PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Oleh : ATEIN RESPATI NINGRUM K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Penggunaan Alat Peraga Boneka Wayang Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2011/2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

SKRIPSI. Oleh : APRILIA PUSPITASARI K


Widi Prastiwi 1, Samidi 2, Lies Lestari 2 PENDAHULUAN

Program studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

Sakinah 1, Riyadi 2, Lies Lestari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA ANAK KELOMPOK B TK LKMD 1 SALAKAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/ 2014

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

Widhati 1), Chumdari 2), Siti Kamsiyati 3) PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Mahlan Asmar dan Aulia

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu secara umum

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Ima Dwi Nurmawati 1, Yulianti 1, A Dakir 2 PENDAHULUAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KATA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK ANNUR SEMOLOWARU KEC. SUKOLILO SURABAYA.

Suharyanto. UPT Dinas Pendidikan Kec.Tembarak Kab. Temanggung Kata kunci : Kompetensi, Guru TK, Bimbingan Berkelanjutan, RKH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENGGUNAAN MEDIA TUMBUH-TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ISLAM PERMATA HATI JAJAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014


UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE PADA ANAK KELOMPOK A TK SIWI PENI XI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGINGAT CERITA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITOH IV SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIMALANG

PENINGKATAN PEMAHAMAN OPERASI PERKALIAN DI SEKOLAHDASAR DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JARIMATIKA

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

AGUSTINA AYU SAPUTRI A520

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE BERCERITA

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret.

Aprilia Puspitasari, Muhammad Munif, Anayanti Rahmawati Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI METODE BERMAIN DENGAN BARANG BEKAS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG



PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

MODEL PEMBELAJARAN SAINS DI TAMAN KANAK-KANAK DENGAN BERMAIN SAMBIL BELAJAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

Upaya Meningkatkan Kecerdasan Verbal-Linguistik Melalui Metode Bernyanyi Pada Anak Kelompok A TK Sandhy Putra Sukarta Tahun Pelajaran 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

Transkripsi:

Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Menggambar melalui Metode Bercerita pada Anak Kelompok A di TK Widya Putra DWP UNS Jaten Karanganyar Tahun Ajaran 2013/ 2014,,,.., E-mail : ateinrespati@yahoo.co.id, slametsty@yahoo.co.id, Usada51@yahoo.com ABSTRACT This study aims to improve the ability of drawing creativity through storytelling method for children kindergarten group A Widya Putra DWP UNS Jaten Karanganyar. Academic year 2013/2014. Action research was conducted in two cycles. Each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. Based on data analysis and discussion, gained result that the application of storytelling method able to improve the ability of drawing creativity for for children kindergarten group A Widya Putra DWP UNS Jaten Karanganyar on the first cycle was 54 and 86 for second cycle. Kata kunci : menggambar, kreativitas, metode bercerita ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas menggambar melalui metode bercerita pada anak kelompok A TK Widya Putra DWP UNS Jaten Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan analisis data penelitian dan pembahasan, diperoleh hasil bahwa metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan kreativitas menggambar pada anak kolompok A TK Widya Putra DWP UNS Jaten Karanganyar pada siklus 1 sebesar 54 dan siklus 2 sebesar 86. Keywords : drawing, creativity, storytelling method PENDAHULUAN Pendidikan usia dini dianggap sebagai pendidikan yang menyajikan kegiatan menarik dan menyenangkan. Kegiatan- kegiatan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan tingkat perkembangan anak sebab tiap anak memiliki tingkat perkembangan yang berbeda. Tingkat pencapaian perkembangan merupakan gambaran dari pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai anak pada rentang usia tertentu. Perkembangan anak yang dicapai meliputi perkembangan agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional. Salah satu cara menstimulus kemampuan fisik motorik halus atau meningkatkan kemampuan kreativitas menggambar anak yaitu dengan menggunakan metode bercerita. Metode bercerita adalah salah satu bentuk pemberian pengalaman belajar bagi anak TK yang dapat mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak. Melalui metode bercerita tersebut anak akan mampu berkreasi dengan suka cita dan mampu menuangkan segala ide- idenya. Berdasarkan hasil pengamatan penetili terhadap kemampuan kreativitas menggambar dan hasil dari diskusi antara peneliti dengan guru kelas dapat dikemukakan bahwa kemampuan kreativitas menggambar anak masih kurang maksimal. Saat menggambar anak masih meniru gambar yang dicontohkan guru maupun mencontoh yang ada di lembar kerja. Anak masih belum diberikan kebebasan dalam menuangkan ide kreatifnya. Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan penelitian ini adalah Apakah metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan kreativitas menggambar anak Kelompok A di TK Widya Putra DWP UNS Jaten Karanganyar tahun ajaran 2013/2014? 1

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kreativitas menggambar pada anak melalui metode bercerita pada anak Kelompok A di TK Widya Putra DWP UNS Jaten Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. KAJIAN PUSTAKA Kemampuan merupakan bentuk dari tingkah laku seseorang yang dapat di demonstrasikan sehingga dapat diamati, di lihat, dan dirasakan (Gulo dalam Sanjaya, 2009: 59-60). Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri (Yusdi 2011:10). Kreativitas adalah salah satu bentuk khusus dari kecerdasan dalam menemukan hal-hal, konsep, atau ide- ide, jawaban baru, dan mengenai hal- hal yang baru (Presetyono, 2008: 108). Sementara itu Wahyudin (2007: 6) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan dinamika proses yang selalu mengacu pada hal- hal positif dan pembaruan. Ayan (2002 : 186) mengungkapkan bahwa kreativitas adalah hasil dari pengalaman masa lalu yang menimbulkan pembaruan dan mencipta karena rasa ingin tahunya yang besar. Tahap- tahap untuk membantu meningkatkan kreativitas anak diantaranya : (1) Tahap 1. Mencoret- coret, jalan menuju kreativitas, (2) Tahap 2. Menggambar dengan tepat (sesuai dengan otak kanan), (3) Tahap 3. Membebaskan seniman yang tersembunyi dalam diri. (Ayan, 2002: 186-191). Menggambar adalah latihan yang baik untuk mengendalikan pensil, dan untuk mengerti bagaimana menerjemahkan sebuah keinginan ke dalam tindakan yang terkontrol. (Einon, 2004 :36). Davido (2012 : 15) berpendapat, menggambar merupakan gambaran dari jiwa seorang anak dan gambar yang dibuat adalah gambaran tentang dirinya sendiri. C. Lange- Ku ttner (2006) menyatakan bahwa Pictures not only provide a direct first link between the real world and books, children also draw pictures themselves before they write. Dengan kata lain gambar tidak hanya menyediakan link langsung pertama antara dunia nyata dan buku, anak-anak juga membuat gambar diri sebelum mereka menulis. Tahap perkembangan anak dalam menggambar diantaranya : (1) Periode titik - titik, (2) Periode tulisan ceker ayam, (3) Periode coretan tidak beraturan, (4) Periode menggambar manusia kodok secara umum. (Davido, 2012: 9) Manfaat menggambar bagi anak usia dini adalah meningkatkan kemampuan motorik halus anak dalam memegang pensil atau krayon dalam persiapan menulis dan untuk mengetahui kemampuan artistiknya. Kegiatan menggambar juga melatih anak dalam berpikir kreatif saat anak diberikan kebebasan dalam menggambar. Selain itu anak akan belajar cara menghargai karya sendiri dan karya orang lain karena dalam menggambar anak dibiarkan berekspresi bebas dan tidak perlu mencontek gambar yang sudah ada. Storytelling is one of humanity's oldest cultural traditions, since the dawn of language, people have used stories to define the experience of being human. Pendapat tersebut maksudnya adalah bercerita merupakan salah satu tradisi budaya tertua manusia, sejak awal bahasa, orang telah menggunakan cerita untuk mendefinisikan pengalaman menjadi manusia yang baik. (Howard, 2011). 2

Metode bercerita adalah salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Melalui cerita, anak dapat memahami isi cerita dan dapat mengembangkan daya imajinasi serta kreativitas anak. (Moeslichatoen, 2004: 157). Yulianti (2010: 37) j uga mengungkapkan bahwa metode bercerita merupakan salah satu bentuk pemberian pengalaman belajar untuk anak. Manfaat menggunakan metode bercerita bagi anak diantaranya : (1) Membantu pembentukan pribadi dan sosial serta moral anak, (2) Merangsang imajin asi dan fantasi anak, (3) Merangsang minat membaca dan menulis, (4) Membantu penyampaian informasi dan pengetahuan. Tujuan menggunakan metode bercerita untuk anak diantaranya memberikan informasi dan pengetahuan pada anak dalam membentuk perilaku anak serta mampu mengembangkan bahasa, kognitif, emosional, moral, estetika dan sosial anak. Tujuan lainnya yaitu meningkatkan kemampuan kreativitas yang bermula dari anak mendengarkan cerita, anak memahami tokoh dan mulai menyukai salah satu tokoh. Melalui kekaguman terhadap tokoh cerita, anak akan mengungkapkan rasa kekaguman itu melalui coretan- coretan sederhana berupa gambar. (Mustakim, 2005 : 122-163) Tahapan- tahapan dalam metode bercerita yaitu guru menentukan tema cerita yang akan digunakan anak dalam memperoleh gambaran tentang objek gambar, kemudian guru menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam menyampaikan cerita, dan metetapkan langkah-langkah kegiatan bercerita yakni Sebelum kegiatan menggambar dimulai oleh anak, guru memberikan ilustrasi terlebih dahulu dengan membecakan cerita sesuai dengan tema yang sudah dipilih. Setelah selesai membacakan cerita, guru mengadakan tanya jawab dengan anak. Kemudian guru membimbing anak dan mempersilahkan anak menggambar dengan memanfaatkan media yang sudah disediakan sesuai dengan cerita yang dibacakan. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan ini terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya : (1) dalam bidang bahasa, peserta didik dapat bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri, (2) da lam bidang kognitif, peserta didik dapat memahami konsep sains sederhana yaitu mencoba dan menceritakan tentang yang terjadi jika warna dicampur dalam proses pewarnaan gambar, dan (3) dalam bidang fisik motorik halus, peserta didik dapat menggambar bebas dengan berbagai media (pensil warna, krayon, spidol, arang dan lain- lain) dan mewarnai bentuk gambar sederhana. Penilaian kemampuan kreativitas menggambar dapat dijabarkan sebagai berikut : 1) Originality (keaslian) merupakan kemampuan untuk menghasilkan ide yang asli dari sebuah pemikiran. 2) Flexibility (keluwesan) merupakan kemampuan menggunakan berbagai macam cara untuk menyelesaikan masalah. 3) Fluency (kelancaran) merupakan kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan atau ide. 4) Elaboration (keterperincian) merupakan kemampuan untuk menyatakn suatu hal berdasar ide secara jelas dan terperinci. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013/ 2014 di TK Widya Putra DWP UNS Jaten Karanganyar, yaitu dimulai pada bulan Desember 2013 dan berakhir sampai bulan Juli 2014. 3

Sumber data yang diperoleh berasal dari data primer yaitu informasi anak dan guru kelompok A TK Widya Putra DWP UNS Jaten Karanganyar dan data sekunder yaitu informasi yang berupa hasil dari pengamatan proses pembelajaran yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi dan data nilai evaluasi diperoleh melalui tes unjuk kerja, daftar absen anak, kurikulum, dan silabus. Proses yang diamati meliputi aktivitas anak dan guru selama pembelajaran dalam kegiatan menggambar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, dokumen, dan tes unjuk kerja. Sedangkan teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas yaitu teknik triangulasi dan validitas isi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif komparatif yang digunakan untuk membandingkan hasil antarsiklus. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu. Kondisi awal kemampuan kreativitas menggambar anak kelompok A menunjukkan bahwa sebagian besar kemampuan kreativitas menggambar anak masih rendah. Tabel 1. Data Frekuensi Nilai Kemampuan Kreativitas Menggambar pada Kondisi Awal 30-49 39,5 10 45,45 45,45 50-69 59,5 7 31,82 77,27 70-89 79,5 2 9,09 86,36 90-100 95 3 13,64 100,00 Berdasarkan tabel 1 di atas, diketahui bahwa kemampuan kreativitas menggambar anak kelompok A masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada interval 30-49 dan 50-69 yaitu anak yang masih belum tuntas sebanyak 17 anak atau 77. Tabel 2. Data Frekuensi Nilai pada Siklus 1 Pertemuan 1 30-49 39,5 10 45,45 45,45 50-69 59,5 4 18,18 63,63 70-89 79,5 3 13,64 77,27 90-100 95 5 22,73 100,00 Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa kemampuan kreativitas menggambar anak masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat pada interval 30-49 dan 50-69 yaitu anak yang masih belum tuntas sebanyak 14 anak atau 64. Tabel 3. Data Frekuensi Nilai pada Siklus 1 Pertemuan 2 30-49 39,5 7 31,82 31,82 50-69 59,5 3 13,64 45,46 70-89 79,5 6 27,27 72,73 90-100 95 6 27,27 100,00 4

Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa kemampuan kreativitas menggambar anak mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan 1 jumlah anak yang masih belum tuntas sebanyak 14 anak dan pada siklus I pertemuan 2 jumlah anak yang belum tuntas sebanyak 10 anak. Dan jumlah ketuntasan anak yaitu 54 atau 12 anak. Tabel 4. Data Frekuensi Nilai pada Siklus II Pertemuan 1 30-49 39,5 1 4,54 4,54 50-69 59,5 3 13,64 18,18 70-89 79,5 8 36,36 54,55 90-100 95 10 45,45 100,00 Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat bahwa setelah melaksakan siklus II pertemuan 1 menunjukkan bahwa anak yang belum tuntas sebanyak 4 anak atau 18 dan anak yang mendapatkan nilai tuntas sebanyak 18 anak atau 82. Tabel 5. Data Frekuensi Nilai pada Siklus II Pertemuan 2 30-49 39,5 1 4,55 4,55 50-69 59,5 2 9,09 13,64 70-89 79,5 9 40,91 54,55 90-100 95 10 45,45 100,00 Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa kemampuan kreativitas menggambar anak sudah mencapai target ketuntasan yang diharapkan. Anak yang belum tuntas sebanyak 3 anak atau 14 dan anak yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 19 anak atau 86. Hasil pengamatan dan hasil analisa data menunjukkan bahwa kemampuan kreativitas menggambar pada anak kelompok A TK Widya Putra DWP UNS Jaten Karanganyar mengalami peningkatan. Penilaian kemampuan kreativitas menggambar ini terdiri dari 4 indikator yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian, dan keterperincian. Hal ini dapat ditunjukkan pada pencapaian ketuntasan anak dan nilai rata- rata yang dicapai. Kemampuan kreativitas menggambar anak kelompok A pada kondisi awal masih rendah yaitu 17 anak atau 77 anak mendapatkan nilai belum tuntas. Pada siklus I sudah mengalami peningkatan yaitu jumlah anak yang belum tuntas pada pertemuan 1 sebanyak 14 anak atau 64 dan pertemuan 2 sebanyak 10 anak. Kemudian pada siklus II anak kemampuan kreativitas menggambar anak meningkat yaitu jumlah anak yang belum tuntas pada pertemuan 1 sebanyak 4 anak dan pada pertemuan 2 sebanyak 3 anak. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan yaitu penggunaan metode bercerita mampu meningkatkan kemampuan kreativitas menggambar. Kemampuan kreativitas menggambar anak meningkat pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut ditunjukkan pada hasil peningkatan nilai rata- rata kelas dan nilai ketuntasan yang dicapai oleh anak. Pada kondisi awal sebelum tindakan nilai rata-rata kemampuan kreativitas menggambar anak yaitu 55,86 kemudian pada siklus I meningkat menjadi 64,36, dan pada 5

siklus II mencapai 86,36. Anak yang mencapai nilai ketuntasan pada kondisi awal sebanyak 5 anak (23) kemudian meningkat pada siklus I sebanyak 12 anak (54) dan pada siklus II meningkat menjadi 19 anak (86) dari jumlah anak yaitu 22 anak. Berdasarkan simpulan di atas, serta dalam rangka ikut menyumbangakan pemikiran bagi guru untuk meningkatkan kemampuan kreativitas menggambar, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: (a) Bagi anak: Anak harus lebih berani dalam menuangkan ide kreatifnya dan harus lebih semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah khususnya saat kegiatan menggambar, (b) Bagi guru: Guru hendaknya mencoba menggunakan metode bercerita untuk meningkatkan fisik motorik halus anak yakni kegiatan menggambar. Terbukti dengan menggunakan metode bercerita mampu meningkatkan kemampuan kreativitas menggambar anak, (c) Bagi sekolah: sekolah hendaknya terus mengembangkan kemampuan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti metode bercerita. DAFTAR PUSTAKA Ayan, J. (2002). Bengkel Kreativitas. Bandung : Mizan Media Utama C. Lange-Ku ttner (2006 ). Drawing boundaries: From individual to common region the development of spatial region attribution in children. British Journal of Developmental Psychology, 24 (1), 419 427 Einon, D. (2004). Permainan Kreatif Untuk Anak-Anak. Batam : Karisma Publishing Group Howard, V. (2011). Storytelling: Art and Technique. Canadian Journal of Information and Library Science, 35 (1), 98-99. Moeslichatoen, R. (2004). Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Rineke Cipta Mustakim, N.M. (2005). Peranan Cerita Dalam Pembentukan Perkembangan Anak TK. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Prasetyono, D.S. (2008). Metode Membuat Anak Cerdas Sejak Dini. Jogjakarta : Garailmu Roseline, D. (2012). Mengenal Anak Melalui Gambar. Jakarta : Salemba Humanika Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Wahyudin. (2007). A To Z Anak Kreatif. Jakarta : Gema Insani Yulianti, D. (2010). Berrmain Sambil Belajar Sains. Jakarta : Indeks Yusdi, M. (2011). Pengertian Kemampuan. Diperoleh 8 Januari 2013, dari http://milmanyusdi.com/2011/07/pengertian-kemampuan.html 6