BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. siaran atau tayangan berita. Menurut Charnley dalam Wahyudi (1996:27) News is

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Politik dan media ibarat dua sisi dari satu mata uang. Media massa,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aburizal Bakrie merupakan salah satu tokoh politik nasional di Indonesia.

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I. dibutuhkan karena strategi ini merupakan salah satu dari beberapa langkah kritis

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, media massa telah menjadi konsumsi sehari-hari di tengah masyarakat, dari

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3).

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas, yaitu media baru atau yang lebih dikenal dengan media online.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. online, media elektronik dan cetak menjadi primadona dalam menyebarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. Yaitu, media massa dijadikan sebagai institusi ekonomi. massa ialah penggabungan media-media dalam kepemilikan.

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Media massa dapat menjadi suatu alat yang memberikan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

KOMUNIKASI POLITIK DALAM MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. saksi. Penulis membaca berita tersebut melalui media online yaitu Detik.com pada

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kasus sengketa lahan di Indonesia lebih banyak merupakan. dengan akses dan kepemilikan lahan yang kemudian berujung pada konflik

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

I. PENDAHULUAN. Marketing politik adalah salah satu kegiatan yang penting dilakukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia membentuk realitas berdasarkan pengalaman dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak

BAB I PENDAHULUAN. juga mampu membentuk opini publik melalui tayangan yang disajikannya, seperti

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, telah berkembang berbagai jenis media massa mulai dari media cetak

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Adanya kemajuan teknologi canggih seperti saat ini, informasi bisa kita dapatkan dari berbagai media. Informasi tersebut tidak lagi hanya kita dapatkan melalui media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti televisi dan radio melainkan melalui media online yang menyajikan berita dan dapat kita akses secara cepat. Kita sebagai pembaca atau penikmat sajian berita dimudahkan dengan berbagai situs yang memiliki konten berita sesuai dengan yang kita butuhkan atau yang sedang kita cari. Media-media secara online dapat diakses untuk melihat berita yang akan mereka sajikan kepada khalayak sesuai dengan portal yang telah mereka sediakan. Sehingga khalayak tidak lagi mengalami kesulitan untuk memperoleh informasi yang diinginkannya. Melihat keadaan yang serba digital seperti saat ini juga, banyak media-media cetak yang membuat situs online agar tidak kehilangan pelanggannya atau khalayak yang telah lama bersinggungan dengan media tersebut.

2 Seorang khalayak dapat dengan mudah mendapatkan informasi-informasi terbaru melalui situs-situs atau web dari handphone atau laptop yang memiliki akses internet. Selain biayanya yang dikatakan lebih terjangkau dari media cetak, aksesnya pun lebih cepat dan dapat kita nikmati di manapun, kapanpun, setiap jam, menit, ataupun detik. Misal seperti media detik.com. Dilihat dari nama medianya sudah terlihat jelas bahwa media tersebut akan menyajikan sebuah informasi secara cepat bahkan dalam hitungan detik. Detik.com merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Detik.com merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news). Detik.com selalu mengupdate beritanya sesuai dengan kejadian-kejadian yang baru terjadi. Detik.com dapat dikatakan sebagai pelopor media online Indonesia yang sebenarnya. Karena ia tidak mempunyai edisi cetak yang harus ia copy-paste, isinya ringkas, gratis dan beritanya cenderung real time. (Kompasiana.com) Dengan adanya media online seperti Detik.com ini semua berita atau informasi bisa kita dapatkan dengan mudah, cepat, dan isinya yang selalu update. Menurut Agus Sudibyo mewakili Dewan Pers dalam diskusinya yang membahas mengenai keberadaan media online seperti sekarang ini bahwa media online harus menjaga kenetralan dan keberimbangan berita yang merupakan esensi penting dari media online yang semuanya serba cepat tayang.(kompasiana.com) Pada dasarnya kebutuhan publik akan media cetak maupun media online sebenarnya tetap sama. Banyak dari media cetak yang tetap fokus dengan berita mendalam yang diangkat dalam edisi cetak namun kemudian untuk berita cepat

3 akan dipusatkan di versi online. Artinya, kebutuhan pembaca akan menjadi sama.(kompasiana.com) Jika pembaca butuh berita yang dapat dibaca saat itu juga, ia dapat mengaksesnya secara online, namun jika kemudian ia merasa membutuhkan informasinya lebih mendalam tentang berita tersebut, ia tentu harus bersabar untuk membacanya dalam edisi cetak yang akan terbit (Kompasiana.com). Media online seperti yang telah kita ketahui saat ini menjadi salah satu media praktis yang digemari oleh masyarakat. Pasalnya dengan adanya media online tersebut kita dapat mengetahui perkembangan yang terjadi setiap menit ataupun detiknya baik dari kancah nasional maupun internasional mengenai berbagai hal dari segi ekonomi, politik, sosial, hukum, budaya dan hiburan. Dari pernyataan yang telah dikemukakan di atas memberikan suatu arahan bahwa media online sama seperti media massa lainnya yang menyajikan informasi kepada khalayak. Namun yang membedakan di sini ada pada kecepatan dalam mengakses beritanya sehingga kita tidak perlu menunggu dalam sehari untuk mendapatkan informasi tersebut. Media online sama halnya seperti pada media massa lainnya merupakan sarana yang efektif untuk menginformasikan berbagai hal salah satunya mengenai dunia politik pada masa menjelang pemilihan presiden yang akan diselenggarakan pada tahun 2014 nanti. Media massa dalam hal ini media online sering dikatakan berperan penting dalam penyebaran dan pertukaran informasi, serta menjadi sarana bagi publik untuk menyampaikan aspirasi dan kontrol sosial politik. Selain itu juga, media melalui

4 peran persnya dapat turut aktif melakukan pendidikan politik, membantu masyarakat menentukan pilihan politik mereka. Namun, dalam hal ini terdapat kecenderungan memunculkan kembali semangat partisan dalam sikap politik media. Partisan dalam arti media, tidak hanya sekedar menghadirkan realitas berita ke hadapan publik pembacanya, melainkan juga menyertakan sejumlah penilaian atau evaluasi atas fakta berita yang dikonstruksikan dalam suatu kemasan sikap politik tertentu. Kecenderungan sementara yang diperlihatkan media mengarah pada munculnya kembali orientasi politik berupa kedekatan maupun afiliasi sejumlah media dengan kekuatan maupun kecenderungan politik tertentu. Dengan kata lain ada kecenderungan ke arah parsialitas. Media mengambil posisi tertentu dalam partisan-partisan berita yang terlibat. (Bimo 1999 dalam Widhiyatmoko (2008: 6)) Telah kita ketahui bahwa tahun 2014 akan diadakan sebuah prosesi pemilihan presiden. Tentunya sudah dari tahun-tahun sebelumnya media gencar memberitakan isu mengenai calon kandidat yang akan maju pada pemilihan presiden 2014 nanti, seperti pada media online.segala pemberitaan mengenai calon presiden yang telah resmi ditetapkan untuk maju pada pemilihan presiden 2014 nanti menjadi salah satu bahasan yang dipublikasikan pada media online. Tahun 2012 merupakan awal kemunculan pemberitaan pada situs media online mengenai calon kandidat dari partai yang akan maju dalam pemilihan presiden 2014. Dari informasi yang peneliti dapatkan dari media online bahwa baru partai Golkar yang telah menetapkan dan meresmikan calon kandidatnya yaitu Aburizal Bakrie untuk maju pada pemilihan presiden 2014. Dan pemberitaannya disiarkan

5 salah satunya melalui media online seperti detik.com dan vivanews.com. Peneliti mengambil media Vivanews.com karena Vivanews.com merupakan media online yang tergabung dalam PT Visi Media Asia (VIVA Group) milik Aburizal Bakrie. (Wordpress.com) Media online tersebut menyajikan berita-berita terkait pemilihan presiden 2014 seperti pemberitaan yang mengangkat tentang calon presiden, latar belakang politik calon presiden yang nantinya akan meningkatkan atau menurunkan citra seorang calon presiden. Pengamat politik asal Universitas Gajah Mada Ary Dwipayana mengatakan bahwa beragam cara akan dilakukan partai politik untuk mendongkrak citra mulai dari pasang iklan di media massa hingga rajin menebar bantuan sosial (Prioritas Edisi 52- Tahun II). Sebagian besar media massa di Indonesia telah dipegang oleh para elit kekuasaan atau elit bisnis. Dalam pernyataan tersebut muncul istilah konglomerasi media. Pada media online hampir semua kepemilikannya juga dikuasai oleh para kaum elitis, seperti Detik.com yang saat ini telah di merger oleh Transcorp di bawah naungan kepemilikan Chairul Tanjung. Kemudian media online Vivanews.com yang kepemilikannya dikuasai oleh keluarga Bakrie Grup. Para elit kekuasaan dan elit bisnis berkolaborasi mengatur isi media. Menurut Chomsky kebebasan pers yang dijiwai demokrasi dan liberalisme, telah disusupi corong-corong propaganda segelintir orang. Setiap keping informasi telah disusupi kepentingan tertentu. Setiap suara berita telah dimodali kekuatan politik dan bisnis. (Subiakto dan Ida (2012 :137)).

6 Saat ini bukan hanya satu media massa yang dikuasai elit bisnis atau elit kekuasaan melainkan sudah banyak media massa di Indonesia ini dikuasai oleh mereka para kaum elitis. Segala jenis pemberitaan mengenai partai politiknya dimuat dalam media massa yang mereka kuasai dengan tujuan untuk mendongkrak citra mereka agar nantinya partai politik mereka bisa terpilih. Aburizal Bakrie atau Ical merupakan salah satu kandidat calon presiden 2014 asal partai Golkar (Golongan Karya). Ketua Umum Golkar ini terpilih menjadi kandidat dari partai Golkar dikarenakan mempunyai kapabilitas untuk dicalonkan dan bersedia untuk maju pada pemilihan presiden 2014. Namun, tentu saja proses menuju posisi RI-1 ini bukanlah gampang. Dan salah satu persoalan yang akan menjadi ganjalan utama adalah soal lumpur lapindo di Sidoarjo. Akibat tragedi itu, ribuan rumah dan puluhan hektar sawah terendam lumpur sehingga terjadi migrasi besar-besaran keluar wilayah Sidoarjo. Sebagian pihak menuduh bahwa banjir lumpur itu terjadi karena kecerobohan pengeboran sumber gas yang dilakukan PT Lapindo Brantas milik Bakrie. Karena itu, Bakrie diminta bertanggungjawab dengan menjamin kesejahteraan hidup para korban. Ical sendiri sampai sekarang berkukuh dengan penjelasan bahwa malapetaka itu terjadi akibat gempa bumi di daerah tersebut. Kalaupun Bakrie sekarang membantu korban, itu atas dasar alasan kemanusiaan semata. Kesimpulan akhir tak pernah dicapai. Pihak kepolisian sudah menyatakan menutup penyelidikan kasus. Berbagai tim pakar tiba dengan penjelasan berbeda. Akibatnya sampai sekarang, isu banjir lumpur di Sidoarjo tergantung begitu saja.

7 Waktu akan menunjukkan apakah lumpur itu akan menjadi faktor yang menentukan. (Indonesia 2014 No. 1 Edisi Desember 2012 hal 27). Selain itu adanya penarikan kembali saham BUMI yang masih dipegang oleh Bumi Plc masih menuai perdebatan antara Grup Bakrie dengan Nathanield Rothschild apakah nantinya Grup Bakrie berhasil kembali memegang saham BUMI atau tidak. Kemudian adanya kasus internal Aburizal dengan Akbar Tandjung Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar perihal ditetapkannya Aburizal Bakrie sebagai calon presiden 2014 mewakili partai Golkar. Dalam hal ini yang menjadi pangkal persoalannya adalah surat Akbar ke DPP Golkar yang pada intinya meminta Golkar membuka kemungkinan untuk mempertimbangkan kembali pencalonan Aburizal sebagai presiden seandainya elektabilitas Aburizal tak kunjung membaik sampai Juli 2013. Surat Akbar ini nampaknya merujuk pada berbagai hasil survey tentang para calon Presiden 2014 yang secara konsisten menunjukkan rendahnya popularitas Aburizal di mata masyarakat umum, maupun di kalangan elit. (Indonesia 2014 No.2 Edisi Januari 2013 hal 9). Selain itu juga pemberitaan mengenai perbandingan tingkat elektabilitasnya dengan mantan Ketua Umum partai Golkar Jusuf Kalla. Di mana dalam beberapa hasil survey elektabilitas Jusuf Kalla lebih tinggi dibandingkan dengan Aburizal Bakrie Ketua Umum Partai Golkar saat ini. Hal ini menjadi suatu arahan untuk membentuk opini publik ketika pemilihan presiden telah tiba nanti. Dengan berbagai pertimbangan inilah penulis memilih media online Detik.com dan Vivanews.com sebagai objek penelitian. Selain itu, pemilihan media online Detik.com dan Vivanews.com menjadi objek penelitian disebabkan oleh peneliti

8 ingin melihat secara keseluruhan isi pemberitaan yang dibingkai oleh media online Detik.com dan Vivanews.com mengenai berita Aburizal Bakrie terkait Pemilihan Presiden 2014, sehingga penelitian ini lebih terfokus pada bagaimana politik media pada media online Detik.com dan Vivanews.com dalam memotret sosok Aburizal Bakrie terkait Pemilihan Presiden 2014. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada pada usul penelitian ini penulis merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu Bagaimana media online Detik.com dan Vivanews.com memotret sosok Aburizal Bakrie terkait dengan Isu Kasus Lumpur Lapindo dan Bumi Plc, Konflik Internal Partai Golkar, Elektabilitas dan Kampanye yang dilakukan Aburizal Bakrie menuju Pemilihan Presiden 2014? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui media online Detik.com dan Vivanews.com dalam memotret sosok Aburizal Bakrie terkait dengan Isu Kasus Lumpur Lapindo dan Bumi Plc, Konflik Internal Partai Golkar, Elektabilitas dan Kampanye yang dilakukan Aburizal Bakrie menuju Pemilihan Presiden 2014.

9 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini yaitu : a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi dan juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan Analisis Framing. b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, pengetahuan, gambaran dan informasi mengenai politik media dalam media massa khususnya media online dalam pemberitaannya.