BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Atiya Maulani, 2013

BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

BAB III GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR)

BAB III MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION SEMIPARAMETRIC (GWLRS)

BAB I PENDAHULUAN. terus dihadapi di sejumlah daerah di Indonesia, tidak terkecuali Provinsi Sumatera

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

MODEL REGRESI TERBOBOTI GEOGRAFIS DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN, BISQUARE, DAN TRICUBE PADA PERSENTASE KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

: Persentase Penduduk Dengan Sumber Air Minum Terlindungi PDAM : Pengeluaran Perkapita Penduduk Untuk Makan Sebulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Algoritme Least Angle Regression untuk Model Geographically Weighted Least Absolute Shrinkage and Selection Operator

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (GWRPCA) PADA PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN MODEL GWR DENGAN FIXED DAN ADAPTIVE BANDWIDTH UNTUK PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI JAWA TENGAH

ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN. Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Annisa Nurul Aini, 2013

2015 REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION (GWLR)

Kata Kunci : MGWMLM, GWMLM, DAS.

S - 17 MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PENDERITA DIARE DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL BISQUARE

2016 APLIKASI MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR) MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED RIDGE REGRESSION

PENENTUAN MODEL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH DENGAN MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED RIDGE REGRESSION ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMODELAN PERSENTASE BALITA GIZI BURUK DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (GWRPCA)

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (GWRPCA) PADA PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI JAWA TENGAH ABSTRACT

PENDEKATAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION UNTUK PEMODELAN PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH HALAMANAN JUDUL SKRIPSI

PEMODELAN DATA KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL BISQUARE

Pemodelan Angka Harapan Hidup di Papua dengan pendekatan Geographically Weighted Regression

PERBANDINGAN MODEL GWR DENGAN FIXED DAN ADAPTIVE BANDWIDTH UNTUK PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI JAWA TENGAH

Kata kunci: Data Spatial, Heterogenitas Spatial, Geographically Weigthed Regression, Bandwidth, Fungsi Pembobot

PEMODELAN BANYAKNYA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA SURAKARTA DENGAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

PERBANDINGAN MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH DENGAN METODE REGRESI LINIER BERGANDA DAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION SKRIPSI

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii. HALAMAN MOTTO... iv. KATA PENGANTAR...

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA DI JAWA BARAT

PEMODELAN PERSENTASE BALITA GIZI BURUK DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (GWRPCA)

PEMODELAN PROPORSI PENDUDUK MISKIN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY AND TEMPORALLY WEIGHTED REGRESSION ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah sandang, pangan, dan papan. Setiap rumah tangga (RT) pasti menginginkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMODELAN PROPORSI PENDUDUK MISKIN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY AND TEMPORALLY WEIGHTED REGRESSION

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Statistika, dan Aplikasinya September 2017, Samarinda, Indonesia ISBN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

PENENTUAN MODEL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH DENGAN MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2010 p : ISSN :

1. PENDAHULUAN PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012

BAB 3 METODE PENELITIAN. disajikan pada Gambar 3.1 dan koordinat kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur disajikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

(R.5) Pemodelan Regresi Poisson Terboboti Geografis Pada Kasus Gizi. buruk di Jawa Timur.

PEMODELAN ANGKA KEMATIAN BAYI DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION DI PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION DENGAN FUNGSI KERNEL BISQUARE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

PEMODELAN DATA KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu penelitian, hubungan suatu variabel dependent atau

PERBANDINGAN MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF DENGAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG)

PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

PEMODELAN KEMISKINAN MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION DENGAN FUNGSI PEMBOBOT FIXED KERNEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION

Pemodelan Mixed Geographically Weighted Regression (MGWR) pada Angka Kematian Balita di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011

PEMODELAN FIXED EFFECT GEOGRAPHICALLY WEIGHTED PANEL REGRESSION UNTUK INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA TENGAH

Kata kunci: Geographically Weighted Regression, Gauss Kernel, bandwidth, cross validation

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED PANEL REGRESSION UNTUK PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 : Perbedaan Antara Proses Stationer dan Proses Non-Stationer

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan atau berpengaruh satu sama lain. Ilmu statistika

Pemodelan Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Metode Geographically Weighted Regression di Jawa Timur

Seminar Hasil Tugas Akhir

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

ANALISIS ANGKA BUTA HURUF DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION BERBASIS KOMPUTER

SKRIPSI. Disusun Oleh : RAHMA NURFIANI PRADITA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

PEMODELAN BALITA GIZI BURUK DI KABUPATEN NGAWI DENGAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION. Latifah Ayunin 1 dan Sutikno 2

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least

REGRESI LINIER BERGANDA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan

SKRIPSI. Disusun Oleh : MUHAMMAD HARIS NIM : J2E

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SEMARANG TAHUN 2011 MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN PADA PERCOBAAN MIXTURE DENGAN MELAKUKAN TRANSFORMASI CLARINGBOLD TERHADAP PROPORSI KOMPONEN- KOMPONENNYA. PT Jasa Marga ro) C

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi penulisan tesis, rumusan masalah, tujuan dan manfaatnya, tinjauan-tinjauan pustaka dari hasil penelitian terkait serta metode penelitian. Sistematika penulisan tesis terdapat pada bagian akhir bab. 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi mencakup berbagai metode untuk memodelkan hubungan antara variabel dependent dan satu atau lebih variabel independent. Metode regresi ini telah lama digunakan dan terus menerus dikembangkan oleh peneliti dalam berbagai bidang ilmu, karena metode regresi cukup sederhana namun dapat diterapkan secara luas. Model regresi linear untuk satu variabel dependent dengan beberapa variabel independent secara umum dapat dinyatakan dalam suatu persamaan : Y X X (1.1) 0 1 1 p p Pendekatan standar untuk estimasi parameter yang populer adalah Metode Kuadrat Terkecil (ordinary least square=ols), yang dikenal dengan sebutan analisis regresi klasik. Pada regresi klasik estimasi parameter yang dihasilkan berlaku global dan juga harus memenuhi beberapa asumsi, yang dikenal dengan asumsi klasik yaitu normalitas, linearitas, tidak terjadi autokorelasi, tidak ada multikolinearitas dan homoskedastisitas (Draper dan Smith, 1998) 1

2 Model regresi persamaan (1.1) disebut juga model regresi global karena pada regresi OLS diasumsikan bahwa nilai estimasi parameter bernilai sama untuk semua lokasi di dalam wilayah penelitian. Namun, pada kenyataannya terkadang kondisi data pada lokasi yang satu tidak selalu sama dengan kondisi yang lain. Kondisi yang dipengaruhi oleh aspek spasial atau kondisi geografis pengamatan memungkinkan munculnya heterogenitas spasial yaitu parameter regresi bervariasi secara parsial atau disebut juga terjadi nonstasioneritas spasial pada parameter regresi, sehingga jika regresi OLS diterapkan maka asumsi kehomogenan ragam error sulit untuk dipenuhi akibatnya kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian untuk model regresi maupun untuk masing masing variabel independent yang ada dalam model tidak tepat. Geographically Weighted Regression (GWR) merupakan pengembangan dari regresi OLS yang cukup efektif mengestimasi data yang memiliki heterogenitas spasial. Pada model GWR, parameter regresi yang dihasilkan bersifat lokal, sehingga setiap lokasi pengamatan mempunyai nilai koefisien regresi yang berbeda-beda (Fotheringham et al, 2002). Penaksiran parameter pada metode GWR memerlukan adanya matriks pembobot, yaitu pemberian bobot pada data sesuai dengan kedekatan lokasi pengamatan ke-i. Untuk membentuk matriks pembobot Wi () digunakan suatu fungsi pembobot, dimana pembobot yang digunakan adalah fungsi kernel gaussian Selain model GWR dikembangkan lagi model Mixed Geographically Weighted Regression (MGWR), karena terdapat situasi dimana tingkat keragaman spasial pada beberapa koefisien regresi tidak signifikan. Model

3 MGWR merupakan kombinasi dari model regresi linear dan model GWR, yang menghasilkan estimasi parameter yang sebagian bersifat global dan parameter lain bersifat lokal sesuai dengan lokasi pengamatan (Fotheringham et al, 2002). kepadatan penduduk merupakan suatu fenomena keheterogenan spasial, yang biasanya ditunjukkan dengan kecenderungan masyarakat mengelompok pada suatu wilayah tertentu. Variasi geografis dalam besarnya tingkat kepadatan penduduk sering disebabkan oleh faktor faktor dengan dimensi spasial, seperti letak geografis, sumberdaya alam, sarana dan prasarana serta sosial ekonomi. Kepadatan penduduk dan faktor faktor yang mempengaruhinya, mungkin akan berbeda untuk setiap daerah atau lokasi pengamatan tergantung pada kondisi daerah atau lokasi pengamatan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini akan mempelajari tentang Geographically Weighted Regression (GWR) dan Mixed Geographically Weighted Regression (MGWR) serta aplikasinya untuk mendapatkan model kepadatan penduduk di pulau Tidore, kota Tidore Kepulauan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada latar belakang di atas maka permasalahannya adalah: 1. Bagaimana penggunaan Geographically Weighted Regression (GWR) dan Mixed Geographically Weighted Regression (MGWR) dengan fungsi pembobot kernel gaussian untuk mendapatkan model kepadatan penduduk di pulau tidore?

4 2. Bagaimana menentukan model terbaik yang dapat mempresentasikan kepadatan penduduk di pulau tidore. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan tesis ini adalah: 1. Menggunakan Geographically Weighted Regression (GWR) dan Mixed Geographically Weighted Regression (MGWR) dengan fungsi pembobot kernel gaussian untuk mendapatkan model kepadatan penduduk di pulau tidore? 2. Mendapatkan model terbaik yang dapat mempresentasikan kepadatan penduduk di pulau tidore. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penulisan tesis ini adalah: 1. Secara umum dengan adanya tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu dan memperkaya literatur dalam bidang matematika terutama di bidang statistik tentang Geographically Weighted Regression (GWR) dan Mixed Geographically Weighted Regression (MGWR) 2. Secara khusus dapat memberikan gambaran tentang penerapan Geographically Weighted Regression (GWR) dan Mixed Geographically Weighted Regression (MGWR) di bidang kependudukan.

5 1.5 Tinjauan Pustaka Metode statistik yang telah dikembangkan untuk analisis data dengan memperhitungkan faktor spasial adalah metode Geographically Weighted Regression (GWR). GWR merupakan pengembangan dari model regresi linear klasik. Menurut Brunsdon, et al. (1999), Geographically Weighted Regression (GWR) dikembangkan untuk membentuk model pada kumpulan data yang dipengaruhi oleh lokasi data tersebut. GWR memungkinkan parameter bagi masing-masing lokasi dalam pengamatan untuk diduga dan dipetakan. Mei, et al. (2004) dalam jurnalnya yang berjudul A Note On The Mixed Geographically Weighted Regression model membahas estimasi parameter pada model MGWR dengan metode WLS (Weighted Least Square). Pecci dan Sassi (2008) melakukan pemodelan MGWR dibidang pembangunan pedesaan di Uni Eropa sedangkan Nakaya, et al. (2009) dalam GWR4 Windows Application for Geographically Weighted Regression Modelling membahas penerapan GWR dengan software GWR4. Pada GWR digunakan matriks pembobot yang besarnya bergantung pada kedekatan antar lokasi pengamatan. Pada penelitian ini, metode GWR dan MGWR akan diaplikasikan untuk mengestimasi parameter model dan menyelidiki variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kepadatan penduduk di pulau Tidore Kota Tidore Kepulauan dengan menggunakan fungsi pembobot kernel Gaussian serta penentuan bandwidth optimum menggunakan metode cross validation (CV).

6 1.6 Metodologi Penelitian Penelitian tentang Penggunaan Geographically Weighted Regression (GWR) dan Mixed Geographically Weighted Regression (MGWR) dengan pembobot fixed kernel gaussian diaplikasikan untuk mengestimasi parameter model dan menyelidiki variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kepadatan penduduk di pulau Tidore Kota Tidore Kepulauan dilakukan dengan studi literatur dan bimbingan langsung dari pembimbing. Penelitian ini dimulai dengan mencari data penduduk di pulau tidore dan data koordinat longitude (bujur) dan latitude (lintang) yang akan digunakan, kemudian melakukan analisis model regresi OLS, melakukan uji efek spasial, kemudian data dianalisis menggunakan Geographically Weighted Regression (GWR) dan Mixed Geographically Weighted Regression model (MGWR) dengan fungsi pembobot kernel gaussian, dengan alat analisis perangkat lunak R dan GWR4. Bagian terakhir dari penelitian ini adalah mendapatkan model terbaik yang dapat mempresentasikan kepadatan penduduk di pulau tidore dan peta keragaman spasial. 1.7 Sistematika Penulisan Tesis ini akan disajikan dalam sistematika sebagai berikut BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini memberikan penjelasan yang berisi latar belakang, perumusan masalahan, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

7 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori teori dasar yang menunjang pembahasan regresi terboboti geografis campuran BAB III PEMBAHASAN Bab ini akan dibahas pokok permasalahan utama yaitu Geographically Weighted Regression (GWR) dan Mixed Geographically Weighted Regression (MGWR) dengan fungsi pembobot kernel gaussian. BAB IV STUDI KASUS Bab ini membahas contoh kasus menggunakan GWR dan MGWR dengan tujuan untuk mendapatkan model yang mempresentasikan kepadatan penduduk di pulau tidore. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk penelitian selanjutnya.