TINJAUAN KINETIKA ADSORPSI ION LOGAM Cd(II) DAN Pb(II) PADA BIOMASSA NANNOCHOLOROPSIS sp DENGAN MATRIK PENDUKUNG ZEOLIT

dokumen-dokumen yang mirip
Mita Rilyanti, Buhani dan Fitriyah. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung Jl. S. Brodjonegoro No.1 Gedong Meneng Bandar Lampung 35145

THE ISOTHERMIC ADSORPTION OF Pb(II), Cu(II) AND Cd(II) IONS ON Nannochloropsis sp ENCAPSULATED BY SILICA AQUAGEL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menunjukkan

BIOSORPTION OF METAL IONS Pb(II), Cu(II), AND Cd(II) ON Sargassum duplicatum IMMOBILIZED SILICA GEL MATRIX

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Larutan logam kromium yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari

I. PENDAHULUAN. Keberadaan logam berat di sistem perairan dan distribusinya, diatur oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

PENERAPAN MODEL LANGMUIR-HINSHELWOOD (LH) PADA PROSES ADSORPSI ION Fe(II), Mn(II), Cu(II) dan Zn(II) DENGAN TANAH YANG MENGANDUNG HERBISIDA GLIFOSAT

ADSORPSI Pb(II) OLEH ASAM HUMAT TERIMOBILISASI PADA HIBRIDA MERKAPTO SILIKA DARI ABU SEKAM PADI

I. PENDAHULUAN. serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring

ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT ABSTRAK ABSTRACT

ADSORPSI Pb(II) PADA SILIKA GEL ABU SEKAM PADI. Adsorption Pb(II) on Silica Gel from Rice Husk Ash

DARI LARUTAN LOGAM SINTETIS DAN AIR LIMBAH INDUSTRI DENGAN MENGGUNAKAN BIOMASSA CHLORELLA VULGARIS

KAJIAN ISOTERM ADSORPSI ION Ni(II) dan Zn(II) PADA BIOMASSA Porphyridium sp. YANG DIMODIFIKASI DENGAN SILIKA MAGNET

HASIL DAN PEMBAHASAN. nm. Setelah itu, dihitung nilai efisiensi adsorpsi dan kapasitas adsorpsinya.

Adsorpsi Seng(II) Menggunakan Biomassa Azolla microphylla Diesterifikasi dengan Asam Sitrat. Mega Dona Indriana, Danar Purwonugroho*, Darjito ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Seiring. 1Indonesian Journal of Chemistry

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

IMPREGNATION OF 2-MERCAPTOBENZOTHIAZOLE ON DIATOMACEOUS EARTH AND ITS APPLICATION AS MERCURY(II) ADSORBEN IN AQUEOUS MEDIUM

Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Sri Rachmania Juliastuti, M. Eng. Otta Richard Bena Pinem ( ) Taufiq Fajar Sani ( )

Info Artikel. Indonesian Journal of Chemical Science

LAMPIRAN. Lampiran I Langkah kerja percobaan adsorpsi logam Cadmium (Cd 2+ ) Mempersiapkan lumpur PDAM

Adsorpsi Pb 2+ dan Zn 2+ pada Biomassa Imperata cylindrica

KAJIAN ph DAN WAKTU KONTAK OPTIMUM ADSORPSI Cd(II) DAN Zn(II) PADA HUMIN. Study of ph and EquilibriumTime on Cd(II) and Zn(II) Adsorption by Humin

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan nilai ekonomi kandungan logam pada PCB (Yu dkk., 2009)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan industri yang telah memberikan

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri yang menghasilkan limbah logam berat banyak dijumpai saat ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal MIPA 37 (1): (2014) Jurnal MIPA.

III. METODE PENELITIAN

ISOTERMA DAN TERMODINAMIKA ADSORPSI KATION PLUMBUM(II) PADA LEMPUNG CENGAR TERAKTIVASI ASAM SULFAT

UTILIZATION OF Penaus monodon SHRIMP SHELL WASTE AS ADSORBENT OF CADMIUM(II) IN WATER MEDIUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESORPSI KADMIUM(II) YANG TERIKAT PADA BIOMASSA Azolla microphylla- SITRAT MENGGUNAKAN LARUTAN HCl ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

DETERMINATION OF ph EFFECT AND CAPACITY OF HEAVY METALS ADSORPTION BY WATER HYACINTH (Eichhornia crassipes) BIOMASS

ADSORPSI TEMBAGA(II) MENGGUNAKAN BIOMASSA Azolla microphylla DIESTERIFIKASI DENGAN ASAM SITRAT ABSTRAK ABSTRACT

OPTIMALISASI BIOSORPSI BEKATUL TERHADAP KALSIUM (Ca) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BATCH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Indonesian Journal of Chemical Science

KAJIAN KINETIKA ADSORPSI Mg(II) PADA SILIKA GEL TERMODIFIKASI GUGUS SULFONAT. Choiril Azmiyawati ABSTRAK

IMMOBILISASI LIMBAH FERMENTASI PABRIK ALKOHOL TERHADAP ADSORPSI LOGAM BERAT KADMIUM (Cd)

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis proses preparasi, aktivasi dan modifikasi terhadap zeolit

MERCURY (II) EQUILIBRIUM ADSORPTION STUDY ON IMMOBILIZED WATER HYACINTH (Eichornia crassipes) LEAF BIOMASS ON POLYSILICA MATRIX

LAMPIRAN LAMPIRAN I LANGKAH KERJA PENELITIAN BIOSORBEN BAGLOG. Mempersiapkan bahan. Mengumpulkan limbah Baglog jamur yang akan digunakan

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

STUDI KINETIKA ADSORPSI LARUTAN ION LOGAM KROMIUM (Cr) MENGGUNAKAN ARANG BATANG PISANG (Musa paradisiaca)

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

KAJIAN BIOSORPSI BIOMASSA BEKATUL TERHADAP TIMBAL(II) Adsorption of Lead (II) by Using Bekatul Biomass. Noer Komari, Ahmad Budi Junaidi, Sri Hendriani

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2. Metodologi 2.1. Sampling Tanah Gambut 2.2. Studi Adsorpsi Kation Kobal(II) dengan Tanah Gambut (Alimin,2000) Pengaruh Waktu Adsorpsi

JURNAL REKAYASA PROSES. Kinetika Adsorpsi Nikel (II) dalam Larutan Aqueous dengan Karbon Aktif Arang Tempurung Kelapa

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ADSORPSI LOGAM KROMIUM MENGGUNAKAN ADSORBEN BULU AYAM TERAKTIVASI HIDROGEN PEROKSIDA

Pembuatan selulosa dari kulit singkong termodifikasi 2-merkaptobenzotiazol untuk pengendalian pencemaran logam kadmium (II)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

et al., 2005). Menurut Wan Ngah et al (2005), sambung silang menggunakan glutaraldehida, epiklorohidrin, etilen glikol diglisidil eter, atau agen

BABrV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia saat ini berlangsung sangat pesat seiring

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya industri-industri yang berkembang, baik dalam skala besar

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DALAM AIR MENGGUNAKAN PARTIKEL TRICALCIUM PHOSPHATE

I. PENDAHULUAN. akumulatif dalam sistem biologis (Quek dkk., 1998). Menurut Sutrisno dkk. (1996), konsentrasi Cu 2,5 3,0 ppm dalam badan

Kajian Termodinamika Adsorpsi Hibrida Merkapto-Silika dari Abu Sekam Padi Terhadap Ion Co(II)

PENGARUH KOMPOSISI DAN WAKTU KONTAK CAMPURAN ANDISOL DAN ARANG SEKAM PADI TERHADAP ADSORBSI ION LOGAM Pb(II)

PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI KULIT DURIAN (Durio zibethinus L.) SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM KADMIUM (II)

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

adsorpsi dan katalisator. Zeolit memiliki bentuk kristal yang sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah yang menyebabkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A MODIFIKASI SERAT BATANG PISANG DENGAN FORMALDEHIDE SEBAGAI ADSORBEN LOGAM TIMBAL (II)

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN HNO 3 DAN WAKTU KONTAK TERHADAP DESORPSI KADMIUM(II) YANG TERIKAT PADA BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

ADSORPTION KINETICS OF Pb(II), Cd(II) AND Cr(III) ON ADSORBENT PRODUCED BY PROTECTED-CROSSLINKING OF HUMIC ACID-CHITOSAN

BIOARANG LIMBAH DAUN KETAPANG (Terminalia catappa L.) SEBAGAI ADSORBEN UNTUK PENJERAPAN KATION Pb(II) DALAM AIR: KINETIKA ADSORPSI

OF ADSORPTION A TECHNICAL BENTONITE AS AN ADSORBENT OF HEAVY METAL

Transkripsi:

J. Sains Tek., April 2006, Vol. 12, No. 1, Hal.: 36 - ISSN 0853-733X TINJAUAN KINETIKA ADSORPSI ION LOGAM Cd(II) DAN Pb(II) PADA BIOMASSA NANNOCHOLOROPSIS sp DENGAN MATRIK PENDUKUNG ZEOLIT Buhani Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 145 Diterima 12 September 2005, perbaikan 15 Maret 2006, disetujui untuk diterbitkan 29 Maret 2006 ABSTRACT The adsorption process of metallic ion Cd(II) and Pb(II) by biomass Nannochloropsis sp supported on zeolite matrix at various temperatures of,,,, and C has been studied. This research was carried out through a series of experiments and analyzed by using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The data obtained was analyzed by using Langmuir-Hinshelwood (LH) Equation. The kinetic data results showed that the adsorption rates of metallic ion Cd(II) and Pb(II) on biomass Nannochloropsis sp are higher than that on biomass-zeolite. The adsorption rate of metallic ion Cd(II) and Pb(II) at all adsorbents is optimum at temperature C, and generally the adsorption rate of metallic ion Cd(II) is smaller than the adsorption rate of metallic ion Pb(II) on biomass Nannochloropsis sp, zeolite and biomass Nannochloropsis sp with zeolite supported matrix. Keywords: Nannochoropsis sp, zeolite, adsorption rate, Langmuir-Hinshelwood PENDAHULUAN Beberapa spesies alga telah mendapat perhatian sebagai adsorben untuk menyerap logam berat, terutama karena kemampuannya yang cukup tinggi untuk mengadsorpsi ion-ion logam, dan kemungkinan pengambilan kembali yang relatif mudah terhadap ion-ion logam yang terikat pada biomassa serta kemungkinan penggunaanya kembali biomassa sebagai biosorben yang dapat digunakan untuk pengolahan air limbah 1,2. Secara biokimia, biomassa alga mudah terdegradasi oleh aktivitas bakteri sehingga penggunaan biomassa alga sebagai biosorben relatif lebih ramah lingkungan. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa, biomassa (sel mati) dari beberapa spesies alga efektif untuk menghilangkan ion-ion logam dari lingkungan perairan 1,2. Dari berbagai hasil penelitian terdahulu tampak bahwa alga mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mengikat ion-ion logam dari larutan, akan tetapi kemampuan ini sangat di batasi oleh beberapa kendala yang menyebabkan menjadi kelemahan pemanfaatannya seperti: ukurannya kecil, berat jenis yang rendah dan mudah rusak karena degradasi oleh mikroorganisme lain 2. Untuk mengatasi kelemahan tersebut berbagai upaya telah dilakukan, diantaranya dengan mengimmobilisasi biomassanya 3. Interaksi logam dan proton dengan 3 jenis alga, telah dipelajari, salah satu hasilnya menyatakan bahwa ion logam teradsorpsi pada situs permukaan alga melalui pengikatan gugus karboksilat dari asam galakturat 4 dan terjadi ikatan antara gugus karboksilat dari alga dengan logam Cd 1. Sedangkan adsorpsi pasif ion logam terjadi karena terdapatnya berbagai jenis gugus fungsional yang pada sel mikrobial hidup atau mati, yaitu : gugus karboksil, hidroksil, sufhidril, amino, imino, imidiazol, sulfat dan sulfonat di dalam dinding sel dan di dalam sitoplasma 5. Pada beberapa spesies alga diatom, silikon sering kali terdeposit pada permukaan sel sebagai silika gel amorf SiO 2 n H 2 O 6. Penelitian-penelitian tentang biomassa alga terimmobilisasi yang telah dilakukan diantaranya adalah menghilangkan ion-ion logam seperti: Hg 2+, Cu 2+, Zn 2+, Cd 2+ dan Au 2+ 7 dan evaluasi kemampuan adsorpsi biomassa Chaetoceros Calsitrans yang terimmobilasi pada silika gel terhadap ion Cu (II) dan Cd (II) 8. Pada penelitian ini dipelajari spesies Nannoclhoropsis sp untuk mengetahui kemampuannya dalam mengadasorpsi ion-ion logam Cd(II) dan Pb(II) dengan menggunakan matrik pendukung polimer alam yaitu zeolit. Penggunaan zeolit sebagai adsorben matrik pendukung, karena sifatnya yang memiliki luas permukaan kontak yang besar, yang dapat meningkatkan kemampuan biomassa dalam 36

J. Sains Tek., April 2006, Vol. 12, No. 1 menyerap ion-ion logam serta meningkatkan ketahanan biomassa dari degradasi akibat mikroorganisme. Sedangkan penggunaan biomassa Nannochloropsis sp sebagai adsorben dikarenakan kemudahan budidayanya dan kelimpahannya di perairan laut serta mempunyai kemampuan yang cukup tinggi untuk mengadsorpsi ion-ion logam. METODE PENELITIAN Persiapan Adsorben Adsorben yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga jenis, yaitu : (1) biomassa Nannochlororopsis sp (2) zeolit (3) biomassa Nannochlororopsis sp dengan matrik pendukung zeolit. Penyiapan biomassa Nannochlororopsis sp Biomassa alga diperoleh dari isolasi Nannochlororopsis sp yang berasal dari alam dan dibudidayakan dalam skala laboratorium pada Balai Budi Daya Laut Lampung. Pengkulturan dilakukan selama 8 hari. Hasil kultur disentrifugasi satu kali untuk memperoleh biomassa. Biomassa yang diperoleh diresuspensi dalam larutan 0,12 N HCl, diagitasi selama kurang lebih 20 menit dan disentrifius untuk memisahkannya dengan larutan HCl. Prosedur ini diulangi sebanyak dua kali, kemudian dilanjutkan dengan pencucian dengan aquabides. Terakhir disentrifius dan dikeringkan dengan freeze dryer selama kurang lebih 24 jam, untuk memperoleh biomassa kering yang siap digunakan. Penyiapan Zeolit Zeolit alam yang berasal dari daerah Lampung dimurnikan dan diaktivasi 9 Penyiapan biomassa Nannochlororopsis sp dengan matrik pendukung zeolit Biomassa Nannochororopsis sp sebanyak 4 gram dicampur dengan 1 gram zeolit ukuran 20-44 mesh, campuran ini ditambah akuades, lalu diaduk hingga bercampur merata. Campuran ini dikeringkan dalam oven pada temperatur o C hingga berat konstan. Biomassa dengan matrik pendukung zeolit yang telah kering digerus dan diayak dengan ukuran 270 mesh Adsorpsi Ion Logam Proses adsorpsi dilakukan dengan metode batch. Setiap perlakuan mengggunakan ketiga jenis adsorben sebanyak 20 mg. Sebanyak 10 ml larutan ion logam Cd(II) 10 mg/l dalam pelarut air ditambahkan 20 mg adsorben dan digojok tiap selang waktu 5, 10, 15,, 60 dan 120 menit. Interaksi dilakukan pada lima temperatur yang berbeda yaitu,,, dan o C. Larutan disaring dan diukur konsentrasinya dengan menggunakan spektroskopi serapan atom (SSA). Ion Cd(II) yang teradsorpsi oleh adsorben dihitung dari perbedaan antara jumlah Cd(II) mula-mula dengan jumlah Cd(II) yang ada dalam larutan. Pengerjaan yang sama dilakukan pada logam Pb(II). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil adsorpsi ion logam Pb(II) dan Cd(II) pada ke tiga adsorben :biomassa Nannochloropsis sp., zeolit dan biomassa dengan matrik pendukung zeolit pada temperatur interaksi yang bervariasi, mulai dari,,,, dan o C dapat dilihat pada Gambar 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Secara umum adsorpsi ion Pb(II) pada temperatur yang bervariasi menunjukkan pola adsorpsi yang hampir sama, akan tetapi waktu kontak optimum relatif berbeda. Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa adsorpsi ion logam Pb(II) oleh biomassa Nannochloropsis sp maksimum pada waktu 15- menit. Dari Gambar 2 dan 3 teramati bahwa baik adsorben zeolit maupun biomassa-zeolit mencapai adsorpsi maksimum pada waktu 60 menit.. Pola adsorpsi ion Cd(II) seperti yang terdapat pada Gambar 4, 5 dan 6 menunjukkan bahwa adsorpsi maksimum ion Cd(II) pada biomassa Nannochloropsis sp terjadi 15- menit, sedangkan pada adsorben zeolit dan biomassazeolit terjadi pada waktu 60 menit. Proses adsorpsi pada adsorben biomassa Nannochloropsis sp untuk ion logam Pb(II) dan Cd(II) relatif lebih cepat mencapai maksimum apabila dibandingkan dengan adsorben zeolit dan biomassa yang telah diberi matrik pendukung zeolit hal ini terjadi karena pada biomassa Nannochloropsis sp masih terdapat gugus-gugus fungsi yang berperan aktif sebagai ligan terhadap ion Pb(II) dan Cd(II) seperti : gugus COOH sebagai penyusun polisakarida dan gugus CO, NH, CONH 2 sebagai penyusun pektin dan protein 5 yang memungkinkan terjadinya kontak antara ion logam dan gugus-gugus fungsi tersebut lebih optimal sehingga proses adsorpsi menjadi lebih cepat. Sedangkan pada adsorben biomassa yang diberi zeolit, laju adsorpsi menurun karena gugusgugus fungsi pada biomassa ada yang terikat dengan zeolit, sebaliknya juga terjadi pada gugusgugus fungsi yang terdapat pada zeolit. 37

Buhani Tinjauan Kinetika Adsorpsi Ion Logam 9,900 9,8 9,800 9,7 9,700 9,6 9,600 9,5 9,0 C C C C C 9,970 9,965 9,960 9,955 9,9 9,945 C C C C C 9,4 0 20 60 80 100 120 1 9,9 0 20 60 80 100 120 1 Gambar Ion Pb(II) adsorben biomassa Gambar Ion Cd(II) adsorben biomassa 10,000 9,6 9,960 9,920 9,880 9,8 9,600 9,5 9,0 9,4 9,0 9,800 0 100 1 9,0 0 20 60 80 100 120 1 Gambar Ion Pb(II) adsorben zeolit Gambar Ion Cd(II) adsorben zeolit 9,970 9,9 9,9 9,910 9,991 9,986 9,981 9,976 9,971 9,966 9,890 0 100 1 9,961 0 20 60 80 100 120 1 Gambar Ion Pb(II) adsorben biomassa - zeolit Gambar 6. Ion Cd(II) adsorben biomassa - zeolit Tabel Hasil plot kinetika adsorpsi ion logam Pb(II) oleh biomassa Nannochloropsis sp pada temperatur yang bervariasi 0,0612 0,0610 0,0613 0,0596 0.0599 0,0641 0,0637 0,0470 0,0449 0,0448 1,047 1,044 0,767 0,753 0,748 38

J. Sains Tek., April 2006, Vol. 12, No. 1 Tabel Hasil plot kinetika adsorpsi ion logam Pb(II) oleh zeolit pada temperatur yang bervariasi 0,95 0,0939 0,0903 0,0875 0,0882 0,0880 0,0072 0,00 0,0036 0,0034 0,0033 0,0766 0,0553 0,0411 0,0385 0,0375 Tabel Hasil plot kinetika adsorpsi ion logam Pb(II) oleh biomassa Nannochloropsis sp dengan matrik pendukung zeolit pada temperatur yang bervariasi 0,97 0,0986 0,0986 0,0988 0,0980 0,0974 0,0123 0,0121 0,0116 0,0114 0,0043 0,1247 0,1227 0,1174 0,1163 0,0441 Tabel Hasil plot kinetika adsorpsi ion logam Cd(II) oleh biomassa Nannochloropsis sp pada temperatur yang bervariasi 0,0603 0,0600 0,0592 0,0589 0,0583 0,0120 0,0117 0,0095 0,0089 0,0084 0,199 0,195 0,160 0,151 0,144 Tabel Hasil plot kinetika adsorpsi ion logam Cd(II) oleh zeolit pada temperatur yang bervariasi 0,97 0,0361 0,0341 0,0341 0,0337 0,0336 0,0010 0,0007 0,0006 0,0005 0,0004 0,0277 0,0205 0,0175 0,0148 0,0011 Tabel 6. Hasil plot kinetika adsorpsi ion logam Cd(II) oleh biomassa Nannochloropsis sp dengan matrik pendukung zeolit pada temperatur yang bervariasi 0,0653 0,0654 0,0071 0,0062 0,0057 0,0047 0,0041 0,1075 0,0937 0,0863 0,0719 0,0626 Laju adsorpsi ditentukan dengan menggunakan kurva hubungan antara jumlah logam yang teradsorpsi dengan waktu yang diperlukan untuk adsorpsi. Apabila data yang yang terdapat pada Gambar 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 diterapkan dengan menggunakan persamaan Langmuir-Hinshelwood 10 dengan rumus seperti Pers. 1: (Co/CA) k 1 t - ln --------------- + K = --------- (1) Co-CA Co-CA 39

Buhani Tinjauan Kinetika Adsorpsi Ion Logam Dengan memplot [ln(co/ca/ (Co-CA) vs t/(co-ca) maka diperoleh garis lurus, dengan slope dan intersep masing-masing adalah k 1 dan K adalah konstanta laju adsorpsi dan konstanta Langmuir seperti yang terdapat pada Tabel 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Dari Tabel 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 teramati bahwa laju adsorpsi ion logam Pb(II) dan Cd(II) pada ke tiga adsorben optimum pada temperatur o C, kenaikan temperatur menurunkan laju adsorpsi. Pada adsorben biomassa Nannochloropsis sp naiknya temperatur interaksi menyebabkan berkurangnya reaktifitas gugus-gugus fungsi yang berfungsi sebagai ligan, karena gugus-gugus tersebut terdapat sebagai penyusun dinding sel dan sitoplasma 5, yang dapat rusak pada temperatur yang relatif tinggi. Sedangkan pada adsorben zeolit dan biomassa-zeolit menunjukkan bahwa kenaikan temparatur hanya menurunkan laju adsorpsi relatif tidak terlalu besar. Pemberian matrik pendukung zeolit pada biomassa Nannochloropsis sp, ternyata menyebabkan laju adsorpsi ion logam Pb(II) dan Cd(II) lebih rendah bila dibandingkan dengan laju adsorpsi pada biomassa Nannochloropsis sp, hal ini terjadi karena adanya zeolit menimbulkan agregasi pada biomassa Nannochloropsis sp, akibatnya menurunkan kemampuan adsorpsinya. 8. Laju adsorpsi ion Pb(II) pada biomassa Nannochloropsis sp, zeolit dan biomassa dengan matrik pendukung zeolit pada temperatur yang bervariasi secara umum lebih besar bila dibandingkan dengan laju adsorpsi untuk ion Cd(II). Hal ini dapat ditinjau dari ukuran kation terhidrat, ukuran kation terhidrat besar menyebabkan laju menjadi lambat. Ion Cd(II) memiliki ukuran kation 1,79 A o lebih kecil sehingga ukuran kation terhidratnya besar bila dibandingkan dengan ion Pb(II) yang memiliki ukuran kation 2,14 A o. Sedangkan apabila ditinjau dari konsep Pearson 11, ion Pb(II) tergolong dalam asam borderline dan lebih cenderung berinteraksi dengan basa borderline, sedangkan ion Cd(II) tergolong asam lunak dan lebih cenderung berinteraksi dengan basa lunak. KESIMPULAN Adsorpsi ion logam Pb(II) dan Cd(II) biomassa Nannochloropsis sp, zeolit dan biomassa-zeolit optimum pada temperatur o C. Laju adsorpsi ion logam Pb(II) dan Cd(II) meningkat pada ketiga adsorben, dengan urutan : Zeolit < Biomassa-zeolit < biomassa Nannochloropsis sp Konstanta dan laju adsorpsi ion logam Pb(II) pada adsorben biomassa Nannochloropsis sp, zeolit dan biomassa dengan matrik pendukung zeolit relatif lebih besar daripada ion Cd(II). DAFTAR PUSTAKA Mahan, C.A., Majidi, V. and Helcombe, J.A. 1989. Evaluation of The Metal Up Take of Saveral Algae Strains in a Multicomponent Matrix Utilising Inductively Couple Plasma Emission Spectrometry. Anal Chem., 6: 624 627. Harris, P.O., and Ramelow, G.J., 1990. Binding of Metal Ions by Particulate Biomass Derived from Chlorella vulgaris and Scenedesmus quadricauda. Environ. Sci. Technol., 24 : 220-228. Lewis., R. 199 Biological Sorption. In Internet, Biorecovery System. Inc. Crist, R.H, Oberholser K., and Mc Garrity, J., 199 Interaction of Metals and Protons with Algae, Marine Algae, With Emphasis on Lead and Alumunium. Environ. Sci. Technol., 26 : 496- Tebo, B.M., 199 Metal Precipitation by Marine Bacteria Potential for Biotechnological Application In Setlow, J.K., Gen.Eng., 7: 1017-1028. 6. Ochiai, E.I., 199 Biomineralization, Principles and Application in Bioinorganic Chemistry V.. J. Chem. Educ., 68: 627-6. 7. Tong, C., Ramellow, U.S., and Ramellow, G.J., 199 Evaluation of Polymeric Supports for Immobilizing Biomass to Prepare Sorbent Material for Metals, Intern., J. Environ. Anal. chem., 56 : 175-17 8. Amaria, 1998, Evaluasi Kemampuan Adsorpsi Biomassa Chaetoceros Calsitrans yang Terimmobilisasi Pada Silika Gel terhadap ion Cd (II), Pb(II) dan Cu(II) dalam Medium Air, Tesis, Program Pasca Sarjana, UGM, Yogyakarta. 9. Hairil, F. 2001, Pemanfaatan Zeolit Alam Lampung yang Diaktivasi dengan NaOH Sebagai Adsorben Uap Pada Kondensasi Uap Industri Karet Remah. Skripsi Sarjana Kimia FMIPA Universitas Lampung, Bandar Lampung. 10. Jin, X., 1996, Kinetic of Single and Multiple Metal Ion Sorption Processes on humic Substance, Soil Science, 161 (8): 9-519. 1 Bowser, J.R., 1993, Inorganic Chemistry, Brooks Cole Publishing Company A div. af Wadsworth, Inc., Belmont, California.