 64)

34 II.10.2. Pengertian Activity Diagram Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku pararel sedangkan flowchart tidak bisa (Munawar. 2005: 109). Activity diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. (Herlawati. 2011 : 143). Simbol Keterangan Titik Awal Titik Akhir Activity Pilihan untuk pengambilan keputusan Fork; digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara pararel atau untuk menggabungkan dua kegiatan pararel menjadi satu Rake; menunjukkan adanya dekomposisi Tanda Waktu Tanda Pengiriman Tanda Penerimaan Aliran akhir (Flow Final) Tabel II.1 : Simbol-simbol yang sering dipakai pada activity diagram (Sumber : Munawar. 2005 : 110)

35 II.10.3. Pengertian Sequence Diagram Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan prilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini di dalam use case (Munawar. 2005: 87). Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan progress vertikal. Gambar II.10 : Participant pada Sebuah Sequence Diagram (Sumber : Munawar. 2005 : 88) simple asynchronous synchronous Gambar II.11 : Simbol Simbol Message (Sumber : Munawar. 2005 : 88) II.10.4. Pengertian Class Diagram Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. nama class menggambarkan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di atas kotak. Bila

36 class mempunyai nama yang terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku menggunakan huruf besar (Munawar. 2005 : 35). Mesin Cuci Gambar II.12 : Notasi class di UML (Sumber : Munawar. 2005 : 35) Mesin Cuci Merek model noseri kapasitas Gambar II.13 : Class dan atribut-atributnya (Sumber : Munawar. 2005 : 36)