BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, melakukan perjalanan wisata dianggap sebagai suatu kebutuhan. Permintaan pariwisata dari tahun ke tahun terus meningkat. Pemerintah Indonesia turut mendukung dengan melakukan kampanye untuk semakin menarik minat wisatawan berkunjung ke berbagai destinasi wisata di Indonesia. Dampak dari orangorang yang melakukan perjalanan wisata tentu saja memengaruhi penawaran dari segi akomodasi seperti hotel dan resort. Bisnis perhotelan mulai banyak diincar oleh sebagian investor baik dalam maupun luar negeri. Pertumbuhan penginapan dan hotel di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat pesat. Menurut data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta pada tahun 2015 sudah terdapat 87 hotel berbintang dan 1.010 hotel non-bintang (hotel kelas melati dan budget hotel). Jumlah kamar hotel berbintang mencapai 8.500 kamar sedangkan hotel non-bintang mencapai 13.000 kamar hunian. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah sebab mulai dari tahun 2014, sudah terdapat total 104 izin baru pendirian hotel masuk Dinas Perizinan. Dari jumlah tersebut, 70 izin IMB sudah terselesaikan dan 30 di antaranya telah melakukan proses pembangunan. Pembangunan hotel tersebut didukung dengan meningkatnya hunian hotel. Tingkat hunian hotel di Provinsi DIY terhitung cukup
tinggi. Menurut data BPS Yogyakarta, rata-rata tingkat hunian hotel di Yogyakarta pada tahun 2014 mencapai 57,04% sedangkan pada tahun 2015 mencapai 57,90%. Berkembangnya kompleksitas bisnis dan terbukanya peluang usaha dan investasi menyebabkan risiko terjadinya kecurangan pada perusahaan makin tinggi. Berdasarkan laporan The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) tahun 2010, industri pelayanan jasa yang meliputi industri perhotelan, restaurant dan bar, jasa pelatihan golf, dan industri pelayanan jasa lain mengalami potensi kerugian sebesar 5% atau sekitar $2.000.000 dari pendapatannya akibat fraud - yang meliputi kerugian dari aset misappropriation, korupsi, dan kecurangan laporan keuangan. (ACFE, 2010). Fraud ini berpotensi untuk dapat terus terulang karena masih lemahnya pengendalian manusia dan pengendalian internal yang dimiliki oleh manajemen. Goldman dalam Nicole (2015) menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan di bidang industri penyediaan jasa seperti industri perhotelan mengalami fraud tingkat tinggi karena budaya industri yang lebih cenderung berfokus pada penyediaan layanan pelanggan dibanding pada kontrol keuangan internal dalam menjalankan usahanya. Terlebih lagi, Montgomery (2013) mengemukakan bahwa perusahaan kecil memiliki peluang kecurangan lebih besar dibanding perusahaan besar. Pernyataan ini didukung oleh fakta bahwa di Amerika Serikat selama tahun 2010 diperkirakan ratarata kehilangan kekayaan pada perusahaan kecil yang disebabkan penipuan dan penyalahgunaan aset setiap tahunnya mencapai $127.500, sedang pada perusahaan
besar rata-rata sebesar $97.000. Lebih dari 80% penyebab kehilangan adalah aset yang digunakan tidak secara tepat dan 90% aset yang menjadi target untuk disalahgunakan adalah kas. Untuk meminimalisir kecurangan tersebut, diperlukan suatu sistem pengendalian internal yang efektif. Hal ini terkait dengan fungsi pengendalian internal yaitu meminimalisasi berbagai risiko yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Ratliff, et al. dalam Rini (2012) mengemukakan bahwa sistem pengendalian internal memiliki beberapa kegunaan, antara lain: menjaga reliabilitas dan integritas suatu informasi, mematuhi kebijakan, rencana, prosedur, hukum, dan peraturan untuk memastikan operasi berjalan dengan rapi, terencana dan sistematis, mengamankan aset perusahaan, menjaga ekonomi dan efisiensi suatu operasi serta memastikan tercapainya tujuan dan sasaran organisasi untuk berbagai operasi dan program. Kelemahan dalam pengendalian internal akan menyebabkan perusahaan mengalami berbagai risiko yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, seperti: penghancuran dan pencurian aset, korupsi dan gangguan atas informasi atau sistem informasi perusahaan (Hall, 2013). The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) menerbitkan COSO Framework - for Smaller Public Companies, yaitu suatu kerangka kerja yang telah menjadi standar dunia untuk membangun dan menilai pengendalian internal khususnya perusahaan kecil. Dalam COSO For Smaller Public Companies (2006), terdapat lima komponen sistem pengendalian internal, yaitu: lingkungan pengendalian (control environment); penilaian risiko (risk assessment);
aktivitas pengendalian (control activities); informasi dan komunikasi (information and communication); serta pemantauan (monitoring). Dengan pengertian tersebut, sistem pengendalian internal diartikan sebagai rangkaian kegiatan, prosedur, proses, dan aspek lain yang berkaitan dengan pencapaian tujuan penciptaan pengendalian internal. Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah Lokal Hotel & Restaurant Yogyakarta. Lokal Hotel & Restaurant merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang menyediakan jasa penginapan dan restoran. Lokal Hotel & Restaurant berdiri pada tahun 2014 dengan mengoperasikan total 12 kamar. Lokal Hotel & Restaurant tergolong hotel baru dan merupakan perusahaan kecil. Walaupun Lokal Hotel & Restaurant tergolong perusahaan baru dan masih kecil, tingkat hunian baik hotel dan restoran tidak pernah kurang dari 65% perbulan. Dari sisi bisnis Lokal Hotel & Restaurant tentu telah profitable, tetapi peneliti tertarik untuk meneliti apakah Lokal Hotel & Restaurant telah menerapkan sistem pengendalian internal dengan baik. Dipilihnya perusahaan tergolong baru sebagai objek penelitian untuk mengetahui sejauh mana penerapan, kesediaan dalam menerapkan, manfaat, kendala, serta kekurangan-kekurangan dalam penerapan pengendalian internal. Selain itu dipilihnya perusahaan kecil dimotivasi dari penelitian Montgomery (2013) sebelumnya yang menyatakan potensi fraud lebih besar merugikan perusahaan kecil dibandingkan perusahaan besar sehingga Lokal Hotel & Restaurant dianggap mampu mempresentasikan industri yang bergerak di bidang jasa dan layanan skala kecil di wilayah Yogyakarta.
Berdasarkan motivasi tersebut, peneliti merasa tertarik untuk evaluasi efektivitas sistem dan prosedur pengendalian internal pada Lokal Hotel & Restaurant Yogyakarta menggunakan framework dari COSO For Smaller Public Companies. 1.2. Konteks Riset Kelemahan dalam pengendalian internal dapat mengakibatkan tidak efektifnya kinerja fungsi-fungsi manajemen perusahaan dan dapat menimbulkan dampak pada aktivitas operasionalnya. Banyak perusahaan yang telah mengalami kerugian akibat lemahnya pengendalian internal mereka. Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi pula pada Lokal Hotel & Restaurant Yogyakarta. Kerugian yang diakibatkan oleh lemahnya pengendalian internal perlu segera mendapat perbaikan agar dapat mengurangi risiko bagi perusahaan. Di samping itu, perusahaan juga perlu melakukan pengawasan yang maksimal terhadap fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan. 1.3. Problem Riset Penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena pengendalian internal merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh suatu organisasi.namun, bagi pelaku industri kecil, khususnya seperti Lokal Hotel & Restaurant menganggap penerapan pengendalian internal terkesan mahal, rumit, dan merepotkan sehingga manajemen masih setengah hati dalam menerapkan pengendalian internal. Dipilihnya model adopsi COSO for Smaller Public Companiespada riset ini karena model ini memberikan kerangka kerja pengendalian internal yang telah banyak dijadikan pedoman sebagai kerangka kerja yang komprehensif untuk
membangun dan menilai pengendalian internal khususnya pada perusahaan kecil.hal ini lebih sesuai dengan objek penelitian yang tergolong perusahaan kecil. 1.4. Pertanyaan Penelitian Riset Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah apakah pengendalian internal pada Lokal Hotel & Restaurant telah diterapkan secara efektif? 1.5. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: a. Memperoleh gambaran dan pemahaman penerapan pengendalian internal di Lokal Hotel & Restaurant b. Menilai, menganalisis, dan memberikan rekomendasi yang diperlukan terhadap keefektifan pengendalian internal berdasarkan Framework COSO For Smaller Public Companies yang diterapkan pada Lokal Hotel & Restaurant. 1.6. Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa kontribusi di bidang yang terkait berikut: a. Bagi penulis diharapkan hasil penelitian dapat menambah pengetahuan mengenai pengendalian internal dalam perusahaan, beserta penerapan dari teori yang telah penulis terima selama kuliah.
b. Bagi pihak perusahaan diharapkan temuan dalam penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan di perusahaan sehingga pengendalian internal yang telah ada menjadi lebih baik di Lokal Hotel & Restaurant. c. Bagi pembaca diharapkan dapat memberi informasi dan dapat dijadikan acuan kepada peneliti-peneliti selanjutnya. Selain itu penelitian juga untuk menambah pustaka dan memperkaya penelitian sebelumya, khususnya yang berhubungan dengan evaluasi efektivitas pengendalian internal. 1.7. Proses Penelitian Proses penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a Menemukan rumusan masalah dan menentukan pertanyaan, tujuan, serta fondasi teoritis penelitian studi kasus b Melakukan observasi awal pada Lokal Hotel & Restaurant Yogyakarta. c Menentukan metode penelitian dan kembali melakukan observasi d Melakukan penelitian dengan pengumpulan data melalui proses wawancara dan dokumen yang terkait. e f Mengevaluasi hasil temuan dan analisis. Memberikan kesimpulan dan rekomendasi. 1.8. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari: BAB 1: Pendahuluan
Bagian ini menguraikan tentang latar belakang, konteks riset, rumusan masalah, pertanyaan riset, tujuan riset, kontribusi riset, proses riset, dan sistematika penulisan. BAB 2: Kajian Pustaka Bagian ini membahas teori yang melandasi riset ini dan riset terdahulu yang telah dilakukan. BAB 3: Desain Riset Bagian ini menguraikan mengenai gambaran umum objek yang diteliti dan desain riset yang digunakan. BAB 4: Analisis dan Diskusi Bagian ini menguraikan mengenai analisis data dan diskusi hasil temuan riset studi kasus. BAB 5 : Simpulan dan Rekomendasi Bagian ini memaparkan mengenai konklusi dan rekomendasi riset.