BAB I PENDAHULUAN. Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan lahirnya UU No 7 Tahun1992 tentang perbankan nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkanya paket kebijakan Menteri Keuangan pada Desemeber 1983 yang

BAB I PENDAHULUAN. islam bahkan juga di negara-negara barat. Terbukti dengan ditandai semakin

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan pekerjaan (Badan Pusat Statistik 2010). Oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. tulang punggung perekonomian negara dimana sebagai salah satu pelaku. keseluruhan sistem keuangan (Abidin, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat pesat setelah adanya liberalisasi keuangan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 80 % dari keseluruhan system keuangan (Abidin, 2007).Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ( Periode Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

BAB I PEDAHULUAN. sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi tidak dapat dilepaskan dari kehidupan suatu perekonomian.

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi di Amerika dan kawasan Eropa pada

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bank Umum Syariah telah muncul sejak tahun 1992 yang dipelopori oleh Bank

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ulama Indonesia yang didukung oleh para pengusaha muslim dan cendekiawan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dalam lalu lintas pembayaran, sehingga kinerja bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah menerapkan sistem bebas bunga (interest free) dalam

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan sebuah kegiatan perekonomian suatu negara yang

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2013

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori melalui variable-variabel penelitian dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. internasional maupun nasional tidak bisa dibendung lagi. Di Indonesia, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Industri Perbankan di Indonesia sangat penting peranannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini didukung oleh mulai bermunculnya bank bank syariah ataupun

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) yang menyimpan

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi..., Ellyn Herlia Nur Hidayah, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. Bank yang mencerminkan pada Bank-bank Timur Tengah, bank yang ada di

I. PENDAHULUAN. Selama lima tahun terakhir, industri perbankan syariah mengalami. perkembangan yang pesat. Berdasarkan laporan Perkembangan Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat muslim di Indonesia khususnya riba. Bank syariah seperti halnya bank

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Jika fungsi

BAB I PENDAHULUAN (pakjun 1983) dan paket kebijakan oktober 1988 (pakto 1988). Deregulasi

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN tentang liberalisasi perbankan yang memungkinkan pendirian bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. terlihat semakin meningkat dengan pesat. Hal itu ditandai dengan berdirinya

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan dual system antara sistem konvensional dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking. Peristilahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Umum Syariah (BUS) Nasional di Indonesia dengan tahun amatan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa keberadaannya dapat melayani kebutuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara

I. PENDAHULUAN. sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang didasarkan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA. Oleh Endah Triwahyuningtyas 1 Ismail 2

BAB I PENDAHULUAN. membuka islamic division di bank tersebut. Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian yang semakin modern seperti sekarang ini, uang

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Triandaru dan Totok Budi Santoso, 2009). Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia (LPPSI) Bank Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis finansial dunia yang terjadi saat ini perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu dari sistem keuangan yang berfungsi sebagai Financial

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian syariah, dilihat dari sektor ini. menginginkan adanya sebuah perbankkan yang benar-benar menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. begitu terkenal di masyarakat Indonesia. hal ini terjadi karena masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam UU perbankan No. 10 Tahun 1998 pasal 4 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Resesi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat telah menyebabkan kasus

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah merupakan bank yang beroperasi dengan prinsip-prinsip

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kinerja Maqashid Sharia Index I : Pendidikan Individu

Kinerja Beberapa Bank Syariah Berdasar Tingkat Efisiensi Melalui Pengukuran DEA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan sehari-harinya. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan khususnya perbankan telah menjadi peran utama dalam perekonomian negara di Indonesia. Di Indonesia, perbankan mempunyai pangsa pasar sebesar 80 persen dari keseluruhan sistem keuangan yang ada (Zainal Abidin, 2007). Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam perekonomian suatu negara, yaitu bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) yang menyimpan kelebihan dananya di bank dengan pihak yang kekurangan dana (deficit unit) yang meminjamkan dana ke bank. Gagasan tentang berdirinya perbankan syariah di Indonesia secara formal sebenarnya telah diwacanakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membahas tentang perbankan pada tahun 1990 (Joko Tri, 2011). Selanjutnya pada tahun 1992 merupakan sejarah perkembangan bank syariah di Indonesia dengan diawali berdirinya bank syariah pertama di Indonesia yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk (BMI). Bank Indonesia juga merinci Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil selain penetapan UU No. 7 tahun 1992 sebagai pendukung perkembangan perbankan syariah. Perkembangan bank syariah mulai terasa sejak pemberlakuan amandemen terhadap UU No. 7 tahun 1992 menjadi UU No. 10 tahun 1998 yang memberikan landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. yang mengatur tentang peraturan yang membolehkan setiap bank konvensial membuka sistem 1

2 pelayanan syariah di cabangnya, dan terbitnya UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Penetapan UU No. 23 tahun 1999 tentang pemberian wewenang kebijakan moneter kepada Bank Indonesia, di mana kebiajakan tersebut dapat dilaksanakan berdasarkan prinsip prinsip syariah. Undang undang tersebut memberikan landasan hukum yang kuat bagi Bank Indonesia untuk melakukan pengawasan terhadap perbankan syariah. Perkembangan selanjutnya muncul konsep office chanelling yang menyatakan bahwa bank bank konvensional diperbolehkan membuka cabang cabang syariah dalam operasional usahanya. Konsep ini diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/3/PBI/2006. UU No. 21 tahun 2008 yang mengatur tentang operasional perbankan syariah di Indonesia dan diperbaharui dengan terbitnya Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009 yang memuat tentang prosedur dan aturan dalam mendirikan kantor cabang dan membuat pekembangan jumlah kantor layanan bank syariah bertambah dengan pesat di Indonesia. Dikeluarkannya fatwa MUI pada tahun 2003 dengan adanya larangan riba atau bunga bank dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia khususnya perbankan syariah. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas muslim, maka sudah seharusnya hukum hukum syariah juga ditegakkan untuk mengatur kehidupan umat muslim.

3 (3) ayat 130 : Adanya larangan riba sudah dijelaskan dalam firman Allah dalam Q.S. Al Imran Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Dalam perkembangannya perbankan syariah yang semakin pesat di Indonesia tersebut di akhir 2008, industri perbankan nasional dihadapkan adanya krisis global yang terjadi di berbagai belahan dunia,termasuk di Indonesia. hal tersebut disebabkan oleh adanya mekanisme pemberian kredit oleh berbagai lembaga keuangan di Amerika Serikat yang sangat ekspansif. Krisis ekonomi global mengakibatkan berbagai lembaga keuangan global mengalami kebangkrutan,sehingga memberikan dampak yang mengkhawatirkan bagi industri perbankan di seluruh dunia. Krisis global tersebut tidak membawa dampak yang terlalu buruk untuk lembaga keuangan syariah khususnya perbankan syariah, sebab perbankan syariah dalam operasionalnya tidak menggunakan sistem bunga. Pertumbuhan yang tinggi dapat di jadikan bukti bahwa perbankan syariah di Indonesia mempunyai daya tarik yang tinggi. Pertumbuhan juga di perkirakan akan terus berlanjut dari tahun ke tahun. Eksistensi lembaga keuangan syariah di Indonesia dapat dilihat dari semakin bertambahnya jumlah

4 Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) pada setiap tahunnya. Table 1.1 Pertumbuhan Lembaga Keuangan Syariah 2011 2012 2013 2014 BUS Jumlah Bank 11 11 11 12 Jumlah Kantor 1,401 1,745 1,950 2,151 UUS Jumlah Bank 24 24 23 22 Jumlah Kantor 336 517 576 320 BPRS Jumlah Bank 155 158 160 163 Jumlah Kantor 364 401 399 439 Total Kantor 2,101 2,663 2,925 2,910 Sumber : Otoritas Jasa Keuangan tahun 2016 Dari data di atas dapat diketahui bahwa perkembangan jumlah lembaga keuangan syariah di Indonesia semakin berkembang ke arah yang lebih baik dari tahun ke tahun. Khususnya pada Bank Umum Syariah, jumlah kantor yang ada tiap tahunnya semakin bertambah. Dengan semakin bertambahnya jumlah bank syariah yang beroperasi khususnya dalam bentuk Bank Umum Syariah di Indonesia dengan berbagai bentuk produk dan pelayanan yang diberikan dapat menimbulkan permasalahan di masyarakat.

5 Permasalahannya adalah bagaimana kualitas kinerja dan kesehatan dari bank umum syariah yang ada di Indonesia. Dengan adanya fakta bahwa, Bank Indonesia (BI) meminta perbankan syariah meningkatkan efisiensi agar mampu bersaing dengan bank syariah dari negara lain di ASEAN. Hal ini untuk mengantisispasi pelaksanaan masyarakat Ekonomi ASEAN. Perbankan syariah di Indonesia sebenarnya lebih menjajikan keuntungan paling baik dibandingkan negara lain. Hal ini di karenakan jumlah penduduk muslim yang banyak dan kontribusi ke perekonomian masih kecil. Artinya peluang untuk berkembang masih lebar dan peningkatan kapasitas itu akan cepat tecapai jika bank syariah mampu meningkatkan daya saing. Dengan kondisi yang seperti itu, maka penilaian efisiensi bank menjadi sangat penting. Karena efisensi merupakan gambaran kinerja suatu perusahaan sekaligus menjadi faktor yang harus bank untuk bertindak rasional dalam meminimumka tingkat rasio yang dihadapi dalam menghadapi kegiatan operasionalnya. Analisis mengenai efisiensi menjadi sangat penting karena kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan input yang ada merupakan kinerja yang diharapkan. Pada saat pengukuran efisiensi dilakukan, bank dihadapkan dengan kondisi bagaimana mendapatkan tingkat output yang optimal dengan tingkat input yang ada, atau mendapatkan tingkat input yang minimum dengan tingkat output tertentu. Dengan di identifikasikannya input dan output dapat dianalisa lebih jauh untuk melihat penyebab dari ketidakefisiensi (Sarjono, 2008). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan tingkat efisiensi antar Bank Umum Syariah di Indonesia dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Pengukuran efisiensi teknik yang menggunakan multi input dan output ini diharapkan dapat mengukur dan mengetahui tingkat kinerja antar Bank Umum

6 Syariah di Indonesia. Diharapkan dengan ditemukan faktor penyebab inefisiensi maka dapat dilakukan kebijakan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas kinerja Bank Umum Syariah yang tidak efisien di Indonesia. dari latar belakang di atas, maka penyusun mengambil judul dalam penelitian ini Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) ( Studi pada Bank Mandiri Syariah, Bank Muamalat, Bank Mega Syariah, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Syariah Bukopin pada tahun 2015). B. Rumusan Masalah Bank Umum Syariah sebagai salah satu lembaga keuangan yang berkembang pesat di Indonesia dituntut untuk memiliki kinerja yang baik. Salah satu cara mengukur kinerja Bank Umum Syariah adalah efisiensi yang dapat dilihat dari penggunaan inputoutput yang digunakan untuk operasional bank, selanjutnya nilai-nilai efisiensi dari Bank Umum Syariah ini dianalisis untuk mengetahui kondisi kinerja Bank Umum Syariah. Semakin efisien suatu bank maka kinerjanya semakin baik, sebaliknya bank yang mempunyai tingkat inefisiensi yang tinggi pada input dan outputnya, kinerjanya semakin menurun. Dari uraian di atas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia pada periode tahun 2015?

7 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia pada tahun 2015? D. Manfaat Penelitian 1. Pemerintah dan Bank Indonesia Diharapkan dapat menjadi alat informasi dan bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan perbankan dalam meningkatkan efisiensi Bank Umum Syariah agar tercapai stabilitas ekonomi nasional. 2. Bank Umum Syariah Diharapkan dapat menjadi pedoman kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia dari efisiensi teknik, sehingga dapat dijadikan pertimbangan pengambilan kebijakan koreksi untuk meningkatkan kinerja bank tersebut. 3. Bagi penelitian berikutnya Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian di masa yang akan datang. E. Metode Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time series dan menggunakan data triwulan yaitu dari periode januari 2015 sampai dengan desember 2015. Data tersebut diperoleh melalui pencarian data dari hasil laporan keuangan bank umum syariah yang dipublikasikan oleh situs resmi Otoritas Jasa

8 Keuangan yaitu www.ojk.go.id. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tujuh Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia dan mempublikasikan laporan keuangan selama tahun pengamatan. Bank Umum Syariah tersebut di antaranya Bank Mandiri Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank BCA Syariah. Data yang didapat dari sampel penelitian akan diperoleh input dan output yang di butuhkan untuk dianalisis melalui program Data Envelopment Analysis (DEA). Teknik efisiensi perbankan diukur menggunakan rasio perhitungan input dan outputnya. DEA akan menghitung bank yang menggunkan input n untuk menghasilkan output m yang berbeda (Muharam & Pusvitasari 2007), merumuskan penggunaan satu variable input dan satu variable output ditunjukan dengan persamaan sebagai berikut : Dimana : Hs m n yis xjs ui vj = Efisiensi masing masing BUS = Jumlah output BUS yang di amati = Jumlah Input BUS yang di amati = Jumlah output i yang di hasilkan masing masing BUS = Jumlah input j yang di gunakan masing masing BUS = Bobot output i yang di hasilkan per BUS = Bobot input j yang di gunakan per BUS

9 F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini landasan teori yang di gunakan berisi pembahasan secara rinci tentang bank umum syariah, meliputi pengertian perbankan syariah, hukum dalam agama islam, dan teori efisiensi perbankan. Semua teori ini memudahkan dan mendukung penelitian yang akan dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan menjelaskan jenis penelitin yang menggunakan obyek penelitian, pemilihan sampel, kerangka pemikiran, dan alat analisis. Data yang digunakan yaitu melalui situs resmi Bank Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan bank umum syariah. Metode analisis yang digunakan adalah menggunkan metode Data Envelopment Analysis (DEA). BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang interpretasi dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, hasil dari pengolahan data akan menjawab permasalahan yang diteliti. Selain itu juga kebijakan yang harus diambil bagi bank yang tidak efisien menjadi efisien.

10 BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan.