BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB III PRAKTEK MAKELAR DALAM JUAL BELI MOBIL PADA SHOWROOM SULTAN HAJI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Showroom Sultan Haji Motor

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

Perdagangan Perantara

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Jual Beli Bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno

BAB IV ANALISA TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OBLIGASI TANPA BUNGA (ZERO COUPON BOND) DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS MELALUI MODEL WARALABA SYARI AH DI LAUNDRY POLARIS SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

murtahin dan melibatkan beberapa orang selaku saksi. Alasan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB IV ANALISIS DATA

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP MURABAHAH DALAM PERJANJIAN ISLAM ( Kajian operasional Bank Syariah dalam modernisasi hukum ) Oleh LINA MAULIDIANA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI POWER BANK DI COUNTER VANDHIKA CELL KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan pada Perum Pegadaian Cabang Bandar Lampung

GAME RISING FORCE ONLINE

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA IKLAN PERSEROAN TERBATAS RADIO SWARA PONOROGO

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Praktek Pinjam Pakai Sepeda Motor

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS FIKIH MAZHAB SYAFII TERHADAP PRAKTIK JIAL BELI HARGA SEPIHAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGALIHAN NAMA ATAS HARTA WARIS SEBAB AHLI WARIS TIDAK PUNYA ANAK

BAB I PENDAHULUAN 280. h Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru algensindo, 2013), h.

online. Mulai dari pencarian campaign hingga transfer uang donasi dapat dilakukan Website Kitabisa menawarkan kepada setiap orang yang ingin melakukan

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANAREKSA REPO SAHAM (DARSA)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

HUKUM JUAL BELI DENGAN BARANG-BARANG TERLARANG. Djamila Usup ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor Sebelum menganalisa praktek makelar yang ada di lapangan, terlebih dahulu akan menjelaskan makelar atau komisioner dalam sudut pandang KUHD. Makelar adalah komisioner orang yang menjualkan barang atau mencarikan pembeli. Untuk memudahkan kesulitan yang di hadapi, pada saat ini ada orang yang berprofesi menangani sebagai broker, ada yang bersifat perorangan dan merupakan biro jasa yang menangani berbagai kegiatan bisnis. Bila seorang komisioner melakukan jual-beli atas perintah seorang komiten maka ia juga harus memikul jual-beli atas perintah seseorang komiten maka ia juga memikul resikonya sendiri pengusaha sebagai hanya bertanggung jawab atas barang-barang yang diperdagangkan dengan demikian, maka hubungan yang mencakup hak-hak dan kewajiban komisioner dan komiten (pemberi) kuasa tertuang dalam Pasal 76 (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) 1. Dalam kitab undang-undang hukum dagang (KUHD) : a. Persetujuan yang dibuat antara mereka (comissie contract) b. Kebiasaan yang adil dan patut. 1 Dalam perjanjian makelar mengikatkan diri untuk melaksanakan perintah komiten atau pemberi kuasa atas biayanya. Disinilah letak tanggung 1 Kansil, pokok-pokok hukum dagang Indonesia, Jakarta, 2000, hlm 40-41

42 jawab komisioner. Komisioner harus melaksanakan perjanjian sebaik-baiknya (pasal 1800-1235 KUHpdt) Seorang komisioner dalam profesinya mempunyai batas waktu (berakhirnya pemberian kuasa) ini apabila si pemberi kuasa meninggal dunia. Jika pemberi kuasa meninggal dunia sedangkan perjanjian belum selesai dilaksanakan maka komisioner wajin menyelesaikan dengan baik. Jika komisioner melakukan kealpaan, sehingga oleh karenanya timbul kerugian, maka dia dapat di bebani biaya ganti kerugian. Islam melihat konsep jual-beli itu sebagai suatu alat atau sarana untuk menjadikan manusia itu semakin dewasa dalam berpola pikir dan bertindak (melakukan aktivitas), termasuk aktivitas ekonomi. jual-beli adalah Transaksi (akad) saling mengganti dengan harta yang berakibat kepada kepemilikan terhadap suatu benda atau manfaat untuk tempo waktu selamanya. Dengan berkembangnya zaman banyak cara yang dilakukan oleh orang untuk melaksanakan transaksi jual-beli, salah satunya melaksanakan bisnis jual-beli dengan perantara atau makelar. Sehingga dalam masalah ini muncul pertanyaan mengenai praktek makelar, seperti apa konsep dan mekanisme jual-beli melalui perantara atau makelar yang diperbolehkan dan sesuai dengan Hukum Islam. Berdasarkan hasil penelitian pada skripsi ini, mengenai konsep atau mekanisme jual-beli melalui perantara di showroom sultan haji motor, mekanismenya calon pembeli meminta makelar untuk dicarikannya mobil yang diinginkan oleh calon pembeli, di dalam pembicaraan yang diutarakan adalah tentang keadaan fisik mobil terlebih dahulu, kemudian kualitas dari

43 mesin mobil dan harga mobil, dilanjutkan dengan saling berikrar atau melakukan akad antara kedua belah pihak untuk mencarikan barang yang dipesan calon pembeli. Sebagai contoh ucapan pembeli pak saya meminta dicarikan mobil kijang inova tahun 2012 ya kemudian makelar menyetujui permintaan pembeli untuk mencarikan mobil yang dipesan. Setelah mendapatkan mobil yang dipesan oleh pembeli pihak makelar menghubungi pihak pembeli dengan membawa serta pemilik mobil (penjual) untuk melangsungkan transaksi. Berikutnya apabila mobil jadi dibeli atau terjadi kesepakatan pihak pembeli dan penjual maka makelar mendapatkan persenan atau upah dari kedua belah pihak atas jasanya, sedangkan bila yang terjadi sebaliknya yaitu tidak terjadi kesepakatan dalam transaksi dinyatakan gagal atau tidak mendapatkan upah, dalam transaksi tawar-menawar seorang makelar ikut aktif seperti halnya meyakini pembeli atas mobil yang dijual oleh pemilik mobil demi mendaptkan upah dari kedua belah pihak. Lain halnya permintaan itu datang dari penjual, penjual melakukan kesepakatan atau perjanjian kepada makelar untuk menjualkan atau memasarkan mobil yang akan dijual, pemilik meminta makelar untuk dicarikannya pembeli dengan harga yang sudah ditentukan, dan persen yang sudah ditentukan atau disepakati makelar dan penjual di awal, ada juga pembeli yang menyerahkan seutuhnya harga jual kepada makelar, di sinilah makelar banyak melakukan kecurngan seperti melakukan penekanan kepada pemilik mobil (penjual) untuk menjual mobil lebih murah agar makelar bisa menjual mobil lebih tinggi harganya kepada pembeli dan mendapatkan

44 keuntungan yang berlipat dan melakukan transaksi dengan kuasanya sendiri seakan-akan makelar adalah pemilik mobil. B. Pandangan Hukum Islam Terhadap Praktek Makelar Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor Sebelum penulis menguraikan pandangan hukum Islam terhadap praktek makelar jual-beli mobil di showroom sultan haji motor. Terlebih dahulu akan diuraikan secara singkat mengenai tata cara jual beli secara benar khususnya dalam pandangan hukum Islam. Menurut ulama malikiyah jual beli adalah suatu perjanjian tukarmenukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela di antara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimannya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan Syara dan disepakati. Pertama: Al-Qur an sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al-baqarah ayat 275, telah dijelaskan bahwa Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan Riba. Ayat selanjutnya dalam Q.S. an-nisa ayat 29. Menjelaskan tentang jangan kaum muslimin saling memakan harta sesamanya dengan jalan bathil, kecuali suka sama suka, dan jalan perniaga. Selanjutnya diterangkan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 282. Menjelaskan bahwa apabila berjual-beli jangan lah saling sulit menyulitkan, jika dilakukan yang demikian maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan. Dari beberapa ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT, memperbolehkan kepada manusia untuk melaksanakan transaksi jual beli demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi tentu saja transaksi jual beli harus sesuai dengan ketentuan yang telah

45 Allah SWT berikan. Dan Allah menyerukan kepada manusia agar mencari karuniannya dan selalu ingat kepadanya. Kedua : Hadits juga menjelaskan perintah mengenai perintah jual beli, sebagaimana halnya: Seperti, penjelasan yang diriwayatkan Ibrahim Bin Musa, terdapat dalam kitab Bukhari, bahwa Rasulullah s.a.w. dapat penulis simpulkan mengenai perintah bagi kita untuk memakan makanan secara baik, dan dengan usahanya sendiri. Ketiga: menjelaskan bahwa jual-beli dengan tidak mengikuti ketentuan Hukum Islam tidak diperbolehkan dan tidak sah, seperti terdapat hal penipuan dan kecurangan serta saling menjatuhkan. Sedang jual-beli menurut Hukum Islam harus memilki prinsip kerelaan, prinsip bermanfaat, prinsip tolongmenolong dan prinsip tidak terlarang. Mengenai rukun dan syarat jual-beli dianggap sah apabila memenuhi rukun dan syarat-syarat, adanya barang yang diperjual-belikan, penjual dan pembeli, uang atau harga barang (nilai tukar barang), ijab dan qabul (sighot/aqad). Dari beberapa penjelasan diatas adapun ayat Al-Qur an yang mengatakan bahwa syarat dan rukun harus dilakukan dengan jalan atau aturan yang jelas. Berakal, jual-beli hendaknya dilakukan dalam keadaan sadar dan sehat. Hal ini dijelaskan dalam Q.S. An-Nisa ayat 5 : dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang hilang akal sesungguhnya berikan kekuasaanmu dengan orang yang tepat dan sandailah perkataan kepada mereka dengan perkataan yang baik. Selanjutnya dengan kehendak sendiri (bukan paksaan). Hal ini dijelaskan dalam Q.S. An-Nisa ayat 29 : wahai

46 orang-orang beriman, janganlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang saling ridho. Adapun macam-macam jual-beli terbagi beberapa katagori. Ditinjau dari hukumnya, jual-beli ada dua macam, jual beli yang sah menurut Hukum Islam dan jual beli yang batal menurut hukum, ditinjau dari segi benda antara lain : jual beli benda yang kelihatan, jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam janji, dan jual beli benda yang tidak ada. Maksudnya seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa rukun jual beli seperti adanya penjual dan pembeli, adanya barang yang di belikan dan shighat (kalimat ijab dan kabul). Sebagaimana hasil penelitian, maka dapat dikatakan bahwa sesungguhnya jual-beli melalui perantara (makelar), diperbolehkan oleh syara. Namun apabila dalam melakukan transaksi dan akadnya bertentangan dari apa yang telah ditetapkan oleh syariat Islam, maka transaksi dikatakan tidak sah atau tidak dibenarkan oleh syara. Dari hasil riset pada praktek samasarah/ pemakelaran yang ada di showroom sultan haji motor, maka sebuah transaksi jual beli melalui makelar bisa dikatakan sah, apabila memenuhi syarat yang harus dipenuhi yaitu adanya kemanfaat atas jasa makelar, diketahui bentuk, dan sifatnya. Adapun sesuatu yang bertentangan dalam manjalankan bisnis jual beli melalui makelar antara lain seperti : ketidak jujuran atau tidak transparan dalam memasarkan mobil contohnya menutupi cacat pada barang dan tidak diketahui penjual berapa nilai harga jual yang dipasarkan oleh pembeli, makelar melakukan penekanan terhadap pihak penjual atau pembeli yang

47 menggunakan jasanya walaupun makelar mempermudah transaksi dengan tindakannya namun tidakannya dikatakan tidak diperbolehkan oleh syara karena ada unsur penekanan, penipuan dan ada unsur yang dirugikan dari salah satu pihak, seperti yang telah di ungkapkan dari bab sebelumnya janganlah memakan harta di antara kalian dengan cara yang batil, yang dijelaskan dalam QS. An-Nisa ayat 29.