BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Masa bayi dan balita bahkan sejak dalam kandungan adalah periode emas karena jika pada masa tersebut pertumbuhan dan perkembangan balita tidak dipantau dengan baik dan mengalami gangguan tidak akan dapat diperbaiki pada periode selanjutnya sehingga perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan rutin pada pertumbuhan balita sehingga dapat terdeteksi apabila ada penyimpangan pertumbuhan dan dapat dilakukan penganggulangan sedini mungkin sehingga tidak terjadi gangguan pada proses tumbuh kembang balita. Untuk mengetahui pertumbuhan tersebut, penimbangan balita dilakukan setiap bulan sangat diperlukan. Penimbangan balita dapat dilakukan diberbagai tempat seperti posyandu. Posyandu merupakan salah satu layanan yang diberikan pemerintah guna mengurangi tingkat kematian dan meningkatkan kesehatan balita. Salah satu layanan yang mendukung kegiatan ini adalah layanan KMS balita. Melalui KMS balita ini dapat dipantau perkembangan kesehatan balita. Pemantauan pertumbuhan (Growth Monitoring) adalah pengukuran secara teratur berat badan atau tinggi badan anak, memplot hasil pengukuran pada grafik pertumbuhan anak untuk melihat apakah pertumbuhan anak normal atau tidak. Indikator paling sederhana menentukan normal atau tidaknya pertumbuhan balita yakni dengan melihat kondisi fisik atau yang disebut sebagai status gizi dengan metode antropometri. Parameter yang digunakan pada antropometri ada 3 yaitu umur, berat badan dan tinggi badan. Namun, pemantauan pertumbuhan balita di Indonesia masih dilakukan secara manual. Pengolahan data balita mulai dari penginputan, penentuan status gizi balita dan penyimpanan data dilakukan secara manual. Hasil penimbangan balita oleh petugas posyandu dicatat pada KMS yang dipegang oleh orang tua sehingga akses petugas kesehatan menjadi terbatas. Sehingga kemampuan untuk mendeteksi masalah gangguan pertumbuhan balita secara dini sangat rendah. Penggunaan KMS sebagai alat pemantauan pertumbuhan balita diketahui 2 cara yaitu dengan menilai garis pertumbuhannya atau dengan menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). Tetapi, KMS masih memiliki berbagai keterbatasan seperti KMS yang ada masih berupa cetakan kertas selain itu adanya keterbatasan akses data pertumbuhan balita dimana KMS tersebut hanya dipegang oleh orang tua balita sehingga petugas kesehatan tidak dapat memperoleh informasi yang luas.
Oleh karena itu, penulis akan membuat sebuah aplikasi pemantauan pertumbuhan balita yang berjalan pada sistem berbasis web. Maka dengan ini penulis mengajukan Tugas Akhir APLIKASI MONITORING PERKEMBANGAN GIZI DAN TUMBUH KEMBANG BALITA PADA POSYANDU DAHLIA. 1.2 Rumusan Masalah Dalam perancangan aplikasi monitoring perkembangan gizi dan tumbuh kembang balita berbasis web yang akan dibuat, dijelaskan rumusan-rumusan permasalahan yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Bagaimana mengolah data balita menjadi lebih efisien? 2. Bagaimana merancang dan membangun sistem grafik yang memunculkan pertumbuhan balita pada web? 3. Bagaimana merancang dan membangun sistem pengecekan terhadap status imunisasi dan riwayat penyakit balita pada web? 4. Bagaimana merancang dan membangun sistem penjadwalan imunisasi balita pada web? 5. Bagaimana membuat dan menyajikan laporan laporan yang berhubungan dengan balita pada web? 1.3 Batasan Masalah Berkaitan dengan luas cakupan masalah yang ada pada tugas akhir, maka penulis membatasi penulisan antara lain : 1. Ibu balita hanya dapat melakukan pengecekan terhadap data hasil penimbangan balita setiap bulan, status imunisasi dan data riwayat penyakit balita. 2. Dalam sistem ini, grafik hanya ditujukan untuk mengetahui kenaikan atau penurunan pertumbuhan balita berdasarkan berat badan dan tinggi badan balita. 3. Dalam sistem ini, ibu balita dapat mengetahui jadwal imunisasi. 4. Aplikasi ini hanya untuk balita.
1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan 1. Merancang aplikasi berbasis web untuk memberikan informasi dan pelayanan yang lebih lengkap tentang posyandu. 2. Mempercepat proses pencatatan data, pencarian data serta meminimalkan adanya kesalahan, ketidak akuratan, serta kehilangan data. 3. Membuat aplikasi yang dapat menampilkan laporan tentang balita secara cepat, tepat dan akurat. 1.4.2 Manfaat 1. Memudahkan ibu balita untuk melakukan pengecekan terhadap pertumbuhan balita. 2. Memberikan informasi tentang pertumbuhan balita berdasarkan grafik secara terkomputerisasi. 3. Mempermudah para pengurus posyandu dalam melakukan penginputan data balita. 1.5 Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam proses perancangan aplikasi monitoring perkembangan gizi dan tumbuh kembang balita pada Posyandu Dahlia akan menggunakan beberapa cara sebagai berikut : 1. Studi Literatur Studi Literatur adalah pencarian buku-buku yang berkaitan dengan judul tugas akhir ini untuk menjadikan landasan penelitian dan sumber data dalam perancangan sistem informasi yang dibutuhkan sehingga tidak menyimpang dari teori yang ada. 2. Observasi Penelitian ini dilakukan dengan cara survei dan mengamati sistem informasi yang sudah ada untuk mengetahui secara pasti sistem yang sedang berjalan serta kelemahan yang ada. 3. Wawancara
Penelitian ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak terkait untuk mendapatkan penjelasan mengenai sistem berjalan dan kelemahannya serta kebutuhan user akan sistem yang diinginkan. 1.5.1 Metode Perancangan Sistem Informasi Metode pengembangan sistem yang dilakukan adalah dengan metode waterfall dengan tahapan tahapan sebagai berikut : 1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan 2. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desin pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan. 3. Pembuatan Kode Program Desain harus di translasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. 4. Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logic dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis besar tentang penulisan tugas akhir ini. Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Bab 1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang pokok pikiran yang menjadi dasar sekaligus yang melatar belakangi penulisan skripsi ini, rumusan rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi yang digunakan, dan sistematika penulisan. Bab 2 Landasan Teori Bab ini membahas mengenai teori teori yang berhubungan erat dengan pokok permasalahan yang dijadikan bahan acuan dalam pembahasan dan penyusunan skripsi ini. Bab 3 Analisis Sistem dan Perancangan Bab ini berisi tentang penjelasan singkat tentang perusahaan, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis permasalahan yang ada dan usulan pemecahan masalah. Bab 4 Implementasi dan Evaluasi Bab ini berisi tentang bahasan mengenai sarana yang dibutuhkan dalam implementasi, cara dan proses instalasi sistem, dan evauasi hasil sistem yang telah diimplementasikan. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi hasil kesimpulan dari sistem yang telah dibuat dan dianalisis. Selain itu terdapat saran saran yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem yang telah dibuat.