PENURUNAN KECEMASAN IBU NIFAS MENGGUNAKAN TOTOK WAJAH DI FASILITAS PELAYANAN PERSALINAN. Keywords: Full-Blooded Face, Anxiety, Mother Postpartum.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan masa nifas (Sulistyawati, 2009). Periode masa nifas meliputi masa

1

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

PENGARUH DERAJAT ROBEKAN PERINEUM TERHADAP SKALA NYERI PERINEUM PADA IBU NIFAS DI KABUPATEN WONOGIRI

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

KESIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN PERSALINAN PASCA RELAKSASI HYPNOBIRTHING

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan dan proses persalinan pada ibu primipara membutuhkan

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

GAMBARAN ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU NIFAS DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

SIKAP IBU TERHADAP KECEMASAN REMAJA PUTRI (KELAS VI) DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI GEBANGSARI 04 SEMARANG

PENGARUH PARITAS DAN MEDIA KONSELING MASA NIFAS TERHADAP KEMAMPUAN PERAWATAN MANDIRI IBU POST PARTUM DI BPM VIVI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

GAMBARAN GEJALA POSTPARTUM BLUES PADA IBU PASCA BERSALIN DI KLINIK SUMIARIANI

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun patologis (Molika, 2015). dimulai pada saat terjadi proses nidasi, oleh beberapa tubuh wanita direspon

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

KELAS IBU HAMIL MEMPUNYAI PENGARUH POSITIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA MENGHADAPI PERSALINAN

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG T.A 2012/2013

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI BPM SRI LUMINTU SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PROSES INVOLUSI UTERUS THE EFFECT OF OXYTOCIN MASSAGE TO INVOLUTION UTERINE PROCESS

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

Romy Wahyuny, Lismawati : Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Postpartum Blues di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

BAB I PENDAHULUAN. Kematian maternal merupakan prioritas utama dalam Millennium. Development Goals (MDG s). Kematian maternal menjadi indikator

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSIO UTERI HARI KETIGA PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BENIS JAYANTO NGENTAK, KUJON, CEPER, KLATEN

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

HUBUNGAN DUNGAN SUAMI DALAM PEARAWATAN MASA NIFAS DENGAN KEJADIAN BABY BLUES

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN

NYERI PERINEUM BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU POST PARTUM

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

EFEKTIFITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENGURANGAN KETIDAKNYAMANAN IBU SELAMA HAMIL

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DAN II DI BPM WILAYAH KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

Kata kunci : persiapan gentle birth, persalinan, primigravida, kecemasan

KEJADIAN BABY BLUES PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD BANGIL PASURUAN CINDY IKA RESTYANA

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

EFEKTIFITAS SENAM HAMIL UNTUK MENINGKATKAN DURASI TIDUR IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPM EKA ERFANA, SST.,

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPS PIPIN HERIYANTI GEDONGKIWO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Pengurangan Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Nifas di BPS Siti Alfirdaus Kingking Kabupaten Tuban

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

BAB 1 PENDAHULUAN. puerperium dimulai sejak dua jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan enam

SENAM KEGEL NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING INDIVIDU SEBELUM MELAHIRKAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU POSTPARRTUM

HUBUNGAN PEMBERIAN KIE DENGAN PENGETAHUAN NUTRISI MASA NIFAS DI PUSKESMAS KEDUNGDUNG SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. postpartum yang terdiri dari tiga fase yaitu fase dependen (taking in), fase

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

PERBEDAAN KESIAPAN MERAWAT BAYI PADA IBU YANG HAMIL SETELAH MENIKAH DENGAN YANG HAMIL SEBELUM MENIKAH DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

FIRMAN FARADISI J

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di suatu negara, di Indonesia ternyata masih tergolong tinggi yaitu

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

Transkripsi:

PENURUNAN KECEMASAN IBU NIFAS MENGGUNAKAN TOTOK WAJAH DI FASILITAS PELAYANAN PERSALINAN Sumantri, Dewi Susilowati, Dian Kurnia Wati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Abstract: Full-Blooded Face, Anxiety, Mother Postpartum. Post partum (puerperal) is the future return of the reproductive organs such as the state before becoming pregnant within six weeks after delivery. One of the psychological disorders suffered postpartum mothers is anxiety. Blooded face is a complementary therapy to reduce stress and anxiety. The aim of research to determine the effect on reducing anxiety blooded face puerperal women in childbirth care facility in Wonogiri districts. This study uses a pre-experimental design with one group pretest posttest design. Population in this research is the post partum mothers who gave birth and postpartum controls in BPM Siti Syamsiyah Wonogiri and RB. Nur Annisa Wonogiri in March-May 2014. The sampling technique using purposive sampling. Data were analyzed using the Wilcoxon test. Assessment of anxiety 30 minutes before full-blooded face the majority of mild anxiety, as many as 23 respondents (58.97%). Assessment of anxiety 24 hours after the majority of full-blooded face no anxiety as much as 33 respondents (84.61%). Blooded face significantly influence the decrease in anxiety scores. ρ = 0.00 (ρ <0.05); x = 16.20 to 8.46. The magnitude of the effect of ± 7.74. There is a full-blooded face effect on reducing anxiety postpartum mothers. Recommendations for delivery care facilities to be able to apply blooded face for postpartum mothers. Keywords: Full-Blooded Face, Anxiety, Mother Postpartum. Abstrak: Totok Wajah, Kecemasan, Ibu Nifas. Masa nifas (puerperium) adalah masa kembalinya organ reproduksi seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu enam minggu setelah melahirkan. Salah satu gangguan psikologis yang dialami ibu nifas adalah kecemasan. Totok wajah merupakan salah satu terapi komplementer untuk mengurangi stress dan kecemasan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh totok wajah terhadap penurunan kecemasan ibu nifas di fasilitas pelayanan persalinan di wilayah kecamatan Wonogiri. Penelitian ini menggunakan rancangan pra-eksperimen dengan one group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang melahirkan dan kontrol nifas di BPM Siti Syamsiyah Wonogiri dan RB. Nur Annisa Wonogiri pada bulan Maret- Mei 2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan purpossive sampling. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Penilaian kecemasan 30 menit sebelum totok wajah mayoritas kecemasan ringan, sebanyak 23 responden (58,97%). Penilaian kecemasan 24 jam setelah totok wajah mayoritas tidak ada kecemasan sebanyak 33 responden (84,61%). Totok wajah berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan skor kecemasan. ρ=0,00 (ρ<0,05); x=16,20-8,46. Besarnya pengaruh sebesar ± 7,74. Ada pengaruh totok 34

35 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 1, No 1, Maret 2016, hlm 1-99 wajah terhadap penurunan kecemasan ibu nifas. Rekomendasi bagi fasilitas pelayanan persalinan untuk bisa menerapkan totok wajah bagi ibu nifas. Kata Kunci: Totok Wajah, Kecemasan, Ibu Nifas. PENDAHULUAN Masa nifas (puerperium) adalah masa kembalinya organ reproduksi seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu enam minggu setelah melahirkan (Nirwana, 2011:59). Dalam masa nifas, ibu nifas akan mengalami adaptasi fisiologis, psikologis dan adaptasi sosial. Namun, tidak semua ibu nifas bisa melewati adaptasi masa nifas dengan lancar. Ibu nifas bisa saja mengalami gangguan psikologis masa nifas (Simkin, 2008:333). Salah satu gangguan psikologis yang dialami ibu nifas adalah kecemasan. Simkin (2008) menyebutkan bahwa 20% dari wanita pasca bersalin mengalami ganguan perasaan pasca melahirkan dengan gejala kecemasan dan panik (p.333). Pieter (2013) menyebutkan bahwa diperkirakan terdapat 10 dari 40 orang ibu pasca melahirkan mengalami depresi post partum. Sedangkan kasus baby blues bisa terjadi pada 50-80% ibu yang baru melahirkan (p.275). Ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan. Menurut pengalaman penulis, di daerah Wonogiri, ibu nifas biasa mengkonsumsi jamu kepyokan untuk melancarkan ASI dan jamu kunyit asam untuk mengurangi nyeri perut. Selain itu ibu nifas biasa menggunakan pilis untuk mengurangi sakit kepala. Tetapi ada juga sebagian orang yang segera menuju ke tenaga kesehatan, khususnya bidan untuk sekedar berkonsultasi. Selain penatalaksanaan konvensional, ada pula terapi komplementer untuk mengatasi kecemasan yang ditujukan untuk pelepasan hormon endorfin, yaitu hormon kebahagiaan. Beberapa terapi komplementer yang diterapkan untuk merangsang pelepasan endorfin antara lain; mendengarkan musik, aktivitas seksual, konsumsi coklat hitam, meditasi, terapi relaksasi, studi akupuntur dan terapi pijat (Vad, 2010 dalam http://www.innerself.com, 10 januari 2014). Totok wajah juga merupakan terapi salah satu komplementer yang berguna untuk mengurangi stress dan kecemasan (Kwan, 2010:13). Penekanan pada titik- titik akupuntur pada wajah bertujuan untuk mengirim sinyal yang menyeimbangkan sistem syaraf atau melepaskan bahan kimia seperti endorfin yang mengurangi rasa sakit dan stress (Trionggo, 2013:5). Dalam bidang pelayanan kebidanan juga mulai bermunculan pelayanan kebidanan berbasis terapi komplementer. Salah satu bidan praktek mandiri di Blora melengkapi pelayanan kebidanannya dengan post natal nature treatment, dengan perawatan meliputi totok wajah, pijat ASI, pemijatan dan pemasangan bengkung. Di daerah Wonogiri, sebuah rumah bersalin juga memberikan terapi totok wajah dan pemijatan sebagai pelayanan tambahan bagi pasien. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan pra-eksperimen (pre experimental design). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Sumantri, Penurunan Kecemasan Ibu Nifas Menggunakan Totok 36 one group pretest posttest design. Penelitian dilakukan pada bulan 17 Maret- 15 Mei 2014. Penelitian dilakukan di BPM Siti Syamsiyah dan RB. Nur Annisa Wonogiri. Sampelnya adalah Ibu nifas pada hari ketigakesepuluh sebanyak 34. Menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) terdiri dari 14 kelompok gejala kecemasan. HASIL PENELITIAN Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan usia dan paritas No Karakteristik responden F % 1 Usia 20-30 tahun 35 89,7 4 <20 tahun dan >30 tahun) 4 10,2 6 2 Paritas Primipara 18 46,1 5 Multipara 21 53,8 5 Grande multi para 0 0,00 n= 39 Tabel 2 Karakteristik Struktur Keluarga Responden Struktur keluarga f % Keluarga inti 10 25,64 Keluarga besar 29 74,36 n= 39 Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Perencanaan Kehamilan, Jenis Persalinan dan Pelaksanaan IMD No Karakteristik Responden f % 1 Perencanaan kehamilan Direncanakan 27 69,23 Tidak 12 30,76 direncanakan 2 Jenis persalinan Persalinan Spontan 13 33,33 Sectio Cesaria 25 64,10 Vacuum Ekstraksi 1 2,56 3 Pelaksanaan IMD Dilaksanakan 12 30,77 Tidak dilaksakan 27 69,23 n= 39 Gambaran kecemasan ibu nifas sebelum dan sesudah dilakukan totok wajah dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini. Gambar 1. Penilaian kecemasan ibu nifas sebelum dan sesudah totok wajah Grafik di atas dapat diketahui bahwa 30 menit sebelum totok wajah responden yang tidak ada gejala kecemasan sebanyak 7 responden (17,95%). Sedangkan sebagian besar kecemasan adalah kecemasan ringan sebanyak 23 responden (58, 97%), kecemasan sedang sebanyak 6 responden (15, 38%) dan kecemasan berat sebanyak 3 responden (7, 69%). Setelah 24 jam dilakukan totok wajah, terjadi penurunan tingkat kecemasan, antara lain ibu nifas didominasi oleh tidak ada gejala kecemasan sebanyak 33 responden (84,61%), kecemasan ringan 5 orang (12,82%) dan kecemasan sedang hanya 1 responden (2,56%). Tabel 4 Pengaruh Totok Wajah Terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Nifas

37 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 1, No 1, Maret 2016, hlm 1-99 Totok Wajah Sebelum- 16,20- sesudah 8,46 Signifikan= ρ < 0,05 Z score ρ -5,135 0,001 PEMBAHASAN Dari hasil penilaian kecemasan sebelum dan sesudah totok wajah diketahui bahwa totok wajah efektif untuk responden dengan kecemasan ringan. Dapat diketahui bahwa sebelum totok wajah didominasi oleh kecemasan ringan, setelah totok wajah didominasi oleh tidak ada kecemasan. Dengan demikian dapat disimpulkan ada perubahan hasil penilaian kecemasan yaitu penurunan penilaian kecemasan. Hasil penelitian ini ditegaskan oleh Kwan (2010). Dalam teorinya dijelaskan bahwa penurunan kecemasan yang dialami responden setelah totok wajah terjadi karena pijatan pada meridian (pembuluh darah sekunder) pada wajah bisa melancarkan sirkulasi darah (Kwan, 2010:8). Gejala kecemasan yang dialami ibu nifas meliputi perasaan cemas, ketegangan, ketakutan, gangguan tidur, gangguan kecerdasan, perasaan murung, gejala somatik (otot), gejala somatik (sensorik), gejala kardiovaskuler, gejala pernafasan, gejala pencernaan, gejala urogenital, gejala autonom dan penilaian dari sikap wawancara (Hawari, 2006:81). Respon dari responden setelah dilakukan totok wajah beragam. Dari 39 responden, 2 responden mengaku merasa mengantuk saat totok wajah sehingga responden bisa tertidur sejenak. Hal itu membuat responden senang karena beberapa hari yang lalu responden sering mengalami susah tidur. 3 orang responden juga mengaku merasa lebih segar setelah totok wajah. 2 orang lainnya juga mengatakan kepala menjadi terasa ringan sehingga tidak merasakan sakit kepala lagi. Secara keseluruhan responden berespon positif dan nyaman setelah totok wajah. Penurunan keluhan kecemasan ibu nifas dijelaskan menurut penjelasan ilmiah, bahwa tekanan yang dilakukan dalam totok wajah berguna untuk mengirim sinyal yang menyeimbangkan sistem saraf atau melepaskan bahan kimia seperti endorfin yang mengurangi rasa sakit dan stress, membawa relaksasi dan mendukung proses penyembuhan di semua sistem lain. (Trionggo, 2013:8). Karakteristik responden juga merupakan faktor pendukung keberhasilan totok wajah dalam upaya mengurangi kecemasan ibu nifas. Mayoritas responden yang berusia muda (20-35 tahun) lebih terbuka untuk menerima terapi totok wajah, karena lebih paham tentang manfaat totok wajah terhadap efek kenyamanan dan kecantikan. Begitu juga dengan responden multipara (mempunyai 2 anak atau lebih) cenderung lebih tertarik dengan terapi totok wajah yang diberikan, karena ibu tahu benar keadaan yang dialaminya dan totok wajah dianggap dapat membantu memulihkan kelelahan setelah melahirkan. Karakteristik struktur keluarga menggambarkan dukungan keluarga terhadap kondisi responden. mayoritas responden tinggal dengan keluarga besar, yaitu sebanyak 29 responden (74,36%) sangat mendukung efektifitas totok wajah terhadap penuruna kecemasan ibu nifas. Simkin (2008,333) menjelaskan bahwa kecemasan pada masa nifas bisa terjadi

Sumantri, Penurunan Kecemasan Ibu Nifas Menggunakan Totok 38 karena kurangnya dukungan dari keluarga. Dalam melakukan pengumpulan data, keluarga yang mendampingi responden saat perawatan nifas menyambut baik terapi totok wajah yang diberikan. Selain suami, orang tua atau pun keluarga lain justru mendukung terapi totok wajah bagi ibu nifas. Selain karena memanfaatkan penawaran yang ada, keluarga juga mendukung supaya ibu nifas bisa merasa lebih rileks. Perencanaan kehamilan juga merupakan modal awal bagi kesiapan ibu menghadapi masa nifas sebagai masa transisi menjadi seorang ibu. Dua puluh tujuh responden (69,23%) dengan kehamilan direncanakan lebih siap menghadapi masa nifas dan paham akan keadaan yang dialami pada masa nifas dan juga mudah menerima masukan, khususnya penawaran untuk dilakukan totok wajah. Terapi totok wajah menjadi lancar dan efektif karena responden lebih kooperatif menerima perawatan totok wajah. Dari hasil penelitian diketahui bahwa banyak faktor yang berperan dalam menurunkan kecemasan ibu nifas. Karakteristik responden yang meliputi umur, paritas dan perencanaan kehamilan menunjang keefektifan totok wajah. Begitu juga dengan dukungan keluarga, menjadikan responden mempunyai kesempatan untuk bisa menikmati perawatan totok wajah dengan nyaman. Hanya saja yang diteliti dalam penelitian ini hanyalah pengaruh totok wajah terhadap kecemasan ibu nifas. KESIMPULAN DAN SARAN Kecemasan responden 30 menit sebelum dilakukan totok wajah mayoritas adalah kecemasan ringan, yaitu sebanyak 23 responden (58,97%). Responden dengan kecemasan sedang sebanyak 6 responden (15,38%), kecemasan berat sebanyak 3 responden (7,69%) dan yang tidak ada kecemasan sebanyak 7 responden (17,95%). Kecemasan responden 24 jam setelah totok wajah mayoritas adalah tidak ada kecemasan sebanyak 33 responden (84,61%). Responden dengan kecemasan ringan 5 responden (12,82%) dan kecemasan sedang 1 responden (2,56%). Terdapat pengaruh yang signifikan dari totok wajah terhadap penurunan kecemasan ibu nifas. Skor ρ=0,00 (ρ < 0,05); x = 16,20-8,46; sd= 6,80-4,67; Zscore= -5,135. Adapun besarnya pengaruh totok wajah terhadap penurunan skor kecemasan pada ibu nifas sebesar ± 7,74 dibandingkan dengan skor kecemasan sebelum dilakukan totok wajah. Maka kesimpulannya adalah Ho dalam penelitian ini ditolak. Saran untuk penelitian ini adalah : a. Ibu nifas lebih banyak mengakses info tentang manfaat totok wajah sebagai salah satu terapi komplementer. b. Ibu nifas dengan kategori kecemasan sedang, berat dan berat sekali, totok wajah tidak hanya dilakukan sekali, bisa berulang kali sesuai kebutuhan. DAFTAR RUJUKAN Hawari, D., 2013, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Haruyama, S., 2013, The Miracle of Endorphin, Qanita, Bandung. Jhaquin, A., 2010, Psikologi Untuk Kebidanan, Nuha Medika, Yogyakarta.

39 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 1, No 1, Maret 2016, hlm 1-99 Kwan, H.K., 2010, Totok Aura/ Wajah Meridian 312 Cantik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Nirwana, A. B., 2011, Psikologi Ibu, Bayi dan Anak, Nuha Medika, Bantul. Simkin, P., et all, 2008, Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi, Penerbit Arcan, Jakarta. Trionggo, I., dkk., 2013, Panduan Sehat Sembuhkan Penyakit dengan Pijat dan Herbal, Indotoleransi, Yogyakarta. UNICEF, 2011, Pelatihan Konseling Menyusui, English: WHO. Pieter, H. Z., dkk, 2013, Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan, EGC, Jakarta.