BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Cross sectional berarti pengambilan data yang dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN. analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukurannya atau observasi data variabel independen (bebas) dan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian non-experiment

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variabel terikat dengan disain penelitian cross-sectional, dimana data

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi)

BAB III METODE PENELITIAN. mempengaruhi perilaku dosen FKIK UMY dalam penyediaan first aid kit

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian non-ekperimen dengan desain cross sectional. Penelitian. diambil dalam waktu yang bersamaan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan mendeskripsikan/memaparkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini desain komparasi menggunakan quasi experiment

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian observasional deskriptif adalah peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis rancangan penelitian non-eksperimen

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang)

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. observasi analitik. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional atau

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional yakni dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Penelitian komparatif merupakan penelitian noneksperimen yang mengkaji perbandingan suatu obyek penelitian atau variabel dengan variabel pembanding terhadap pengaruh pada kelompok tertentu tanpa adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013). B. Populasi dan Sempel 1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah suatu subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita DM di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta dari bulan Januari sampai Juni 2016 yang berjumlah 136 orang, dengan penderita yang baru terdiagnosa sebanyak 23 orang dan 113 orang penderita DM yang sudah lama terdiagnosa. 2. Sampel Sampel adalah suatu bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Penelitian menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan terhadap responden yang secara kebetulan ditemui pada objek penelitian ketika observasi sedang 28

29 berlangsung (Notoatmodjo, 2010). Jumlah sampel untuk penderita DM yang baru terdiagnosa sebanyak 23 orang dan jumlah sampel untuk penderita DM yang sudah lama terdiagnosa juga sebanyak 23 orang. 3. Kriteria Sampel a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini : 1) Bersedia menjadi responden 2) Penderita DM yang tercatat di rekam medis Puskesmas Kasihan I 3) Bersedia mengisi kuisioner yang telah diselesaikan hingga akhir dengan lengkap 4) Kategori untuk penderita yang baru terdiagnosa DM yaitu kurang dari 4 tahun berdasarkan rekam medis pasien. 5) Dapat membaca dan menulis b. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini : 1) Responden yang mengundurkan diri 2) Responden yang tidak mengisi kuesioner sampai akhir. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dipilih dalam melakukan penelitian adalah di Puskesmas Kasihan I, karena di Puskesmas tersebut penderita DM yangtercatat dari rekam medis bulan Januari Juni 2016 berjumlah 136 penderita DM, sehingga mendukung untuk meneliti variabel pada penelitian ini dan penelitian ini belum pernah dilakukan di Puskesmas Kasihan I. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni2017.

30 D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah variabel dependen terikat dimana variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain dan varibel independen bebas dimana variabel ini yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2013). a. Variabel dependen (terikat) : Kepatuhan diet b. Variabel independen (bebas) : Penderita DM yang baru dan yang sudah lama terdiagnosa. E. Definisi Operasional No Variabel 1. Penderita DM yang baru terdiagnosa 2. Penderita DM yang sudah lama terdiagnosa 3. Kepatuhan diet DM Tabel 3.4 Definisi Operasional Definisi Alat Ukur Operasional dan Cara Ukur Penderita DM Kuesioner yang data terdiagnosa demografi kurang dari 4 tahun Penderita DM yang terdiagnosa lebih dari 4 tahun penilaian terhadap ketaatan dalam menjalankan anjuran diet bagi penderita DM satu bulan terakhir yang terdiri dari jumlah jenis dan jadwal diet DM. Kuesioner data demografi Kuesioner kepatuhan diet DM Hasil Ukur Dinyatakan dalam bulan Dinyatakan dalam bulan Dikategorikan menjadi : 1.Tinggi Nilai >40,63 2.Sedang Nilai 37,77 40,63 3. Rendah Nilai<37,77 (Azwar, 2016) Skala Ukur Rasio Rasio Ordinal

31 F. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah kuesioner kepatuhan diet DM. Kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban tertutup. Kuesioner tersebut terdiri dari data demografi dan kuesioner tentang kepatuhan diet penderita DM. a. Kuesioner Data Demografi Kuesioner data demografi dibuat oleh peneliti yang terdiri dari 8 pertanyaan. Pertanyaan tersebut meliputi : Usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, pendidikan, lama menderita DM, jenis obat yang digunakan dan pengalaman mendapatkan eukasi diet DM. b. Kuesioner Kepatuhan Diet DM Kuesioner kepatuhan diet DM yang dibuat sendiri oleh peneliti diberikan kepada responden untuk mengukur kepatuhan diet pada penderita DM selama 1 bulan terakhir. Kuesioner ini menggunakan skala Likert. Kuesioner terdiri 3 aspek, kapatuhan jumlah, jenis dan jadwal diet DM. Jumlah diet terdiri dari 5 pernyataan (menghitung jumlah kalori, mempertimbangkan jumlah kalori, perkiraan porsi makan, membawa permen/ biskuit ketika berpergian dan penanganan segera ketika hipoglikemi). Jenis diet terdiri dari 7 pernyataan (makanan karbohidarat yang dikonsumsi dan mengurangi karbohidrat sederhana, mengkonsumsi makanan yang berlemak,dan yang mengandung lemak jenuh, mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin, protein dan jenis

32 makanan selingan yang dikonsumsi). Jadwal diet terdiri dari 3 pernyataan (jadwal makanan tepat waktu dalam sehari, jadwal mengkonsumsi makanan selingan dan ketepatan waktu makan). Pada instrumen ini terdapat empat pilihan jawaban, yaitu selalu, sering, jarang, tidak pernah. Penentuan skor untuk pertanyaan favourable adalah sebagai berikut: 4= selalu, 3= sering, 2= kadang-kadang, dan 1= tidak pernah. Sedangkan skor untuk pertanyaan unfavourable adalah sebagai berikut: 1= Selalu, 2= sering, 3= kadang-kadang, dan 4= tidak pernah. Skala dalam penelitian ini adalah skala ordinal yaitu tingkat kepatuhan tinggi, sedang dan rendah. Untuk menentukan nilai tinggi sedang rendah dapat dihitungan dengan cara sebagai berikut: μ t (α/2,n 1) (s n) x μ + t (α/2,n 1) (s n) 39,20 (1,67) ( 5,9 5,9 ) X 39,20 + (1,67) ( ) 46 46 39,20 1,43 X 39,20 + 1,43 37,77 X 40,63 X 37,77 37,77 X 40,63 X 40,63 Hasilnya adalah kepatuhan tinggi jika nilai >40,63, dengan nilai 37,77-40,63 tingkat kepatuhan sedang, dan tingkat kepatuhan rendah jika nilai <37,77 (Azwar, 2016).

33 Tabel 3.5 Kuesioner kepatuhan diet No Domain No. Item Instrumen Jumlah favourable unfavourable 1. Ketepatan jumlah diet 1,2,3,4,5 5 2. Memilih ketepatan jenis 6,7,8,10,12 9,11 7 makanan 3. kepatuhan jadwal diet 13,15 14 3 Jumlah 15 G. Jalannya Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa tahap dari pengumpulan data yang meliputi : 1. Tahap persiapan a. Peneliti menyiapkan proposal b. Peneliti meminta surat ijin survey pendahuluan penelitian ke pengajaran akademik Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. c. Peneliti mengurus etik penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan nomor surat 28/EP-FKIK-UMY/V/2017 d. Peneliti mengurus izin penelitian dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta e. Peneliti mengurus surat izin penelitian ke BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) f. Mengurus surat ijin pengambilan data penderita diabetes melitus ke Puskesmas Kasihan I. g. Peneliti merekrut asisten penelitian, yaitu mahasiswa PSIK FKIK UMY semester 7 sebanyak 3 orang. Asisten penelitian bertugas membagikan

34 kuesioner kepada responden dan mendampingi pada saat responden mengisi kuesioner. Sebelum pengambilan data asisten penelitian dan peneliti melakukan persamaan persepsi terkait penelitian dan instrumen yang digunakan. h. Peneliti melakukan penelitian dengan mulai mencari responden secara accidental sampling. 2. Tahap pelaksanaan penelitian a. Peneliti berkoordinasi dengan kepala Puskesmas Kasihan I memohon ijin untuk pengambilan data pada calon responden. b. Peneliti mencari calon responden di Puskesmas Kasihan I yang mengikuti kegiatan Prolanis dan/atau melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas Kasihan I sesuai dengan kriteria inklusi : 1) Penderita yang baru terdiagnosa kurang dari 4 tahun dilihat dari rekam medis Puskesmas tahun 2016. 2) Penderita yang sudah lama terdiagnosa lebih dari 4 tahun dilihat dari rekam medis Puskesmas tahun 2016. c. Bagi penderita DM yang baru dan yang sudah lama terdiagnosa yang tidak mengikuti kegiatan Prolanis dan tidak melakukan pemeriksaan di Puskesmas pengambilan data dilakukan dengan melakukan kunjungan rumah.. d. Peneliti melakukan pendekatan pada calon responden sebelum melakukan penelitian dengan melakukan kontrak waktu terlebih dahulu.

35 e. Peneliti memohon izin pada pengelola Prolanis di Puskesmas untuk meluangkan waktu setelah kegiatan Prolanis untuk melakukan pengambilan data. f. Peneliti menjelaskan prosedur penelitian, menjelaskan tujuan dan maksud dari penelitian. g. Meminta responden menandatangani lembar informed consent jika calon responden bersedia menjadi responden peneliti. h. Peneliti menjelakan teknis pengisian kuesioner kepada responden. i. Peneliti memandu responden untuk mengisi kuesioner. j. Responden mengisi kuesioner. k. Peneliti mengecek kelengkapan dari kuesioner. l. Kemudian peneliti akan melakukan skoring dari kuesioner yang telah diisi. m. Peneliti dan asisten penelitian memberitahukan kepada responden terkait hasil/skor dari kuesioner yang telah di isi. H. Uji Vliditas dan Reliabilitas 1. Uji validitas Uji validitas adalah pengukuran dan pengamatan keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen yang dipakai harus dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini alat uji yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner kepatuhan diet dan dilakukan uji valid pada 20 orang penderita DM di Puskesmas Kasihan II. Pasien DM di Puskesmas Kasihan II memiliki karakteristik

36 yang sama dengan responden penelitian ini, sehingga sehingga digunakan sebagai responden untuk uji validitas dan reliabilitas. Jumlah kuesioner yang digunakan dalam uji valid sebanyak 18 butir pertanyaan dengan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil uji validitas yang dilakukan peneliti pada instrumen Kuesioner Kepatuhan Diet Penderita DM diperoleh hasil dengan rentang 0,486 0,747 yang berarti valid, dari 18 pertanyaan 15 pertanyaan valid dan 3 pertanyaan dinyatakan tidak valid dengan nilai 0,268, 0,297 dan 0,341, dan pertanyaan yang tidak valid dihapus atau tidak digunakan karena pertanyaan tersebut sudah terwakili di nomor pertanyaan lain. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan ketika diamati berkali-kali pada waktu yang berbeda-beda. Suatu kuesioner dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi apabila nilai koefesien yang diperoleh 0,6. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alpha Cronbach, karena jawaban kuesioner berupa skala likert. Uji reliabilitas untuk kuesioner Kepatuhan Diet Penderita DM yang dibuat oleh peneliti, menunjukkan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,722 yang berarti instrumen tersebut reliabel. I. Analisa Data 1. Analisis Univariat Analisis penelitian ini menggunakan analisis univariat untuk mengetahui karateristik demografi yang meliputi usia, jenis kelamin,

37 agama, pekerjaan, pendidikan, lama menderita DM, komplikasi DM, jenis obat yang digunakan, pengalaman mendapatkan eukasi diet DM, dan gula darah sewaktu. Karakteristik usia ditampilkan dalam bentuk mean, standar deviation, minimum dan maximum. Karakteristik jenis kelamin, agama, pekerjaan, pendidikan, jenis obat yang digunakan dan pengalaman mendapatkan edukasi diet DM ditampilkan dalam frekuensi (F) dan persentase (%). 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat yaitu analisis untuk menguji dua variabel yang diduga memiliki korelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisis ini digunakan untuk menerangkan ada tidaknya perbedaan dari variabel dependen kepatuhan diet pada variabel independen penderita DM yang baru terdiagnosa dan yang sudah lama terdiagnosa. Jenis skala yang digunakan adalah skala ordinal, sehingga uji analisis data untuk menilai perbedaan tingkat kepatuhan diet pada penderita DM yang baru terdiagnosa dan yang sudah lama terdiagnosa uji Mann Whitney. Tingkat signifikansi digunakan untuk menyatakan apakah dua variabel mempunyai perbedaan dengan ketentuan jika P> 0,05, maka H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan, jika P< 0,05, maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan. J. Etika Penelitian Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Tim Komite Etik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan nomor surat layak etik 287/EP-FKIK-UMY/V/2017.

38 Secara umum prinsip etika dalam penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu : prinsip manfaat, prinsip menghargai hakhak subjek, dan prinsip keadilan (Nursalam, 2011). 1. Prinsip manfaat Penelitian dilaksanakan tanpa merugikan kepada responden, khususnya pada saat mengisi kuesioner. Responden diyakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan responden dalam bentuk apapun. 2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia Responden diperlakukan secara manusiawi, dimana pada saat pengambilan data responden mempunyai hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi responden ataupun tidak. Pada saat melakukan pengambilan data responden mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Pada informed consent juga sudah dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya digunakan untuk pengembangan ilmu. 3. Prinsip Keadilan Responden diperlakukan secara adil, sebelum pengambilan data dilakukan diberikan arahan terlebih dahulu bahwa yang menjadi responden hanya penderita DM. Pada saat pengambilan data semua responden diperlakukan dengan sama yaitu semua responden hanya diberikan pertanyaan sesuai dengan pertanyaan yang ada di kuesioner, dan sesudah

39 responden selesai mengisi kuesioner dan selesai mengikuti penelitian, semua responden diberikan souvenir sebagai tanda terimakasih.