PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, dan pankreas dapat menghentikan

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. degeneratif dan salah satu penyakit tidak menular yang meningkat jumlahnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004, dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. diabetes mellitus semakin meningkat. Diabetes mellitus. adanya kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia)

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. syaraf) (Smeltzer & Bare, 2002). Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh ENY SULISTYOWATI J

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S 1 Keperawatan. Disusun Oleh : Rina Ambarwati J.

BAB I PENDAHULUAN. DM adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik (kadar gula

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi penyakit dan kesakitannya. Dari data-data yang ada dapat

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif. Diabetes Melitus diklasifikasikan menjadi DM tipe 1 yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. modernisasi terutama pada masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup dari pasien DM sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (2006), merumuskan bahwa diabetes. melitus (DM) merupakan kumpulan masalah anatomi dan kimiawi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik, life style, dan lain-lain (Waspadji, 2009). masalah kesehatan/penyakit global pada masyarakat (Suiraoka, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dapat menurun atau pancreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya prevalensi diabetes melitus (DM) akibat peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes adalah penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. jumlah tersebut menempati urutan ke-4 terbesar di dunia, setelah India (31,7

BAB I PENDAHULUAN. menular yang akan meningkat jumlahnya dimasa datang. Diabetes sudah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis akibat tidak

BAB I PENDAHULUAN. insulin secara relatif maupun absolut (Hadisaputro & Setyawan, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. seseorang oleh karena gangguan keseimbangan karbohidrat, lemak dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronik yang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. DM suatu penyakit dimana metabolisme glukosa yang tidak normal, yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan ketiadaan absolut insulin atau penurunan relative insentivitas sel

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Visi Indonesia sehat yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. diatas atau sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). Gangguan. jaringan tubuh. Komplikasi DM lainnya adalah kerentanan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menurun dan setelah dibawa ke rumah sakit lalu di periksa kadar glukosa

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif merupakan transisi epidemiologis dari era penyakit

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab utama kematian ke-enam di seluruh dunia (Nwanko, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. pankreas tidak lagi memproduksi insulin atau ketika sel-sel tubuh resisten

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

Definisi Diabetes Melitus

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular akan terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Amerika Serikat prevalensi tahunan sekitar 10,3%, livetime prevalence mencapai

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Menurut Golostein (2008), bahwa 5% dari populasi penduduk

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang terjadi baik ketika

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRESS TERHADAP KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOHARJO I KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan jiwa dari penderita diabetes. Komplikasi yang didapat

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Obat Alami Diabetes Dapat Mencegah Amputasi Pada Diabetesi

BAB 1 PENDAHULUAN. memerlukan upaya penanganan tepat dan serius. Diabetes Mellitus juga

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering


BAB 1 PENDAHULUAN. sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin (Soegondo,

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

Transkripsi:

1 PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana Keperawatan Disusun Oleh: WAHYU FAJAR BRUARI J 210 050 011 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya penderita Diabetes Melitus (DM) di beberapa negara berkembang, akibat peningkatan kemakmuran di negara bersangkutan, akhirakhir ini banyak disoroti. Peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar, menyebabkan peningkatan penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, kanker, diabetes dan lain-lain. Namun Penyakit menahun yang di sebabkan oleh penyakit degeneratif di antaranya DM semakin meningkat tajam. Diabetes Mellitus atau kencing manis merupakan salah satu dari beberapa jenis penyakit yang paling mengancam kesehatan manusia. Diabetes dikatakan penyakit mematikan karena Diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain) yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya. Menurut data WHO (World Health Organitation), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita DM di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Namun, pada tahun 2006 diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana baru 50

3 persen yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar 30 persen yang datang berobat teratur. Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis. Hal ini disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes terutama gejala-gejalanya. Sebagian besar kasus diabetes adalah diabetes tipe 2 yang disebabkan faktor keturunan. Permasalahan utama pada penderita DM adalah berkurangnya produksi insulin dalam tubuh atau terganggunya fungsi insulin yang di hasilkan oleh sel beta pulau langerhans dalam kelenjar pankreas. Insulin bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula dalam darah. Karena keterbatasan jumlah insulin maka mengakibatkan kadar gula dalam darah menjadi meningkat. Kadar gula darah yang naik terus-manerus menyebabkan rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal yang lainnya sehingga pasokan darah ke kaki semakin terhambat, akibatnya banyak penderita DM yang merasakan nyeri pada kakinya. Nyeri adalah sensasi yang tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cidera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas gemetar kesemutan seperti terbakar, tertusuk atau tertikam (Bull, 2008). Nyeri dapat menjadi masalah bila nyeri mempengaruhi cara kita menjalani hidup. Hal ini biasa terjadi karena nyeri berlangsung dalam waktu yang lama atau kronik. Nyeri merupakan cara tubuh untuk memberi tahu kita bahwa terjadi suatu yang salah. Nyeri bekerja sebagai suatu system alarm yang merupakan sinyal yang memberi tahu kita dengan cara ini melindungi kita dari

4 keadaan yang berbahaya. Nyeri dapat bervariasi dari iritasi ringan sampai nyeri konstan yang berat. Nyeri kaki sejalan dengan bertambahnya usia dan pasokan darah ke kaki semakin jelek. Perubahan ini dapat menimbulkan nyeri pada penderita diabetes. Kerusakan saraf yang menuju ke kaki akan mengurangi rasa atau sensasi, dengan demikian kemampuan kaki untuk merasakan luka atau rasa tidak enak dan berkurangnya pasokan darah berarti bahwa luka yang kecil mungkin sembuh tidak secepat biasanya. Kombinasi dari perubahan ini, berarti bahwa penderita diabetes yang paling tua berisiko terhadap infeksi dan luka pada kaki dan tanpa perawatan kaki yang baik maka keadaan ini dapat menjadi parah sehingga kadang-kadang harus berhenti bekerja atau bahkan jarang sekali melakukan aktifitas karena nyeri yang sangat hebat. Banyak pasien diabetes yang mengalami gangguan peredaran darah, terutama pada kakinya. Para penderita DM akan merasakan Nyeri pada kakinya setelah melakukan perjalanan jauh. Denyut nadi kaki tidak dapat di rasakan lagi dan ini berarti bahwa pembuluh darah yang besar atau arteri di kaki menyempit atau tersumbat. Pada kasus-kasus tertentu pengobatan pembuluh darah secara operatif dapat sangat berarti. Obat-obat biasanya tidak membantu. Teruji pada pasien diabetes, mencakup berbagai komponen di antaranya adalah terapi keperawatan dan senam kaki merupakan salah satu jalan untuk mengurangi tingkat nyeri pada kaki pasien Diabetes Mellitus. Senam kaki merupakan salah satu terapi yang di berikan oleh seorang perawat. Senam ini bertujuan untuk melancarkan peredaran darah yang

5 terganggu karena senam kaki diabetes dapat membantu memperkuat otot-otot kaki(waspadji, 2005). Senam kaki atau senam diabetes dapat membantu memperbaiki peredaran darah yang terganggu dan memperkuat otot-otot kecil kaki pada pasien diabetes dengan neuropati. Selain itu dapat memperkuat otot betis dan otot paha, mengatasi keterbatasan gerak sendi dan mencegah terjadinya deformitas. Pasien DM yang dirawat di Rumah Sakit maupun di puskesmas jarang di ajarkan perlakuan senam kaki Diabetik. Maka dari itu peneliti memilih melakukan penelitian Senam kaki diabetik di Puskesmas Delanggu. Rencana penelitian akan di laksanakan di Wilayah kerja puskesmas Delanggu. Peneliti memilih Puskesmas Delanggu karena terdapat kasus yang sesuai dengan kriteria penelitian. Berdasarkan data yang di dapat di Sub bagian pencatatan medik di puskesmas Delanggu, tahun 2009 jumlah penderita DM dari bulan januari sampai bulan juli total sebanyak 351 penderita. Peningkatan prevalensi penderita baru DM bulan januari 40 (11,4%) penderita bulan februari 18 (5,1%)penderita. bulan maret 24 (6,8%) penderita bulan April sebanyak 56 penderita (15,9%) bulan Mei sebanyak 68 penderita (19,3%). Bulan Juni sebanyak 66 (18,8%) penderita dan sampai dengan akhir Juli 2009 sebanyak 79 (22,5%) dari jumlah penduduk 46754 jiwa (Profil Puskesmas Delanggu, 2008) Penderita DM sering mengalami keluhan nyeri pada kaki. Nyeri pada kaki diabetes mellitus dapat di sebabkan adanya gangguan pembuluh darah, ganguan persyarafan dan adanya infeksi. Keadaan hiperglikemia yang terus

6 menerus, infeksi akan mempunyai dampak pada kemampuan pembuluh darah tidak berkontraksi dan relaksasi berkurang. Hal ini mengakibatkan sirkulasi darah tubuh menurun, terutama kaki, maka akan timbul gejala nyeri pada tungkai bila berdiri, berjalan dan melakukan kegiatan fisik (Suyono, dkk, 2005) oleh karena itu penting untuk di teliti Pengaruh intervensi senam kaki dengan tingkat nyeri kaki pada pasien dengan diabetes mellitus yang mempunyai komplikasi gangguan nyeri pada tungkai. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut, Apakah ada pengaruh senam kaki diabetik terhadap tingkat nyeri kaki pada pasien Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas Delanggu. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui pengaruh senam Diabetik terhadap tingkat nyeri kaki pada pasien Diabetes Mellitus sebelum dan sesudah di berikan perlakuan senam kaki diabetik. 2. Tujuan Khusus : a. Untuk mengetahui perubahan nyeri kaki setelah di berikan pelatihan senam kaki diabetik.

7 b. Untuk mengetahui tingkat nyeri sebelum di lakukan perlakuan senam kaki diabetik. c. Untuk mengetahui tingkat nyeri sesudah di lakukan perlakuan senam kaki diabetik. d. Membedakan tingkat nyeri kaki antara sebelum dan sesudah di berikan perlakuan senam kaki diabetik D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Bagi dunia keperawatan, agar dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh senam kaki diabetik dan perlunya senam kaki diabetik untuk pasien Diabetes Mellitus dengan nyeri pada kaki. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam tindakan keperawatan terutama manfaat dari senam kaki diabetik. b. Bagi Pasien dan Keluarga Untuk menambah pengetahuan dan sangat bermanfaat bagi pasien dan keluarga. Senam kaki ini dapat dilakukan di rumah bila menemui kasus peningkatan nyeri dan merupakan suatu pertolongan pertama.

8 E. Keaslian Penelitian Sepengetahuan penulis belum ada penelitian tentang pengaruh senam diabetik terhadap nyeri kaki pada pasien diabetes mellitus. Penelitian mengenai diabetes mellitus yang pernah di teliti adalah : 1. Astuti, (2008). Gambaran Kadar Glukosa Darah Diabetes Mellitus (DM) Yang Mengikuti Senam DM di RSOP. Dr. Sarjito Yogyakarta. Menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional untuk mengetahui gambaran pelaksanaan senam Diabetes Mellitus di RSUP Dr.Sarjito yogyakarta. Sebagian besar peserta senam DM yaitu sebanyak 26 orang (76,4%) sudah melakukan senam DM dengan baik sedangkan sisanya sebanyak 8 orang (23,5%) melakukan senam DM dengan kriteria cukup. Perbedaan dengan penelitian ini adalah peneliti menggunakan rancangan penelitian pre Experiment dan desain yang di gunakan adalah one group pretest postest untuk mengetahui perubahan tingkat nyeri kaki pada pasien Diabetes Mellitus. 2. Suminarti (2002). perubahan berat badan dan kadar gula darah pada kelompok senam diabet persada cabang RSUP Dr. Sardjito yogyakarta. Peneliti ini menggunakan jenis penelitian cohort prespective. Di lakukan pada anggota persadia di RSUP Dr. Sarjito yang mengidap DM tipe II yang di lakukan perlakuan senam DM dan diamati selama 8 minggu dengan di lakukan pemeriksaan kadar gula darah dan berat badan sebelum perlakuan kemudian pemeriksaan kadar gula dan berat badan setelah 8 minggu perlakuan. Hasilnya adalah 32 orang (57,1%) mengalami

9 penurunan kadar glukosa darah dan berat badan serta 24 orang (42,9%) tidak mengalami perubahan kadar glukosa darah dan berat badan Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan adalah peneliti melakukan penelitian di wilayah kerja puskesmas delanggu yang menderita sakit Diabetes Mellitus dan dilakukan perlakuan senam kaki diabetik pada pasien tersebut untuk mengetahui pengaruh senam kaki dengan nyeri pada kaki pasien.