CITY HOTEL BINTANG 4 DI SOLO TA-135

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT APUNG

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Zoning dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : menyumbangkan ruang terbuka untuk kota. langsung ke jalan besar.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BOUTIQUE HOSTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT SYARIAH

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB V PROGRAM PERENCANAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di City Hotel Bintang 4 yaitu: 1) Pengunjung yang menginap 2) Pengunjung yang tidak menginap 3) Pengelola 4) Karyawan bagian pelayanan 5.1.2 Kelompok Ruang Kegiatan Aktivitas yang berlangsung di City Hotel Bintang 4 dibagi menjadi: A. Kelompok Ruang Kegiatan Umum Kegiatan umum merupakan kegiatan yang bersifat publik, seperti kegiatan penerima tamu hotel. Sehingga ruang kegiatan umum terdiri dari: Ruang penerima (lobby), Front office, Ruang duduk (lounge), Ruang Sewa, dan Kemanan. B. Kelompok Ruang Tamu Bersama Ruang tamu bersama merupakan kelompok ruang yang bersifat publik, kelompok ruang ini digunakan oleh para pengunjung yang menginap maupun yang tidak menginap, kelompok ruang tamu bersama meliputi: Ruang serbaguna (Function room), Ruang rapat (Meeting room), Restoran, Sport area, Kids Club, dan Musholla. C. Kelompok Ruang Menginap Ruang menginap merupakan kelompok ruang yang bersifat privat, kelompok ruang ini merupakan kelompok ruang kegiatan inti yang merupakan fungsi bangunan hotel itu sendiri, kelompok ruang menginap terdiri dari: Ruang tidur, Ruang duduk, dan Lavatory. D. Kelompok Ruang Pengelola Kelompok ruang ini merupakan kelompok ruang yang bersifat privat, kelompok ruang ini terdiri dari kelompok kegiatan pengelolaan, seperti kegiatan manajemen, kegiatan administrasi, kegiatan operasional, dan kegiatan koordinasi. E. Kelompok Ruang Pelayanan Kelompok ruang pelayanan merupakan kelompok ruang yang bersifat service, kelompok ruang ini terdiri dari kelompok kegiatan pelayanan pengunjung secara langsung dan tidak langsung, seperti kegiatan Diajeng Hani Puspitasari - 21020112130060 71

5.1.3 Program ruang CITY HOTEL BINTANG 4 DI SOLO TA-135 keamanan, kegiatan kebersihan, kegiatan akomodasi, dan kegiatan kemanan. No. JENIS RUANG KAPASITAS TOTAL LUASAN (M2) KELOMPOK RUANG KEGIATAN UMUM 1. Ruang Penerima (Lobby) 1 unit 96 m 2 2. Ruang Duduk (Lounge) 1 unit 86,4 m 2 3. Lavatory Pria Lavatory Wanita 3 orang 3 orang 7,2 m 2 8,1 m 2 4. Front Office 1 unit 48 m 2 5. Ruang Sewa 3 unit 112 m 2 Sub Total 357,7 m2 Sirkulasi 30% 107,31 m2 TOTAL 465,01 m2 = 465 m2 KELOMPOK RUANG TAMU BERSAMA 1. Meeting Room Besar Meeting Room Kecil 2 unit 3 unit 192 m2 216 m2 2. Restaurant 1 unit 624,8 m2 3. Coffee Shop 1 unit 270 m2 4. Sport Area 105 orang 731,7 m2 Sub Total 2.034,5 m 2 Sirkulasi % 1.265,7 m 2 TOTAL 3.052 m 2 KELOMPOK RUANG MENGINAP 1. Standard Room 124 unit 3.520 m 2 2. Deluxe Room 40 unit 1.920 m 2 3. Suite Room 12 unit 384 m 2 4. President Suite Room 4 unit 224 m 2 Sub Total 6.084 m 2 Sirkulasi 30% 1.814,4 m 2 TOTAL 7.862 m 2 KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLA 1. Rg.General Manager Office 1 unit 64 m 2 2. Rg. Assistance General 1 unit Manager Office 64 m 2 3. Rg. Room Office 1 unit 64 m 2 4. Rg. Food and Baverage Office 1 unit 64 m 2 5. Rg.Marketing Office 1 unit 64 m 2 6. Rg.Human Resource Office 1 unit 64 m 2 7. Rg.Purchasing Office 1 unit 64 m 2 8. Rg.Accounting Office 1 unit 64 m 2 9. Rg. Engineering Office 1 unit 64 m 2 10. Rg. Administration office 1 unit 64 m 2 11. Rg Security and Parking Office 1 unit 64 m 2 12. Rg. Meeting Room 20 orang 60 m 2 Diajeng Hani Puspitasari - 21020112130060 72

13. Lavatory 4 unit 12 m 2 Sub Total 776 m 2 Sirkulasi 30% 232,8 m 2 TOTAL 1.008,8 m 2 = 1.009 m 2 KELOMPOK KEGIATN PELAYANAN 1. Uniform Boy 1 unit 22,5 m 2 2. Room Boy Station 1 unit 90 m 2 3. House Keeping Office 1 unit 126 m 2 4. Ruang karyawan 1 unit 363,2 m 2 5. Lost and Found 1 unit 16m 2 6. Laundry and dry cleaning 1 unit 100,8 m 2 7. Dapur utama 1 unit 182,3 m 2 8. Receiving area/ loading dock 1 unit 112 m 2 9. Gudang 1 unit 472 m 2 10. Ruang engineering 1 unit 66 m 2 p 1. Parkir Pengunjung Menginap Parkir Mobil Parkir Bus 2. Parkir Pengunjung yang Tidak Menginap Parkir Mobil Parkir Motor 3. Parkir Pengelola Parkir Mobil Parkir Motor TOTAL KESELURUHAN 18.473 m 2 Sub Total 1.438,8 m 2 Sirkulasi 30% 431, 64 m 2 TOTAL 1.870, 4 m 2 = 1.870 m 2 33 unit 2 unit 20 unit 33 unit 9 unit 70 unit Sub Total 1.010 m 2 Sirkulasi 100% 1.010 m 2 TOTAL 2.020 m 2 Dari perhitungan pendekatan program ruang diatas maka, hasil dari rekapitulasi perhitungan program ruang adalah sebagai berikut : 396 60 240 66 108 140 Tabel 5.1 Perhitungan Program Ruang (sumber: analisis penulis) No Kelompok Kegiatan Luas (m 2 ) 1. KELOMPOK RUANG KEGIATAN UMUM 465 m 2 2. KELOMPOK RUANG TAMU BERSAMA 3.052 m 2 3. KELOMPOK KEGIATAN MENGINAP 7.862 m 2 4. KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLA 1.009 m 2 5. KELOMPOK KEGIATAN PELAYANAN 1.870 m 2 6. KELOMPOK RUANG PARKIR 2.020 m 2 Diajeng Hani Puspitasari - 21020112130060 73

JUMLAH 16.278 m 2 Tabel 5.2 Rekapitulasi Perhitungan Program Ruang (sumber: analisis penulis) Maka didapat luas total bangunan yang boleh dibangun : Luas tapak yang boleh dibangun x KLB = 60% x 16.278 x 2,4 = 6.511,2 m 2 x 2,4 = < 15.626,88 m 2 5.1.4 Tapak Terpilih Gambar 5.1 Tapak/ Lokasi City Hotel Bintang 4 (Sumber : Google Eart) Lokasi = Jalan Slamet Riyadi, Surakarta Total Luas lahan = + 7.811 m 2 KDB = 60% KLB = 2,4 Potensi Tapak : Zona = Perdagangan dan Jasa Batas Tapak = Utara : Permukiman warga Selatan : Jalan arteri primer Timur : Hotel Sala View Barat : Kantor Regional PLN - Terletak di tengah kota Solo, akses pencapaian yang mudah karena Jalan lingkungan termasuk Jalan Utama Solo-Semarang. - Termasuk daerah yang padat aktivitas - Dekat dengan pusat keramaian - Termasuk daerah yang bebas banjir - Merupakan zona perdagangan dan jasa, diperuntukkan untuk pembangunan jasa pariwisata salahsatunya penginapan hotel, dsb. Diajeng Hani Puspitasari - 21020112130060 74

Tapak berada di Sub Wilyah Pusat Kota II dengan KDB maksimal 60%, KLB 2,4, dan RTH minimal 40%. Tapak berada di antara lahan perkantoran, permukiman, dan lahan perdagangan & jsasa. 5.2 Program Dasar Perancangan 5.2.1 Aspek Kinerja A. Sistem Pencahayaan Sistem Pencahayaan menggunkan pencahayan alami dan buatan. Pencahayaan alami dimaksimalkan melalui bukaan-bukaan pada permukaan dinding yang lebar serta penggunaan material kaca sehingga cahaya matahari dapat masuk kedalam ruangan. Pencahayaan buatan dilakukan dengan menempatkan titik-titik lampu pad ruang-ruang yang membutuhkan pencahayaan buatan yang tidak terlalu terjangkau oleh cahaya matahari. Pencahayaan buatan dibutuhkan saat malam hari. Pencahayan buatan juga dimanfaatkan sebagai aspek estetika, misalnya penggunaan decorative lighting dan menciptakan rasa nyaman dan suasana berbeda disetiap ruangan. B. Sistem Penghawaan Sistem Penghawaan menggunakan penghawaan alami dan buatan. Penghawaan alami menerapkan sistem cross ventilation. Dapat dibantu dengan penggunaan roster atau bukaan-bukaan pada dinding untuk memasukkan angin ke dalam bangunan. Hal ini disesuaikan dengan orientasi bangunan dan arah angin untuk memaksimalkan angin yang masuk. Penghawaan buatan terdiri dari AC dan exhaust fan. AC digunakan untuk ruang-rung yang membutuhkan pengkondisian udar secara total pada sebagian ruangan yg membutuhkan. Penggunaan AC dapat berupa AC split dan AC central. C. Jaringan Air Bersih Sumber air bersih menggunakan air bersih dari pengelolaan setempat (PAM atau mata air), air tanah. Menggunakan sistem Up Feed Distribution System dan Down Feed Distribution System. Sumber air bersih ditampung didalam ground tank, kemudian dipompa ke roof tank dan selanjutnya dialirkan ke ruang-ruang yang membutuhkan. Roof Tank PDAM PDAM Meteran Pompa Ground Tank Gambar 5.2 Skema Jaringan Air Bersih (Sumber : analisis penulis) Pompa Distribusi Distribusi Diajeng Hani Puspitasari - 21020112130060 75

D. Jaringan Air Kotor Air Kotor Terdiri dari limbah cair, limbah padat dan air hujan. Limbah cair berasal dari pembungan air lavatory/dapur/wastafel, limbah atau kotoran padat dari WC dn air hujn yang jatuh ke area bangunan. Limbah cair dialirkan menuju saluran drainaase untuk kemudian disalurkan ke riol kota sedangkan limbah padat ditampung ke sumur perespan dan kemudian ditampung ke dalam septic tank. Air hujan ditampung dengan talang air kemudian dialirkan menuju saliran drainase dan disalurkan menuju riol kota. Untuk air hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat ditampung oleh bak kontrol kemudian disalurkan ke drainase dan riol kota. Limbah Padat Septictank Peresapan Limbah Limbah Cair Saluran drainase Riol Kota Air hujan Bak kontrol Gambar 5.3 Skema Jaringan Air Kotor (Sumber : analisis penulis) E. Jaringan Listrik Jaringan listrik diperoleh dari PLN yang disalurkan ke gardu utama yang akan disalurkan ke hotel menggunakan MDP (Main Distributin Panel) yang terletak di lantai dasar bangunan dan kemudian disalurkan ke panel-panel listrik atau SDP (Sub-Distribution Panel) yang berda disetiap lantai bangunan. Menggunakan tenaga cadangan untuk keadaan tertentu berupa genset. F. Jaringan Sampah Sistem pengelolaan sampah dilakukan dengan memisahkan sampah menurut jenisnya ke dalam tempat sampah anorganik dan organik. Ruang menginap Ruang Pengelola Fasilitas hotel & Ruang pelayanan Tempat Pembuangan Sampah Organik Anorganik Di angkut dan di bawa ke TPA Lavatory Gambar 5.4 Skema Jaringan Sampah (Sumber : analisis penulis) Diajeng Hani Puspitasari - 21020112130060 76

G. Jaringan Pencegahan Bahaya Kebakaran Jenis-jenis pencegahan bahaya kebakaran yang digunakan pada bangunan adalah: Fire Safety Plan. Berup perencanaa bangunan dengan memperhatikan jalur penyelamatan (Evacuation escape). Sistem yang digunakan adalah intern evacuation esape yaitu tangga darurat yang berada di dalam bangunan. Fire alarm. Sistem deteksi yang digunakan dapat berupa fire detector dan smoke detector. Fire protection. Terdiri dari sistem sprinkler, fire extinguisher, hydrant box cabinet dan hydrant pillar. H. Jaringan Penangkal Petir Menggunakan system faraday, dengan prinsip kerja baja galvanus yang dipasang pada puncak atap dengan jarak yang terukur dan dihubungkan dengan kawat menuju ground. I. Jaringan Keamanan Menggunakan sistem CCTV di ruang ruang yang membutuhkan dengan dikontrol melalui ruang kontrol keamanan. J. Jaringan Telekomunikasi Penggunaan Wi-Fi dengan penepatan router di area tertentu. Untuk komunikasi ekstern menggunakan telepon kabel yang tersedia di setiap kamar maupun ruangan pengelola. Untuk komunikasi intern menggunakan intercom dan untuk tata suara pada ruangan seeprti ruang meeting, ruang serba guna maupun di public area menggunakan pengeras suara yang diletakkan disudutsudut yang tepat dan dikendalikan oleh operator. Sedangkan untuk sistem televisi dan parabola dipasang ditiap unit kamar maupun ruang-ruang tamu bersama yang bersifat publik. 5.2.2 Aspek Teknis A. Struktur bangunan Struktur bangunan menggunakan struktur yang cocok untuk bangunan tingkat tinggi. Untuk pondasi menggunakan pondasi bored pile. Untuk sistem struktur sendiri menggunkan sistem struktur plat, balok, kolom. Sedangkan atap menggunakan plat beton dengan ketentuan tertentu. B. Bahan Bangunan Penggunaan bahan bangunan untuk City Hotel ini menggunakan material yang umum seperti penggunaan keramik untuk pelapis lantai kamar mandi, ruang publik seperti lobby, lounge, restoran,dll. Sedangkan untuk koridor pada setiap lantai serta pada unit-unit kamar menggunakan Diajeng Hani Puspitasari - 21020112130060 77

pelapis berupa karpet yang dapat meredam suara. Untuk area kolam renang menggunakan batu alam sebagai pelapis lantai yang anti licin. Sedangkan untuk pelapis dinding menggunakan pelapis wallpaper disetiap ruang, Penggunaan kaca stopsol pada bukaan jendela atau boven sehingga dapat memasukkan cahaya alami tanpa radiasi panas yang berlebih. Dan penggunaan kayu dan UPVC untuk kusen, daun pintu, dan jendela serta menerapkan sunscreen pada jendela. 5.2.3 Aspek Arsitektural Konsep arsitektural bangunan City Hotel Bintang 4 berhubungan dengan karakter City Hotel itu sendiri, dari fasilitas, fungsi hingga bentuk ruang yang responsif terhadap kondisi tapak. Penekanan pada aspek desain disesuaikan dengan konsep arsitektur historicism. Karakter yang ditunjukan oleh langgam ini adalah menggunakan dekorasi berupa elemen-elemen klasik yang digabungkan dan disesuaikan dengan pola-pola modern pada bangunan. Ciri-ciri aliran arsitektur historicism adalah: Mengambil bentuk-bentuk lama dengan dimensi, bahan, dan ukuran yang berbeda Muncul pada abad 20-an Merupakan salah satu aliran arsitektur yang terbentuk karena kerinduan kepada bentuk-bentuk lama. Kecenderungan mengambil bentuk-bentuk lama yang dianggap terbaik dan mengkombinasikan dengan harmonis. Diajeng Hani Puspitasari - 21020112130060 78