BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan salah satu mobile Operating System atau sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Terdapat sistem operasi yang berkembang antara lain mobile phone

BAB I PENDAHULUAN. karya tulis. Berbagai aplikasi seperti Ms. Word, Notepad, maupun Open Office

BAB 1 PENDAHULUAN. Fromkin dan Rodman (1998, p. 3), manusia hidup dalam sebuah dunia bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. agama dan kepercayaan. Sehingga adanya simbol atau semboyan Bhinneka

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam era globalisasi ini. Ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. antara komputasi dengan komunikasi untuk melakukan tugas-tugas informasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komputer. Dengan penemuan peralatan yang canggih di bidang komputer baik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah satu media yang dipakai di berbagai negara karena merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1. Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber pertama dan utama yang banyak memuat ajaran-ajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. begitu pula dengan perusahaan perusahaan yang menyediakan jasa data entry.

BAB 1 PENDAHULUAN. 270 juta (Sembiring, 2014). Salah satu telepon genggam yaitu berbasis android. Android adalah

BAB I PENDAHULUAN. beserta penyediaan fasilitasnya, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, namun

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan

BAB 1 PENDAHULUAN. teks digital yang dapat dikenali oleh komputer maupun teks non digital seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Game menjadi pilihan sebagian masyarakat untuk menghilangkan kejenuhan atau

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah perangkat portable seperti ponsel, notebook dan yang

SNIPTEK 2014 ISBN:

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan proses pengolahan citra digital (digital image processing), dimana data berupa

BAB I PENDAHULUAN. penggunanya. Selain keamanan dan kecepatan dalam pengolahan data, dua faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. cucunya. Bahkan pendidikan dan segala macam disiplin ilmu dapat tersampaikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berbeda-beda. Berita yang dipublikasi di internet dari hari ke hari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. pensil berbentuk lurus, berwarna biru, dan berbahan kayu. Kedua objek ini

Artikel Jurnal penelitian tugas akhir di suatu institusi perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seorang muslim harus bisa membaca ayat-ayat Al-Quran dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral pembangunan nasional, melainkan juga bagian yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

BAB I BAB 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi membawa implikasi positif dalam sejarah kehidupan manusia, bahkan

PENERAPAN METODE RATIONAL UNIFIED PROCESS PADA SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

1 BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya teknologi, permainan (game) terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk identitas citra adalah nama file, tanggal pengambilan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi saat ini fungsinya sudah merambah ke

BAB I PENDAHULUAN. dan dengan fungsi yang hampir menyerupai komputer. Android adalah sistem

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 103

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktanya, jalan-jalan besar kota Jakarta khususnya di wilayah Jakarta Barat

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DISTRIBUTOR BARANG CONSUMER GOOD PADA PT DISTRINDO MULTIJAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang,

LAMPIRAN. Lampiran Kuesioner untuk Pengidentifikasian Masalah. Berikut disertakan lampiran kuesioner yang berperan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah. Namun disamping itu masih jarang ditemukan aplikasi yang. lunak yang ada menggunakan teknik perangkingan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang [1] [2] [3] [4] [5]

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut tampak di negara kita Indonesia yang telah dikabarkan dalam berita

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi universal pada ruang lingkup internasional. Pembelajaran bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. memindahkan data secara manual ke dalam komputer untuk dapat diolah lebih

Gambar 1 Statistik Pengunjung

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan dan mulai dikenal luas, menggantikan kepopuleran disk operating

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SISTEM INFORMASI PENGEOLAAN DATA KEPEGAWAIAN PADA PT TRIPRIMA MULTIFINANCE PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. majunya teknologi komputer. Kebutuhan akan teknologi komputer pun semakin

BAB I PENDAHULUAN. jaringan internet melalui teknologi wireless. menciptakan aplikasi/perangkat lunak mereka sendiri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI PENGOLAHAN CITRA TEKS ARAB DAN PENERJEMAHANNYA KE DALAM BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian dan penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan,

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memang sangat pesat, teknologi perangkat lunak telah menambahkan fungsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Android merupakan salah satu mobile Operating System atau sistem operasi untuk perangkat mobile yang berbasis linux, berupa software platform open source yang dapat mengontrol sistem [14]. Semakin banyaknya penguna smartphone berbasis android maka dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan salah satu budaya yang ada di indonesia yaitu budaya sunda dengan cara mengembangankan aplikasi android yang memiliki fitur kamus bahasa sunda Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang digunakan untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, selain itu juga berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi [9]. manusia hidup dalam sebuah dunia bahasa. Kegiatan-kegiatan manusia seperti bekerja, belajar, berbicara, atau aktivitas serupa, hampir seluruhnya menggunakan komunikasi bahasa. Ketika bertemu kata-kata asing, maka umumnya kamus digunakan sebagai alat bantu untuk mengerti kata-kata tersebut. Penggunaan kamus cetak untuk mencari arti kata cenderung tidak efisien karena pengguna harus mencari kata satu demi satu, membolak-balik halaman kamus, dan mencari dengan teliti. Hal inilah yang mendorong dibuatnya kamus digital. Kamus digital membuat pencarian kata menjadi lebih cepat dan mudah. Namun, masalah akan muncul ketika pengguna tidak memahami sistem penulisan kata pada bahasa yang ingin diterjemahkan. Sebagai contoh, ketika seseorang 1

2 ingin mengetik karakter sunda pada kamus digital namun tidak memahami cara penulisannya. Bahasa Sunda adalah sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini dituturkan oleh setidaknya 42 juta orang dan merupakan bahasa Ibu dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa Jawa [10]. Bahasa sunda merupakan salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari. Bahasa Sunda dipelajari karena penulisannya yang relatif rumit dan Bahasa Sunda merupakan bahasa yang unik dengan tingkatan-tingkatan berbahasa, atau lebih dikenal dengan istilah undak-usuk yang nyaris tidak dimiliki oleh bahasa lain. Saat ini, bahasa Sunda ditulis dengan abjad latin. Bahasa Sunda memiliki lima huruf vokal murni, yaitu a, i, u, é, o, serta dua vokal netral yaitu, e pepet dan eu. Konsonan bahasa Sunda terdiri dari 18 fonem, yaitu p, b, t, d, k, g, c, j, h, ng, ny, m, n, s, w, l, r, dan y. Kesulitan para pendatang berbicara bahasa Sunda adalah ketika melafalkan suara eu. Misalnya, untuk mengucapkan "Cicaheum", para pendatang sering mengucapkan eu dengan e pepet sehingga bunyinya menjadi "Cicahem", tanpa "u" [10]. Dalam melakukan pencocokan kata pada kamus tersebut, penulis menggunakan algoritma boyer more sebagai algoritma pencocokannya karena dianggap paling efisien dari algoritma lainnya seperti bruteforce dan Knuth Morris Pratt. Karena algoritma boyer moore mulai melakukan pencocokan pada karakter paling kanan pattern, dan jika tidak terjadi kecocokan maka pencocokan langsung melakukan lompatan karakter sebanyak pattern sehingga membuatnya lebih efisien dalam loncatan karakter saat pencocokan tersebut [19].

3 Untuk mengatasi masalah pengetikan karakter, maka penulis memanfaatkan teknologi Optical Character Recognition (OCR). OCR adalah sebuah sistem komputer yang dapat membaca huruf. OCR dapat diimplementasikan pada platform Android tentunya ini memanfaatkan sumber dari Google yang telah menyediakan banyak sumber referensi dan salah satunya adalah menggunakan Tesseract Engine sebagai metode untuk menerapakan teknologi OCR pada platform Android. Pemanfaatan sumber yang sudah ada akan dibuat sebuah aplikasi yang dapat mengubah citra teks yang bisa diimplementasikan pada perangkat Android. Aplikasi ini nantinya akan menerjemahkan suatu objek berupa karakter teks/tulisan dalam bahasa Sunda yang tertangkap oleh kamera ke dalam bahasa Indonesia. Pengimplementasian OCR pada perangkat Android akan dimanfaatkan sebagai penerjemah bahasa Sunda Indonesia secara online yang terhubung dengan library Microsoft Translator dan Google Translator [18]., Dengan adanya sistem OCR maka pengguna dapat lebih leluasa memasukkan kata karena pengguna tidak harus memakai papan ketik. Berdasarkan latar belakang tersebut, terbentuklah tugas akhir yang berjudul Implementasi Algoritma Boyer-Moore Pada Aplikasi Kamus Bahasa Sunda-Indonesia Menggunakan Tesseract Untuk Fitur Optical Character Recognition (OCR) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka diambil perumusan masalah yaitu sebagai berikut :

4 1. Bagaimana membangun aplikasi kamus bahasa sunda-indonesia dengan mengimplementasikan Algoritma Boyer-Moore? 2. Bagaimana membuat sebuah aplikasi kamus penerjemah berbasis mobile dimana kata yang akan diterjemahkan tidak lagi diinput secara manual melainkan dicapture dan diproses dengan menggunakan fitur OCR (Optical Character Recognition) dengan menggunakan Tesseract yang dikembangkan oleh Google? 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut : a. Merancang dan membangun aplikasi kamus bahasa sunda-indonesia dengan mengimplementasikan Algoritma Boyer-Moore. b. Menerapkan penggunaan OCR (Optical Character Recognition) dalam aplikasi penerjemah untuk mendapatkan input karakter melalui kamera. 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : a. Aplikasi kamus Bahasa ini dapat melakukan pencarian kata melalui bahasa Sunda lalu diartikan kedalam bahasa Indonesia dengan mengimplementasikan algoritma Boyer-Moore. b. Aplikasi ini akan menerjemahkan teks dari gambar yang ditangkap oleh kamera smartphone, baik dari buku tulis ataupun papan tulis. c. Jumah data yang ada didalam kamus bahasa sunda ini yaitu kecap sunda yang banyaknya 8805 kecap dan babasan 1330 kata. d. Pencarian arti hanya dibatasi pada pencarian arti per-kata atau frase.

5 e. Aplikasi ini menggunakan Tesseract sebagai library yang digunakan untuk melakukan konversi image to text. 1.4 Kerangka Pemikiran Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini yaitu seperti pada Gambar 1.1 sebagai berikut. Problems : 1. Dibutuhkan teknologi kamus digital sebagai alat bantu yang efektif 2. Banyaknya tulisan bahasa sunda di tempat umum Opportunity : 1. Pengguna smartphone semakin meningkat 2. Mempermudah user dalam penerjemahan dengan menggunakan kamera Approach : 1. Fitur Optical Character Recognition (ORC) 2. Algoritma Boyer-Moore 3. Metode Pengembangan PL RUP Software Development: 1. Bahasa Pemrograman Java 2. Android Studio 3. SQL Lite 4. Model perancangan UML Software Implementation : Implementasi dan pengujian software yang dibuat terhadap system smartphone andoid RESULT : Implementasi Algoritma Boyer-Moore Pada Aplikasi Kamus Bahasa Sunda-Indonesia Menggunakan Tesseract Untuk Fitur Optical Character Recognition (OCR) Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

6 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Tahap Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan oleh kelancaran pembuatan aplikasi ini ada beberapa tahap yang akan dilakukan sehingga hasil yang didapatkan menjadi maksimal. 1. Studi Literatur Studi literatur merupakan tahap mencari beberapa materi serta keterkaitan data ataupun perbandingan jurnal yang telah membahas kajian yang sama dengan tema penelitian ini. Biasanya kepustakaan disini lebih ke sisi pengembangan aplikasi yang akan dibuat serta user interface yang cocok dengan bahan kajian. Sehingga pada saat mengalami kesulitan dalam mengembangkan masalah, dapat terpecahkan dengan beberapa studi pustaka diatas. 2. Studi Observasi Studi observasi yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pendataan langsung dengan mempelajarai dan meneliti data-data yang sudah ada sebelumnya. 1.5.2 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak Metodologi Rational Unified Process (RUP). Metode RUP merupakan metode pengembangan kegiatan yang berorientasi pada proses [12]. Metodologi RUP memiliki empat tahap pengembangan perangkat lunak yaitu:

7 1. Inception (Permulaan) Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business modeling) dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat (requirment). 2. Elaboration (Perluasan/Perencanaan) Tahap ini difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Tahap ini lebih pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada prototype. 3. Construction (Konstruksi) Tahap ini berfokus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem. Tahap ini lebih pada implementasidan pengujian sistem yang berfokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program. 4. Transition (Transisi) Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti oleh user. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal. Aktifitas pada tahap ini termasuk pada pelatihan user, pemeliharaan dan pengujian sistem apakah sudah memenuhi harapan user. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika pembuatan perangkat lunak ini dibagi menjadi 5 (lima) bab yang masing-masing bab telah dirancang dengan suatu tujuan tertentu. Berikut penjelasan tentang masing-masing bab :

8 BAB I : PENDAHULUAN Bab I menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah yang meumuskan berbagai masalah yang diteliti secara lebih jelas, batasan masalah untuk memberikan batasan yang tegas dan jelas serta sistematika penulisan yang menguraikan urutan penyajian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini. BAB II : LANDASAN TEORI Bab II membahas tentang landasan teori dari topik penulisan skripsi secara mendalam beserta dengan referensinya. BAB III: ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab III akan menguraikan hasil analisis dan perancangan aplikasi yang akan dibangun BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab IV akan menguraikan implementasi aplikasi yang telah dianalisa dan dirancang sebelumnya kemudian dilakukan proses pengujian terhadap aplikasi yang telah dibangun. BAB V : PENUTUP Bab V berisi uraian tentang kesimpulan dan saran terhadap software yang hendak dibangun dan bila akan dikembangkan lebih lanjut.