BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap fakta-fakta mengenai kondisi industri genteng di Dusun Berjo Wetan, seperti faktor-faktor yang menyebabkan mantan pengusaha genteng berhenti menjalankan usaha industriu genteng. Setelah mengetahui kondisi industri genteng berdasarkan hasil observasi, data temuan di lapangan dan hasil wawancara, kemudian dirumuskan solusi dalam rangka mengatasi penurunan jumlah pengusaha dan kesulitan dalam pengembangan usaha industri genteng. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Berjo Wetan Desa Sidoluhur Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Lokasi dipilih karena ditempat itu merupakan wilayah industri Genteng di Kabupaten Sleman. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 22 November 2012 sampai dengan 22 Februari 2013. C. Data dan Sumber Data Sumber data dapat diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian dan dari hasil wawancara terhadap informan. Penentuan sumber data dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya 34
35 orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2009: 216). Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan antara lain, yaitu: 1. Pengusaha yang sudah tidak menjalankan usaha industri genteng lagi, 3 orang. 2. Kepala Dusun Berjo Wetan, satu orang. 3. Perwakilan dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Sleman, satu orang. D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Pelaksanaan metode observasi tersebut merupakan kegiatan awal dalam melakukan pengumpulan data dari lapangan. Observasi dilakukan ditempat penelitian guna mengetahui fenomena- fenomena atau kejadian yang ada didaerah penelitian. b. Wawancara Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur, yaitu dilakukan dengan pedoman wawancara. Wawancara ini ditujukan kepada.
36 1) Pengusaha genteng yang sudah tidak menjalankan usaha industri genteng. Wawancara kepada beberapa perajin/pengusaha yang sudah tidak menjalankan industri genteng dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan mantan pengusaha genteng tidak menjalankan usaha industri genteng, dan mengetahui hambatan-hambatan yang sebelumnya pernah dialami pengusaha genteng selama menjalankan usaha genteng, serta mengetahui usaha untuk mengatasi hambatan tersebut dan solusi yang tepat mengatasi penurunan jumlah pengusaha. 2) Kepala Dusun Berjo Wetan Wawancara kepada dukuh setempat dilakukan untuk mengetahui bagaimana sejarah masuknya genteng di Dusun Berjo Wetan, faktor penyebab turunnya jumlah pengusaha/perajin genteng serta berbagai faktor penghambat lainnya yang berkaitan dengan upaya pengembangan industri genteng. 3) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Sleman Wawancara kepada perwakilan dari Disperindagkop dilakukan untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan industry genteng serta hal-hal yang dilakukan
37 dalam upaya pengembangan industri genteng di Kabupaten Sleman umunya dan industri genteng di Dusun Berjo Wetan. c. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan tentang deskripsi lokasi penelitian, data profil desa, peta administratif, data perajin genteng dan arsip-arsip yang berkaitan dengan masalah penelitian. 2. Instrumen Penelitian a. Panduan Dokumentasi Panduan dokumentasi berisi hal-hal yang berkaitan dengan informan, antara lain mengenai deskripsi lokasi penelitian, kisi-kisi pedoman dokumentasi, data profil desa, peta administratif, data pengusaha genteng dan arsip-arsip yang berkaitan dengan masalah penelitian. Kisi-kisi dokumentasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel2. Kisi-kisi Data dengan Pedoman Dokumentasi No Data yang diharapkan Informan Keterangan 1. Wawancara 1. Pengusaha genteng yang sudah tidak menjalankan usaha lagi 2. Kepala Dusun 3. Pegawai Disperindagkop Kabupaten Sleman 2. Data profil desa Kantor Desa Sidoluhur 3. Peta Administratif Kantor Desa Sidoluhur BAPEDDA Sleman
38 b. Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview) Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori indepth interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka (Sugiyono, 2010: 320). Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang berkompeten dan berkaitan langsung dengan halhal yang terkait dalam masalah penelitian pada industri genteng di Dusun Berjo Wetan, antara lain yaitu pengusaha yang sudah tidak menjalankan usaha genteng dan Kepala Dusun setempat. E. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Miles dan Hoberman (1984), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu, data reductions, data display, dan coclusion drawing/verification (Sugiyono, 2010:337). Alur analisis data menurut Miles dan Hoberman dapat digambarkan pada skema berikut ini.
39 Data Collection Data Display Data Reduction Conclusions: Gambar 3. Komponen Dalam Analisis Data Analisis data kualitatif merupakan upaya mencari dan menata data secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Masalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling terkait. Pendekatan yang digunakan adalah bersifat induktif dimana lebih menekankan pada makna ataupun data sesungguhnya di lapangan. Hasil akhir dari penelitian ini akan menghasilkan suatu temuan baru yang sifatnya umum. Data yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan dokumen-dokumen mengenai faktor-faktor penyebab mantan pengusaha genteng berhenti menjalankan usaha industri genteng. faktor-faktor strategis internal dan eksternal, yang demikian banyak akan direduksi untuk dipilih mana yang layak dan tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah dan penemuan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
40 F. Pemeriksaan Keabsahan Data Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan wawancara secara berulang-ulang dan teknik triangulasi. 1. Wawancara berulang-ulang Wawancara yang dilakukan secara berulang-ulang dalam peneltian ini adalah dengan melakukan wawancara yang tidak terpaku hanya dengan satu narasumber saja. Wawancara yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu narasumber dilakukan untuk menghindari subyektifitas jawaban dan memungkinkan untuk diperoleh data yang tidak diperoleh pada narasumber sebelumnya, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih bervariasi dan obyektif. 2. Teknik Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecakan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Jenis triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi dengan sumber dalam penelitian ini dicapai dengan jalan, membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara yang dilakukan terhadap informan. Uraian triangulasi sumber dapat di ilustrasikan seperti gambar 8, yaitu sebagai berikut.
41 Pengusaha Genteng Kepala Dusun Disperindagkop kabupaten Sleman Gambar 4. Triangulasi dengan Tiga Sumber Data