Lima Tahun Kedua ( ) Lokasi. Setiap Sentra Cluster UMKM. Setiap Sentra UMKM. Per Kecamatan yang

dokumen-dokumen yang mirip
Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian dan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

OCCASIONAL PAPER OP/ 1 /2016

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Investor Relations Pemerintah Kabupaten Kendal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENGEMBANGKAN USAHA?

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian sebagaimana disampaikan dalam bab-bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dirumuskan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Sektor Agro dan Wisata Berbasis One Sub-District One Misi Misi pengembangan Produk Unggulan Daerah Kab.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LP3A TA 115 SENTRA TENUN ATBM MEDONO PEKALONGAN KATA PENGANTAR

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH

PENATAAN SENTRA KERAJINAN UKIR DI DUKUH BUGEL DESA MULYOHARJO KABUPATEN JEPARA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JAGUNG MENJADI HIASAN LAMPU PKM KEWIRAUSAHAAN. Disusun Oleh. Nadia Venturini F /2015

I. PENDAHULUAN. pengembangan ekonomi masyarakat. Usaha mikro selama ini terbukti dapat

PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT MELALUI PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA TUGAS AKHIR. Oleh: MEISKE SARENG KELANG L2D

2017, No Republik Indonesia Nomor 5262); 4. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Kementerian Pariwisata (Lembaran Negara Republik In

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang memberikan dampak sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH USAHA SKALA KECIL BIDANG USAHA SKALA KECIL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP BATAM, 7-9 MEI 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

RENCANA PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data tentang pemberdayaan industri kecil gitar di desa Mancasan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

GALERI BATIK DI SURAKARTA

GAMBARAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

PERAN KELEMBAGAAN PENGRAJIN KECIL DALAM MENINGKATKAN DISTRIBUSI NILAI TAMBAH INDUSTRI MEBEL. Oleh : MARGONO KETUA APKJ. Team penyusun : Legiman Arya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis dari bab ke bab berikutnya yang. terurai diatas, dapat disimpulkan bahwa pembagian jenis ragam

BAB I PENDAHULUAN. kebijaksanaan yang mendorong laju pertumbuhan ekonomi khususnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali adalah pembangunan dibidang perekonomian nasional. Di era

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERAN DAN ARAH PENGEMBANGAN INDUSTRI MEBEL DI JEPARA

PERTUMBUHAN EKONOMI KREATIF SEBAGAI PENGGERAK INDOSTRI PARIWISATA

PUSAT PENGEMBANGAN BATIK MADURA DI BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian Judul

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Bab V Kesimpulan dan Saran

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

2016 DAMPAK LINGKUNGAN ALAM DAN SOSIAL KAWASAN INDUSTRI SUKALUYU KABUPATEN CIANJUR

BAB IV PENUTUP. Bobung dikunjungi oleh wisatawan laki-laki maupun perempuan, sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Jawa. Dengan slogan Solo the Spirit of Java, solo bertekad terus menjaga dan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Kesiapan Kondisi Jayengan Kampoeng Permata Sebagai Destinasi Wisata

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN Wukirsari Sebagai Desa Penghasil Kerajinan Tangan

BAB I PENDAHULUAN RENJA DISKOP.UKM LATAR BELAKANG

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI / WORKSHOP PARIWISATA DAN MICE MENUNJANG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL. Surakarta, 26 Nopember 2015

Penataan Kampung Songket Pandai Sikek, Kab. Tanah Datar sebagai Kawasan Wisata Kerajinan

BAB I PENDAHULUAN. regional dan nasional pada hakekatnya merupakan suatu proses yang bersifat

RANTAI NILAI DALAM AKTIVITAS PRODUKSI KLASTER INDUSTRI GENTENG KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. didasari oleh kebutuhan masyarakat Manding untuk hidup layak. Adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab V PENUTUP A. Kesimpulan

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan. Peluang itu didukung oleh kondisi kondisi alamiah

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

PEKAN BATIK INTERNASIONAL DAN PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PEKALONGAN

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB VI Kesimpulan dan Saran. Desa Wisata Kalibuntung lebih memilih produk wisata yang berdasarkan

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tempat wisata yang beragam,

PEKALONGAN BATIK CENTER

BAB VI PENUTUP. produktif, adaptasi produk, kapasitas produksi, dokumen ekspor, dan biaya

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN DI KABUPATEN KLATEN

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pembangunan Pariwisata di PPK yang didalamnya berisi beberapa strategi, meliputi:

-1- BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN AGROPOLITAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

1 2 inovasi dengan cirri khas masingmasing produk agar dikenal masyarakat luas pemasaran distribusi wilayah pasar dengan lebih hasil ke masyarakat lebih luas. Membuat patung berupa ikon produk percluster, disetiap kecamatan mempunyai industri seperti patung canting di desa jarum, patung gerabah di desa melikan, patung kain lurik di desa keden. Mempromosikan produk melalui internet untuk dapat menunjukkan hasil produksi. Kedua Setiap Sentra Cluster Setiap Sentra 3 Kualitas Keterampilan Pelatihan guna meningkatkan Per PENGRAJIN

4 Tenaga Kerja inovasi dengan mengintegrasikan satu dengan lainnya agar tercipta trend baru lebih diminati pasar. keterampilan pengrajin manajemen usaha diadakan oleh pengusaha pemerintah. Mengkombinasikan satu dengan lainnya, misalnya lurik dibatik, atau gerabah dibatik. Kedua memiliki industri Antar dapat menjalin kerja sama produk, PENGRAJIN APBN, 5 Kualitas Lingkungan Hidup dengan membuat sistem pengolahan limbah Membuat saluran IPAL ramah lingkungan Per memiliki industri BLH, 6 pendapatan usaha Pemberian bantuan dari Setiap Sentra PEMKAB,

8 9 melalui pemberian bantuan dari pemerintah pemasaran hasil produksi dengan menjual beberapa hasil produksi per-cluster di lokasi-lokasi strategis promosi distribusi wilayah pemasaran agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. pemerintah berupa teknologi membantu meningkatkan jumlah hasil produksi Membuat Showroom per-cluster di jalan utama Yogyakarta- -Surakarta. Carnaval pameran memamerkan hasil produksi percluster tiap di. Kedua Jalan Utama Yogyakarta- -Solo BAPPEDA, 10 promosi dengan Memasang baliho di titik-titik strategis Titik Strategis Sepanjang BAPPEDA,

11 kepada masyarakat luas pemasaran hasil produksi dengan menyatukan tempat penjualan di satu lokasi tertentu strategis untuk Merevitalisasikan galeri center di pusat menjual berbagai macam hasil produksi. Kedua Jalan Utama Yogyakarta- -Solo Jalan Utama Yogyakartaa- -Solo BAPPEDA, 12 13 produksi melalui pemberian bantuan dari pemerintah. infrastruktur jalan untuk Membuat koperasi dapat membantu dalam mengatur permodalan dari pemerintah (berlokasi disetiap cluster ) Memperbaiki prasarana pendukung jalan Per memiliki industri Setiap Desa Memiliki BAPPEDA DPU APBN

memperlancar mobilitas penduduk di sekitar Kabaupaten menuju sentra Kedua 14 15 proses produksi dengan memudahkan pengusaha dalam mendapatkan bahan baku, serta meningkatkan kerjasama penguasaha antar workshop pengembangan atas kerjasama antara pemerintah, panguyuban pengrajin Membuat gug berfungsi sebagai tempat pennyimpanan sementara bahan baku hingga hasil produksi. strategis di Tengah, PENGRAJIN PANGUSAHA APBN APBN, 16 Membudidayakan Memasukkan Sekolah- PEMKAB BAPPEDA,

keterampilan untuk menarik minat masyarakat berperan aktif dalam pengembangan Pendidikan keterampilan dalam kurikulum sekolah lokasi tingkat SMP di setiap kecamatan ) Kedua Sekolah tingkat SMP di 17 pendapatan daerah melalui sektor berkembang dengan cara mempermudah perizinan untuk investor. kerjasama dengan para investor untuk menanamkan investasinya ke sehingga dapat memajukan hasil produksi menjadi TradeMarking Global BAPPEDA, 18 Memperkenalkan sentra produksi kepada Membuat produksi menjadi proses suatu Desa berpotensi BAPPEDA,,

masyarakat luas melalui kerjasama seluruh masyarakat desa untuk menjadi desa wisata. atraksi menarik dikunjungi wisatawan. untuk oleh Kedua untuk di Kembangkan seperti Desa Jarum, Desa Melikan, Desa Keden