PENYALURAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KEPADA PARA MU ALAF DI (BAZ) BADAN AMAL ZAKAT SUMSEL

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN BUOL

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH DAN WAKAF

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB I PENDAHULUAN. di dunia dan di akhirat. Disamping itu, Islam juga mengajarkan kepada

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a.

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

PEMERINTAH KOTA PADANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINS DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Nrurn 121 TAHUN 2002 TENTANG

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari segi bahasa, zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

Proposal. ZISWAF Ramadhan 1435 H. Jl. Beringin III, Margonda Raya, Depok. Web :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ZAKAT KOTA PONTIANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 581 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG NOMOR 8 TAHUN 2005 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

.PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

Undang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 18 SERI E

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ARTIKEL WEBSITE KONSEP ZAKAT DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DALAM MASYARAKAT ISLAM. Oleh : Drs. Kgs. H. M. Daud, M.Hi (Widyaiswara Madya BDK Palembang)

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

BAB I PENDAHULUAN. tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-syarat yang ditentukan 1. Ramadhan yang disebut juga dengan istilah zakat fitrah 2.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dimana

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA BAITUL MAL KABUPATEN BIREUEN


BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

RELASI ZAKAT DAN PAJAK PASCA UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 9 Tahun 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Ensiklopedi Islam Indonesia Zakat menurut bahasa bererti tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan. Manifestasi dari kesadaran tersebut, bagi manusia akan tercapai

KABUPATEN CIANJUR NOMOR 01 TAHUN 2O1O TENTANG BUPATI CIANJUR,

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan satu dari lima Rukun Islam yang wajib dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan satu dari lima rukun Islam. Kewajiban mengeluarkan

Transkripsi:

1 PENYALURAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KEPADA PARA MU ALAF DI (BAZ) BADAN AMAL ZAKAT SUMSEL Rijalush Shalihin Dosen Tetap Ekonomi Syari ah FAI UMPalembang Abstrak; Dalam Al-qur an infaq dapat diartikan juga sebagai zakat, tetapi infaq tidak mencangkup hibah dan hadiah. Infaq hanya terkait dengan materi dan bahan makanan pokok dan tidak terkait dengan non materi. Hukum infaq bisa menjadi wajib dan juga bisa sunnah. Infaq menjadi sunnah apabila kita memberikan bentuan dalam bentuk sumbangan (Tabaru at) atau juga disebut shadaqah sunnah. Sedangkan infaq menjadi wajib apabila infaq kepada yang berhak menerima zakat dan infaq yang diberikan kepada yang wajib diberi nafkah. Salah satu bentuk penyaluran zakat, infaq dan shadaqah adalah pemberian bantuan materi atau non materi kepada para mu alaf. Dalam hal ini penyaluran zakat oleh pengelola kepada mu alaf tidak boleh dilakukan dalam bentuk pembiayaan. Artinya tidak boleh ada kaitan seperti shohibulmaal dengan mudharib dalam penyaluran zakat, infaq maupun shadaqah. Karena Badan Amil Zakat adalah badan sosial bukan badan bisnis. Sedangkan rekapitulasi bantuan zakat, infaq dan shadaqah yang diberikan Badan Amil Zakat Sumatera Selatan untuk kelompok mu alaf adalah sebesar Rp 1.060.000 dan dapat meningkat setiap tahunnya. Keywords: Zakat, Infaq, Shadaqah

2 A. Pendahuluan Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi orang islam yang mempunyai harta benda menurut ketentuan yang telah ditetapkan dalam hukum Islam. Bagi orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat bila ia mampu, maka ia termasuk orang yang ingkar. Ketaatan bagi umat islam dalam melaksanakan zakat tentu mengacu pada terwujudnya kualitas iman dan ketaqwaanya kepada Allah SWT. Ibadah fardhu seseorang belum bisa dikatakan sempurna, manakala belum dilengkapi dengan menunaikan zakat. Dalam rangka ikut serta mengelola zakat, maka pemerintah membentuk suatu lembaga atau badan organisasi yang mengelolah zakat. Diantaranya BAZ, serta instansi-instnsi lainya yang mempunyai lembaga dan badan khusus dalam masalah zakat. Hal ini gunanya untuk menetapkan dan mengembangkan pelaksanaan zakat. Sedekah (Shadaqah) yang sudah ditentukan ukuran dan waktunya misalnya zakat, hukumnya wajib sedangkan yang tidak ditentukan jumlah dan waktunya hukumnya sunnah muakad, kecuali jika ada yang membutuhkanya maka hukumnya berubah menjadi wajib. (Sulaiman Rasjid, 1994: 30) Shadaqah itu tidak terbatas hanya pada harta saja. Segala perbuatan baik merupakan shadaqah. Adapun beberapa shadaqah yang bukan dalam bentuk materi, diantaranya adalah: 1. Setiap perbuatan baik adalah shadaqah; 2. Menyuruh berbuat baik dan mencegah perbuatan buruk merupakan shadaqah; 3. Mendamaikan dua orang yang bertikai merupakan shadaqah. Dalam Al-qur an infaq dapat diartikan juga sebagai zakat, tetapi infaq tidak mencangkup hibah dan hadiah. Infaq hanya terkait dengan materi dan bahan makanan pokok dan tidak terkait dengan non materi. Hukum infaq bisa menjadi wajib dan juga bisa sunnah. Infaq menjadi sunnah apabila kita memberikan bentuan dalam bentuk sumbangan (Tabaru at) atau juga disebut shadaqah sunnah. Sedangkan infaq menjadi wajib apabila infaq kepada yang berhak menerima zakat dan infaq yang diberikan kepada yang wajib diberi nafkah.

3 Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apa saja syarat-syarat mu alaf untuk mendapatkan zakat, infaq dan shadaqah dari BAZ Sumatera Selatan? 2. Bagaimana penyaluran ZIS di BAZ Sumatera Selatan kepada para Mu alaf? B. Pembahasan Zakat mempunyai banyak arti yaitu Al-barakatu artinya keberkahan, Al-namaa artinya pertumbuhan dan perkembangan, Ath-thaharatu artinya kesucian dan Ash-shalahu artinya keberesan atau kebaikan. Menurut istilah, Zakat adalah mengeluarkan sebagian harta yang sudah mencapai nisab untuk diberikan kepada kaum fakir atau yang sama dengan mereka dan tidak terdapat laranga Syara untuk memberikanya kepada mereka. Zakat diatur dalam Surat al-muzamil ayat 12 yang artinya: Tegakkan Shalat dan tunaikan zakat dan berilah piutang kepada Allah SWT dengan sebaik-baik piutang. Zakat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu: 1. Zakat Fitrah adalah zakat yang dikeluarkan untuk membersikan harta dan jiwa seorang muslim setahun sekali setiap bulan ramadhan dan dikeluarkan sebelum shalat Idhul Fitri; 2. Zakat Maal adalah zakat yang dikeluarkan atau dibayarkan sesuai dengan kepemilikan harta simpanan dan harta hasil usaha yang telah memenuhi syaratnya (mencapai nisab). Sedangkan kata Infaq berasal dari bahasa Arab yaitu Infaqa- Yunfiqu yang berarti membelanjakan, mengeluarkan, menggunakan harta. Jadi Infaq adalah pengeluaran derma yang bersifat sunnah atau disarankan yang besarnya tidak ditentukan atau secara sukarela dari penerimaan pendapatan atau rezeki tertentu. Infaq dalam diatur dalam Surat At-Taubah ayat: 79, yang artinya: (Orang-orang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orangorang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupanya, maka orang-orang munafik itu menghina

4 mereka. Allah SWT akan membalas penghinaan mereka itu dan untuk mereka azab yang pedih. Shadaqah adalah segala bentuk pembelanjaan dijalan Allah SWT. Berbeda dengan zakat, infaq dan shadaqah tidak dibatasi dengan ketentuan-ketentuan khusus. Shadaqah selain dalam bentuk harta (maal) dapat juga berupa sumbangan tenaga, pemikiran dan bahkan sekedar senyuman. (Sulaiman Rasjid,1994: 147). Badan Amil Zakat adalah organisasi pengelola zakat yang dibentuk oleh pemerintah dengan kepengurusan yang terdiri atas unsur masyarakat dan pemerintah. Sedangkan mu alaf adalah mereka yang diharapakan kecenderungan hatinya atau keyakinannya dapat bertambah terhadap Islam, atau terhalangnya niat jahat mereka atas kaum muslim atau harapan akan adanya kemanfaatan mereka dalam membela dan menolong kaum muslim dari musuh. Mu alaf secara leksikal berarti orang-oarang yang dijinakan hatinya untuk tetap berada dalam Islam dan memerlukan masa pemantapan dalam agama barunya itu memerlukan dana. Muhammad Rasyid Ridha dalam tafsirnya secara panjang lebar menguraikan orang-orang yang termasuk dalam arti mu alaf menjadi 6, yang empat di antaranya beragama Islam sedangkan dua di antaranya bukan muslim sebagai berikut: 1. Pemuka-pemuka muslim yang tepandang di kalangan non muslim yang di perkirakan dapat mengajak mereka ke dalam Islam dengan wibawa yang ada padanya; 2. Pemuka muslim yang masih lemah imanya; sedangkan mereka berpengaruh di kalangan pengikutnya; 3. Kelompok muslim yang diam di perbentengan dan perbatasan negeri non muslim dan kedudukan mereka dapat melindungi orangorang islam dari gangguan musuh; 4. Kelompok muslim yang besar pengaruhnya terhadap pengumpulan zakat dan disegani oleh pihak-pihak yang diperkirakan ingkar membayar zakat;

5 5. Kelompok non muslim yang lemah hatinya yang dengan bantuan zakat itu terbuka hatinya dan timbul kecenderunganya untuk masuk Islam; 6. Kelompok non muslim yang di khawatirkan berbuat beruk terhadap orang islam dan dengan pemberian zakat itu dapat dicegah keburukanya; atau oaring-orang yang dapat berhenti dari mengganggu orang Islam dalam menjalankan agamanya. (Amir Syarifuddin, 2003: 49-50). Sesungguhnya Allah SWT telah memperkaya kaum muslimin untuk tidak menarik hati kaum musyrikin. Apabila penguasa meyakini perlunya menarik hati sebagian kaum, demi kemaslahatan kaum muslimin, apabila mereka nantinya memeluk Islam, maka dakam keadaan demikian diperbolehkan memberi zakat untuk mereka, karena sesungguhnya tidak sedikit pun juga menyerahkan zakat pada orangorang musyrik. Kelompok mu alaf dari golongan musyrikin hanya diberi dari harta fai,bukan dari zakat. Ada juga yang berpendapat golongan mu alaf itu adalah orangorang dusun (Arab) dan lainya. Rasulullah SAW telah menarik hati mereka dengan zakat, agar supaya mereka mau beriman. Lagi pula kita telah mengemukakan hadist dari Anas tentang seseorang yang diberi izin zakat oleh Rasulullah SAW dan menyebabkan dia berkata kembali: Masuk Islamlah kamu sekalian, karena sesungguhnya Muhammad telah memberikan sesuatu pemberian kepada orang yang tidak dikuatirkan kefakirannya. Sesungguhnya kaum musyrikin itu terbagi kepada tiga golongan: Pertama: mereka yang meninggalkan kekufurannya dengan mengemukakan dali-dalil. Kedua: dengan paksaan dan kekerasan. Ketiga: dengan pemberian dan kebaikan. Dan penguasa yang memikirkan kepentingan kaum muslimin hendaknya mempergunakan cara pada tiap golongan itu apa yang dapat menyebabkan mereka selamat dan bersih dari kekufuran. (Qardawi Yusuf, 1988: 567). Badan amil zakat yang dibentuk di tingkat nasional disebut Badan amil zakat nasional disingkat BARNAS dan yang dibentuk di daerah disebut Badan amil zakat daerah disingkat dengan BAZDA yang

6 terdiri dari BAZDA Propinsi, BAZDA Kabupaten/Kota dan BAZDA Kecamatan. Badan amil zakat daerah Sumatera Selatan yang dibentuk di propinsi disebut BAZ Sumsel dan berkedudukan di ibu kota propinsi, pengangkatan pengurus BAZ propinsi Sumatera Selatan dengan keputusan Gubernur dan Perda propinsi Sumatera Selatan No. 6 tahun 2005, serta usul kepala kantor wilayah Departemen Agama setempat. Kepengurusan BAZ Sumatera Selatan terdiri atas Dewan pertimbangan, Komisi pengawas dan Badan pelaksana. Dewan pertimbangan dan komisi pengawas masing-masing terdiri atas dari seorang ketua, seorang wakil ketua, seorang sekretaris, seorang wakil sekertaris, dan sebanyak-banyaknya tujuh orang anggota. Dewan pelaksana yang terdiri atas seorang ketua, dua orang wakil ketua, seorang sekertaris, dua orang wakil sekretaris, seorang bendahara dan seorang wakil bendahara serta dilengkapi bidang pengumpulan, bidang pendistribusian, bidang pendayagunaan dan bidang pengembangan. (H.Tulus et-al, 2003: 15-17). C. Landasan Hukum (BAZ) Badan Amil Zakat. Sedangkan dasar hukum BAZ Sumsel tunduk juga dengan undangundang yang mengatur mengenai zakat. Zakat pada umumnya diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 tentang Zakat Bab V Pasal 16 ayat (2) dijelaskan: Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat berdasarkan skala prioritas Mustahiq dan dapat dimanfaatkan untuk usaha produktif. Pasal 17 menegaskan bahwa: Hasil penerimaan Infaq, Shadaqah, hibah, wasiat, waris dan kafarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 didayagunakan untuk usaha produktif. Kemudian Perda propinsi Sumatera Selatan No. 6 tahun 2005 tentang pengelolahan zakat pasal 10 menjelaskan bahwa: hasil penerimaan infaq, shadaqah, wasiat, waris dan kaparat di dayagunakan terutama untuk usaha yang produktif. (Yusuf Qardawi, 2004: 12).

7 D. Penutup Salah satu bentuk penyaluran zakat, infaq dan shadaqah adalah pemberian bantuan materi atau non materi kepada para mu alaf. Dalam hal ini penyaluran zakat oleh pengelola kepada mu alaf tidak boleh dilakukan dalam bentuk pembiayaan. Artinya tidak boleh ada kaitan seperti shohibulmaal dengan mudharib dalam penyaluran zakat, infaq maupun shadaqah. Karena Badan Amil Zakat adalah badan sosial bukan badan bisnis. Rekapitulasi bantuan zakat, infaq dan shadaqah yang diberikan Badan Amil Zakat Sumatera Selatan untuk kelompok mu alaf adalah sebesar Rp 1.060.000 dan dapat meningkat setiap tahunnya.

8 Daftar Pustaka H.Tulus et-al, 2003. Pola pembinaan Lembaga Pengelola Zakat di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI. Rasjid, Sulaiman.1994. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Qadawi,Yusuf. 2004. Hukum Zakat, Jakarta: Litera Antar Nusa.