Pembuatan Film Bioplastik Dari Biji Nangka Dan Kulit Kacang Tanah Dengan Penambahan Gliserol

dokumen-dokumen yang mirip
NURUL AENI A

SEBAGAI BAHAN GLISEROL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Laboratorium Teknologi Pengolahan Limbah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh November

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

SINTESIS PLASTIK BIODEGRADABLE AMILUM BIJI DURIAN DENGAN GLISEROL SEBAGAI PENAMBAH ELASTISITAS (PLASTICIZER)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN SINGKONG KARET UNTUK PEMBUATAN BIOPLASTIK DENGAN PENAMBAHAN GLISEROL DAN KITOSAN YANG BERBEDA

STUDI PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK EDIBLE FILM BERBAHAN DASAR UMBI SUWEG (Amorphophallus campanulatus) DENGAN PEWARNA DAN RASA SECANG

SINTESA DAN UJI BIODEGRADASI POLIMER ALAMI

EFEK KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BIOPLASTIK SORGUM ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Rekayasa

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat Pembuatan Lem Tembak. No. Nama Alat Jumlah. 1. Panci Alat Pengering 1. 3.

PROSES PEMBUATAN BIOPLASTIK BERBASIS PATI SORGUM DENGAN PENGISI BATANG SINGKONG

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

BAB III METODE PENELITIAN. pertama terdiri dari jenis pati bahan edible coating dan faktor kedua terdiri

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODE PENELITIAN. ulangan. Faktor pertama adalah jenis pati bahan edible coating (P) yang

3 Metodologi penelitian

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan November 2016

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sungguhan (True

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Plastik sebagai kemasan produk menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. air, gas, aroma, dan zat-zat lain dari bahan ke lingkungan atau sebaliknya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL TERHADAP KUALITAS BIOPLASTIK DARI AIR CUCIAN BERAS

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

SEPTIAN NUR IKA TRISNAWATI A

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

PENGARUH PENAMBAHAN CMC (Carboxy Methyl Cellulose) TERHADAP TINGKAT DEGRADIBILITAS DAN STRUKTUR PERMUKAAN PLASTIK RAMAH LINGKUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender.

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2016 April 2017 di

BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2015 sampai November

Indo. J. Chem. Sci. 2 (3) (2013) Indonesian Journal of Chemical Science

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB III BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Berbagai produk dan peralatan dihasilkan dari bahan plastik karena dinilai lebih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial terdiri dari 2 faktor dengan 3

DATA PENGAMATAN. Volume titran ( ml ) ,5 0,4 0,5 6

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GELATIN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN BIODEGRADABILITAS PLASTIK CAMPURAN POLIETILEN TEREFTALAT BEKAS DAN PATI SAGU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SINTESA PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI SAGU DENGAN GLISEROL DAN SORBITOL SEBAGAI PLASTICIZER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

Transkripsi:

Pembuatan Film Bioplastik Dari Biji Nangka Dan Kulit Kacang Tanah Dengan Penambahan Gliserol 1. Nurul aeni 2. Aminah Asngad 1,2. universitas muhammadiyah surakarta,surakarta, Jl. Ahmad yani, Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta 57102 Jawa Tengah Email: 1. aeni547@gmail.com 2. aa125@ums.ac.id Abstrak: Kehidupan manusia tidak terlepas dari permasalahan sampah terutama sampah jenis plastik yang bersifat nonbiodegradable atau plastik yang tidak terdegradasi oleh aktivitas mikroorganisme sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan sampah dan kerusakan lingkungan hidup. Oleh karena itu, untuk mempercepat tingkat degradasi dalam pembuatan plastik mengganti dengan bahan alami yaitu pati biji nangka karena sifatnya yang mudah terdegradasi, melimpah, dan kurang dimanfaatkan. Untuk meningkatkan sifat mekanik pada pati ditambahkan kulit kacang tanah dan gliserol. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kualitas bioplastik dari biji nangka dengan penambahan kulit kacang tanah dan gliserol dengan parameter sifat biodegrdabilitas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial. Adapun faktor 1 yaitu perbandingan massa tepung biji nangka dan kulit kacang tanah (N), N 1 = 8,5:1,5g, N 2 = 9:1g, dan N 3 = 9,5:0,5g dan faktor 2 yaitu volume gliserol yang digunakan (G), G 1 = 6ml, G 2 = 7ml, G 3 =8ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat biodegradabilitas tertinggi pada perlakuan N 2 G 2 yang mengalami degradasi terbesar sebanyak 78,826%. Kata Kunci: Bioplastik, Biodegradable, Biji Nangka, Kulit Kacang Tanah, Gliserol Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 359

1. PENDAHULUAN Kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari permasalahan sampah. Sumber sampah bisa berasal dari rumah tangga, pasar, tempat umum maupun jalan. Jenis sampah juga bermacam-macam mulai dari sampah kertas, logam, gelas, plastik, karet, dan lain-lain. Umumnya plastik yang digunakan adalah hasil sintesis polimer hidrokarbon berasal dari fosil menghasilkan minyak bumi yang jumlahnya terbatas dan bersifat termoplastik atau akan meleleh jika dipanaskan melebihi titik didihnya namun tidak terdegradasi ( nonbiodegradable) melainkan kembali memadat setelah dingin(sanjaya dan Tyas, 2009). Untuk mengurangi permasalahan yang terjadi maka diperlukan penelitian mengenai plastik yang bersifat mudah diuraikan dan ramah lingkungan. Menurut Darni & Utami (2010) bioplastik terbuat dari bahan utama pati karena sifatnya yang mudah terdegradasi oleh alam menjadi senyawa-senyawa yang ramah lingkungan.biji nangka yang keberadaannya sangat melimpah belum banyak dimanfaatkan atau hanya dibuang begitu saja (Anggraini, 2013). Biji nangka mengandung pati sebanyak 36,7 gram dari gram yang berfungsi sebagai bahan pembuat bioplastik (Fairus dkk, 2010). Penambahan selulosa pada bioplastik bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik dan mekanik seperti meningkatkan nilai kuat tarik plastik. Selain itu, menurut Behjat (2009) menyatakan bahwa semakin tinggi kadar selulosa suatu plastik maka akan lebih cepat terdegradasi. Jadi, fungsi selulosa dalam pembuatan bioplastik berkaitan dengan sifat degradasinya. Dalam pengolaham bioplastikdiperlukanproses penambahan pati dengan plasticizer untuk memperbaiki sifat mekaniknya terutama sifat elastisitasnya (Darni, 2010). Salah satu jenis plasticizer yang banyak digunakan dalam pembuatan plastik bioplastik adalah gliserol. 2. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental. Rancangan lingkungan digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Penelitian digunakan 2 faktor. Faktor pertama perbandingan tepung biji buah nangka ditambah kulit kacang tanah dengan 3 variasi yaitu 8,5g : 1,5g (N 1 ), 9g : 1g (N 2 ), 9,5g : 0,5g (N 3 ) dan faktor kedua kadar gliserol dengan 3 variasi yaitu 6ml(G 1 ), 7ml (G 2 ), 8ml (G 3 ). Data yang diperoleh kemudian diujikan ketahanan tarik, perpanjangan putus, dan uji biodegradibilitas, kemudian dianalisis dengan cara dekriptif kualitatif. Tahap pengujian dilakukan diakhir penelitian dengan membawa sample ke tempat uji, kemudian sample diuji ketahanan tarik dan ketahanan sobek dengan alat Universal Testing Machine, kemudian sampel diujikan dengan mengubur didalam dtanah guna uji biodegradabilitas. setelah data diperoleh, dilakukan analisi data dengan cara deskripsif kualilitaif. 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitan dilaksanakan pada bulan januari-maret 2017. Tahapan pelaksanaan meliputi persiapan bahan, pengolahan bahan, pencetakan, pengeringan, dan pengujian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FKIP Universitas Muhammadiyan Surakarta untuk proses pembuatan bioplastik. Pengujian pengujian sifat biodegradabilitas dilakukan di Universitas Muhammadiyan Surakarta. 2.2. Alat dan Bahan Penelitian Alat yang diguanakan adalah oven sterilisator, blender, neraca analitik digital merk AND tipe EK 610i kapasitas 1200gr, beaker glass 50ml, hot plate, gelas ukur ml dan 10ml,Universal Testing Machine, dumblle. Sedangkan bahan yang digunakan adalah biji nangka, air sumur, kulit kacang tanah, NaOH, gliserol. 2.3. Pembuatan teppung biji nangka 360 Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II

Mencuci bersih biji nangka. Memotong kecil-kecil biji nangka terlebih dahulu kemudian cuci hingga bersih. Menghaluskan biji buah nangka sebanyak 200g menggunakan blender ditambahkan air bersih dengan ml kemudian diperas. Mendiamkan hasil perasan yang didapat, kurang lebih 24 jam hingga terbentuk endapan pati kemudian air bersih dibuang diambil endapannya. Memanaskan endapan pati dari biji buah nangka terlebih dahulu menggunakan oven dengan suhu 30 o C selama 12 jam hingga kadar airnya berkurang. Setelah endapan pati kering kemudian menimbang dengan berat sesuai dengan perlakuan. 2.4. Pembuatan bubuk kulit kacang tanah Menyiapkan kulit kacang 200g dan mencuci hingga bersih. Memotong kecilkecil kulit kacang kemudian menghaluskan menggunakan blender atau tumbukan hingga menjadi bubuk. Menambahkan larutan NaOH 2,5% pada bubuk kulit kacang untuk memisahkan lignin dengan selulosa. Mengaduk hingga rata dan mendiamkan selama 2 jam. Setelah itu endapan memisahkan dari cairannya kemudian mengeringkan dengan oven suhu 30 o C hingga kering. 2.5. Pembuatan film bioplastik Memanaskan campuran pati dan selulosa sesuai formulasi dan menambahkan pelarut aquades sebanyak 130ml dengan menggunakan magnetic stirrer dengan kecepatan 60 rpm dan suhu o c selama 20 menit. Kemudian mencampurkan gliserol minyak goreng bekas sesuai dengan perlakuan kedalam magnetic stirrer selama 10 menit hingga terbentuk gel kemudian di dinginkan. Menuangkan gel tersebut kedalam cetakan dan dikeringkan menggunakan oven dengan o c selama 150 menit.setelah itu plastik biodegradabel siap diuji kuat tarik, ketahan terhadap air, perpanjangan putus dan sifat organoleptiknya meliputi warna dan tekstur. 2.6. Pengujian biodegradabilitas Memotong plastik dengan ukuran 3 cm x 3 cm. Kemudian menimbang massa bioplastik. Mengubur sampel dalam tanah selama 7 hari. Kemudian mengeluarkan sampel setelah 3 hari dan menimbang beratnya dalam keadaan kering. Lalu menghitung berat residual, adapun cara untuk mencari fraksi berat residual digunakan persamaan matematis dibawah ini: Keterangan: W 1 = Berat sampel sebelum penguburan hari ke 0 W 2 = Berat sampel setelah penguburan hari ke 3 dan 7 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil 1 Hasil penelitian tentang plastik ramah lingkungan ( Bioplastik) dari biji nangka dan kulit kacang tanah diperoleh data hasil pengujian sifat biodegradabilitas di Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah sebagai berikut: Tabel 1.Rekapitalisasi rata-rata nilai ketahanan tarik, perpanjangan putus, dan sifat biodegradabilitas bioplastik dari biji nangka dan kulit kacang tanah dengan penambahan gliserol. Perlakuan Nilai biodegradabilitas -fraksi berat residual (%) ke-0 N 1 G 1 N 2 G 1 N 3 G 1 N 1 G 2 N 2 G 2 N 3 G 2 N 1 G 3 N 2 G 3 N 3 G 3 ke-3 76,36 ke-7 43,84 * 57,20 32,58 52,22 27,17 ** Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 361

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1. diperoleh data bahwa hasil perhitungan fraksi berat residual (%)bioplastik setelah di kubur dalam 7 hari. Bioplastik dengan penambahan gliserol 8ml memiliki nilai rata-rata biodegradabilitas yang paling tinggi yaitu sebesar 78.826% sedangkan bioplastik dengan penambahan gliserol 6ml memiliki nilai rata-rata biodegradabilitas yang paling rendah yaitu sebesar 56,74% Gambar 1. Uji biodegradabilitas Persentase berat plastik membuktikan bahwa plastik yang terdegradasi dipengaruhi oleh penggunaan gliserol saat pembuatan bioplastik. Jadi, semakin banyak jumlah gliserol yang digunakan maka akan semakin banyak pula bagian dari bioplastik yang akan terdegradasi. Selain faktor gliserol, diduga terdapat faktor lain yang mempengaruhi kecepatan degradasi bioplastik. Faktor tersebut adalah selulosa, seperti penelitian yang dilakukan oleh Behjat, dkk (2009) menyatakan bahwa semakin banyak kandungan selulosa pada suatu plastik maka akan semakin mudah juga terdegredasi. Jadi yang berperan dalam proses degradasi adalah komponen kulit kacang tanah yang mengandung selulosa. Namun, pada hasil penelitian sampel jika di bandingkan dengan variasi perlakuan berat tepung biji nangka dengan kulit kacang tanah yang paling banyak mengalami degradasi adalah (9:1) dengan mengalami penuruanan 82,069%. Hal tersebut tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa semakin banyak kandungan selolusa dalam suatu plastik maka akan mempercepat proses degradasi. Selain karena sifat dari bahan pembuatan bioplastik yang mudah terdegradasi secara alami, bantuan dari bakteri dan jamur juga mampu mempercepat proses degrasdasi bioplastik. Hasil biodegradasi mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan (Desnelli dan Miksusanti, 2010). 4. SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitan pemanfaatan biji nangka dan kulit kacanag tanah sebagai bahan baku biolpastik dengan penambahan gliserol menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai pada sifat biodegradabilitas bahwa bioplastik mengalami penurunan massa selama dikubur dalam tanah dengan perlakuan N 2 G 2 yang mengalami degradasi tersebesar yaitu sebanyak 78,826%. 5. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, F; Latifah dan Miswadi, S. S. 2013. Aplikasi Plasticizer Gliserol Pada Pembuatan Plastik BiodegradableDari Biji Nangka. Indonesian Journal of Chemical Science. Vol. 2, No. 3. Behjat T; A.R. Russly, C.A. Luqman, A.Y. Yus dan I. Nor Azowa. 2009. Effectof PEG on the biodegradability studies of Kenaf cellulose-polyethylenecomposites. International Food Research Journal.Vol: 16. Page: 243-247 Darni, Y Dan Utami, H. 2010. Studi Pembuatan Dan Karakteristik Sifat Mekanik Dan Hidrofobisitas Bioplastik Dari Pati Sorgum. Jurnal RekayasaKimia Dan Lingkungan. Vol. 7, No. 4, Hal. 190-195. 362 Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II

Desnelli dan Miksusanti, 2010. Studi Biodegradasi Blend PVC-Minyak Nabati Epoksi Sebagai Salah Satu Upaya Mengurangi Pencemaran Lingkungan Oleh Limbah Plastik. JurnalPenelitian Sains. Vol. 13, No.2. Sanjaya, G. L. dan Puspita, L. 2010. Pengaruh Penambahan Khitosan dan Plasticizer Gliserol pada Karakteristik Plastik Biodegradable dari Pati Limbah Kulit Singkong.Skripsi. Institut Teknologi SepuluhNopember: Surabaya. Septiosari. A. 2014. Pembuatan Dan Karakteristik Bioplastik Limbah Biji Mangga Dengan Penambahan Selulosa Dan Gliserol. Indonesian Journal of Chemical Science. Vol. 3, No. 2. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 363