PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN SARANA PEMAKAMAN OLEH PENGEMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBUKAAN, PENUTUPAN DAN PENEMPATAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN INSTALATUR KABEL RUMAH/GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MALANG, 5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembara n Negara Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG PENDAFTARAN, PENERBITAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 104 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENERBITAN, PENGISIAN DAN PENYAMPAIAN SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN FASILITAS TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN NOMOR 20/E, 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK) PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN BESARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2011

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 5

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN FASILITAS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MALANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2014 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGISIAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA SURABAYA,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 21 TAHUN

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PENERTIBAN KEGIATAN TEMPAT USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM PADA BULAN RAMADHAN DAN IDUL FITRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 6 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENYESUAIAN TARIF RETRIBUSI IZIN TRAYEK

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG TARIP POTONG HEWAN DAN PENITIPAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENELITIAN DAN PEMERIKSAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 114 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

WALIKOTA PASURUAN, PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PEMAKAMAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR : 2/B TAHUN : 2001 SERI : B PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2001

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDIDIKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 6

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 12 TAHUN 2012

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 30 TAHUN 2015

SALINAN NOMOR 2/D, 2009

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KAJIAN LINGKUNGAN WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK AIR TANAH

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR SUB BIDANG SANITASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

BUPATI SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2- Dengan Persetujuan

Transkripsi:

SALINAN NOMOR 24/E, 2011 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN SARANA PEMAKAMAN OLEH PENGEMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan lebih lanjut ketentuan Pasal 21 Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pemakaman, perlu diatur mengenai tata cara pelaksanaan kewajiban bagi setiap Pengembang untuk menyediakan lahan makam yang diperuntukkan bagi penduduk perumahan yang akan dibangun; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Penyediaan Sarana Pemakaman oleh Pengembang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa- Timur, Jawa-Tengah, Jawa-Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik lndonesla Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4725); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188); 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tempat Pemakaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3350); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Malang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3354); 2

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 15. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundangundangan; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah; 18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tempat Pemakaman; 19. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pemakaman (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2006 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 32); 3

20. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2008 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 57); 21. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2008 Nomor 2 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 59); 22. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2008 Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 62); 23. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010 2030 (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2011 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 4); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN SARANA PEMAKAMAN OLEH PENGEMBANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Malang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Malang. 3. Walikota adalah Walikota Malang. 4. Dinas Pekerjaan Umum yang selanjutnya disebut DPU adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota Malang. 5. Kepala Dinas Pekerjaan Umum yang selanjutnya disebut Kepala DPU adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Malang. 6. Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang selanjutnya disebut DKP adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang. 4

7. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang selanjutnya disebut Kepala DKP adalah Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang. 8. Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya, termasuk rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan) dan bangunan gedung lainnya yang difungsikan sebagai tempat tinggal. 9. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni, yang berdasarkan bentuknya terdiri atas rumah tunggal, rumah deret dan rumah susun. 10. Sarana Perumahan adalah fasilitas dalam lingkungan hunian yang berfungsi untuk mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi. 11. Sarana Pemakaman adalah bagian dari sarana perumahan yang diperuntukkan sebagai tempat pemakaman. 12. Pengembang adalah institusi atau lembaga penyelenggara pembangunan perumahan, baik yang berbentuk perorangan maupun badan. 13. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. 14. Rencana Tapak adalah gambar/peta situasi penataan pemanfaatan lahan sesuai dengan peruntukan tata ruang, berupa gambaran rencana peletakan bangunan/kavling dengan segala unsur penunjangnya dalam batas luas lahan kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya. 15. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah yang selanjutnya disebut BKPRD adalah Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Kota Malang. BAB II KEWAJIBAN PENYEDIAAN LAHAN MAKAM Pasal 2 (1) Setiap Pengembang wajib menyediakan sarana pemakaman. 5

(2) Luas sarana pemakaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1), minimal 2 % (dua persen) dari luas tanah yang akan dibangun oleh Pengembang, dan terletak pada lokasi kawasan perumahan yang akan dibangun. (3) Luas dan lokasi sarana pemakaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dicantumkan dalam dokumen pengajuan penetapan Rencana Tapak atas kawasan perumahan yang akan dibangun. Pasal 3 (1) Apabila dalam kawasan perumahan yang akan dibangun tidak memungkinkan untuk disediakan lahan makam, maka Pengembang sebelum ditetapkan Rencana Tapak atas kawasan perumahan tersebut harus menyediakan lahan pengganti di tempat lain atau memberikan dana pengganti sesuai rekomendasi BKPRD. (2) Hal-hal yang menyebabkan dalam kawasan perumahan yang akan dibangun tidak memungkinkan untuk disediakan sarana pemakaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain : a. luas tanah yang akan dibangun oleh oleh Pengembang terbatas, yakni kurang dari 5.000 m 2 (lima ribu meter persegi); b. penempatan sarana pemakaman di dalam lokasi kawasan perumahan yang akan dibangun dianggap dapat mengganggu kenyamanan penduduk dan/atau dapat berpengaruh negatif dari sisi pemasaran/nilai ekonomis kawasan tersebut, berdasarkan analisis yang dilakukan oleh BKPRD; c. berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana Detil Tata Ruang dan Peraturan Zonasinya tidak memperbolehkan didirikannya tempat pemakaman pada lokasi kawasan perumahan yang akan dibangun. Pasal 4 (1) Dana pengganti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), didasarkan pada harga per meter persegi dalam Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tahun berjalan dan disetorkan pada kas daerah. (2) Tanda bukti penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh Pengembang sebelum disahkannya Rencana Tapak atas rencana pendirian kawasan perumahan oleh pemerintah daerah. (3) Dana pengganti yang disetorkan ke kas daerah dipergunakan sepenuhnya untuk keperluan penyediaan sarana pemakaman dan/atau penyiapan sarana pemakaman oleh pemerintah daerah. (4) Mekanisme pembayaran dana pengganti oleh Pengembang sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Walikota ini. 6

Pasal 5 Lahan makam yang penyediaannya dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan dananya bersumber dari dana pengganti yang disetorkan ke kas daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), diperuntukkan sebagai tempat pemakaman umum yang dikelola oleh Pemerintah Daerah. Pasal 6 (1) Pengembang yang telah melakukan pelunasan dana pengganti dapat mengajukan permohonan penerbitan Surat Keterangan Penggunaan Tempat Pemakaman yang dikelola oleh pemerintah daerah kepada Kepala DKP. (2) Bagi masyarakat penghuni perumahan yang dibangun oleh Pengembang dan Pengembang tersebut telah melakukan pelunasan pembayaran dana pengganti, berhak untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum yang dikelola oleh pemerintah daerah yang ditunjuk oleh Kepala DKP. (3) Mekanisme penerbitan Surat Keterangan Penggunaan Tempat Pemakaman yang dikelola oleh pemerintah daerah sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Walikota ini. BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 7 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Malang. Diundangkan di Malang pada tanggal 6 Juni 2011 SEKRETARIS DAERAH, Dr. Drs. H. SHOFWAN, SH, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19580415 198403 1 012 7 Ditetapkan di Malang pada tanggal 6 Juni 2011 WALIKOTA MALANG, Drs. PENI SUPARTO, M.AP Salinan sesuai aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, BERITA DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2011 NOMOR 24 SERI E DWI RAHAYU, SH, M.Hum. Pembina NIP. 19710407 199603 2 003

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR : 29 TAHUN 2011 TANGGAL : 6 Juni 2011 A. MEKANISME PEMBAYARAN DANA PENGGANTI 1. Kepala DPU memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pengembang yang berisi : a. bahwa permohonan pengesahan Rencana Tapak atas kawasan perumahan yang akan dibangun oleh Pengembang tersebut telah dinyatakan layak untuk disahkan/disetujui; b. bahwa Pengembang tersebut diminta untuk melakukan pembayaran dana pengganti dengan besaran sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Walikota ini, sebagai syarat pengesahan Rencana Tapak oleh pemerintah daerah; c. bahwa pembayaran dana pengganti dapat dilakukan melalui Bendahara Penerimaan DPU atau melalui Bank yang ditunjuk. 2. a. Apabila pembayaran dana pengganti dilakukan melalui Bandahara Penerimaan DPU, maka Bendahara Penerimaan DPU memberikan Surat Tanda Bukti Pembayaran kepada Pengembang yang telah melunasi pembayaran dana pengganti; b. Bagi Pengembang yang melakukan pelunasan pembayaran dana pengganti melalui Bank yang ditunjuk, wajib menyimpan Surat Tanda Setoran yang telah mendapatkan pengesahan dari Bank tersebut sebagai tanda bukti pembayaran dana pengganti. 3. Bagi Pengembang yang telah memiliki Surat Tanda Bukti Pembayaran yang dikeluarkan oleh Bendahara Penerimaan DPU atau Surat Tanda Setoran yang telah disahkan oleh Bank yang ditunjuk dapat mengambil Rencana Tapak atas kawasan perumahan yang akan dibangun yang telah disahkan oleh Pejabat yang berwenang pada Loket Pengambilan DPU, dengan menunjukkan tanda terima pengajuan permohonan dan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Surat Tanda Setoran dimaksud; 4. Petugas pada Loket Pengambilan DPU menyerahkan Rencana Tapak kepada Pengembang. 8

B. MEKANISME PENERBITAN SURAT KETERANGAN PENGGUNAAN TEMPAT PEMAKAMAN YANG DIKELOLA OLEH PEMERINTAH DAERAH 1. Bagi Pengembang yang telah melakukan pembayaran dana pengganti dapat mengajukan permohonan penerbitan Surat Keterangan Penggunaan Tempat Pemakaman yang dikelola oleh pemerintah daerah kepada Kepala DKP, dengan menyertakan persyaratan sebagai berikut : a. Surat Permohonan; b. Fotokopi Rencana Tapak; c. Surat Tanda Bukti Pembayaran yang dikeluarkan oleh Bendahara Penerimaan DPU atau Surat Tanda Setoran yang telah disahkan oleh Bank yang ditunjuk. 2. Kepala DKP menerbitkan Surat Keterangan Penggunaan Tempat Pemakaman yang dikelola oleh pemerintah daerah kepada Pengembang bersangkutan. WALIKOTA MALANG, Drs. PENI SUPARTO, M.AP Salinan sesuai aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, DWI RAHAYU, SH, M.Hum. Pembina NIP. 19710407 199603 2 003 9